Excellent Love - Bab 26 Aku Paling Suka Padamu

Setelah selesai makan bersama Lawson Shen dan Daisy Feng, waktu sudah menunjuk pada jam delapan malam.

Melihat Clara seorang gadis muda yang berjalan sendirian, Daisy yang menyetir mobil merasa khawatir akan keamanan dan keselamatannya, ia hendak mengantarkan Clara pulang, namun Clara menolaknya.

Setelah semua orang pergi, Clara pun menelepon Ned Li.

Ned sudah membantu semua prosedur rumah sakit Gray, jelas Clara harus berterimakasih padanya, ia juga harus mengembalikan uangnya, dan satu lagi, ia juga sudah tidak pantas untuk ke tempatnya dan mengajar Elsie bermain piano, ia harus mengatakannya dengan jelas pada Ned.

Telepon pun tersambung. Setelah berdering beberapa saat, telepon itu pun terangkat.

"Halo, Clara, urusanmu sudah selesai." begitu telepon itu terangkat, suara Ned yang berat itu pun terdengar dari seberang sana.

Clara menganggukkan kepalanya sambil mengiyakannya, lalu bertanya, "Tuan Li, Anda dan anak-anak sekarang berada di mana?"

"Masih di Grand Palace, di ruang Bunga Sepatu. Kemarilah."

Grand Palace adalah restoran terbaik di Kota Shen Nan, orang biasa yang ingin makan di Grand Palace harus memesan paling tidak dari satu minggu sebelumnya.

"Baiklah, aku akan segera ke sana sekarang."

Grand Palace juga terletak di tengah kota, tidak jauh dari posisi Clara sekarang, kalau naik taksi, mungkin belasan menit pun sudah pasti sampai.

"Baik, kita tunggu kedatanganmu."

"Baik."

Setelah menutup teleponnya, Clara pun segera mengibas-kibaskan tangannya untuk memanggil taksi menuju Grand Palace.

........................................

Karena di jalan banyak terkena lampu merah, dua puluh menit kemudian, barulah Clara sampai di Grand Palace, ia membayar biaya taksinya, lalu segera turun dari mobil dan masuk ke dalam Grand Palace, ia melangkahkan kakinya ke ruang Kembang Sepatu di lantai tiga.

Sudah beberapa kali Clara datang ke Grand Palace ini.

Pertama kalinya ia datang, Alfredo Kou yang membawanya kemari, saat itu, ia baru berumur sembilan belas tahun.

Terakhir kali ia datang, kurang lebih setengah bulan yang lalu, ia datang bersama Lawson dan Daisy untuk menemani klien pria yang usianya lima puluh lebih, dan kebetulan tepat di samping ruang Bunga Sepatu, oleh karena itu, Clara tahu jelas letak ruang Bunga sepatu, ia tak perlu waktu lama untuk mencarinya.

"Mommy."

Saat Clara membuka pintu perlahan-lahan, sebuah suara anak-anak yang lucu dan merdu terdengar dari dalam sana, lalu, Gray pun langsung berlari ke arahnya.

Melihat anaknya yang berlari ke arahnya, Clara langsung membungkukkan badannya dan membuka kedua tangannya, lalu mendekap dan menggendong Gray dalam pelukannya.

Karena Gray menderita talasemia sejak lahir, tubuh Gray tampak lebih kecil dan kurus daripada anak-anak normal seumurannya, berat badannya juga lebih ringan, Clara dapat menggendongnya dengan sangat mudah.

"Mommy, hari ini aku sangat senang sangat senang sekali." kata Gray sambil memeluk leher Clara, ia sudah tidak sabar untuk menceritakan perasaan senangnya hari ini pada Clara, pada wajah kecil nan tampan itu terpapar kegembiraan yang belum pernah ada sebelumnya, kedua bola matanya yang hitam terlihat berkilauan.

Clara menundukkan kepalanya dan mencium kening anaknya itu, dengan tersenyum ia berkata, "Yang penting Gray senang."

"Guru Jian. Aku juga mau digendong!"

Melihat adegan penuh cinta pasangan ibu dan anak itu, Elsie yang awalnya duduk manis di meja makan pun langsung turun dari kursinya dan berlari ke depan Clara, ia meminta gendong dengan raut wajah yang cemberut.

"Guru Jian tak punya tenaga sebesar itu, ia tak kuat menggendongmu! Sini, ayah saja yang gendong." Ned juga ikut berjalan kemari, baru saja Elsie selesai merengek, ia langsung membungkukkan badannya dan menggendong Elsie.

"Tuan Li." Melihat Ned yang berjalan kemari, Clara pun langsung menyapanya dengan penuh hormat.

Ned melihatnya sambil menganggukkan kepalanya, kedua matanya penuh dengan kelembutan.

"Tidak, daddy, aku mau Guru Jian yang gedong." rengek Elsie sambil memajukan bibirnya.

"Baiklah, hari ini kau sudah menemaniku bermain seharian, kalau begitu kupinjamkan mommyku padamu dulu." Melihat Elsie tidak senang, Gray pun berubah menjadi seorang gentleman kecil, saat ia berkata demikian, ia pun menurunkan tubuhnya dari pelukan Clara.

"Gray, kau baik sekali, aku suka padamu." setelah keinginannya terkabul, Else pun langsung tersenyum ceria.

Clara menurunkan Gray, lalu mengulurkan tangannya pada Elsie dan tersenyum, "Sini, kugendong."

Ned memandanginya sambil tersenyum, namun ia tak melepaskan gedongannya, ia berkata, "Dia berat, kau tak akan bisa menggendongnya."

Elsie berumur empat tahun, ia lebih tinggi dari anak-anak seusianya, tubuhnya juga sedikit gemuk dan berdaging, berat badannya sudah hampir dua puluh lima kilo, sedangkan Clara kelihatannya adalah seorang gadis kurus kecil yang sangat lemah, mana mungkin Ned membiarkan Clara menggendong Elsie.

"Aku bisa kok, berikan saja Elsie padaku."

Namun, Clara tidak mendengarkan apa kata Ned, ia mengulurkan tangannya sendiri dan langsung menggendong Elsie.

Elsie senang bukan kepalang, ia segera menjatuhkan dirinya ke arah Clara, lalu memeluk leher Clara dengan sangat gembira, "Guru Jian, tubuhmu wangi dan empuk sekali, aku sangat suka kau menggendongku."

Mendengar perkataan Elsie itu, Clara pun merasa sangat lucu.

Mungkin ini adalah sebuah pujian untuknya!

Clara pun menundukkan kepalanya dan mencium kening Elsie, sambil tersenyum ia berkata, "Aku juga suka Elsie."

Ned yang berdiri di samping memandangi Clara yang sedang menggendong anak perempuannya itu, matanya tampak penuh dengan kelembutan, dan lama kelamaan mulai terasa panas.

Harus diakui, wanita muda namun lemah lembut dan sangat keibuan seperti Clara ini sangat jarang sekali ditemukan.

"Apa kau sudah makan malam?"

Clara melihat ke arah Ned, saat ia menyadari bahwa Ned memandanginya dengan sepenuh hati, ia pun segera menundukkan kepalanya dan tersenyum, "Sudah makan dengan teman kantor tadi."

"Aku sudah memesankan semangkuk sarang burung walet untukmu, duduk dan makanlah sedikit."

"Tidak usah, aku......"

"Sudah diantarkan ke meja juga, itu di sana." kata Ned sambil melirik ke arah meja makan.

Clara pun melihat ke arah meja makan, di sana ada sebuah mangkuk dengan kuah berwarna putih.

"Baik, terima kasih." lalu, Clara pun menganggukkan kepalanya.

Mana mungkin Clara berani menolak lagi, sudah dipesankan juga.

"Ayo, turunkan saja Elsie, makanlah selagi panas."

"Iya."

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu