Excellent Love - Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)

“Bagaimana dengan Tuan muda, dia ada dimana?”

Dengar-dengar Alfredo Kou sendirinya datang ke Kota Shen Nan , sekali lagi membuat Derico Kou marah besar, Ellya Li juga tidak bisa duduk dengan tenang lagi, dengan segera ia melaju tanpa henti ke Kota Shen Nan, lalu pergi ke vila Alfredo.

“Nyonya, tuan muda berada di ruang wine bawah tanah. “Pengawal personal yang diutus oleh Ellya untuk berada di sisi Alfredo melihat Ellya, dengan segera ia menjawabnya dengan hormat.

Melihat si pengawal, dengan ekspresi wajah yang sangat masam Ellya berkata, “Bawa aku kesana.”

“Baik, Nyonya.” Pengawal tersebut menganggukkan kepala, lalu dengan segera menunjuk jalan di depan.

Ellya mengikuti pengawal dari belakang, baru saja sampai dan turun ke bawah, masih belum masuk ke ruang wine bawah tanah, pun sudah ada aroma wine yang sangat kental, menghampiri hidung.

Hampir dengan segera, Ellya mengerutkan alis, ekspresi wajahnya juga berubah menjadi sangat suram, ketika ia mengikuti pengawal ke ruang wine bawah tanah, ketika begitu melihat Alfredo yang duduk di atas lantai, bersandar di samping rak wine sambil memegang botol wine yang mempunyai kadar alkhohol yang tinggi sambil mengangkat kepala tidak berhenti menuang wine itu, tiba-tiba terkejut, detik berikutnya, mendadak ia berjalan kesana dengan langkah besar, dengan 1 genggaman merebut botol wine yang ada di tangan Alfredo, lalu mengangkat tangannya dan berbunyi “Phiak”, dengan ganas melayangkan sebuah tamparan ke wajah Alfredo.

Meskipun Alfredo minum cukup banyak, namun, pikirannya masih sadar.

Perlahan membuka kelopak matanya, melihat Ellya di hadapannya yang sangat marah hingga seluruh badannya gemetar, ia malah membuka mulut, tertawa, tertawa seperti seorang bodoh yang tidak mempunyai pikiran, hanya saja, tertawa dan tertawa, air matanya pun mengalir turun, wajah yang berantakan dan wine beralkhohol tinggi yang ada di ujung bibir, mengalir bersama.

Melihat putra di depannya yang merendahkan dirinya sendiri, Meskipun Ellya benci, namun terlebih dari itu, ialah rasa sedih, melepaskan botol wine yang ada di tangan, ia berlutut , berlutut di depan Alfredo, menjulurkan kedua tangannya memegang bahunya. Melihat Alfredo, tanpa bisa ditahan matanya pun basah, lalu dengan semakin menahan rasa kecewa dan amarahnya ia bertanya dengan suara yang besar, “Alfredo, bagaimana kamu bisa demi seorang wanita, lalu berubah menjadi sekarang ini? Kamu lihat kamu sendiri , kamu seperti apa, tidak seperti orang, juga tidak seperti hantu? Apakah demi Clara, kamu bisa tidak menginginkan semuanya, bahkan aku ibu mu ini juga tidak mau lagi ?”

Alfredo melihat Ellya, membuka mulut dengan perasaan yang sangat menderita ia tertawa, air mata nya tidak berhenti mengalir, mengangkat tangannya memukul-mukul dadanya, dengan suara serak ia bertanya. “Ibu, kamu tahu tidak disini ku seberapa sakit seberapa menderita? Kamu tahu tidak aku sungguh tidak ingin hidup lagi, aku hanya ingin mati, jika sudah mati aku tidak akan merasakan apa-apa lagi, sesudah mati aku tidak perlu melihat Clara bersama dengan pria lagi lagi, melahirkan anak untuk pria lain.”

“Phiak!”

Bersamaan dengan kata-kata keluar dari mulut Alfredo, Ellya diam melihatnya, mengangkat tangan menggigit gigi lalu dengan kejam melayangkan 1 tamparan lagi ke sisi wajah Alfredo yang 1 lagi.

“Kamu mati saja, pergi mati saja, 10 bulan aku mengandung dan melahirkan mu, dengan susah payah membesarkan mu hingga seperti ini, apakah demi untuk membiarkan mu bunuh diri demi seorang wanita kah?” Berlutut di depan Alfredo, 1 tamparan untuknya, Ellya menjerit marah dengan hati yang meratap dan penuh kepahitan. Karena marah, karena benci, terlebih karena sedih, sekujur tubuhnya pun gemetar tak tertahankan, air matanya, mengalir lebih hebat dibandingkan Alfredo, amarah menggelegar berkata, “Kamu kira, jika kamu mati, selain aku, ada orang lain yang akan bersedih untuk mu? Apakah Clara akan bersedih untuk mu? Apakah Wesley akan bersedih untuk mu? Mereka tidak akan, keduanya tidak akan, Clara hanya bisa mengejek mu, merendahkan mu, mengatakan kamu adalah barang yang tidak berguna, tidak bisa mendapatkan wanita yang disukai, tidak bisa merebut kembali barang yang diinginkan, selain merendahkan diri sendiri, selain bunuh diri, selain menangis merengek seperti seorang perempuan, apa yang masih bisa kamu lakukan?”

Melihat putra di hadapannya yang seperti orang bodoh, Ellya menunjuk hidungnya, bahkan otot diwajahnya tidak berhenti bergetar, lanjut menggeram berkata, “Jika kamu mati, tidak hanya Wesley yang bisa berbaring di ranjang Clara yang akan mengatakan kamu adalah barang rendahan yang tidak berguna, bahkan Wesley juga akan bersenang-senang menghidupkan petasan merayakannya, karena kelak semua milik Keluarga Kou, ialah milik nya, kamu sudah mati, maka semua nya tidak ada lagi, tidak mendapatkan apapun, kelak mereka berjaya dan hidup bahagia, kamu jadi hantu yang teraniaya di tempat Raja Yama sana!”

Melihat Ellya yang sekujur badannya gemetar, yang wajahnya mendekati seram , mendengarnya marah dan menggeram sekali demi sekali, Alfredo tiba-tiba terperangakap dalam puncak ketakutan dan kebingungan, seperti lehernya dicekik dengan erat oleh seseorang, membuatnya tidak bisa bernafas, hampir tersedak.

Melihat Alfredo yang didepannya akhrinya memberi respon, tidak lagi gaya yang tidak ingin hidup hanya ingin mati itu , Ellya sepertinya seketika melihat sebuah harapan, lalu kesana lagi memegang kedua bahunya, seketika nada bicaranya berubah menjadi lembut dan berkata, “Alfredo, kamu dengar kata ibu, asal kamu bangkit, hanya dengan menjadi kuat, lebih kuat dibandingkan Wesley, dengan begitu barulah bisa membuat Clara memandangmu, baru bisa membuat dia dengan sendirinya kembali ke sisi mu, tiba saat nya, apa yang kamu inginkan tidak ada, bagaimana Wesley merebutnya dari kamu lagi?”

"Semua karena kamu, jika saat itu bukan kamu yang menggunakan berbagai cara memisahkan aku dan Clara, bagaimana mungkin Clara bisa bersama-sama dengan Wesley sekarang, aku dan dia dari awal sudah menikah dan mempunyai anak. “Tiba-tiba, Alfredo seperti binatang yang menggila, mendorong Ellya, dengan amarah menyalahkannya.

Ellya tanpa aba-aba sebelumnya, ia didorong dengan kejam oleh Alfredo hingga jatuh ke atas lantai, sama sekali tidak ada maksud untuk menyalahkannya sedikit pun, malah dengan tulus menganggukkan kepala, dengan berani mengakuinya sendiri dan berkata, “Baik, Alfredo, ibu salah, saat itu ibu salah, ibu tidak seharusnya memisahkan kamu dan Clara!”

Namun, detik berikutnya, topik pembicaraannya berubah, melihat Alfredo, dengan sangat bersungguh –sungguh berkata, “Tapi, kamu tahu kenapa Clara menyukai kamu tidak ? Jika bukan karena kamu mempunyai uang, jika bukan karena kamu ada cucu tunggal Keluarga Kou, jika bukan karena kelak akan mewarisi Kou’s Corp, kamu mengira Clara dia bisa menyukai mu?”

Sambil berbicara, Ellya bangkit, lalu kesana memegang kedua bahu Alfredo, dengan tulus dan bersungguh-sungguh berkata, “Kamu sekarang sudah melihat, ada Paman Kecil mu ini, ada Wesley yang lebih ada kekuasaan ada kekuatan ada uang dan juga ada kedudukan dibandingkan kamu , Clara langsung naik ke ranjangnya, menyampingkan mu sejauh mungkin, apa mungkin dia pernah tulus mencintai mu?”

Melihat Ellya yang ada dihadapannya, mendengar suaranya, dalam pikiran Alfredo, tiba-tiba muncul memori dalam mobil, ketika sikap Clara yang begitu bersikeras terhadap nya, dan juga perkataan yang Clara katakan pada nya.

Dia berkata, “Aku tidak pernah tidur dengan mu, bercinta dengan mu, tapi waktu aku tidur dengan Wesley sudah 1 tahun lebih, sekarang setiap 1 inch tubuh ku, termasuk hati ku, semua nya milik Wesley, dan tidak ada hubungan apapun dengan mu.”

Sepasang mata yang awalnya penuh kebingungan dan keputus-asaan, perlahan, menyemburkan api amarah dan penderitaan, dengan marah menjerit, “Clara, aku begitu cinta pada mu, demi kamu, aku bisa melakukan apa saja. Apapun saya bisa menolaknya, kenapa kamu mau begini terhadap ku? Kenapa?”

Ellya melihat putra di depan matanya yang akhirnya kembali “Hidup”, dalam matanya, akhirnya ada sebuah rasa syukur, terus membangkitkan semangat Alfredo berkata, “Anakku, asal kamu tidak berhenti berusaha, menjadi lebih kuat dibandingkan Paman Kecil kamu, barulah Clara bisa menyesal, barulah dia bisa menderita, menyesal dan menderita akan pilihannya, tiba saat itu dia pasti akan menangis dan memohon untuk kembali ke sisi mu.”

Melihat Ellya, mata Alfredo, perlahan bersinar, segera ia bertanya. “Ibu, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?”

“Anakku, kita tidak terburu-buru.” Ellya masih saja berlutut di depan Alfredo, mengangkat tangan mengusap air mata di wajahnya, “Sekarang kakek mu dan Wesley mau menghilangkan semua otoritas kamu di perusahaan, hal pertama yang harus kamu lakukan , ialah pergi ke tempat Wesley dan kakek, dengan sikap yang tulus mengakui kesalahan dan meminta maaf pada mereka, biarkan mereka tahu, kamu sudah tahu bahwa kamu salah, kelak tidak akan melakukan hal apapun yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan, asal kamu kembali dari awal ke perusahaan dan menjabat, kembali dari awal mendapatkan kepercayaan kakek mu dan Wesley, barulah kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil kembali semua yang seharusnya menjadi milikmu, membuat Clara menyesal, agar dia bisa dengan sendirinya kembali ke sisi mu.”

“Benar, ibu, kamu benar.” Menggenggam lengan Ellya, Alfredo seperti sedang menggenggam sebuah jerami padi penyelamat nyawa, dalam matanya, penuh dengan tatapan dan harapan yang indah akan masa depan, “Aku tidak bisa meninggalkan perusahaan, tidak bisa, jika tidak maka mungkin aku tidak bisa berjumpa dengan Clara lagi.”

“Benar, Alfredo, kamu tidak bisa meninggalkan perusahaan, sekarang kamu sudah meninggalkan perusahaan, jika mungkin ketika kakek mu sudah meninggal, seluruh Kou’s Corp sudah menjadi milik Paman Kecil mu, kamu ingin masuk ke perusahaan lagi. Sama sekali tidak mungkin lagi.”

“Ibu, aku sudah tahu harus bagaimana, aku sudah tahu.” Dengan erat menggenggam Ellya, pandangannya penuh dengan rasa tidak sabar dan berharap, “Ibu, kamu bantu aku.”

Ellya melihat putra di hadapannya yang kembali mempunyai keinginan dan harapan, dengan segera dia bersyukur dan menganggukkan kepala, “Tentu saja, kamu adalah putra ibu, di dunia ini, selain ibu, tidak ada 1 orang pun yang akan berpikir untuk mu sepenuh hati, bagaimana mungkin ibu tidak membantu mu! Asal kamu baik-baik, meskipun ibu mempertaruhkan segalanya, juga pasti akan membantu mu.”

Alfredo menganggukkan kepala, terhuyung ingin berdiri , “Ibu, aku mau pergi mencari Wesley, sekarang juga aku akan pergi mencarinya.”

“Baik, kamu mandi dan ganti pakaian terlebih dahulu, hilangkan efek alkhohol, ibu temani kamu pergi bersama-sama.”

...................................

Wesley dan Clara bersama-sama menjemput Gray, lalu sekeluarga 3 orang itu langsung pulang ke apartemen Region Mauve Timur, karena hari ini bagi dia, sungguh terlalu indah, terlalu penting, dia tidak ingin berbagi dengan siapapun, hanya ingin menguasainya sendiri, menguasai Clara, menguasai Gray. Istri dan putranya.

Tapi, baru saja mobil mereka melaju hingga pertengahan jalan, Cheryl Tang pun menelepon.

1 tangan Wesley mengemudi setir mobil, 1 tangan yang lain menggenggam kelima jari Clara dengan erat, dan meletakkannya di atas pahanya sendiri , sambil mengemudi mobil dengan serius, sambil sewaktu-waktu melihat Gray yang duduk di kursi belakang, mendengar handphonenya bergetar, dengan acuh tak acuh ia melihat sesaat, melihat yang menelepon ialah Cheryl, ia sama sekali tidak perlu menebak pun sudah mengetahui kenapa Cheryl mencarinya, jadi, langsung tidak mempedulikannya.

Ialah Clara, mendengar handphone yang ia letakkan di kabin terus bergetar, Wesley juga tidak menerima telepon itu. Hanya mengira ia dengan serius mengemudi mobil, tidak bisa menerimanya, jadi dia pun mengambilkan nya handphone itu.

Akhirnya begitu melihat, adalah Cheryl yang menelepon.

“Bibi yang menelepon, mau mengangkatnya sekarang tidak?” Mengambil handphone itu, Clara tidak langsung dengan sendirinya mengangkat, namun terlebih dahulu bertanya pendapat Wesley.

Wesley dari kaca melihatnya, awalnya dia tidak berencana mengangkatnya, namun terhadap sikap Clara malah secara langsung menjawab berbeda, “Kamu yang mengambil keputusan, jika kamu ingin mengangkatnya maka angkatlah, jika tidak maka tidak perlu diangkat.”

Clara melihat sisi wajahnya yang mempesona yang mempunyai garis yang sangat jelas, pun ingin tertawa, “Orang yang dicari bibi adalah kamu, bukan aku.”

Wesley tertawa. Dengan cepat memiringkan wajah melihatnya, di depan Gray, menggenggam tangannya lalu meletakannya di depan bibir dan menciumnya, dengan rendah berkata, “Itu belum tentu.”

Clara melihat Gray berwajah kecil yang begitu bahagia seperti bunga yang sedang duduk di belakang, lalu dengan tatapan mempesona marah pada Wesley, ragu seketika, ia pun mengangkat telepon itu.

“Wesley!”

“Bibi, ini aku, Clara, Wesley sedang mengemudi, tidak bisa menerima telepon.” Mendengar suara Cheryl yang penuh dengan cinta kasih, Clara pun segera menjawab.

Wesley melihat ke arah depan, dengan serius mengemudi mobil, sepasang mata hitam nya yang mendalam tak berbatas, karena kata “Wesley” yang diucapkan Clara begitu alami dan mesra, pun berubah menjadi tidak tahu seberapa bersinar, seperti bintang yang berkilau.

“Oh, Clara , bibi memang mencari mu.” Mendengar suara Clara yang lembut dan damai itu, Cheryl yang ada di telepon langsung senang seperti bunga.

Clara mendenganya, mengangkatkan matanya melihat Wesley, sedikit tersenyum bertanya, “Bibi, apakah ada urusan anda mencari ku?”

“Ada, tentu saja ada urusan!” Cheryl tidak sabar dan bahagia, dengan segera berkata, “Awalnya aku sudah berbicara pada ayah Wesley pergi ke rumah sakit melihat mu, namun sekali pergi kalian sudah tidak ada disana lagi,kamu katakanlah, sekarang kami sudah memastikan, Gray adalah anak Wesley, juga ialah cucu kami, dan juga perut kamu sekarang juga sedang mengandung anak Wesley lagi, menurut mu malam ini, apakah kamu bisa datang bersama-sama dengan Wesley, bawa Gray pulang, biarkan aku dan ayah Wesley, juga melihat Gray dengan baik.”

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu