Excellent Love - Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
“Bagaimana dengan Tuan muda, dia ada dimana?”
Dengar-dengar Alfredo Kou sendirinya datang ke Kota Shen Nan , sekali lagi membuat Derico Kou marah besar, Ellya Li juga tidak bisa duduk dengan tenang lagi, dengan segera ia melaju tanpa henti ke Kota Shen Nan, lalu pergi ke vila Alfredo.
“Nyonya, tuan muda berada di ruang wine bawah tanah. “Pengawal personal yang diutus oleh Ellya untuk berada di sisi Alfredo melihat Ellya, dengan segera ia menjawabnya dengan hormat.
Melihat si pengawal, dengan ekspresi wajah yang sangat masam Ellya berkata, “Bawa aku kesana.”
“Baik, Nyonya.” Pengawal tersebut menganggukkan kepala, lalu dengan segera menunjuk jalan di depan.
Ellya mengikuti pengawal dari belakang, baru saja sampai dan turun ke bawah, masih belum masuk ke ruang wine bawah tanah, pun sudah ada aroma wine yang sangat kental, menghampiri hidung.
Hampir dengan segera, Ellya mengerutkan alis, ekspresi wajahnya juga berubah menjadi sangat suram, ketika ia mengikuti pengawal ke ruang wine bawah tanah, ketika begitu melihat Alfredo yang duduk di atas lantai, bersandar di samping rak wine sambil memegang botol wine yang mempunyai kadar alkhohol yang tinggi sambil mengangkat kepala tidak berhenti menuang wine itu, tiba-tiba terkejut, detik berikutnya, mendadak ia berjalan kesana dengan langkah besar, dengan 1 genggaman merebut botol wine yang ada di tangan Alfredo, lalu mengangkat tangannya dan berbunyi “Phiak”, dengan ganas melayangkan sebuah tamparan ke wajah Alfredo.
Meskipun Alfredo minum cukup banyak, namun, pikirannya masih sadar.
Perlahan membuka kelopak matanya, melihat Ellya di hadapannya yang sangat marah hingga seluruh badannya gemetar, ia malah membuka mulut, tertawa, tertawa seperti seorang bodoh yang tidak mempunyai pikiran, hanya saja, tertawa dan tertawa, air matanya pun mengalir turun, wajah yang berantakan dan wine beralkhohol tinggi yang ada di ujung bibir, mengalir bersama.
Melihat putra di depannya yang merendahkan dirinya sendiri, Meskipun Ellya benci, namun terlebih dari itu, ialah rasa sedih, melepaskan botol wine yang ada di tangan, ia berlutut , berlutut di depan Alfredo, menjulurkan kedua tangannya memegang bahunya. Melihat Alfredo, tanpa bisa ditahan matanya pun basah, lalu dengan semakin menahan rasa kecewa dan amarahnya ia bertanya dengan suara yang besar, “Alfredo, bagaimana kamu bisa demi seorang wanita, lalu berubah menjadi sekarang ini? Kamu lihat kamu sendiri , kamu seperti apa, tidak seperti orang, juga tidak seperti hantu? Apakah demi Clara, kamu bisa tidak menginginkan semuanya, bahkan aku ibu mu ini juga tidak mau lagi ?”
Alfredo melihat Ellya, membuka mulut dengan perasaan yang sangat menderita ia tertawa, air mata nya tidak berhenti mengalir, mengangkat tangannya memukul-mukul dadanya, dengan suara serak ia bertanya. “Ibu, kamu tahu tidak disini ku seberapa sakit seberapa menderita? Kamu tahu tidak aku sungguh tidak ingin hidup lagi, aku hanya ingin mati, jika sudah mati aku tidak akan merasakan apa-apa lagi, sesudah mati aku tidak perlu melihat Clara bersama dengan pria lagi lagi, melahirkan anak untuk pria lain.”
“Phiak!”
Bersamaan dengan kata-kata keluar dari mulut Alfredo, Ellya diam melihatnya, mengangkat tangan menggigit gigi lalu dengan kejam melayangkan 1 tamparan lagi ke sisi wajah Alfredo yang 1 lagi.
“Kamu mati saja, pergi mati saja, 10 bulan aku mengandung dan melahirkan mu, dengan susah payah membesarkan mu hingga seperti ini, apakah demi untuk membiarkan mu bunuh diri demi seorang wanita kah?” Berlutut di depan Alfredo, 1 tamparan untuknya, Ellya menjerit marah dengan hati yang meratap dan penuh kepahitan. Karena marah, karena benci, terlebih karena sedih, sekujur tubuhnya pun gemetar tak tertahankan, air matanya, mengalir lebih hebat dibandingkan Alfredo, amarah menggelegar berkata, “Kamu kira, jika kamu mati, selain aku, ada orang lain yang akan bersedih untuk mu? Apakah Clara akan bersedih untuk mu? Apakah Wesley akan bersedih untuk mu? Mereka tidak akan, keduanya tidak akan, Clara hanya bisa mengejek mu, merendahkan mu, mengatakan kamu adalah barang yang tidak berguna, tidak bisa mendapatkan wanita yang disukai, tidak bisa merebut kembali barang yang diinginkan, selain merendahkan diri sendiri, selain bunuh diri, selain menangis merengek seperti seorang perempuan, apa yang masih bisa kamu lakukan?”
Melihat putra di hadapannya yang seperti orang bodoh, Ellya menunjuk hidungnya, bahkan otot diwajahnya tidak berhenti bergetar, lanjut menggeram berkata, “Jika kamu mati, tidak hanya Wesley yang bisa berbaring di ranjang Clara yang akan mengatakan kamu adalah barang rendahan yang tidak berguna, bahkan Wesley juga akan bersenang-senang menghidupkan petasan merayakannya, karena kelak semua milik Keluarga Kou, ialah milik nya, kamu sudah mati, maka semua nya tidak ada lagi, tidak mendapatkan apapun, kelak mereka berjaya dan hidup bahagia, kamu jadi hantu yang teraniaya di tempat Raja Yama sana!”
Melihat Ellya yang sekujur badannya gemetar, yang wajahnya mendekati seram , mendengarnya marah dan menggeram sekali demi sekali, Alfredo tiba-tiba terperangakap dalam puncak ketakutan dan kebingungan, seperti lehernya dicekik dengan erat oleh seseorang, membuatnya tidak bisa bernafas, hampir tersedak.
Melihat Alfredo yang didepannya akhrinya memberi respon, tidak lagi gaya yang tidak ingin hidup hanya ingin mati itu , Ellya sepertinya seketika melihat sebuah harapan, lalu kesana lagi memegang kedua bahunya, seketika nada bicaranya berubah menjadi lembut dan berkata, “Alfredo, kamu dengar kata ibu, asal kamu bangkit, hanya dengan menjadi kuat, lebih kuat dibandingkan Wesley, dengan begitu barulah bisa membuat Clara memandangmu, baru bisa membuat dia dengan sendirinya kembali ke sisi mu, tiba saat nya, apa yang kamu inginkan tidak ada, bagaimana Wesley merebutnya dari kamu lagi?”
"Semua karena kamu, jika saat itu bukan kamu yang menggunakan berbagai cara memisahkan aku dan Clara, bagaimana mungkin Clara bisa bersama-sama dengan Wesley sekarang, aku dan dia dari awal sudah menikah dan mempunyai anak. “Tiba-tiba, Alfredo seperti binatang yang menggila, mendorong Ellya, dengan amarah menyalahkannya.
Ellya tanpa aba-aba sebelumnya, ia didorong dengan kejam oleh Alfredo hingga jatuh ke atas lantai, sama sekali tidak ada maksud untuk menyalahkannya sedikit pun, malah dengan tulus menganggukkan kepala, dengan berani mengakuinya sendiri dan berkata, “Baik, Alfredo, ibu salah, saat itu ibu salah, ibu tidak seharusnya memisahkan kamu dan Clara!”
Namun, detik berikutnya, topik pembicaraannya berubah, melihat Alfredo, dengan sangat bersungguh –sungguh berkata, “Tapi, kamu tahu kenapa Clara menyukai kamu tidak ? Jika bukan karena kamu mempunyai uang, jika bukan karena kamu ada cucu tunggal Keluarga Kou, jika bukan karena kelak akan mewarisi Kou’s Corp, kamu mengira Clara dia bisa menyukai mu?”
Sambil berbicara, Ellya bangkit, lalu kesana memegang kedua bahu Alfredo, dengan tulus dan bersungguh-sungguh berkata, “Kamu sekarang sudah melihat, ada Paman Kecil mu ini, ada Wesley yang lebih ada kekuasaan ada kekuatan ada uang dan juga ada kedudukan dibandingkan kamu , Clara langsung naik ke ranjangnya, menyampingkan mu sejauh mungkin, apa mungkin dia pernah tulus mencintai mu?”
Melihat Ellya yang ada dihadapannya, mendengar suaranya, dalam pikiran Alfredo, tiba-tiba muncul memori dalam mobil, ketika sikap Clara yang begitu bersikeras terhadap nya, dan juga perkataan yang Clara katakan pada nya.
Dia berkata, “Aku tidak pernah tidur dengan mu, bercinta dengan mu, tapi waktu aku tidur dengan Wesley sudah 1 tahun lebih, sekarang setiap 1 inch tubuh ku, termasuk hati ku, semua nya milik Wesley, dan tidak ada hubungan apapun dengan mu.”
Sepasang mata yang awalnya penuh kebingungan dan keputus-asaan, perlahan, menyemburkan api amarah dan penderitaan, dengan marah menjerit, “Clara, aku begitu cinta pada mu, demi kamu, aku bisa melakukan apa saja. Apapun saya bisa menolaknya, kenapa kamu mau begini terhadap ku? Kenapa?”
Ellya melihat putra di depan matanya yang akhirnya kembali “Hidup”, dalam matanya, akhirnya ada sebuah rasa syukur, terus membangkitkan semangat Alfredo berkata, “Anakku, asal kamu tidak berhenti berusaha, menjadi lebih kuat dibandingkan Paman Kecil kamu, barulah Clara bisa menyesal, barulah dia bisa menderita, menyesal dan menderita akan pilihannya, tiba saat itu dia pasti akan menangis dan memohon untuk kembali ke sisi mu.”
Melihat Ellya, mata Alfredo, perlahan bersinar, segera ia bertanya. “Ibu, jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?”
“Anakku, kita tidak terburu-buru.” Ellya masih saja berlutut di depan Alfredo, mengangkat tangan mengusap air mata di wajahnya, “Sekarang kakek mu dan Wesley mau menghilangkan semua otoritas kamu di perusahaan, hal pertama yang harus kamu lakukan , ialah pergi ke tempat Wesley dan kakek, dengan sikap yang tulus mengakui kesalahan dan meminta maaf pada mereka, biarkan mereka tahu, kamu sudah tahu bahwa kamu salah, kelak tidak akan melakukan hal apapun yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan, asal kamu kembali dari awal ke perusahaan dan menjabat, kembali dari awal mendapatkan kepercayaan kakek mu dan Wesley, barulah kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil kembali semua yang seharusnya menjadi milikmu, membuat Clara menyesal, agar dia bisa dengan sendirinya kembali ke sisi mu.”
“Benar, ibu, kamu benar.” Menggenggam lengan Ellya, Alfredo seperti sedang menggenggam sebuah jerami padi penyelamat nyawa, dalam matanya, penuh dengan tatapan dan harapan yang indah akan masa depan, “Aku tidak bisa meninggalkan perusahaan, tidak bisa, jika tidak maka mungkin aku tidak bisa berjumpa dengan Clara lagi.”
“Benar, Alfredo, kamu tidak bisa meninggalkan perusahaan, sekarang kamu sudah meninggalkan perusahaan, jika mungkin ketika kakek mu sudah meninggal, seluruh Kou’s Corp sudah menjadi milik Paman Kecil mu, kamu ingin masuk ke perusahaan lagi. Sama sekali tidak mungkin lagi.”
“Ibu, aku sudah tahu harus bagaimana, aku sudah tahu.” Dengan erat menggenggam Ellya, pandangannya penuh dengan rasa tidak sabar dan berharap, “Ibu, kamu bantu aku.”
Ellya melihat putra di hadapannya yang kembali mempunyai keinginan dan harapan, dengan segera dia bersyukur dan menganggukkan kepala, “Tentu saja, kamu adalah putra ibu, di dunia ini, selain ibu, tidak ada 1 orang pun yang akan berpikir untuk mu sepenuh hati, bagaimana mungkin ibu tidak membantu mu! Asal kamu baik-baik, meskipun ibu mempertaruhkan segalanya, juga pasti akan membantu mu.”
Alfredo menganggukkan kepala, terhuyung ingin berdiri , “Ibu, aku mau pergi mencari Wesley, sekarang juga aku akan pergi mencarinya.”
“Baik, kamu mandi dan ganti pakaian terlebih dahulu, hilangkan efek alkhohol, ibu temani kamu pergi bersama-sama.”
...................................
Wesley dan Clara bersama-sama menjemput Gray, lalu sekeluarga 3 orang itu langsung pulang ke apartemen Region Mauve Timur, karena hari ini bagi dia, sungguh terlalu indah, terlalu penting, dia tidak ingin berbagi dengan siapapun, hanya ingin menguasainya sendiri, menguasai Clara, menguasai Gray. Istri dan putranya.
Tapi, baru saja mobil mereka melaju hingga pertengahan jalan, Cheryl Tang pun menelepon.
1 tangan Wesley mengemudi setir mobil, 1 tangan yang lain menggenggam kelima jari Clara dengan erat, dan meletakkannya di atas pahanya sendiri , sambil mengemudi mobil dengan serius, sambil sewaktu-waktu melihat Gray yang duduk di kursi belakang, mendengar handphonenya bergetar, dengan acuh tak acuh ia melihat sesaat, melihat yang menelepon ialah Cheryl, ia sama sekali tidak perlu menebak pun sudah mengetahui kenapa Cheryl mencarinya, jadi, langsung tidak mempedulikannya.
Ialah Clara, mendengar handphone yang ia letakkan di kabin terus bergetar, Wesley juga tidak menerima telepon itu. Hanya mengira ia dengan serius mengemudi mobil, tidak bisa menerimanya, jadi dia pun mengambilkan nya handphone itu.
Akhirnya begitu melihat, adalah Cheryl yang menelepon.
“Bibi yang menelepon, mau mengangkatnya sekarang tidak?” Mengambil handphone itu, Clara tidak langsung dengan sendirinya mengangkat, namun terlebih dahulu bertanya pendapat Wesley.
Wesley dari kaca melihatnya, awalnya dia tidak berencana mengangkatnya, namun terhadap sikap Clara malah secara langsung menjawab berbeda, “Kamu yang mengambil keputusan, jika kamu ingin mengangkatnya maka angkatlah, jika tidak maka tidak perlu diangkat.”
Clara melihat sisi wajahnya yang mempesona yang mempunyai garis yang sangat jelas, pun ingin tertawa, “Orang yang dicari bibi adalah kamu, bukan aku.”
Wesley tertawa. Dengan cepat memiringkan wajah melihatnya, di depan Gray, menggenggam tangannya lalu meletakannya di depan bibir dan menciumnya, dengan rendah berkata, “Itu belum tentu.”
Clara melihat Gray berwajah kecil yang begitu bahagia seperti bunga yang sedang duduk di belakang, lalu dengan tatapan mempesona marah pada Wesley, ragu seketika, ia pun mengangkat telepon itu.
“Wesley!”
“Bibi, ini aku, Clara, Wesley sedang mengemudi, tidak bisa menerima telepon.” Mendengar suara Cheryl yang penuh dengan cinta kasih, Clara pun segera menjawab.
Wesley melihat ke arah depan, dengan serius mengemudi mobil, sepasang mata hitam nya yang mendalam tak berbatas, karena kata “Wesley” yang diucapkan Clara begitu alami dan mesra, pun berubah menjadi tidak tahu seberapa bersinar, seperti bintang yang berkilau.
“Oh, Clara , bibi memang mencari mu.” Mendengar suara Clara yang lembut dan damai itu, Cheryl yang ada di telepon langsung senang seperti bunga.
Clara mendenganya, mengangkatkan matanya melihat Wesley, sedikit tersenyum bertanya, “Bibi, apakah ada urusan anda mencari ku?”
“Ada, tentu saja ada urusan!” Cheryl tidak sabar dan bahagia, dengan segera berkata, “Awalnya aku sudah berbicara pada ayah Wesley pergi ke rumah sakit melihat mu, namun sekali pergi kalian sudah tidak ada disana lagi,kamu katakanlah, sekarang kami sudah memastikan, Gray adalah anak Wesley, juga ialah cucu kami, dan juga perut kamu sekarang juga sedang mengandung anak Wesley lagi, menurut mu malam ini, apakah kamu bisa datang bersama-sama dengan Wesley, bawa Gray pulang, biarkan aku dan ayah Wesley, juga melihat Gray dengan baik.”
Novel Terkait
Excellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)