Excellent Love - Bab 29 Tinggal di Apartemenku

Karena tak tahu harus berkata apa pada Ned, Clara pun berpura-pura tidur sepanjang perjalanan, sampai akhirnya mobil pun berhenti di depan apartemen tua yang ia sewa, barulah ia membuka matanya.

Ned memarkirkan mobilnya, lalu ia langsung turun dari mobil, dan berjalan ke arah kursi Clara, saat Clara selesai membuka sabuk pengamannya, Ned juga sudah membukakan pintu mobil itu untuknya.

Dengan sopan, Clara tersenyum dan mengucapkan "Terima kasih." Lalu turun dari mobil itu.

Setelah Clara turun dari mobil, Ned pun membuka pintu belakang, lalu membungkukkan badannya dan menggendong Gray yang sedang tertidur pulas keluar dari mobil.

"Terima kasih, berikan Gray padaku saja!" Melihat Ned menggendong Gray dan menutup pintu mobil pelan-pelan, Clara pun mengulurkan tangannya, ia ingin menggendong anaknya itu.

Namun, Ned tidak melepaskan tangannya, malah memeluk Gray erat-erat, "Kuantar kalian berdua naik ke atas."

"Elsie kan masih ada di dalam mobil!"

"Tidak apa-apa, ia tak akan terbangun, kuantar kalian naik, lalu aku langsung turun."

"Tidak bisa." Clara sangat bersikukuh, ia berdiri di samping mobil dan tak mau bergerak, "Kalau sampai Elsie terbangun, ia akan sangat takut kalau tak bisa menemukanmu."

Di bawah cahaya lampu yang redup, Ned memandangi Clara yang keras kepala karena Elsie, melihat wajahnya yang putih dan bersih itu, melihat matanya yang berkilauan, benar-benar sangat menggetarkan hatinya.

"Baiklah, kugendong Elsie dan mengantar kalian bersama."

"Aku tinggal di lantai tujuh, tidak ada lift."

Ned mengangkat kepalanya melihat gedung apartemen tua yang ada di depannya itu, lalu tersenyum dan berkata, "Kenapa, apa kau mau meledekku?"

Melihat tekad Ned yang sudah bulat itu, Clara pun tak tahu bagaimana cara menolaknya, ia hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu berikan Gray padaku, kau gendong Elsie."

Ned tersenyum, lalu memberikan Gray pada Clara, lalu ia berputar ke samping sebelah mobil lalu menggendong Elsie yang sedang tertidur pulas di dalam mobil.

Sambil menggendong Elsie, Ned berjalan kembali ke hadapan Clara, dan saat Clara tidak sadar, ia langsung mengulurkan tangannya dan menggendong Gray.

"Tuan Li, ......"

"Tenang saja, aku bisa kok, ayo jalan!" Satu kanan satu kiri, Ned menggendong kedua anak itu dengan tampang sangat tenang.

Clara melihatnya lalu tersenyum paksa, ia hanya bisa melepaskan tangannya, merelakan Ned menggendong kedua anak itu.

"Iya! Cahaya di sini sedikit buruk, hati-hati."

Lalu, Clara pun membalikkan badannya dan masuk duluan ke dalam gedung apartemen itu.

Karena apartemen ini adalah apartemen tua, tangganya sangat sempit, tidak bisa dilewati dua orang sekaligus, oleh karena itu Clara hanya bisa berjalan di depan.

Ned menggendong kedua anak itu dengan erat, menidurkan mereka di pundakya, lalu ia mengikuti langkah kaki Clara perlahan-lahan.

Clara tinggal di apartemen ini sudah hampur satu tahun lamanya, tiap hari ia harus bolak-balik naik turun tujuh lantai, oleh karena itu ia sudah terbiasa, ditambah lagi ia tak membawa beban apapun, langsung menuju ke lantai tujuh bukanlah suatu masalah baginya.

Sedangkan Ned, ia menggendong dua orang anak kecil, kedua anak itu beratnya kalau ditambah setidaknya ada empat puluh kilo, saat sampai di lantai lima, nafasnya sudah mulai terpenggal-penggal.

"Tuan Li, berikan Gray padaku saja." Clara terus menengok ke belakang, ia bisa melihat bahwa Ned sudah kelelahan, oleh karena itu ia langsung menghentikan langkah kakinya.

Ned juga berhenti, namun tetap tak melepaskan tangannya, ia hanya menatap Clara sambil tersenyum dan berkata, "Sepertinya aku harus sering-sering olahraga, kalau tidak tenagaku pasti tidak cukup."

Clara menatapnya, di dalam matanya yang berkilauan itu tampak sebuah perasaan yang sangat mendalam, tapi Clara berpura-pura tidak melihatnya, ia tersenyum sedikit, lalu kembali melanjutkan langkah kakinya ke atas.

Meskipun Ned sedikit terengah-engah, ia tetap berhasil membawa kedua anak itu sampai ke depan apartemen Clara.

Clara berbalik dan melihat ke arahnya, sepertinya Ned tidak berniat untuk langsung pergi, oleh karena itu ia mengeluarkan kuncinya dan membuka pintu apartemennya.

"Silahkan masuk." kata Clara sambil membuka pintu dan menyalakan lampu.

Ned juga tidak sungkan-sungkan, ia langsung masuk ke dalam apartemen dengan menggendong kedua anak itu.

"Berikan Gray padaku, aku letakkan dia di atas ranjang dulu." Setelah masuk ke dalam rumah, Clara pun segera mengulurkan tangannya hendak menggendong Gray.

Ned melihat sekilas ruang tamu yang tampaknya tak sampai sepuluh meter persegi itu, setelah melihat Clara, barulah ia melepaskan tangannya dan memberikan Gray padanya.

Clara menggendong Gray dan langsung membawanya ke dalam kamar.

Ned menggendong Elsie, lalu mengikuti Clara dan berjalan ke arah kamar juga.

Clara tahu Ned mengikutinya, namun ia tidak menghentikannya.

Untung saja, Ned hanya berjalan sampai ke depan pintu kamar, lalu berhenti, tidak ikut masuk, Clara meletakkan Gray di atas ranjang pelan-pelan, ia melepaskan sepatunya, lalu menutupi tubuhnya dengan selimut tipis.

Ned berdiri di depan pintu kamar, melihat-lihat kamar Clara itu, luas kamar itu lebih kecil dari ruang tamu, selain sebuah ranjang, sebuah lemari baju, hanya ada sebuah meja dan kursi.

Di atas meja ada banyak mainan anak kecil, juga beberapa lembar draft desain.

Apartemen satu kamar dan satu ruang tamu, karena apartemen ini lumayan tua, dinding-dinding gedung itu sudah mulai menguning, namun bagi Ned yang berdiri di tengah-tengah ruang yang sempit ini, ia sama sekali tidak merasa tidak nyaman, ia malah merasa sangat hangat dan tenang.

Meskipun apartemen ini sangat kecil dan sangat tua, setiap perabotan dan pajangan-pajangan di dalam apartemen itu terlihat sangat penuh dengan cinta, sangat bersih dan rapi, sama sekali tidak berantakan.

Ned benar-benar tidak bisa membayangkan, wanita seperti Clara ini, yang harus bekerja di hari-hari kerja, lalu mengajar piano di akhir pekan untuk menambah simpanan uang, masih harus menjaga anaknya yang sebulan sekali harus tinggal di rumah sakit, bagaimana caranya membagi waktunya dengan baik.

"Mau minum?" Setelah meletakkan Gray, Clara melihat Ned yang sedang menatap isi rumahnya itu.

Ned juga sama sekali tidak sungkan, ia langsung mengangguk dan berkata "Iya."

Clara tersenyum, ia keluar dari kamar lalu pergi ke ruang tamu untuk mengambil air.

Namun saat ia menuangkan tekonya, barulah ia menyadari kalau tekonya kosong.

"Maaf, airnya habis, aku masak dulu." Lalu, Clara pun bergegas menuju ke arah dapur.

"Clara."

"Ah!" Clara membalikkan kepala melihat Ned.

Ned memandanginya, dengan serius ia berkata, "Aku punya beberapa apartemen kosong, kalau kau mau, kau boleh tinggal di sana."

Clara tersenyum, lalu menundukkan kepalanya.

Boss perusahaan besar seperti Ned ini mana mungkin hanya punya beberapa apartemen dan villa!

"Terima kasih Tuan Li, tapi tidak usah, tinggal di sini juga lumayan kok, saat Gray menginap di rumah sakit, aku bisa menjaganya."

Melihat Clara yang sangat lemah lembut namun sangat kuat dan gigih itu, Ned pun hanya bisa tersenyum dan berkata, "Sudah larut malam, cepat istirahat sana, aku dan Elsie pulang dulu."

"Iya."

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu