Excellent Love - Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)

meskipun Gray Jian juga ingin ikut bersamanya ke rumah Keluarga Li agar bisa bermain bersama Elsie Li, tapi Clara Jian benar-benar tidak ingin mereka ditahan lebih lama untuk makan siang ataupun menetap dalam waktu lebih lama nantinya, jadi, hanya bisa membiarkan Gray Jian tinggal di rumah, dan dijaga oleh Amanda Liu.

Saat tiba di rumahnya Keluarga Li, Ned Li sedang tidak berada di rumah, tapi, ketika melihat Clara Jian tidak membawa serta Gray Jian datang kemari, Elsie Li terlihat jelas merasa sedikit kecewa.

Untung saja, Clara Jian berkata padanya, bahwa mereka bisa kembali bertemu esok harinya di TK, dan bisa kembali bermain bersama Gray Jian, setelah mendengarnya, baru Elsie Li merasa lebih senang, dan belajar piano dengan patuh bersama Clara Jian.

Setelah dirinya telah selesai mengajar Elsie Li, dia menemani Elsie Li sebentar, ketika hendak pergi mumpung Ned Li masih belum kembali, tiba-tiba terdengar suara bel pintu dari arah pintu besar.

"Guru Jian, Papa telah pulang."

Mendengar suara bel pintu, Elsie Li yang awalnya terus memohon Clara Jian untuk tidak pergi, menjadi bagaikan seekor burung kecil yang mengepakkan sayap, langsung berlari ke arah pintu besar.

Clara Jian yang telah menggantungkan tas ke badan dan hendak pergi, melihat sosok Elsie Li yang segera berlari, dahinya spontan berkerut, menarik nafas yang dalam.

"Papa, Kakek."

Elsie Li langsung berlari ke depan pintu, membuka pintu, mengangkat kepala melihat dua orang pria yang muncul dari pintu, dia langsung memanggil mereka dengan riang.

"Eh, Elsie." Adik kakeknya Elsie Li, Fernand Li, melihat Elsie Li yang imut menggemaskan, dia langsung menjongkokkan diri dan menggendongnya, berkata dengan ekspresi wajah yang sangat lembut dan penuh kasih sayang, "Biarkan Kakek melihatmu dengan baik, apakah Elsie telah menjadi lebih cantik."

"Hihi.........." Elsie Li tersenyum, "Kakek, kenapa kamu pulang bersama dengan Papa."

"Hahaha.......... Karena Kakek telah merindukanmu, makanya datang ke sini!" Melihat gadis kecil yang ada di dalam pelukan, Fernand Li tersenyum dengan begitu cemerlang.

"Hihi.......... Kakek, aku juga merindukanmu!" Setelah mengatakannya, Elsie Li langsung memeluk lehernya Fernand Li, dan memberikan "~MUA~" di pipinya sejenak, menciumnya dengan mendalam, tapi, sedetik kemudian, dia langsung kembali menjadi tidak senang dan menggerutu, melihat ke Ned Li yang berada di samping, berkata, "Papa, kenapa kamu baru pulang sekarang, Guru Jian sudah hampir pergi."

"Jadi, di mana Guru Jian sekarang? Masih belum pergi bukan?" Setelah mendengar perkataannya putrinya, Ned Li langsung menanyakan.

"Masih belum pergi." Elsie Li menggelengkan kepala, "Guru Jian masih berada di ruangan piano."

Ned Li melihat putrinya, mulai menghela nafas lega, mengangkat tangan memberikan sebuah isyarat mempersilahkan, berkata terhadap Fernand Li, "Paman. Mari kita masuk!"

Fernand Li sambil menggendong Elsie Li, sambil menganggukkan kepala, baru masuk ke dalam rumah.

"Kakek, anda telah datang!" Saat Bibi Zhang mendengar adanya suara, dia langsung datang menghampiri, lalu mengambilkan sandal untuk dipakai oleh Fernand Li dan Ned Li.`

Keduanya telah memakai sandal rumah, tepat ketika baru memasuki ruang tamu, mengangkat kepala, langsung bertemu dengan Clara Jian yang baru keluar dari ruangan piano.

Clara Jian yang hari ini, berpakaian dengan sangat sederhana, memakai sebuah kemeja putih lengan panjang yang berlambai, dengan sebuah celana putih panjang hingga mata kaki, ditambah dengan sepasang sepatu kulit abu-abu, semuanya, diserasikan dengan sangat cocok, cukup untuk membuat orang menikmatinya.

"Tuan Li, apa kabar!" Dengan berdiri di tempat yang berjarak 5 hingga 6 meter dari Ned Li dan Fernand Li, Clara Jian melihat mereka dengan datar, sambil tersenyum, menyapa mereka dengan sopan.

"Clara, sudah ingin pergi? Di mana Gray, kamu tidak membawanya serta?" Ned Li menerawang ke sekitar sejenak, terlihat jelas dia tidak ingin membiarkan Clara Jian pergi.

Clara Jian tersenyum, dia mulai merasa tidak nyaman karena terus diamati dengan pandangan mata aneh oleh Fernand Li yang berdiri di sampingnya Ned Li, menurunkan pandangan matanya sesaat, berkata, "Hmm, ada orang yang menjaga Gray, makanya aku hanya datang sendirian."

"Malam hari sebelumnya, maaf aku telah bersikap tidak sopan, bahkan langsung menjadi mabuk, juga tidak pergi mengantarmu pulang."

Clara Jian tersenyum, mengangkat pandangan mata melihat Ned Li, "Tidak masalah, tanda peringatan titik merah telah menghilang tidak begitu lama setelah itu, dan supirmu telah mengantarkan kamu pulang ke rumah."

"Bibi Zhang, apakah makan siang telah selesai?" Dia berusaha mencari alasan untuk menunda kepergian Clara Jian, jadi, Ned Li segera menanyakan Bibi Zhang yang berada di samping.

Bibi Zhang menganggukkan kepala, "Hmm, akan segera selesai.

”Clara, karena makan siang sudah hampir selesai, bagaimana kalau kamu pergi setelah selesai makan siang, lagipula kamu juga tetap harus makan setelah pulang nanti." Makan adalah hal pokok dalam kehidupan. Makan, merupakan alasan yang sangat wajar dan bagus.

Clara Jian berusaha untuk terus menghindari tatapan mata Fernand Li yang ditujukan pada dirinya, hanya melihat Ned Li, menolaknya dengan sopan, "Tidak perlu, Gray masih menungguku di rumah, lain kali saja."

"Ned, ini adalah..........?" Penolakan Clara Jian masih belum selesai, Fernand Li yang terus menatap Clara Jian dengan melamun sejak masuk ke dalam akhirnya kembali sadar, bertanya dengan ekspresi wajah yang kebingungan.

"Oh, Paman, ini adalah guru piano Elsie, Clara Jian." Setelah mengatakannya, Ned Li balik memperkenalkannya kepada Clara Jian, "Clara, ini adalah paman keduaku."

"Hihi.......... Guru Jian, ini adalah adiknya Kakekku, dia sangat baik!" Elsie Li yang terus berada di dalam gendongan Fernand Li, juga ikut memperkenalkannya dengan senang.

Seusai Ned Li dan Elsie Li memperkenalkannya, pandangan mata Clara Jian yang datar, baru mulai dialihkannya ke arah Fernand Li, tersenyum dengan elegan tanpa bersikap kurang sopan, "Tuan Besar Li, apa kabar!"

Sebenarnya, saat, "Tuan Besar Li" panggilan ini keluar, Clara Jian mulai merasa menyesal, karena Fernand Li yang ada di hadapannya ini, sama sekali tidak terlihat tua, paling tidak hanya berumur sekitar lima puluh tahunan, lebih terlihat seperti kakaknya Ned Li, daripada seperti seorang paman.

Tapi, Fernand Li sepertinya sama sekali tidak keberatan dengan panggilan Clara Jian terhadapnya, hanya tetap menatap Clara Jian, bertanya dengan heran, "Nona Jian, apakah kita pernah bertemu di suatu tempat?"

Clara Jian melihat Fernand Li, sedikit melekukkan bibirnya, menggelengkan kepala, "Tidak, aku tidak ingat aku pernah bertemu dengan Tuan Fernand Li di suatu tempat."

Setelah tahu dirinya telah salah memanggil, makanya sekarang Clara Jian menggantinya.

Sebenarnya, meskipun Fernand Li telah berumur, tapi malah terlihat bagaikan sebuah giok yang masih baik, lembut dan halus, kharismanya berlimpah, saat masih muda, dia pasti memiliki aura yang sangat unggul.

Fernand Li melihat Clara Jian, perlahan-lahan mengerutkan keningnya yang menawan, bertanya memastikannya, "Benar-benar tidak pernah bertemu? Kamu yakin?"

Clara Jian melihatnya, tersenyum, menganggukkan kepala, "Tuan Fernand Li, aku sebelumnya belum pernah bertemu dengan anda."

"Paman, ada apa? Apakah kamu dulunya pernah bertemu dengan Clara?" Ned Li melihat Fernand Li, lalu melihat Clara Jian, merasa bingung juga penasaran saat menanyakannya.

Fernand Li mengerutkan keningnya, tetap menatap Clara Jian, "Hanya merasa familiar, tapi aku juga sudah tidak ingat, di mana aku pernah bertemu dengan Guru Jian."

"Mungkin saja pernah bertemu di suatu tempat, tapi karena tidak ingat, belum tentu pernah bertemu." Ned Li tersenyum mengatasi suasana.

"Mungkin saja!" Clara Jian mengangukkan kepala, juga tersenyum, lalu kembali melihat Ned Li dan berkata, "Tuan Li, aku tidak akan mengganggu kalian makan siang lagi, aku pamit dulu."

"Clara, benar-benar tidak ingin makan bersama?" Melihat Clara Jian benar-benar ingin pergi, Ned Li kembali bertanya padanya.

Clara Jian tersenyum sambil menggelengkan kepala, "Terima kasih atas niat baik Tuan Li, tapi Gray hari ini masih menungguku di rumah."

"Guru Jian, bagaimana kalau kamu besok datang ke rumah kami lagi?" Melihat Clara Jian benar-benar hendak pergi, Elsie Li sangat merasa tidak rela, memohonnya dengan wajah memelas.

Clara Jian melihat Elsie Li yang berada di dalam gendongan Fernand Li, melekukkan bibir dan tersenyum dengan sangat lembut, tapi tidak menanggapinya, hanya membujuknya, "Elsie Li anak yang baik, kalau kamu merindukan Guru, kamu boleh menelponku."

"Hmm, baik!"

"Kalau kamu memang ingin pergi sekarang juga, aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu."

Clara Jian melihat Ned Li, tersenyum, tidak enak hati untuk menolaknya lagi, terpaksa menganggukkan kepala menanggapinya, "Baik."

.............................

"Ned, Nona Jian sudah berapa lama mengajar Elsie bermain piano?" Setelah melihat Clara Jian telah pergi, Fernand Li tak tahan untuk bertanya pada Ned Li.

"Sudah setengah tahun." Ned Li juga baru melihat ke arah Fernand Li yang berada di samping setelah melihat mobil yang mengantar Clara Jian pergi telah menghilang dari pandangan mata, "Paman, apakah kamu benar-benar merasa Clara Jian sangat familiar?"

"Hmm." Fernand Li menganggukkan kepala tanpa ragu sedikit pun, "Bukan hanya merasa familiar, namun juga memiliki perasaan akrab yang sulit untuk dijelaskan."

Ned Li tersenyum, menyetujui pernyataannya, "Saat pertama kali aku melihatnya, aku juga memiliki perasaan seperti ini, dia berbeda dengan perempuan lain yang sebaya dengannya, bahkan memiliki perbedaan sebesar 99% dengan yang lainnya."

"Dia sudah berumur berapa?" Mengerutkan dahinya, Fernand Li kembali bertanya.

"Harusnya 24 tahun, sepertinya dia baru saja lulus kuliah setahun." Ned Li mengatakannya dengan jujur.

"Jadi, Gray yang kalian sebutkan tadi..........?" Fernand Li merasa bingung.

Oh." Ned Li tersenyum, "Itu adalah putranya Clara."

"Memangnya dia telah menikah, begitu muda, malah memiliki anak?" Fernand Li merasa semakin bingung.

"Tidak, dia tidak menikah, kenapa dia bisa memiliki seorang putra, aku juga tidak tahu dengan jelas, juga tidak enak hati untuk bertanya." Clara Jian tidak bersedia mengatakannya, tentu saja dia tidak akan menanyakannya.

Lagipula, perasaan sukanya terhadap Clara Jian sama sekali tidak berkaitan dengan apakah dia telah memiliki putra atau belum, ditambah lagi, Gray Jian memang merupakan seorang anak yang sangat baik, dia juga sangat menyukainya.

Setelah mendengar jawabannya Ned Li, Fernand Li tetap mengerutkan keningnya, sambil merenungkannya dengan lebih serius sambil menganggukkan kepala, tidak bertanya lebih lanjut lagi.

"Paman, mari kita masuk."

"Hmm."

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu