Excellent Love - Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)

Clara Jian dan Wesley Xu bersama-sama pergi ke sebuah restauran yang private dengan lingkungan yang sangat bagus, hidangan di restauran tersebut sangat indah dan layanannya juga cukup baik, namun, makan bersama kali ini, dua orang duduk berhadap-hadapan, memiliki keadaan yang sangat hening, makanan lezat yang dimakan di mulut kedua orang ini, pada akhirnya tidak terasa memiliki rasa yang enak.

Setelah selesai makan, mereka keluar dari restauran private tersebut, Clara Jian tidak bersedia untuk masuk ke mobil Wesley Xu lagi.

Wesley Xu berdiri di depan pintu mobil, alisnya yang panjang sedikit mengerut, matanya yang hitam pekat menyipit memandang padanya, ia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu dia masuk ke dalam mobil.

"Tuan Xu, terima kasih untuk hari ini, aku telah menunda terlalu banyak waktumu, seterusnya aku akan pergi ke bandara dan kembali ke Kota Shen Nan sendiri saja." Clara Jian turun di Xiaguan District dan ia tidak berani menatap mata Wesley Xu.

Wesley Xu menatapnya, kedua mata hitam pekat itu, tiba-tiba terlihat ada makna kemarahan, tetapi ia menyembunyikannya dan tidak meledakkan kemarahannya.

Bibirnya yang tipis, seperti membentuk suatu lengkungan, dia menganggukkan kepalanya dan berkata tanpa ragu, "Baiklah, kalau begitu kamu pulang sendiri saja."

Setelah berbicara seperti itu, dia tidak menunda setengah detik pun, langsung berjalan ke mobil, setelah itu terdengar suara "Peng", suara menutup pintu mobil.

Clara Jian masih berdiri di sana, walaupun dia menundukkan kepalanya, dia tetap bisa merasakan kemarahan dari tubuh Wesley Xu, hingga, ia mendengar suara mobil, suara mobil berjalan yang berdecit, kemudian ia dengan pelan-pelan mengangkat kepalanya dan melihat sebuah mobil hitam dengan kecepatan tinggi menjauh dari dirinya.

Tidak dapat di tahan bibirnya membentuk senyum, dia menundukkan kepalanya, berbalik, dan pergi ke arah yang berlawanan.

Di dalam Rolls-Royce hitam, Wesley Xu menoleh dan melihat Clara Jian melalui kaca mobil belakangnya, wanita itu berjalan ke arah yang berlawanan. Ekspresi wajahnya, seketika menjadi sangat menyeramkan.

“Belikan semua tiket pesawat dari Kota Jing ke Kota Shen Nan, tidak peduli itu transit atau direct, semuanya belikan untukku.” Detik berikutnya, dia berkata dengan suaranya yang berat kepada Joe Lin di kursi depan samping pengemudi.

"Bos, kita..."

"Kenapa, apakah maksudku masih tidak cukup jelas?" Joe Lin tertegun, belum sempat ia mengakhiri kata-katanya, tetapi Wesley Xu dengan marah memotong kata-katanya.

Joe Lin merasakan perasaan takut di dalam hatinya dan segera mengangguk, "Baik, bos, aku mengerti."

.............................

Clara Jian tidak langsung pergi ke bandara, melainkan naik taksi ke pemakaman di pinggiran Kota Jing untuk melihat ibunya, Claudia Jian.

Saat itu, jika bukan karena dia, Claudia Jian tidak akan lepas kendali, mengambil pisau dan menusuk Vincent Yu ayah dari Leah Yu, kemudian, mengunci dirinya di kamar bersama Vincent Yu yang sekarat dan mengakhiri hidupnya.

Tahun dimana ibunya bunuh diri, ibunya baru berusia 40 tahun.

Dari usia 24 hingga 40 tahun, adalah waktu terbaik dalam kehidupan seorang wanita, tapi Claudia Jian telah memberikan semua itu kepada putrinya, demi putrinya, ia menerima aniaya, menerima semua kesulitan, hingga akhirnya, demi putrinya, dia mengakhiri hidupnya pada usia 40 tahun.

Di dunia ini, meskipun tidak ada orang yang dapat merasakannya. Claudia Jian begitu mencintai anaknya dan tidak ada yang bisa merasakan bahwa betapa ia mencintai ibunya, terlebih lagi tidak ada yang bisa merasakan, kematian Claudia Jian menjadi pukulan yang sangat besar bagi Clara Jian.

Meskipun delapan tahun telah berlalu, telah delapan tahun Claudia Jian meninggalkannya, tetapi Clara Jian selalu merasa bahwa Claudia Jian selalu berada di sisinya, selalu bersamanya, tidak pernah pergi meninggalkannya, bahkan walau hanya satu menit atau satu detik.

Oleh karena itu, bertahun-tahun ini, tidak peduli seberapa sulitannya atau seberapa susahnya, itu tidak termaksud apa-apa, dia dapat bertahan, karena dia percaya bahwa Claudia Jian selalu berada di sisinya.

Ketika sampai ke pemakaman, saat melihat batu nisan Claudia Jian, air matanya seperti benang manik-manik yang putus, tanpa adanya peringatan apa pun, langsung jatuh kebawah.

Sejak lebih dari setahun yang lalu ia pergi meninggalkan Kota Jing ke Kota Shen Nan, dia tidak pernah menangis dengan lepas kendali seperti saat ini, semua kepahitan dan air matanya, dia berusaha untuk mengubahnya menjadi senyuman dan menahannya.

Namun, pada saat ini, semua perasaannya benar-benar tidak dapat di kendalikan, seolah-olah semua air mata yang telah dia tahan selama lebih dari setahun ini, pada saat ini keluar semua, tidak dapat di tahan sedikitpun.

Ia berlutut di depan batu nisan, Clara Jian mengangkat tangannya untuk membersihkan debu di batu nisan tersebut, berusaha untuk tersenyum dan berkata dengan tersenyum cerah, "Ibu, maaf, aku baru datang untuk menemuimu setelah sekian lama."

Saat berbicara, Clara Jian mengangkat tangannya, menyeka air mata di wajahnya, menyeringai, tersenyum ceria seperti anak kecil yang polos, memandang batu nisan dan berkata, "Ibu, aku tahu, kamu adalah ibu yang paling baik di dunia, kamu tidak akan marah padaku, kan?"

"Ibu, Gray Jian telah bertumbuh dewasa, dia telah belajar banyak hal, ia menjadi anak yang sangat baik, dia tidak pernah menangis, menurutmu, apakah Gray Jian sangat mirip denganku ketika aku masih kecil." Melihat foto ibunya yang berada di batu nisan yang sedang tersenyum seindah bunga, air mata Clara Jian perlahan-lahan berhenti, "Namun, ibu, penyakit Gray Jian semakin parah, kata dokter transplantasi tulang sumsum adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Gray Jian, cara membuat Gray Jian tumbuh sehat seperti anak normal lainnya."

Setelah mengatakan itu, Clara Jian menundukkan kepalanya, air matanya menetes lagi.

“Tapi, aku tidak bisa menemukan sumsum tulang yang cocok, bahkan aku tidak tahu siapa ayah Gray Jian, bagaimana aku bisa menyelamatkan Gray Jian.”Clara Jian mengangkat kepalanya, memandang Claudia Jian dengan sangat sedih, ibu, memberitahu aku, bantu aku, bagaimana aku bisa menyelamatkan Gray Jian, aku tidak ingin kehilangan dia, aku tidak ingin......... "

“Nona, mengapa kamu begitu sedih?” Tiba-tiba terdengar suara hangat dan penuh kasih di sampingnya, Clara Jian tertegun, memandang ke sampingnya, tidak tahu sejak kapan, di sampingnya, telah berdiri seorang biksuni tua dengan.

Melihat biksuni tua yang sangat baik hati di depannya, Clara Jian mengangkat tangannya, menghapus air mata di wajahnya, sedikit tersenyum pada biksuni tua itu, dan berkata dengan sopan, "Halo, biksu!"

Biksuni tua itu memutar-mutarkan mutiara tasbih di tangannya, memandang Clara Jian dari atas ke bawah dengan menilai-nilai, lalu mengangguk kepala dan tersenyum, "Nona memiliki bibir merah dan gigi putih, mata jernih, dagu yang berisi dan dahi penuh. Ini adalah berkat yang langka, meskipun saat muda kehilangan ibu, tetapi kamu tidak akan kehilangan anakmu, nona tidak perlu terlalu bersedih."

Setelah berbicara seperti itu, biksuni itu memberi salam dengan cara agama Buddha dan berkata "amitofu." Berbalik badan dan pergi.

Clara Jian tertegun di tempatnya, memperhatikan biksuni yang berjalan meninggalkannya, sesaat kemudian baru kembali sadar.

Bagaimana bisa biksuni tua itu tahu bahwa dia kehilangan ibunya saat masih muda, dan bagaimana dia bisa tahu bahwa dia memiliki seorang putra?

Apakah Gray Jian akan baik-baik saja dan tidak akan meninggalkannya?

.............................

Setelah meninggalkan pemakaman, Clara Jian langsung naik taksi ke bandara, karena dia tidak yakin kapan dia bisa kembali ke Kota Shen Nan, sehingga dia belum memesan tiket pesawat, tapi setelah ia sudah memutuskan waktu kembali, maka dari itu, saat dia naik taksi ke bandara, dia mengeluarkan ponselnya dan ingin memesan tiket pesawat.

Pada akhirnya, saat mencari di web pemesanan tiket pesawat, tiket hari ini dari Kota Jing ke Kota Shen Nan sudah terjual habis, bahkan penerbangan dari tempat lain juga tidak tersisa satupun.

Clara Jian tidak menyerah, ia mengganti aplikasi dan mencari lagi, tetapi hasil akhirnya sama.

Tidak mungkin!

Ketika dia memesan tiket penerbangan dari Kota Shen Nan ke Kota Jing tadi malam, dia juga mencari tiket penerbangan kembali, saat itu, tiket penerbangan untuk kembali masih banyak, kenapa sekarang satupun tidak ada.

Masih belum menyerah, Clara Jian langsung menelepon nomor layanan pelanggan dari maskapai besar.

"Halo, bolehkah aku bertanya, apakah masih ada tiket pesawat dari Kota Jing ke Kota Shen Nan untuk hari ini? Tidak peduli selarut apapun jamnya untuk hari ini."

“Maaf, nona, tiket pesawat hari ini sudah terjual habis.” staf layanan pelanggan menjawab dengan sopan.

Clara Jian mengerutkan keningnya, "Apakah kelas bisnis dan kelas pertama juga sudah tidak ada?"

"Betul, sudah tidak ada, anda bisa memesan untuk besok."

Clara Jian menggelengkan kepalanya, "Apakah ada kemungkinan seseorang akan mengembalikan tiketnya?"

"Nona, kami tidak bisa menjamin hal ini, tetapi untuk saat ini belum ada."

Mendengar suara staf layanan pelanggan, Clara Jian seketika menundukkan kepalanya dengan putus asa.

Kenapa dia tidak dari awal memesan tiket untuk penerbangan kembali? Apa yang harus ia lakukan jika hari ini ia tidak dapat kembali?

Bahkan jika ia bisa memesan tiket kereta dengan kecepatan tinggi pada malam ini untuk kembali ke Kota Shen Nan, maka ia akan sampai besok pagi.

“Nona, apakah ada hal lain yang bisa saya bantu?” Tidak terdengar suara Clara Jian, staf layanan pelanggan bertanya lagi dengan sopan.

"Aku butuh tiket penerbangan dari Kota Jing ke Kota Shen Nan hari ini, jika ada orang yang mengembalikan tiket, bisakah kamu segera memberi tahuku?" Dengan tak berdaya, Clara Jian meminta bantuan dari staf layanan pelanggan.

"Baiklah, nona, tolong pastikan ponsel anda tetap menyala, jika ada orang yang mengembalikan tiketmu, kami akan segera memberitahu anda."

"Baiklah, terima kasih!"

"Apakah ada hal lain?"

"Tidak ada, terima kasih."

"Baiklah, sama-sama."

Menutup teleponnya, Clara Jian bersandar pada senderan kursi di belakang dengan tidak berdaya, menutup kedua matanya.

Tidak peduli bagaimanapun, dia harus kebandara terlebih dahulu, siapa tahu ada yang mengembalikan tiket!

.............................

Setelah berpisah dengan Clara Jian, Wesley Xu tidak kembali ke Rumah Keluarga Kou, tetapi ia pergi ke kantor pusat Kou’s Corp untuk menangani masalah kantor.

Ketika ia sedang melakukan rapat dengan beberapa para petinggi di kantor pusat yang baru berjalan selama setengah jam, tiba-tiba pintu ruang kantor di dorong oleh seseorang, semua orang mengangkat kepala mereka dan melihat orang yang muncul di depan pintu, bukan orang lain, orang itu adalah Derico Kou dan sekertaris Derico Kou.

"Ketua direksi."

Melihat Derico Kou masuk, selain Wesley Xu, semua petinggi yang berada di ruang rapat itu langsung berdiri dan menyapa Derico Kou dengan hormat.

Derico Kou mengangguk dengan datar, kemudian melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian semua keluar dulu."

Semua orang menganggukkan kepala mereka dan segera membereskan berkas-berkas. Dengan penuh hormat keluar dari ruangan.

Ketika semua orang keluar, ruang rapat yang sangat besar itu hanya tersisa Wesley Xu dan Derico Kou, sekertarisnya juga dengan cepat keluar dari ruangan dan menutup pintu.

“Wesley, mengapa kamu tidak memberitahuku terlebih dahulu kalau kamu kembali?” Setelah sekretarisnya menutup pintu, Derico Kou memandang ke arah Wesley Xu, berkata dengan suara orang tua yang rendah dan terdengar lembut dan penuh kasih.

Wesley Xu, yang dari tadi terus menunduk dan melihat ke bawah ke meja ruang rapat di depannya, tampaknya baru menyadari bahwa Derico Kou memasuki ruang rapat, sehingga ia menutup berkas-berkas di depannya, kemudian berdiri dari bangkunya, tatapannya yang datar, menatap pada Derico Kou, dengan suara seraknya yang terdengar tidak dingin dan tidak hangat berkata, "Sepertinya ketua direksi memiliki sesuatu yang mendesak dan mencariku."

Derico Kou memandang Wesley Xu, putra bungsunya dan satu-satunya yang masih hidup, sepertinya dari awal sudah terbiasa dengan sikapnya yang tidak acuh tapi juga tidak hangat. Jadi ia tidak marah, hanya menghela nafas sedikit, "Aku hanya mendengar bahwa kamu kembali ke Kota Jing dan sedang di perusahaan, aku sengaja datang untuk melihat........"

"Uhuk........ Uhuk......... Uhuk........."

Sebelum dia selesai berbicara, Derico Kou terbatuk dengan keras.

Wesley Xu yang melihat Derico Kou terbatuk dengan tidak nyaman, alisnya yang bagus, tidak dapat di pungkiri langsung mengerut, kemudian dengan langkah besar berjalan mengambil gelas kristal, dan menuangkan air hangat, memberikannya kepada Alfredo Kuo.

Derico Kou segera mengambil gelas air yang di berikan didepannya dan meminum sampai setengah gelas besar dalam satu tarikan napas, sehingg batuknya berhenti dan dia baru merasa nyaman.

Wesley Xu menerima gelas kristal dari tangan Derico Kou, berbalik dan ingin meletakkan gelas itu kembali ke tempatnya. Ia masih memasang sikap yang tidak acuh juga tidak hangat itu, "Karena kondisi badanmu tidak baik, sebaiknya jangan keluar sembarangan."

Melihat Wesley Xu yang walaupun memiliki mulut pedas tapi hatinya lembut, mata Derico Kou, mengeluarkan senyuman lembut, menganggukkan kepalanya dan berkata, "Hanya penyakit lama, tidak masalah, setelah beberapa hari juga sembuh."

Wesley Xu meletakkan gelas tersebut dan melirik Derico Kou, kemudian, dia berjalan langsung ke kursi yang berada di belakang meja ruang rapat dan terduduk, membalik-balikan dokumennya dengan ekspresi datar dan berkata "Jika ketua direksi tidak memiliki masalah, sebaiknya kembali dan beristirahat, masalah laporan yang harus di tangani biar aku yang membereskannya dan akanku suruh orang lain untuk mengirimkannya."

Derico Kou berdiri di tempat yang tidak jauh dari situ dan memandang ke arah Wesley Xu yang sepertinya tidak ingin berbicara dengan dirinya, maka ia berkata dengan tak berdaya, "Wesley, sudah begitu lama, apakah kamu masih tidak bersedia memaafkanku, masih tidak bersedia kembali ke Rumah Keluarga Kou?"

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu