Excellent Love - Bab 48 Terpaksa (1)

Setelah Clara Jian telah kembali ke apartemen yang disewanya, Gray Jian dan Amanda Liu tidak berada di rumah, tapi di atas meja makan, terdapat 3 sayur dan satu sup yang masih mengeluarkan uap panas, ini berarti, Gray Jian dan Amanda Liu baru saja keluar setelah makan.

Dia meletakkan tasnya, mengganti sandal, Clara Jian pergi menuangkan segelas air, meminumnya sampai habis, lalu mengeluarkan ponsel, hendak menghubungi Amanda Liu, ingin menanyakan ke mana dia dan Gray Jian pergi.

Hanya saja, dia baru saja mengeluarkan ponsel, saat jari tangannya masih belum menyentuh layar, "Bang" pintu yang tidak terkunci telah didobrak oleh seseorang dari luar.

Hatinya sangat kaget, Clara Jian segera mengangkat kepala melihat ke arah pintu.

Dia tahu orang yang muncul di depan pintu, pasti bukanlah orang yang dinantikan seperti Gray Jian ataupun Amanda Liu, karena mereka tidak akan pernah membuka pintu dengan cara seperti ini, tapi ini sungguh diluar dugaannya, yang muncul di depan pintu, adalah Shawn Liu, putranya Amanda Liu.

Shawn Liu membua pintu, melihat Clara Jian yang berada di depan sofa yang hendak menelpon seseorang, tanpa basa-basi, dia langsung masuk ke rumah, lalu dengan kecepatan secepat kilat menutup pintunya kembali, dan menguncinya.

Melihat semua pergerakan dari Shawn Liu ini, bola mata Clara Jian yang hitam berkilau mengecil dengan cepat, hatinya, mulai menjalar perasaan ketakutan yang tiada hentinya.

"Shawn, apa yang ingin kamu lakukan?"

Melihat penampilan Shawn Liu yang terlihat bagaikan anjing liar dan begitu penuh nafsu saat menatap dirinya, hati Clara Jian mulai merasa gemetaran, dia spontan mundur ke arah kamar.

Menyadari Clara Jian hendak bersembunyi ke kamar, Shawn Liu langsung menyerbu ke arah Clara Jian tanpa mengatakan apapun, membuatnya merebah ke sofa, dan menekannya di bawah tubuh sendiri.

"Shawn, apa yang ingin kamu lakukan? Lepaskan aku!" Secara tiba-tiba diserbu dan di tekan oleh Shawn Liu, membuat tubuh Clara Jian langsung merasa sangat tegang dalam sekejab. Dan mulai melakukan perlawanan dengan sekuat tenaga.

Tapi, Shawn Liu bagaikan telah menjadi orang gila, tidak mempedulikan apapun, hanya fokus untuk menahan Clara Jian, menekannya dengan kuat, lalu menggunakan salah satu tangannya untuk merobek bajunya Clara Jian.

Ketika menyadari apa yang ingin dilakukan oleh Shawn Liu, Clara Jian seketika telah menjadi panik, bagai kebakaran jenggot.

"Shawn, Apa yang ingin kamu lakukan? Hentikan!" Dia ditekan di sofa dengan kuat, Clara Jian tetap melakukan perlawanan sekuat tenaga, berteriak, "Kamu menginginkan uang, benar bukan? Aku akan memberikannya padamu, aku akan memberikan berapa pun uang yang kamu inginkan! Kumohon, hentikan, cepat hentikan.........."

Clara Jian berteriak keras, mulai memohon dengan panik, tapi, Shawn Liu malah seakan-akan tidak mampu merasakan pengelakkan keras dari Clara Jian, dan lebih tidak bisa mendengar permohonannya, hanya terpikirkan untuk menekan Clara Jian di bawah tubuhnya, menahannya dengan kuat, tidak membiarkannya memiliki sedikit pun kesempatan untuk lolos.

"Shawn, ada apa denganmu sebenarnya? Kamu tidak boleh, tidak boleh.........." Clara Jian telah ditekan dengan erat, tak berdaya dalam melakukan perlawanan. Sebuah perasaan tak berdaya dan putus asa mulai mengelilingi dan menyelimutinya secara perlahan-lahan. Air mata, mulai meluap secara tanpa sadar, dan mengalir ke bawah tak terkendali.

Shawn Liu yang dulu, meskipun sangat jahat, dan begitu tidak masuk akal, tapi tetap tidak akan pernah melakukan hal seperti ini terhadapnya, bagaimana pun juga, sang wanita juga termasuk teman yang tumbuh besar bersamanya sejak kecil, jadi bagaimana mungkin sang pria akan melakukan hal seperti ini terhadapnya.

"Shawn, katakan padaku, ada apa denganmu sebenarnya? Katakan padaku.........." Clara Jian menangis dan meraung dengan perasaan tak berdaya, memohonnya melepaskannya, melakukan perlawanan, "Kalau kamu menginginkan uang, aku akan memberikan berapa pun uang yang kamu inginkan.......... Kumohon jangan seperti ini.......... Kumohon.........."

"Diam!"

Akhirnya, melihat wajah Clara Jian yang telah penuh dengan tangisan di depan matanya, Shawn Liu mulai memiliki reaksi, dan menghentikan pergerakan tangannya, tapi tetap menekannya dengan kuat, berteriak terhadap Clara Jian sejenak, di balik pandangan mata yang dingin terlihat jelas memiliki perasaan kekacauan dan ketidaktenangan saat menatap sang wanita, berkata dengan suara yang terdengar sedikit gemetaran, "Clara, jangan salahkan aku, salahkan dirimu sendiri yang memiliki seorang adik perempuan yang baik."

Di tengah perkataannya, Shawn Liu menekan sepasang tangan Clara Jian yang tiada hentinya melakukan perlawanan ke atas kepalanya, lalu, kembali menjadi monster yang gila seperti tadi lagi, mulai merobek baju, dan celana..........

"Jangan, Shawn, kumohon.......... Jangan.........." Selain memohon dengan perasaan tak berdaya, juga melakukan perlawanan yang sia-sia, Clara Jian tidak bisa melakukan apapun lagi, "Kumohon.......... mengingat kita telah tumbuh bersama dari kecil.......... Kumohon padamu.........."

"Diam! Aku menyuruhmu untuk diam, kamu mendengarnya tidak?" Shawn Liu juga mulai panik, gemetaran, sepasang tangannya mulai tidak mendengarnya perintah pikirannya, dia tidak tahu harus meletakkan tangannya ke bagian tubuh Clara Jian yang mana.

"Bang!" "Bang!" "Bang!" "Bang!"

"Mama, kamu berada di dalam tidak?"

Tepat pada saat ini, di depan pintu, terdengar suara ketukan pintu yang kuat, selanjutnya, terdengar suara Gray Jian.

"Gray, tolong Mama, panggil orang untuk menolong Ma.........."ma.

"Tutup mulutmu!" Kata terakhir dari Clara Jian belum terlontarkan, Shawn Liu langsung mengangkat tangannya dengan panik, menutup mulutnya Clara Jian.

"Bang!" "Bang!" "Bang!" "Bang!"

"Shawn, apakah kamu yang berada di dalam?" Saat Amanda Liu yang berada di luar mendengar suara ini, dia langsung mengetuk pintu, berteriak, "Apa yang kamu lakukan di dalam, buka pintu, cepat buka pintu!"

"Hmm.......... Hmm.........."

Saat mendengar suara Amanda Liu dari luar, meskipun mulutnya Clara Jian dibungkam erat oleh Shawn Liu, tapi tetap berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan suara memohon pertolongan.

Ketika mendengar suara ibunya sendiri di luar, Shawn Liu seketika menjadi semakin panik, tapi tetap menekan Clara Jian dengan kuat, tidak melepaskannya sedikit pun.

Melihat dia tetap tiada hentinya memanggil pertolongan terhadap orang luar, dia seketika langsung emosi, dan semakin menambah kekuatannya untuk membungkam mulutnya Clara Jian, menggertakkan giginya saat berkata, "Clara, patuhlah sedikit, kalau tidak, jangan salahkan aku untuk bersikap tidak segan!"

Awalnya dia telah menelpon untuk membuat Amanda Liu dan Gray Jian pergi, tapi tidak disangka, mereka malah kembali secepat itu.

"Shawn, apa yang kamu lakukan sebenarnya di dalam?" Amanda Liu mengeluarkan kunci, tapi tidak peduli sebesar apa usahanya dalam mencoba membukanya, pintu tetap tidak bisa terbuka, hanya bisa terus menghajar pintu tanpa henti, sambil memukul pintu sambil berteriak, "Segera buka pintu, cepat bukakan pintu, kalau kamu berani melakukan hal yang jahat terhadap Clara di dalam, aku akan memutuskan hubungan ibu dan anak denganmu!"

Shawn Liu mendengar suara ancaman ibunya sendiri dari luar pintu, raut wajahnya menjadi semakin pucat dan murung, mata yang melihat Clara Jian penuh dengan ketakutan dan ketidaktenangan, semakin lama semakin besar dan pekat.

"Hmm.......... Hmm.........."

Menyadari ekspresi di tatapan mata Shawn Liu yang mulai tumbang, dan mulai menjalarkan akal sehat seorang manusia, Clara Jian mengerutkan keningnya, melototkan matanya yang jernih lebar-lebar, menatapnya tanpa mengedipkan mata, di matanya, penuh dengan pancaran linangan air mata penuh dengan permohonan dan perasaan tak berdaya, memohon Shawn Liu untuk melepaskan dirinya.

"Mama, aku akan pergi memanggil tetangga dan paman security untuk membantu!"

"Bang!" "Bang!" "Bang!" "Bang!" Di luar pintu, Amanda Liu sambil menghajar pintu dengan kuat, sambil menangis berteriak keras, "Shawn, cepat bukakan pintu, kamu jangan melakukan hal bodoh, apakah kamu ingin masuk ke penjara lagi? Memangnya kamu tidak tahu, siapa yang menyelamatkanmu keluar, saat kamu masuk ke bui sebelumnya, dan dihajar hingga menjadi setengah mati?"

Shawn Liu menekan Clara Jian dengan kuat di bawah tubuhnya, memandang sepasang mata yang sedang memohon dengan perasaan tak berdaya dan terlihat kasihan itu, saat mendengar suaranya Amanda Liu di luar, semua perasaan tekad telah mulai tumbang secara perlahan, dan hati nuraninya mulai muncul.

"Shawn, sebagai manusia, kita harus tahu untuk membalas budi, Shawn.........." Melihat pintunya tetap tidak terbuka, Amanda Liu menjadi menangis dengan lebih sedih, menghajar pintu sekuat tenaga, berteriak keras dengan begitu tak berdaya, "Shawn, kalau kamu terus melakukan hal yang menyakiti Clara Jian, aku akan mati dihadapanmu, aku akan mati sekarang juga.........."

Kata "mati" dari mulutnya Amanda Liu, bagaikan sebuah jarum yang tajam, membuat sisa tekad dari Shawn Liu segera ambruk dan runtuh, sedetik kemudian, dia melepaskan Clara Jian, segera berdiri, menyerbu ke arah pintu..........

Di luar pintu, Alfredo Kou yang kebetulan telah naik hingga lantai 5 yang sedang ingin mencari di mana sebenarnya yang merupakan rumahnya Clara Jian di lantai 5, tapi, ketika melihat Amanda Liu yang berdiri di depan pintu sebuah rumah dengan terus menghantam pintu yang berjarak beberapa meter dari tempatnya, langkah kakinya seketika menjadi kaku, keningnya, juga seketika mulai berkerut, bahkan bola mata yang hitam, juga mulai mengecil tanpa henti, dan tenggelam ke dalam.

Dia mengenal Amanda Liu, empat tahun lalu, Clara Jian pernah membawanya pergi menemui Amanda Liu sebanyak tiga kali, juga pernah makan bersama, meskipun telah berlalu selama empat tahun, dan Amanda Liu telah menjadi lebih tua, namun, bagaimana mungkin Alfredo Kou bisa tidak mengenalinya.

Apakah suara yang tadinya didengar olehnya saat naik ke atas, merupakan suaranya Amanda Liu.......... Setelah menyadari sesuatu, sedetik kemudian. dia langsung menyerbu ke arah apartemen milik Clara Jian secepat kilat.

Tepat saat Alfredo Kou telah berada di depan pintu, pintu langsung terbuka dari dalam, Shawn Liu keluar dari dalam.

"Pak!"

Pintu telah terbuka, Amanda Liu yang berada di pintu, langsung bisa melihat Clara Jian yang berbaring di atas sofa sedang memeluk dirinya sendiri dengan erat, baju dan celana di tubuhnya telah dirobek menjadi tak karuan, Clara Jian terlihat penuh dengan tangisan, Amanda Liu mengangkat tangan, sebuah tamparan yang kuat terhempas ke wajah Shawn Liu.

"Kamu.........." Melihat Clara jian yang telah ditindas menjadi seperti itu oleh Shawn Liu, Amanda Liu naik pitam hingga nafasnya menjadi sesak, menunjuk ke arah Shawn Liu, melototinya dengan tajam, "Dasar kamu.......... anak bajingan!"

Alfredo Kou berdiri di luar pintu, di belakangnya Amanda Liu, dalam sekilas langsung bisa melihat Clara Jian yang sedang memeluk dirinya dengan erat, bajunya telah dirobek hingga sama sekali tidak mampu menutupi tubuhnya, dua garis air mata tak berdaya yang terus mengalir ke bawah tanpa henti, pikirannya seakan-akan memiliki sebuah bom, "Dar" telah meledak, membuat otaknya menjadi hampa dalam sekejab, dan tercengang di tempat.

Shawn Liu mengelus wajahnya yang telah tertampar, mengangkat kepala dan mulai mampu melihat Alfredo Kou yang berjarak dua langkah dari tempatnya, keningnya berkerut, sedetik kemudian, langsung mengambil langkah seribu kaki.

Dulu saat Clara Jian telah putus dengan Alfredo Kou, Alfredo Kou telah mengerahkan seluruh tenaganya pergi mencari keberadaan Clara Jian di seluruh tempat, orang lain tidak tahu, tapi Shawn Liu malah mengetahuinya dengan sangat jelas. Alfredo Kou pernah beberapa kali datang mencarinya, menanyakan keberadaan Clara Jian.

Jadi, bagaimana mungkin Shawn Liu tidak tahu seberapa besar perhatian Alfredo Kou terhadap Clara Jian.

Sekarang, Alfredo Kou telah menyaksikan gambaran ini dengan mata kepalanya sendiri, aneh jika Alfredo Kou tidak membunuhnya, dan bodoh jika dirinya tidak kabur.

Alfredo Kou melihat Clara Jian hingga melamun, 4 atau 5 detik setelah Shawn Liu berpacu pesat bagaikan angin yang berhembus melintas di tubuhnya, Alfredo Kou kembali sadar, juga mengambil langkah seribu ke arah Shawn Liu kabur untuk pergi mengejarnya.

Amanda Liu melihat Shawn Liu dan Alfredo Kou yang berlari satu per satu di depan matanya, lalu melihat Clara Jian yang wajahnya penuh dengan tangisan di dalam rumah, dia mana sempat lagi mempedulikan hal lain, langsung bergegas masuk dengan cepat. pergi ke kamar untuk mengambilkan selimut, lalu segera berjalan ke sisinya Clara Jian, menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak bisa lagi tertutupi dengan baju bercompang camping tak karuan itu.

"Clara, .........." Setelah menyelimuti Clara Jian, Amanda Liu mengangkat tangan, menurunkannya dengan gemetaran, mengelus kening dan rambutnya Clara Jian dengan lembut, "Clara, kamu tidak kenapa-napa bukan? Ini adalah kesalahan Mama Liu, ini adalah kesalahanku.........."

Clara Jian tetap terbaring di atas sofa, memeluk dirinya dengan erat, memejamkan matanya dengan rapat, tidak berkutik, hanya ada butiran air mata yang tiada hentinya meluap keluar, dan dada yang tiada hentinya mengembang dan menyusut, ini dapat membuktikan, dia adalah orang yang masih hidup.

Dia bukan merasa begitu sedih, melainkan karena merasa sangat takut! Sangat sangat takut!

Dia memiliki hubungan dengan Wesley Xu pun, itu karena sangat terpaksa, kalau ditambah dengan .......... Clara Jian tidak berani memikirkannya lebih lanjut, sama sekali tidak berani memikirkannya.

"Clara, akulah yang telah mencelakaimu, Mama Liu lah yang telah mencelakaimu.........." Dia berlutut di depan sofa, Amanda Liu mengelus rambutnya Clara Jian, sangat merasa bersalah, menangis tersedu-sedu, berkata dengan suara yang terisak-isak, "Kalau aku tahu bahwa dia adalah anak bajingan dari awal, dan akal buruknya sulit untuk diubah, aku dulu seharusnya tidak memohon padamu, untuk pergi menyelamatkannya.........."

"Clara, aku telah mencelakaimu menjadi seperti ini, ini semua adalah kesalahanku, kesalahanku.........."

Mendengar suara Amanda Liu yang terisak-isak menyalahkan diri sendiri, Clara Jian mulai menghentikan air matanya perlahan-lahan, membukakan sepasang mata, dan bangun untuk duduk.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu