Excellent Love - Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)

“Betul, Alfredo, apa yang sebenarnya terjadi antara dirimu dengan Janice?” Ned Li mengerutkan alisnya dan bertanya dengan perasaan tidak paham.

“Kakak, kakak sepupu kini menjadi seperti seorang pasien sakit jiwa, ia bertindak sembarangan di luar sana, apakah kamu sebenarnya bisa mengurusnya?” Alfredo Kou menjawab Ned Li tanpa bersegan.

Ned Li mengerutkan alisnya sejenak, namun ia tidak langsung menanyakan apa yang terjadi, iahanya menyuruh Bibi Zhang untuk membawa Elsie Li pergi makan tersebut dahulu, sebaliknya, ia pergi ke ruang tamu bersama dengan Alfredo Kou, lalu menghela nafasnya, menatap Alfredo Kou dan berkata,”Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi.”

Alfredo Kou mengangguk lalu menceritakan semua hal mengesalkan yang terjadi antara Janice Li dan Clara Jian di rumah sakit, ia menceritakan kejadian tersebut secara keseluruhan kepada Ned Li.

Ned Li tentu saja marah ketika mendengarnya, ia langsung berdiri tanpa berbasa-basi, lalu berkata kepada Alfredo Kou,”Pergi ke ruang makan dan temani Elsie Li makan malam,”lalu naik ke lantai atas untuk mencari Janice Li.

Janice Li tentu saja mengunci kamarnya setelah ia kembali ke kamar, jadi, Ned Li tidak akan mungkin bisa membuka pintunya.

Ned Li sebenarnya sangat marah, Janice Li masih saja tidak tahu bersikap saat ini, ia tentu saja semakin marah ketika ia mengiunci pintunya, ia lalu mengetuk pintunya beberapa kali dan beteriak,”Janice, jika kamu tidak membuka pintu ini sekarang, maka kamu akan menetap di dalam untuk seumur hidupmu.”

Janice Li yang sedang ketakutan di dalam tentu saja tahu bahwa ia benar-benar marah.

Ned Li umumnya terlihat sangat tenang, sikapnya membuat orang merasa sangat akrab, ia jarang sekali marah, namun, ketika ia marah, orang biasa akan kesulitan menghadapinya, terlebih lagi, hak finansialnya kini sepenuhnya berada di tangan Ned Li, jika ia memutuskan semua sumber keuangannya, bagaimana mungkin ia dapat hidup, jadi, Janice Li merasa sedikit takut dan langsung pergi membuka pintunya.

“Kamu pergi mencari Clara Jian dan bahkan menamparnya, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? Ah!” Ketika pintu dibuka, Ned Li bertanya kesal melihat Janice Li yang semakin memalukan.

“Wanita murahan itu merayu Wesley, bagaimana mungkin aku tidak pergi mencarinya?” Janice Li kembali merasa kesal melihat Ned Li yang langsung menyalakannya, sehingga ia langsung berteriak lebih keras lagi terhadap Ned Li.

Ned Li benar-benar sangat kecewa terhadap adik kandungnya yang berada di hadpannya ini, ekspresi wajahnya terlihat semakin tidak enak, ia lalu berkata,”Janice, mengapa kamu berubah menjadi seseorang yang terus membuat masalah tidak jelas seperti ini, pergi mengaca, lihat apakah kamu masih terlihat seperti nona besar dari Keluarga Li, kamu ini terlihat seperti seorang wanita cemburu yang jelek.”

“Betul, aku memang wanita yang cemburu, kenapa rupanya, ada wanita murahan yang merayu Wesley, apakah aku tidak boleh bertindak apapun terhadap dirinya?” Janice Li berteriak kesal sambil menatap tajam Ned Li seperti sudah gila.

Ned Li merasa sangat kecewa melihat Janice Li yang terlihat seperti wanita kampungan ini, ia merasa kesal hingga memarahinya tanpa memilih perkataannya lagi,”Wesley kini sudah tidak ada lagi hubungannya denganmu, apa hubungannya denganmu jika ia sudah bersama dengan wanita lain? Terlebih lagi, Clara Jian seratus kali lebih baik darimu, seorang lelaki akan menyukai Clara Jian dan membenci dirimu.”

“Kak, apa maksudmu? Apakah kamu juga membantu wanita murahan itu berbicara? Apakah kamu juga mengenal wanita murahan itu, lalu dijebak oleh wanita murahan itu?”Janice Li benar-benar hampir menggila mendengar ucapan Ned LI.

Ned Li berdiri di depan pintu sambil menatap tajam Janice Li, lalu memperingatkannya dengan cukup keras,”Aku sampaikan kepadamu, Janice, Clara Jian adalah guru piano Elsie Li, aku mengerti jelas seperti apakah dirinya itu, jika kamu berani mencari masalah lagi dan bertindak sesuka hatimu, lalu merepotkan Clara Jian, kamu harus keluar dari rumah Keluarga Li, mulai saat itu, jangan panggil aku ‘kak’, kamu juga jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan sedikitpun uang dari keluarga ini lagi.”

Setelah selesai berbicara, Ned Li langsung berpaling tanpa menghiraukan Janice Li lagi.

“Kak!”

“Jangan panggil aku, kamu sebaiknya bersikap baik selanjutnya!”

Ned Li menjawabnya tanpa berpaling, ia hanya melangkah pergi dan turun ke lantai bawah.

............................

Malam hari di Rumah Sakit Militer Pusat.

Setelah Clara Jian selesai memandikan Gray jian, ia menemaninya membaca buku selama setengah jam, setelah ia tertidur, ia kemudian duduk di tas karpet, menjadikan meja teh sebagai meja kerjanya, menyalakan laptopnya, lalu mulai bekerja.

Walaupun desain proyek Langham sudah ditentukan, namun, ada banyak detil yang harus disempurnakan, lagipula Hotel Langham adalah hotel bintang tujuh yang pertama di dalam negeri, setiap desain dalam ruangan tentu saja harus dibuat sempurna dan membuat orang merasa sangat puas, ini adalah standar dari hotel berbintang tujuh.

Dalam merancang desain hotel berbintang tujuh seperti ini, ia tentu saja tidak dapat bergantung kepada pikirkannya, ia harus mempelajari dan mengaplikasikannya saat ini, terlebih lagi, desain adalah sesuatu yang berkembang seiring dengan berjalannya waktu, jika kamu tidak mempelajarinya sehari, sehari tidak mengerti kemajuan dunai ini, maka rancanganmu akan ketinggalan dan hilang dalam sekejap.

Untuk menyempurnakan rancanagannya, dan membuatnya unik serta tidak dapat ditandingi, Clara Jian membaca data-data yang berjumlah cukup banyak di internet, serta membaca buku-buku yang bersangkutan.

Mungkin karena sudah terlalu kelelahan, Clara Jian akhirnya tertidur ketika ia duduk di atas karpet dan menatap layar laptopnya sambil meletakkan dagunya di atas meja.

Gary Jian yang sedang berbaring di tempat tidur pasien itu tidak mendengar sedikitpun gerakan, ia lalu mencoba untuk melirik ke arah Clara Jian, ketika ia melihat Clara Jian sudah menahan dagunya, Gray Jian langsung membuka kedua matanya, diam-diam melangkah turun dari tempat tidurnya, menjijit ke arah meja teh dan mengambil ponsel Clara Jian.

Gray Jian membuka ponselnya dengan sangat lancar, ia lalu menyetel ponsel ke dalam mode diam, membuka kamera ponsel, menghadapkannya ke arah Clara Jian dan memfoto keadaan di sekelilingnya, Gray Jian bahkan memfoto wajah Clara Jian yang masih terdapat bekas kelima jarinya itu secara hati-hati.

Setelah ia mengambil lebih dari dua puluh lembar foto, ia berhenti, mencari akun wechat Wesley Xu dan mengirimkan semua fotonya kepadanya.

Di sisi lainnya, Wesley Xu baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan para petinggi perusahan cabang, kebetulan ia hendak pergi makan siang bersama dengan yang lainnya.

Ketika ia melangkah masuk ke dalam lift, ponsel yang berada di kantungnya itu bergetar, terus bergetar tanpa henti.

Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat foto-foto Clara Jian yang Gray Jian kirimkan untuknya, tatapannya yang sebelumnya terlihat datar kini terliaht bergemilang, bibirnya juga tersenyum tanpa ia sadari.

Namun, setelah melihatnya, tatpaannya perlahan kembali dipenuhi rasa sakit hati.

Clara Jian hamil ketika ia belum berumur 20 tahun, setelah ia melahirkan seorang anak, ia harus melanjtukan studinya sambil mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang, ia juga harus membawa anaknya pada saat yang bersamaan, terlebih lagi, Gray Jian juga harus dirawat setiap bulannya.

Ia tidak dapat membayangkan bagaimana Clara Jian yang merupakan seorang gadis melewati tiga tahun sbeelumnya, ia juga harus melalui banyak sekali kesulitan untuk mencapai ketenangannya hari ini.

Hanya saja, satu hal yang masih belum Wesley Xu mengerti sampai saat ini adalah, keadaan apa yang sebenarnya membuat Clara Jian menggunakan sel telurnya untuk melakukan surogasi dan melahirkan gray Jian.

Apakah ia bersedia sendiri atau dipaksa?

Jika ia dipaksa, siapa yang memaksanya? Apakah mungkin Ellya Li? Jika tidak, mengapa Clara Jian pergi mencari Ellya Li?

Walaupun Clara Jian tidak pernah menceritakan kepadanya bahwa Gray Jian adalah hasil surogasinya, namun, Gray Jian terlihat sangat mirip dengannya, ia dapat menilai secara langsung bahwa itu adalah anak kandungnya.

Sambil menatap foto tersebut, Clara Jian terlihat sedang duduk di karpet, ia menahan dagunya karena sudah kelelahan bekerja, Wesley Xu merasa sakit hati seakan-akan hatinya sesak oleh karena sesuatu, perasaan sakit yang muncul adalah perasaan sakit yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ia terus melihat foto-foto selanjutnya, ketika muncul foto dimana keadaan di sekelilingnya mengecil, penampilan wajah Clara Jian yang mempunyai bekas lima jarinya itu dapat dilihat jelas oleh Wesley Xu.

Tatapannya menegang sejenak, ia lalu mencoba untuk memperbesar foto tersebut.

Betul saja, Clara Jian baru saja ditampar, terlebih lagi, tenaga tamparan itu tidak kecil.

Wesley Xu langsung menelepon Linda Ji tanpa menghiraukan para petinggi yang masih berada di belakangnya.

Linda Ji yang berada di sisi lain baru saja berencana untuk tidur, ketika ia melihat Wesley Xu menelepon, ia tidak berani menunda dan langsung menjawabnya.

“CEO.”

“Apakah Clara Jian baru saja mengalami pertengkaran dengan orang lain hari ini?” Wesley Xu langsung bertanya ketika mendengar panggilan tersebut terhubung.

Linda Ji merasa sedikit ragu ketika mendengar nada bicara Wesley Xu yang kurang senang, namun ia menjawabnya sesuai kenyataan,”CEO, aku kurang tahu, aku tidak pergi ke rumah sakit sore tadi.”

Tidak perlu diragukan, jawaban Linda Ji tentu saja membuat ekspresi wajah Wesley Xu memburuk dan menegang.

Wesley Xu langsung memutuskan panggilan tersebut tanpa mengatakan apapun.

Walaupun para petinggi yang berada di belakang Wesley Xu itu tidak melihat ekspresi wajahnya, namun, mereka merasakan sebuah tekanan dari belakang Wesley Xu, semua orang tidak berani bertindak sejenak, termasuk Joe Lin, namun, selain daripada Joe Lin, semua orang merasa penasaran dengan wanita yang bernama Clara Jian ini, ia ternyata mampu membuat perasan CEO besar mereka berubah dalam sekejap.

“Apakah Janice Li sudah pulang?” Setelah keluar dari lift dan naik ke mobil, Wesley Xu langsung bertanya kepada Joe Lin yang duduk di kursi samping pengemudi.

Joe Lin berpaling dan menatap Wesley Xu, lalu langsung menjawabnya dengan hormat,”Betul, CEO, Nona Li sudah pulang ke Kota Shen Nan kemarin.”

Setelah mendengar jawaban Joe Lin, tatapan Wesley Xu terlihat semakin menajam, ia kemudian memerintahnya,”Periksa siapa yang pernah berselisih dengan Clara Jian sebelumnya, lainnya, utus beberapa orang untuk menjaga keselamatan Clara Jian dan Gray Jian secara diam-diam.”

Gray Jian seharusnya adalah satu-satunya kelemahan Clara Jian saat ini, jika ada orang yang merugikan Clara Jian, melukai Gray Jian akan menjadi cara yang paling baik.

“Baik, CEO.”

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu