Excellent Love - Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)

Saat telepon terhubung, Janice Li mengatakan hal ini pada Alfredo Kou di ujung telepon, lalu segera menutup telepon, lalu menundukkan kepala menatap Clara Jian, “Jangan khawatir, Alfredo Kou akan segera tiba.”

Clara Jian menggertakkan giginya, ia mengulurkan tangannya, meraih celana panjang Janice Li, ingin bangkit berdiri, tapi, meskipun ia telah menggunakan seluruh tenaganya, ia tetap tak bisa melawan efek obat itu, detik selanjutnya, cengkraman tangannya melemas, dan ia tidak sadarkan diri.

Melihat Clara Jian tak sadarkan diri, Janice Li tersenyum, ia segera membungkuk, dan menyeretnya ke sebuah kamar tamu yang tak jauh dari situ.

Di bawah, Bibi Zhang yang sedang menemani Elsie Li bermain di taman, tiba-tiba mendengar suara raungan mobil sport, saat ia mendongak menatapnya, sebuah mobil sport berwarna kuning sedang mengarah kemari, dengan cepat berhenti, lalu terlihat pintunya terbuka, dan Alfredo Kou turun dari mobil.

Bibi Zhang merasa bingung, ia ingin menghampiri untuk menyambut Alfredo Kou, tapi ia melihat Alfredo Kou dengan buru-buru masuk ke rumah.

Saat ini, Bibi Zhang semakin bingung.

Sebelum Clara Jian datang 15 menit lalu, Janice Li berkata pada Ned Li, bahwa Tuan Besar Li sedang tidak enak badan, dan akan pingsan. Ned Li tak mengatakan apa-apa, ia segera mengambil kunci mobil dan keluar, pergi ke tempat Tuan Besar Li.

Saat Clara Jian tiba, Janice Li juga menyuruhnya dan Elsie Li pergi, dan ia memanggil Clara Jian.

Sekarang, ada lagi Alfredo Kou yang terburu-buru masuk, semua ini, bukankah agak aneh.

Setelah berpikir sampai sini, Bibi Zhang mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ned Li.

Di ujung seberang, Ned Li sedang bergegas menuju ke Komplek Provincial Committee, tapi, semakin dipikirkan, semakin ia merasakan ada sesuatu yang salah.

Jika Tuan Besar Li benar-benar akan pingsan, ia tak mungkin menelepon ke Janice Li, yang pertama kali dihubunginya pastilah dirinya, cucu tertuanya.

Dan lagi, Tuan Besar Li merasa tidak enak badan, tapi Janice Li sama sekali tidak panik, hanya menyuruhnya pergi menemui tuan besar, tapi ia sendiri tetap di rumah, ini juga sesuatu yang aneh!

Dan lagi, jika Tuan Besar Li benar-benar pingsan, ia pasti akan dilarikan ke rumah sakit, tidak mungkin tetap berada di Komplek Provincial Committee.

Setelah memikirkan beberapa hal ini, Ned Li menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menelepon Tuan Besar Li.

Telepon dengan cepat tersambung, dan diterima oleh suster Tuan Besar Li.

“Dimana tuan besar? Tidak ada masalah bukan?”

Suster di ujung telepon segera membalas, “Tuan Besar Li di rumah, sedang bermain catur dengan tetangga sebelah, ada masalah apa?”

Mendengar jawaban suster itu, wajah Ned Li dengan segera menjadi muram, ia teringat pagi ini Clara Jian akan datang untuk mengajari Elsie Li, dan saat itu Janice Li pergi ke rumah sakit untuk mengusik Clara Jian, setelah ia mengancamnya, barulah ia bersikap baik, apakah hari ini....

Segera, Ned Li mematikan teleponnya, dan memutar mobilnya ke arah pulang.

Tapi, baru saja ia berputar, ponselnya berdering, ia menatapnya, rupanya Bibi Zhang yang menelepon.

“Bibi Zhang, apakah Clara Jian sudah datang?” begitu telepon tersambung, Ned Li segera bertanya.

“Sudah, tapi ia tidak mengajari Elsie Li. Ia dipanggil oleh nona, dan baru saja, Tuan Alfredo Kou juga datang dengan terburu-buru, aku bahkan belum sempat menyambutnya.” Kata Bibi Zhang dengan khawatir.

“Lihatlah, apa yang sedang mereka lakukan, jika Janice mengusik Clara Jian, segera halangilah.”

“Baiklah Tuan, akan segera kulakukan.”

.........................

Di mansion Ned Li, saat Alfredo Kou telah tiba di kamar lantai 2, Clara Jian telah diletakkan oleh Janice Li di atas kasur, dan seluruh pakaian di tubuhnya telah dilucutinya.

Begitu melihat Clara Jian yang terbaring di kasur tanpa sehelai pakaian pun, Alfredo Kou mengerutkan kening, dan menghampirinya dengan langkah lebar, ia menarik selimut dan menutupi tubuh Clara Jian.

“Siapa yang menyuruhmu melucuti pakaiannya?” setelah menyelimuti Clara Jian, Alfredo Kou menoleh dan menatap tajam Janice Li, dan bertanya dengan marah.

Janice Li berdiri di samping kasur, kedua tangannya dilipat di depan dada, menatap Alfredo Kou, dengan tidak senang ia berkata, “Apakah kau gila, yang mau menidurinya adalah kau, bukan aku, aku membantumu melepaskan pakaiannya, bukankah akan membuatnya lebih mudah? Kenapa kau marah?”

Alfredo Kou menatap Janice Li, dan dengan suara dalam bertanya, “Selain obat tidur dosis tinggi, kau tak melakukan hal lain kepadanya, bukan?”

Janice Li menatap Alfredo Kou dan mendengus, “Jika kau tak menidurinya, dan masih berlama-lama, tak bisa dipastikan kapan kakak akan kembali, ia tak begitu mudah untuk diperdaya.”

Alfredo Kou menggertakkan giginya, “Pergilah!”

Janice Li tersenyum, menatap Alfredo Kou dan Clara Jian yang masih belum sadar dari pengaruh obat, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan berjalan keluar.

Menatap Janice Li yang berjalan keluar, Alfredo Kou dengan langkah lebar menuju ke pintu, dengan suara “Bang!” menutupnya, dan menguncinya.

Di bawah, Bibi Zhang yang sedang menuju ke atas, mendengar suara keras pintu dibanting, ia bergidik, ia merasa ada sesuatu yang salah, dan segera bergegas naik.

“Bibi Zhang, bukankah aku menyuruhmu bermain bersama Elsie Li di luar? Untuk apa kau naik ke atas?” Janice Li baru keluar dari kamar tamu, belum beberapa langkah, ia melihat Bibi Zhang yang sedang bergegas naik, ia segera menghampiri dan menghadangnya.

“Oh... Nona, dimana guru Jian?” Bibi Zhang melihat ke sekeliling, dan tak menemukan Clara Jian, sambil tersenyum ia bertanya.

Janice Li menghadang di mulut tangga, tidak membiarkan Bibi Zhang naik, dengan santai ia memainkan rambut panjangnya dan berkata, “Guru Jian dan Alfredo sedang berada di dalam kamar, ada sesuatu yang harus mereka bicarakan.”

“Bagaimana bisa Guru Jian dan Tuan Alfredo berada di dalam kamar? Mereka...”

Melihat Bibi Zhang yang sedang memikirkan Clara Jian, Janice Li tak dapat menahan diri menggulirkan matanya. Bibi Zhang belum selesai berbicara, ia segera memotong, “Tenanglah, Bibi Zhang, Clara Jian dan Alfredo Kou adalah sepasang kekasih, beberapa hari lalu Alfredo Kou tanpa sengaja membuat Clara Jian marah, sekarang di dalam kamar ia sedang berusaha menghiburnya, kau tidak perlu khawatir, turunlah.”

Bibi Zhang menatap Janice Li, dan menatap ke kamar tempat suara pintu dibanting tadi, karena merasa Janice Li juga bukanlah orang jahat, ia baru saja pulang dari luar negeri, dan takkan mempunyai masalah dan kebencian terhadap Clara Jian, maka ia takkan mungkin melukainya.

Maka ia mempercayai perkataan Janice Li, dan tanpa memikirkannya lagi, ia mengangguk dan berjalan turun.

Melihat Bibi Zhang turun, Janice Li tersenyum licik, lalu ia berbalik dan menuju kamarnya sendiri.

Ia sejak awal telah memasang dua kamera kecil, yang bisa merekam seluruh kejadian di kamar itu, dengan putaran 360 derajat, tanpa titik buta.

Juga Alfredo Kou si bodoh ini, selama bertahun-tahun belum juga bisa melepaskan Clara Jian wanita jalang ini, dan ia juga percaya ia membantunya tanpa syarat.

Jika ia benar-benar membantunya, itu hal yang aneh!

Setelah kembali ke kamar, Janice Li segera menutup pintunya, lalu dengan bersemangat menyalakan komputernya, dan mengamati keadaan di dalam kamar tamu dari kamera itu.

Saat ini di dalam kamar tamu, Alfredo Kou telah melepaskan jasnya, melepas dasinya, dan membuka kancing bajunya, selangkah demi selangkah menghampiri kasur, dan duduk di samping tubuh Clara Jian.

Melihat kening Clara Jian yang agak berkerut walaupun ia sedang tertidur pulas, Alfredo Kou mengulurkan tangannya, dan menurunkannya, hendak mengelus kening Clara Jian.

“Clara Jian, tahukah kau betapa aku mencintaimu?” melihat Clara Jian yang terdiam di hadapannya, Clara Jian yang saat ini hanya miliknya seorang, Alfredo Kou tersenyum pahit, dan dengan lembut menyentuh wajahnya yang putih, dan bergumam, “Karena terlalu mencintaimu, selain menggandeng tanganmu, memelukmu, dan menciummu, aku tak melakukan hal lainnya untuk memilikimu, aku selalu menghargaimu, melindungimu, ingin menjaga barang milikmu yang paling berharga, sampai malam pernikahan kita.”

Sambil berkata, Alfredo Kou tiba-tiba mendengus, dan matanya yang penuh cinta kasih, tiba-tiba dibanjiri kemarahan dan kebencian, keningnya berkerut, dan ia meraung, “Tapi, Clara Jian, kenapa kau malah memberikannya pada orang lain, dan masih terang-terangan mengatakan, orang yang kau cintai bukanlah aku, tapi pamanku, kenapa? Apakah aku tidak baik bagimu? Apakah aku tidak cukup mencintaimu?”

Melihat Clara Jian yang terbaring diam disana, yang tak mungkin mampu membalas, Alfredo Kou tersenyum, matanya memerah, dan tanpa sadar air matanya menetes.

“Karena kau bilang, dari awal mencintaiku adalah sebuah kesalahan, dan kau tidur dengan pamanku, kalau begitu, hari ini, aku akan memaksamu membayar kesalahanmu...”

Setelah berkata, Alfredo Kou segera membuka selimut tipis di atas tubuh Clara Jian, dan di saat yang sama menundukkan kepala ke arah bibir Clara Jian, dan menciumnya...

Di kamar satunya, Janice Li hampir saja melompat kegirangan melihat Alfredo Kou tak lagi banyak bicara omong kosong.

Kedua matanya tanpa henti memandang layar komputer, tangannya memegang mouse, dan tanpa henti mulai menjepret adegan yang menarik ini.

Bisa dilihat, Alfredo Kou bukanlah seorang pria muda tanpa pengalaman, ia sangat familiar dan terampil dengan hal ini.

Sekarang, setelah ia mempunyai foto-foto ini, ia takkan takut Clara Jian takkan meninggalkan Wesley Xu, dan lagi, tak mungkin setelah melihat foto-foto adegan menarik ini, Wesley Xu masih akan menginginkan Clara Jian wanita jalang ini.

Memikirkan hal ini, Janice Li tersenyum gembira.

Tapi, saat rekaman di layar komputer itu menjadi semakin menarik, dari luar pintu, terdengar suara “Bang!” yang keras, lalu ia melihat di layar komputer, Alfredo Kou memalingkan kepala menatap ke arah pintu, lalu dengan segera, Ned Li muncul di dalam rekaman.

Dengan panik, Janice Li segera menyimpan video dan foto yang baru saja diambilnya, lalu dengan segera menutup seluruh programnya, mematikan komputernya, dan keluar dengan langkah lebar.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu