Excellent Love - Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)

Clara dan Wesley tidak membawa KTP, namun sama seperti yang dikatakan Wesley, ini sama sekali bukan masalah, tunggu sampai mereka tiba di Biro Urusan Sipil, pihak Biro Keamanan Umum sudah langsung menyerahkan KTP mereka berdua masing-masing ke Biro Urusan Sipil, staf pekerja bagian pendaftaran pernikahan di Biro Urusan Sipil , juga sudah dari awal menunggu mereka.

Karena sudah sore hari pukul 4, orang yang datang mendaftarkan pernikahan sudah sedikit,selain staf pekerja di seluruh tempat bagian pendaftaran pernikahan, hanya terdapat sangat sedikit orang yang sedang menyelesaikan urusan,Wesley menggandengan Clara dan masuk, otomatis tidak mengundang perhatian apapun.

Kepala departemen bagian pendaftaran pernikahan yang terus menunggu itu,begitu mendengar mereka telah tiba, dengan segera ia keluar menyambutnya, sikap yang penuh hormat dan ramah itu, benar-benar membuat Clara tertegun.

Harus diketahui, dia hamil di luar nikah, saat itu mendaftarkan izin tinggal Gray di Kota Jing, bolak balik hingga puluhan kali, menerima banyak julingan orang, tidak hanya itu, dia juga menghabiskan puluhan dolar, memikirkan berbagai cara barulah akhirnya bisa mendaftar izin tinggal Gray.

Jika tidak, Gray adalah orang yang tidak mempunyai izin tinggal dan tidak mempunyai identitas, tidak peduli sakit dan opname, berpergian , ataupun ke sekolah, sangat lah susah.

“Sini, CEO Xu, Nyonya Xu, silahkan duduk disini.” Sepanjang jalan kepala departemen itu terus menganggukkan kepala dan membungkuk, membawa Clara dan Wesley ke tempat pendaftaran, ada staf yang dengan segera mengambil data dan pen, lalu memberikannya pada mereka untuk mengisi data itu,membuat pendaftaran, “Data KTP CEO Xu dan Nyonya Xu kami sudah memilikinya disini, anda berdua hanya perlu mengisi data yang berkaitan, tanda tangan, lalu foto dan selesai.”

Wesley sepanjang jalan menggandeng Clara , ke tempat duduk dan duduk, lalu mengambil data dan pen yang ada di tangan staf, meletakkannya di depan Clara, sepasang mata mendalam yang sangat lembut dan manja, dengan tenang menatapnya,ujung bibir seksi yang tipis, terus membentuk garis senyum yang menunjukkan kesenangan, memindahkan kursi dan mendekat, menempel padanya, terhadap data yang sedikit mengelilingi, denan suara yang rendah berbicara di samping telinga Clara, “Kamu isi dulu.”

Aura pria yang membara, membesut ke telinga, sekujur tubuh Clara gemetar ringan sesaat , memiringkan kepala melihatnya. Dalam lubuk hatinya, terasa lemas dan mati rasa, tak terkontrol rasa itu pun meluap pada sekujur tubuhnya.

Setelah 1 tatapan, ia menundukkan kepala dan tersenyum, selanjutnya , ia mulai mengisi data pendaftaran pernikahan dengan serius.

Wesley terus menempel disamping nya, dengan tenang melihat dia menulis setiap kata, seperti takut ia salah tulis, sampai melihat Clara selesai mengisi seluruh data tersebut, tanda tangan , barulah ia berkata, dengan tidak pelit ia memujinya berkata, “Ya, semua ditulis dengan benar, 1 kata pun tidak ada yang salah.”

"......."Clara bingung, memiringkan kepala melihatnya, “Kenapa kamu tahu aku menulis semuanya dengan benar?”

Wesley tertawa, di depan staf pekerja. Dengan penuh manja ia mengangkat tangan lalu mencubit ringan hidungnya, “Kamu sudah lupa, hari pertama berkenalan, aku sudah melihat KTP mu.”

Clara melihatnya, memiringkan dan menekan bibirnya.

Benar, pada saat hari pertama berkenalan dan menanda tangani “Surat menjual diri”, dia sudah memfoto-copy KTP nya sendiri dan memberikannya pada Wesley.

“Tidak adil, aku tidak pernah melihat KTP mu.”

Wesley tertawa, dalam matanya penuh denga rasa manja, penuh hingga hampir mau meluap keluar, “Kenapa, kamu masih takut menikah dengan suami palsu?”

Clara melihatnya, juga menaikkan bibirnya, tertawa, “Bagaimana jika itu mungkin saja?”

Wesley menaikkan bibirnya, menggelengkan kepala tertawa, “Kalau begitu aku berikan 1 kesempatan pada mu, untuk data ku juga kamu yang akan mengisinya.”

“Kamu tidak takut tulisan ku jelek?”

Wesley menaikkan alis matanya yang panjang dan tipis. Di depan semua staf pekerja, ia langsung menggenggam tangan Clara, lalu meletakkannya dibibir dan menciumnya, dengan suara yang sangat lembut dan hangat ia berkata, “Bagaimana bisa, tulisan istriku, ialah tulisan paling indah di muka bumi ini.”

Clara menundukkan kepala, tertawa, dan menggangguk-anggukkan kepala, mengambil data Wesley, lalu mencocokkan dengan informasi KTP nya, juga mengisinya secara bersamaan.

Tunggu sampai Clara dengan serius mengisinya hingga selesai, ketika baru saja ia mau memberikannya pada Wesley untuk ditanda tangani, lengan kanan Wesley, malah langsung merangkul ke belakang badan Clara, memeluknya, dagunya diletakkan di bahunya, memiringkan wajah dan menempel padanya, telapak tangan yang hangat dan kering juga terasa sedikit kasar, langsung menggenggam tangan kecilnya, lalu dengan suara yang rendah dan mendalam berbicara di telinganya, “Nama ku juga kamu yang menandatangani nya.”

Sambil berkata, ia menggenggam tangan kanannya, mengarahkannya, lalu menanda tangani kata "Wesley Xu " di atas data itu dengan ujung pena yang indah dan ringan, tulisan yang tegas dan bertenaga.

Staf pekerja disamping melihat mereka berdua, seluruh badannya melunak, bekerja begitu lama di bagian pernikahan, tidak pernah ia berjumpa pasangan suami istri mana pun yang datang untuk mendapatkan surat nikah yang masih begitu mesra hingga tahap seperti ini, benar-benar tidak pernah terjadi sebelumnya, ataupun sesudah itu, pertama di jagat raya.

“Kamu tidak takut aku meniru tulisan mu lalu pergi berbuat jahat kah?” Setelah selesai menandatanganinya, Clara sedikit memiringkan kepala melihatnya, bertanya dengan jenaka.

Wesley tertawa, “Kelak mau berbuat jahat apapun, lakukanlah, semuanya ditanggung oleh aku sebagai suami.”

Clara, “.......”

Ini masih belum mendapatkan surat nikah, sebentar-sebentar berkata “Istri”, sebentar-sebentar berkata “Sebagai suami”, juga sudah terlalu lancar dalam mengatakannya bukan!

“He he....... CEO Xu, Nyonya Xu, keduanya silahkan kesini untuk berfoto.” Kepala departemen diangap seperti angin, dengan canggung berdiri di samping, setelah melihat Clara dan Wesley selesai mengisi data dan menanda tanganinya, barulah ia membuat sebuah isyarat tangan dengan hormat, dengan suara yang rendah berkata.

Wesley melihat kepala departemen, dengan sederhana mengganggukkan kepala, saat ini barulah ia melepaskan Clara, berdiri, lalu menggandengnya bersama, pergi berfoto.

Tiba di ruang foto, sama sekali tidak perlu ada yang mengatakannya, ia menggandeng Clara duduk, lengan panjang Wesley langsung menjulur, merangkul pinggangnya yang kecil merangkul nya ke dalam pelukan.

Clara memiringkan kepala melihatnya, melihat gayanya yang kekanak-kanakan itu, tidak tahan untuk merasa lucu, ia pun dengan jujur menundukkan kepala, dan tertawa.

Melihat Clara yang sangat cantik dan bahagia wajahnya penuh dengan senyuman,jari panjang Wesley mencolek dagunya, dengan mata hitam yang mendalam dan bersinar tidak biasa menatapnya, “Apa yang ditertawakan? Ya--”

Sepasang mata Clara yang berbinar yang sangat meriak menatapnya, penuh dengan senyuman, “Tidak pernah melihat orang berpelukan begitu erat saat foto pernikahan, bisakah Tuan Xu melepaskannya sedikit.”

Mata Wesley yang berkilau dan penuh dengan rasa manja menatapnya, mengangkat tangan dengan ringan mencubit pipinya yang penuh dengan rasa, “Aku berfoto untuk pernikahan, suka peluk dengan erat, maka peluk lah dengan erat.”

Sambil berkata, ia juga mengambil tangan Clara, langsung meletakkannya dan menggenggam ke pinggangnya sendiri.

Clara, “.......”

“Pose CEO Xu Nyonya Xu ini sangat sempurna, silahkan lihat ke lensa.” “Ciklek” “Ciklek” “Ciklek”

Begitu suara fotografer keluar, Clara dan Wesley pun melihat ke arah lensa, fotografer langsung menjepret momen yang sangat indah ini, secara berturut-turut memotret beberapa lembar.

Setelah selesai berfoto, mengambil fotonya yang paling memuaskan dari awal, kembali ke bagian pendaftaran, memberikan foto itu kepada staf pekerja, melihat staf menempelkan foto itu di atas surat nikah mereka, momen ketika mencap stempel timbul, 2 hati Clara dan Wesley itu, penuh dengan kestabilan yang belum pernah ada sebelumnya, tenang, dan juga tidak pernah begitu membangkitkan seperti ini, dan juga kegembiraan.

Menerima buku dokumen merah miliknya dari tangan staf, Clara membukanya, melihat foto kedua orang yang mesra itu, dan juga informasi identitas kedua orang yang sangat sederhana di atas itu, dia masih saja tidak berani percaya, diri nya sudah menikah dengan seperti ini, menikah dengan Wesley, menjadi istri Wesley, sejak saat ini, anaknya sudah memiliki seorang ayah, segala miliknya sudah mempunyai sandaran, dia tidak lagi perlu merasa tidak berdaya, tidak perlu lagi merasa panik, tidak perlu lagi merasa takut , terlebih tidak perlu lagi merasa gemetar ketakutan.

Air mata, tiba-tiba menjadi tidak tertahankan, seketika meluap, jatuh, menetes di atas foto mereka.

Wesley melihatnya, tiba-tiba merasa panik, langsung bergegas kesana, sepasang tangan menopang wajah kecilnya, lalu menundukkan kepala mengecup sela alisnya dengan kecupan yang penuh dengan kelembutan dan manja, dengan sedih bertanya pada nya, “Bodoh, kenapa lagi?”

Clara mengangkat kepala melihatnya, menaikkan ujung bibir, lalu menggeleng-gelengkan kepala berkata, “Aku hanya saja tidak pernah berpikir, kamu bisa menjadi suami ku, aku bisa menikah dengan mu sebagai istri mu.”

Wesley melihat nya, senyuman yang indah dan sempurna di wajahnya itu, ibarat sekuntum kuncup bunga yang mekar setelah melewati badai yang menhancurkan, tidak ada hal lebih indah yang bisa dibayangkan lagi, begitu indah hingga membuat orang sama sekali tidak bisa memindahkan pandangannya.

Ibu jari menunjuk ke perut, dengan ringan mengelus ujung matanya, mengusapkan bekas air matanya,Wesley melekukkan ujung bibirnya. Juga tertawa, lalu bertanya padanya, “Jadi dulu kamu berpikir seperti apa?”

Clara tertawa, begitu indah begitu bahagia, “Aku hanya berpikir ingin seorang anak yang sehat lagi, untuk mengobati Gray, yang lain aku tidak memikirkannya lagi.”

Wesley menundukkan kepala, kembali mengecup sela alisnya dengan lembut, sepasang mata hitam yang mendalam dan berbinar menatapnya dengan tenang, lalu kembali dengan serius berkata lagi, “Kelak kamu tidak perlu bepikir apa-apa lagi, semua nya serahkan saja pada ku.”

Clara mengganggukkan kepala, dengan mendalam mengangguk-anggukkan kepalanya, dari rongga hidung mengeluarkan suara “Ya” yang sangat berat, rasa tersentuh dan bahagia juga tidak bisa diutarakan dalam 1 kalimat pun.

“CEO Xu, Nyonya Xu, selamat kepada keduanya, semoga anda berdua bahagia selamanya. Hidup penuh dengan kegembiraan!” Kepala departemen bagian pendaftaran terus berada di samping, tertawa pada waktu yang tepat.

Wesley menaikkan mata, melihatnya, “Hari ini telah menyusahkan semua nya.”

Clara juga melihat dia dan juga staf pekerja yang berdiri di samping, dengan penuh sopan dan senyum berkata “Terima kasih.”

“Tidak, sudah seharusnya, sudah seharusnya, bisa melakukan sesuatu untuk CEO Xu dan Nyonya Xu, ialah kehormatan bagi kami.” Kepala departemen mengatakannya sambil menganggukkan kepala dengan senyum dan penuh hormat.

“Ayo kita pergi, seharusnya Gray sudah pulang sekolah.” Melihat Wesley, Clara berusaha menenangkan kembali perasaannya, bahkan jika saat ini begitu membangkitkan dan begitu bahagia, juga tidak lupa untuk pergi menjemput Gray pulang sekolah tepat waktu.

Wesley tertawa, menganggukkan kepala, “Baik, kita pergi menjemput Gray.”

...................................

Wesley sendiri yang mengemudi mobil, selama perjalanan, 1 tangannya menggenggam stir mobil, dengan serius mengemudi mobil, dan 1 tangan yang lian, dengan erat menggenggam tangan Clara, 10 jari bersilangan dengannya, seperti takut jika dia tidak menggandengnya dengan erat, ia akan lari .

Saat menunggu lampu merah, ia pun menggenggam tangan Clara, lalu meletakkannya di sisi bibir dan menciumnya, atau langsung bersandar menekan, lalu mencium bibir Clara .

Selama perjalanan, Clara tetap hening di tengah kebahagiaan yang luar biasa ini, sedikit tidak sadar, terlebih tidak bisa beradaptasi dengan identitas barunya yang sekarang ini.

Tapi, sejujurnya, Wesley yang hari ini, benar-benar sangat bersemangat seperti anak kecil.

Dulu, dalam impresi Clara , Wesley itu serius dan tegang. Begitu diam, bahkan begitu dingin tak berperasaan, setiap kali selain naik ke kasur, mereka hampir tidak ada komunikasi lainnya lagi, bahkan ada kalanya dari awal sampai akhir, 1 kalimat diantara mereka pun tidka ada, selain berhubungan intim, tetap saja berhubungan intim, namun sekali demi sekali, Wesley bahkan bisa membawanya mencapai titik puncak kesenangan, bersama-sama tidak berbatas , begitu senang hingga terasa seperti sudah mau mati.

Mulai dari kapan, mereka mulai berkomunikasi dalam segi bahasa, bahkan sudah mulai memiliki perasaan untuk sesama, memiliki niat, menanam keinginan, hingga, semakin lama, semakin muncul dan tidak ingin disimpan.

“Sedang memikirkan apa? Ya—”

Ketika di depan lampu merah lagi, Wesley perlahan menghentikan mobil, melihat Clara yang terbodoh bersandar pada sandara kursi, ia menyandar kesana, mencubit ujung hidungnya, dengan suara rendah bertanya padanya.

Clara melihat pria di depannya yang begitu dekat yang saling menghirup nafas dengannya, suami nya, ia tersenyum, dengan rendah dan lembut berkata, “Aku sedang berpikir, dari kapan aku mulai menyukaimu, dan juga mulai dari kapan aku jatuh cinta pada mu.”

Clara tahu, suka dan cinta , ialah hal yang berbeda.

Suka, hanya lah kesan yang baik, hanya merasa orang ini baik, namun cinta, ialah rela melakukan banyak hal untuk orang ini. Bahkan segalanya, termasuk semua orang menentang dan keluarga juga meninggalkan, bahkan nyawa.

Menikah dengannya, Wesley bahkan tidak memberitahukan senior manapun di Keluarga Xu dan Keluarga Kou, ia langsung membawa nya pergi mendapatkan surat nikah, maka cukup membuktikan, bahwa ia benar-benar mencintai Clara, cinta sampai tidak mempedulikan pemikiran orang lain.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu