Excellent Love - Bab 48 Terpaksa (2)

Melihat Clara Jian telah membuka sepasang matanya dan duduk, hati Amanda Liu yang sangat tegang, akhirnya telah menjadi lega, menahan selimut yang bergelinding turun dari tubuh Clara Jian, menyelimutinya dengan baik, duduk di sofa, memeluknya, mengusap air mata yang ada di wajah, merasa sedih dan begitu bersalah, berkata, "Clara, kamu tidak kenapa-napa bukan?"

Clara Jian melihat Amanda Liu yang ada di depan mata, mengangkat tangan mengusap air mata wajahnya, menggelengkan kepala mengatakan, "Mama Liu, masalah telah berlalu cukup lama, apalagi, apa yang telah terjadi saat ini sudah tidak mungkin berubah lagi, kamu tidak perlu merasa bersalah.

"Clara, aku sungguh tidak menyangka, Shawn Liu si bajingan itu.........."

"Mama Liu, semua ini mungkin bukanlah niat dari hati Shawn sendiri, mungkin ada orang yang memerintahkannya." Perkataan Amanda Liu masih belum selesai, Clara Jian langsung memotongnya.

Perkataan Shawn Liu terhadapnya tadi, telah didengar olehnya dengan sangat jelas, Leah Yu lah yang memerintahkannya untuk melecehkannya.

Meskipun Shawn Liu tidak mempelajari tata krama, sepanjang hari terus keluyuran, merupakan seorang berandalan, tapi, dia masih belum cukup jahat hingga ingin melecehkannya.

Kalau dia memang ingin melakukan ini, maka dia pasti tidak akan menunggunya hingga hari ini.

"Clara, tidak peduli bagaimana pun, semua ini memang akibat dari perbuatanku, kalau bukan karena dulu Mama Liu berlutut di hadapanmu untuk mendesakmu menyelamatkan Shawn, mungkin saja kamu akan hidup berbahagia dengan Tuan Muda Kou dari awal, dan bagaimana mungkin akan melewati kehidupan yang begitu menyengsarakan seperti ini," Sambil memeluk Clara Jian, Amanda Liu masih tetap berkata dengan perasaan penuh rasa bersalah.

Semenjak Gray Jian telah lahir, selama ini, dia terus merasa bersalah setiap menit dan detik, dan terus memikirkan cara untuk menebusnya.

Clara Jian melihat Mama Liu, tersenyum, menggelengkan kepala, "Mama Liu, kamu telah salah, tidak peduli bagaimana pun juga, aku tidak akan mungkin bisa bersama dengan Alfredo Kou."

"Clara, kenapa kamu berkata seperti itu?" Melihat Clara Jian, Amanda Liu bertanya dengan kebingungan.

Clara Jian sedikit tersenyum, menundukkan kepalanya, "Dulu saat muncul masalah diantara Shawn dan Leah, meskipun kejadian ini merupakan masalah yang mereka carikan sendiri, tapi akibat yang begitu berat ini merupakan rencana dari ibunya Alfredo."

"Kamu.......... kamu bilang apa?" Amanda Liu kaget, "Kamu bilang, korban yang tak bisa terselamatkan dan mati pada saat itu, bukan karena terluka berat, melainkan merupakan rencana dari ibunya Alfredo?!"

Clara Jian mengangkat kepala melihat Amanda Liu, tidak menganggukkan kepala, juga tidak menggelengkan kepala, hanya berdiam diri saja.

"Kalau begitu.......... kenapa ibunya Alfedo harus begitu keji, Shawn dan Leah tidak memiliki dendam terhadapnya, kenapa dia ingin membuat Shawn dan Leah mati?" Sambil melihat Clara Jian, Amanda Liu menanyakannya dengan sangat kebingungan.

Kening Clara Jian berkerut sejenak, dan kembali menundukkan kepala, "Karena dia tidak ingin aku bersama dengan Alfredo."

Kalau dia bersikeras ingin bersama dengan Alfredo Kou, maka ibunya Alfredo Kou akan menyerang satu per satu orang yang berada di sampingnya.

Meskipun Kota Jing berada di bawah pengawasan hukum, namun, jika Keluarga Kou ingin membereskan beberapa orang, ini akan sangatlah mudah baginya, semudah seperti menginjak semut hingga mati.

Asalkan dia tidak putus dengan Alfredo Kou sehari, maka, ibunya Alfredo akan memiliki ratusan hingga ribuan cara utnuk memaksanya berpisah.

Alhasil, pasti orang-orang yang berada di sisinyalah yang akan pergi satu per satu, sedangkan rasa cinta Alfredo Kou terhadap dirinya, juga akan menghilang sedikit demi sedikit, dan berubah menjadi dendam.

Amanda Liu melihat Clara Jian dengan ekspresi melongo, sangat terkejut dalam seketika, dan tak mampu mengatakan satu patah kata pun lagi.

"Mama!" Tepat pada saat ini, Gray Jian telah membawakan dua orang tetangga kemari, melihat Clara Jian yang sudah tidak kenapa-napa. Dia langsung menyerbu ke sana, memeluk Clara Jian.

Clara Jian melihat Gray Jian yang menyerbu kemari, juga sama-sama memeluknya dengan erat.

"Mama, kamu tidak kenapa-napa bukan?" Sambil memeluk Clara Jian, Gray Jian mengangkat kepalanya yang bulat ke atas memandangnya, matanya yang besar memancarkan cahaya kilauan hitam, bertanya dengan sangat khawatir.

Clara Jian menenangkannya diiringi dengan senyuman, menggelengkan kepala, berkata, "Mama sudah tidak kenapa-napa."

"Clara, apa yang telah terjadi, Gray berlari dengan sangat panik, katanya ada orang yang menindasmu, sekarang sudah tidak kenapa-napa bukan?" Kedua tetangga melihat Clara Jian, juga bertanya dengan cemas.

Melihat penampilan dari Clara Jian, para tetangga tentu saja bisa menyadarinya, bahwa memang telah terjadi sesuatu.

Clara Jian melihat ke arah tetangga yang berbaik hati, menggelengkan kepala sambil tersenyum penuh dengan perasaan berterima kasih, "Terima kasih terhadap kalian, sudah tidak kenapa-napa, tadi hanyalah sebuah kesalahpahaman saja, sudah tidak kenapa-napa."

"Oh, bagus kalau begitu, bagus kalau tidak kenapa-napa!" Para tetangga menghela nafas lega, "Kalau begitu, kami tidak akan mengganggu kalian lagi, pamit dulu."

"Hmm, terima kasih, maaf telah merepotkan."

Dua orang tetangga yang baik hati tersenyum, melambaikan tangan, membalikkan badan dan pergi.

"Mama, katakan padaku, siapa penjahat itu, aku pasti akan membalas dendam setelah aku tumbuh besar nanti!" Setelah para tetangga telah pergi, Gray Jian merebah ke dalam pelukannya Clara Jian, mata hitam besar yang berkilau penuh dengan amarah dan kesedihan, suara yang terlontarkan terdengar sangat penuh dengan tekad kuat, bagaikan orang dewasa.

Clara Jian melihat putra yang ada di depannya, Clara Jian tersenyum, tiba-tiba merasa terharu hingga ingin menangis, tapi dia berusaha untuk menahannya.

Mengangkat tangan mengelus kepalanya Gray Jian dengan lembut, Clara Jian menggelengkan kepala, "Gray, Mama benar-benar tidak kenapa-napa, tadi hanyalah sekedar kesalahpahaman, kita tidak perlu menaruhnya dalam hati, boleh tidak?"

"Mama, .........."

"Patuh!" Gray Jian masih hendak mengatakan sesuatu, Clara Jian langsung memotongnya, "Sudah makan belum?"

"Belum." Gray Jian menggelengkan kepala, "Aku dan Nenek Liu pergi membeli buah, dan menunggumu untuk makan bersama."

Clara Jian tersenyum, "Kalau begitu, kamu dan Nenek Liu makan saja dulu, Mama pergi mandi, dan akan segera kembali, ok?"

"Hmm, baik."

........................................

Tahu bahwa Alfredo Kou telah datang mengejarnya, maka, Shawn Liu berusaha sekuat tenaga untuk lari, karena jika tidak mampu kabur, dia akan benar-benar kehilangan nyawa.

Tapi, semakin besar usaha Shawn Liu untuk lari, Alfredo Kou juga menjadi semakin berjuang mengejarnya, setelah mengejarnya hingga keluar dari komplek, dan mengejarnya hingga ribuan meter kemudian, akhirnya, Alfredo Kou mengulurkan tangan dan mampu mencengkram kerah bajunya Shawn Liu, menangkapnya.

Dan tepat saat telah berhasil menangkap Shawn Liu, Alfredo Kou mengangkat kakinya, dan menghempaskan tendangan bertenaga penuh, dengan tanpa segan mendaratkannya ke bagian pinggangnya Shawn Liu.

"Ah!"

Shawn Liu berteriak histeris, dan terbang ke tempat yang cukup jauh.

Hanya sebuah tendangan, bagaimana mungkin bisa meredakan amarahnya di hati Alfredo Kou, dia berjalan cepat menghampirinya, saat Shawn Liu masih belum sempat untuk bereaksi, Alfredo Kou telah kembali mencengkram kerah bajunya, mengangkat Shawn Liu yang tumbang di tanah, dan menendangnya dengan kuat lagi.

"Ah!"

Shawn Liu kembali meraung histeris lagi, orangnya telah terbang akibat tendangan.

Saat pejalan kaki di pinggir jalan melihat gambaran ini, mereka mulai berhenti satu per satu, orang berlalu lalang yang tidak mengerti terhadap situasi, mulai mengunjingkan Alfredo Kou dan memakinya, ada beberapa orang yang bahkan mulai mengeluarkan ponsel untuk melaporkan polisi.

Tapi, Alfredo Kou sama sekali tidak peduli terhadap orang-orang di pinggir jalan yang terus ikut campur tanpa mengetahui seluk beluk permasalahan, dan segera berjalan menghampiri Shawn Liu, saat Shawn Liu hendak merangkak bangun, satu tendangan dengan kekuatan penuh kembali terhempas kepadanya, menendangnya hingga terbang.

"Ah!"

Tubuh Alfredo Kou tinggi besar, setelah mendaratkan 3 tendangan dengan kekuatan penuh, bahkan tiang besi pun akan tumbang dan ambruk, jadi, Shawn Liu merebah di tanah, jangankan hendak membalas pukulannya, bahkan bergerak pun sangat susah.

Dirinya sama sekali tidak mampu membalasnya!

Melihat Shawn Liu yang telah merebah di tanah, sambil memeluk perutnya sendiri sambil meringis tanpa henti, Alfredo Kou kembali mendekat, mengangkatnya, dengan tanpa ragu melemparkan tonjokan ke wajahnya.

Shawn Liu berputar hingga 360 derajat, lalu, kembalu ambruk ke tanah.

Melihat Shawn Liu kembali tumbang ke tanah, tak berkutik, setelah itu, baru Alfredo Kou merasa amarahnya telah lebih reda sedikit, dan berjalan lagi ke sana, berjongkok membuatnya bangun, menatapnya dengan pandangan mata yang sangat dingin, menggertakkan gigi, berkata secara kata per kata memperingatinya, "Shawn, kalau kamu berani menyentuh sehelai rambut pun miliki Clara lagi, aku akan membuatmu hidup bagai kerakap tumbuh di atas batu, hidup segan mati tak mau!"

Setelah perkataannya terlontarkan, Alfredo Kou langsung mencampakkannya, membalikkan badan, berjalan kembali dengan langkah cepat.

..........

Pulang selangkah demi selangkah, dan tiba di depan pintu apartemen Clara Jian sekali lagi, melihat pintu yang telah tertutup rapat itu, Alfredo Kou mengangkat tangan, hendak mengetuk pintu.

Tapi, saat tangannya berada di tengah udara, malah tiba-tiba berhenti, tidak mendarat ke pintu.

Kalaupun dia bisa bertemu dengan Clara Jian pada saat ini, memangnya apa yang ingin dikatakannya, apa yang bisa dikatakannya? Dan bagaimana reaksi Clara Jian saat melihatnya?

Mengingat terhadap kejadian tadi, Clara Jian merebah di sofa, memeluk dirinya dengan erat, memejamkan mata dengan rapat, wajahnya terlihat penuh dengan tangisan dan begitu tak berdaya, di suatu bagian dalam hatinya, telah menjalar perasaan sakit yang berdenyut-denyut.

Kenapa?

Kenapa Clara Jian bisa mencampakkannya dengan begitu tegas, tapi dirinya malah tidak mampu melepaskannya dengan lugas, bahkan masih tetap memikirkannya di setiap waktu? Dan bahkan ingin menjumpainya!

Menundukkan kepala, Alfredo Kou melekukkan bibirnya, tersenyum, air mata, tiba-tiba bergelinang tanpa adanya tanda-tanda.

Alfredo oh Alfredo, dalam seumur hidupmu ini, sungguh tidak akan ada obat yang mampu menyembuhkanmu lagi, tidak mampu disembuhkan lagi!

Kening yang rupawan berkerut, mengangkat kepalanya, melihat sekilas pintu yang menghalang dirinya di depan mata.

Sedetik kemudian, dia menarik tangannya kembali, membalikkan badan tanpa bersuara, dan pergi dari sana.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu