Excellent Love - Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
Clara dan Wesley tidak membawa KTP, namun sama seperti yang dikatakan Wesley, ini sama sekali bukan masalah, tunggu sampai mereka tiba di Biro Urusan Sipil, pihak Biro Keamanan Umum sudah langsung menyerahkan KTP mereka berdua masing-masing ke Biro Urusan Sipil, staf pekerja bagian pendaftaran pernikahan di Biro Urusan Sipil , juga sudah dari awal menunggu mereka.
Karena sudah sore hari pukul 4, orang yang datang mendaftarkan pernikahan sudah sedikit,selain staf pekerja di seluruh tempat bagian pendaftaran pernikahan, hanya terdapat sangat sedikit orang yang sedang menyelesaikan urusan,Wesley menggandengan Clara dan masuk, otomatis tidak mengundang perhatian apapun.
Kepala departemen bagian pendaftaran pernikahan yang terus menunggu itu,begitu mendengar mereka telah tiba, dengan segera ia keluar menyambutnya, sikap yang penuh hormat dan ramah itu, benar-benar membuat Clara tertegun.
Harus diketahui, dia hamil di luar nikah, saat itu mendaftarkan izin tinggal Gray di Kota Jing, bolak balik hingga puluhan kali, menerima banyak julingan orang, tidak hanya itu, dia juga menghabiskan puluhan dolar, memikirkan berbagai cara barulah akhirnya bisa mendaftar izin tinggal Gray.
Jika tidak, Gray adalah orang yang tidak mempunyai izin tinggal dan tidak mempunyai identitas, tidak peduli sakit dan opname, berpergian , ataupun ke sekolah, sangat lah susah.
“Sini, CEO Xu, Nyonya Xu, silahkan duduk disini.” Sepanjang jalan kepala departemen itu terus menganggukkan kepala dan membungkuk, membawa Clara dan Wesley ke tempat pendaftaran, ada staf yang dengan segera mengambil data dan pen, lalu memberikannya pada mereka untuk mengisi data itu,membuat pendaftaran, “Data KTP CEO Xu dan Nyonya Xu kami sudah memilikinya disini, anda berdua hanya perlu mengisi data yang berkaitan, tanda tangan, lalu foto dan selesai.”
Wesley sepanjang jalan menggandeng Clara , ke tempat duduk dan duduk, lalu mengambil data dan pen yang ada di tangan staf, meletakkannya di depan Clara, sepasang mata mendalam yang sangat lembut dan manja, dengan tenang menatapnya,ujung bibir seksi yang tipis, terus membentuk garis senyum yang menunjukkan kesenangan, memindahkan kursi dan mendekat, menempel padanya, terhadap data yang sedikit mengelilingi, denan suara yang rendah berbicara di samping telinga Clara, “Kamu isi dulu.”
Aura pria yang membara, membesut ke telinga, sekujur tubuh Clara gemetar ringan sesaat , memiringkan kepala melihatnya. Dalam lubuk hatinya, terasa lemas dan mati rasa, tak terkontrol rasa itu pun meluap pada sekujur tubuhnya.
Setelah 1 tatapan, ia menundukkan kepala dan tersenyum, selanjutnya , ia mulai mengisi data pendaftaran pernikahan dengan serius.
Wesley terus menempel disamping nya, dengan tenang melihat dia menulis setiap kata, seperti takut ia salah tulis, sampai melihat Clara selesai mengisi seluruh data tersebut, tanda tangan , barulah ia berkata, dengan tidak pelit ia memujinya berkata, “Ya, semua ditulis dengan benar, 1 kata pun tidak ada yang salah.”
"......."Clara bingung, memiringkan kepala melihatnya, “Kenapa kamu tahu aku menulis semuanya dengan benar?”
Wesley tertawa, di depan staf pekerja. Dengan penuh manja ia mengangkat tangan lalu mencubit ringan hidungnya, “Kamu sudah lupa, hari pertama berkenalan, aku sudah melihat KTP mu.”
Clara melihatnya, memiringkan dan menekan bibirnya.
Benar, pada saat hari pertama berkenalan dan menanda tangani “Surat menjual diri”, dia sudah memfoto-copy KTP nya sendiri dan memberikannya pada Wesley.
“Tidak adil, aku tidak pernah melihat KTP mu.”
Wesley tertawa, dalam matanya penuh denga rasa manja, penuh hingga hampir mau meluap keluar, “Kenapa, kamu masih takut menikah dengan suami palsu?”
Clara melihatnya, juga menaikkan bibirnya, tertawa, “Bagaimana jika itu mungkin saja?”
Wesley menaikkan bibirnya, menggelengkan kepala tertawa, “Kalau begitu aku berikan 1 kesempatan pada mu, untuk data ku juga kamu yang akan mengisinya.”
“Kamu tidak takut tulisan ku jelek?”
Wesley menaikkan alis matanya yang panjang dan tipis. Di depan semua staf pekerja, ia langsung menggenggam tangan Clara, lalu meletakkannya dibibir dan menciumnya, dengan suara yang sangat lembut dan hangat ia berkata, “Bagaimana bisa, tulisan istriku, ialah tulisan paling indah di muka bumi ini.”
Clara menundukkan kepala, tertawa, dan menggangguk-anggukkan kepala, mengambil data Wesley, lalu mencocokkan dengan informasi KTP nya, juga mengisinya secara bersamaan.
Tunggu sampai Clara dengan serius mengisinya hingga selesai, ketika baru saja ia mau memberikannya pada Wesley untuk ditanda tangani, lengan kanan Wesley, malah langsung merangkul ke belakang badan Clara, memeluknya, dagunya diletakkan di bahunya, memiringkan wajah dan menempel padanya, telapak tangan yang hangat dan kering juga terasa sedikit kasar, langsung menggenggam tangan kecilnya, lalu dengan suara yang rendah dan mendalam berbicara di telinganya, “Nama ku juga kamu yang menandatangani nya.”
Sambil berkata, ia menggenggam tangan kanannya, mengarahkannya, lalu menanda tangani kata "Wesley Xu " di atas data itu dengan ujung pena yang indah dan ringan, tulisan yang tegas dan bertenaga.
Staf pekerja disamping melihat mereka berdua, seluruh badannya melunak, bekerja begitu lama di bagian pernikahan, tidak pernah ia berjumpa pasangan suami istri mana pun yang datang untuk mendapatkan surat nikah yang masih begitu mesra hingga tahap seperti ini, benar-benar tidak pernah terjadi sebelumnya, ataupun sesudah itu, pertama di jagat raya.
“Kamu tidak takut aku meniru tulisan mu lalu pergi berbuat jahat kah?” Setelah selesai menandatanganinya, Clara sedikit memiringkan kepala melihatnya, bertanya dengan jenaka.
Wesley tertawa, “Kelak mau berbuat jahat apapun, lakukanlah, semuanya ditanggung oleh aku sebagai suami.”
Clara, “.......”
Ini masih belum mendapatkan surat nikah, sebentar-sebentar berkata “Istri”, sebentar-sebentar berkata “Sebagai suami”, juga sudah terlalu lancar dalam mengatakannya bukan!
“He he....... CEO Xu, Nyonya Xu, keduanya silahkan kesini untuk berfoto.” Kepala departemen diangap seperti angin, dengan canggung berdiri di samping, setelah melihat Clara dan Wesley selesai mengisi data dan menanda tanganinya, barulah ia membuat sebuah isyarat tangan dengan hormat, dengan suara yang rendah berkata.
Wesley melihat kepala departemen, dengan sederhana mengganggukkan kepala, saat ini barulah ia melepaskan Clara, berdiri, lalu menggandengnya bersama, pergi berfoto.
Tiba di ruang foto, sama sekali tidak perlu ada yang mengatakannya, ia menggandeng Clara duduk, lengan panjang Wesley langsung menjulur, merangkul pinggangnya yang kecil merangkul nya ke dalam pelukan.
Clara memiringkan kepala melihatnya, melihat gayanya yang kekanak-kanakan itu, tidak tahan untuk merasa lucu, ia pun dengan jujur menundukkan kepala, dan tertawa.
Melihat Clara yang sangat cantik dan bahagia wajahnya penuh dengan senyuman,jari panjang Wesley mencolek dagunya, dengan mata hitam yang mendalam dan bersinar tidak biasa menatapnya, “Apa yang ditertawakan? Ya--”
Sepasang mata Clara yang berbinar yang sangat meriak menatapnya, penuh dengan senyuman, “Tidak pernah melihat orang berpelukan begitu erat saat foto pernikahan, bisakah Tuan Xu melepaskannya sedikit.”
Mata Wesley yang berkilau dan penuh dengan rasa manja menatapnya, mengangkat tangan dengan ringan mencubit pipinya yang penuh dengan rasa, “Aku berfoto untuk pernikahan, suka peluk dengan erat, maka peluk lah dengan erat.”
Sambil berkata, ia juga mengambil tangan Clara, langsung meletakkannya dan menggenggam ke pinggangnya sendiri.
Clara, “.......”
“Pose CEO Xu Nyonya Xu ini sangat sempurna, silahkan lihat ke lensa.” “Ciklek” “Ciklek” “Ciklek”
Begitu suara fotografer keluar, Clara dan Wesley pun melihat ke arah lensa, fotografer langsung menjepret momen yang sangat indah ini, secara berturut-turut memotret beberapa lembar.
Setelah selesai berfoto, mengambil fotonya yang paling memuaskan dari awal, kembali ke bagian pendaftaran, memberikan foto itu kepada staf pekerja, melihat staf menempelkan foto itu di atas surat nikah mereka, momen ketika mencap stempel timbul, 2 hati Clara dan Wesley itu, penuh dengan kestabilan yang belum pernah ada sebelumnya, tenang, dan juga tidak pernah begitu membangkitkan seperti ini, dan juga kegembiraan.
Menerima buku dokumen merah miliknya dari tangan staf, Clara membukanya, melihat foto kedua orang yang mesra itu, dan juga informasi identitas kedua orang yang sangat sederhana di atas itu, dia masih saja tidak berani percaya, diri nya sudah menikah dengan seperti ini, menikah dengan Wesley, menjadi istri Wesley, sejak saat ini, anaknya sudah memiliki seorang ayah, segala miliknya sudah mempunyai sandaran, dia tidak lagi perlu merasa tidak berdaya, tidak perlu lagi merasa panik, tidak perlu lagi merasa takut , terlebih tidak perlu lagi merasa gemetar ketakutan.
Air mata, tiba-tiba menjadi tidak tertahankan, seketika meluap, jatuh, menetes di atas foto mereka.
Wesley melihatnya, tiba-tiba merasa panik, langsung bergegas kesana, sepasang tangan menopang wajah kecilnya, lalu menundukkan kepala mengecup sela alisnya dengan kecupan yang penuh dengan kelembutan dan manja, dengan sedih bertanya pada nya, “Bodoh, kenapa lagi?”
Clara mengangkat kepala melihatnya, menaikkan ujung bibir, lalu menggeleng-gelengkan kepala berkata, “Aku hanya saja tidak pernah berpikir, kamu bisa menjadi suami ku, aku bisa menikah dengan mu sebagai istri mu.”
Wesley melihat nya, senyuman yang indah dan sempurna di wajahnya itu, ibarat sekuntum kuncup bunga yang mekar setelah melewati badai yang menhancurkan, tidak ada hal lebih indah yang bisa dibayangkan lagi, begitu indah hingga membuat orang sama sekali tidak bisa memindahkan pandangannya.
Ibu jari menunjuk ke perut, dengan ringan mengelus ujung matanya, mengusapkan bekas air matanya,Wesley melekukkan ujung bibirnya. Juga tertawa, lalu bertanya padanya, “Jadi dulu kamu berpikir seperti apa?”
Clara tertawa, begitu indah begitu bahagia, “Aku hanya berpikir ingin seorang anak yang sehat lagi, untuk mengobati Gray, yang lain aku tidak memikirkannya lagi.”
Wesley menundukkan kepala, kembali mengecup sela alisnya dengan lembut, sepasang mata hitam yang mendalam dan berbinar menatapnya dengan tenang, lalu kembali dengan serius berkata lagi, “Kelak kamu tidak perlu bepikir apa-apa lagi, semua nya serahkan saja pada ku.”
Clara mengganggukkan kepala, dengan mendalam mengangguk-anggukkan kepalanya, dari rongga hidung mengeluarkan suara “Ya” yang sangat berat, rasa tersentuh dan bahagia juga tidak bisa diutarakan dalam 1 kalimat pun.
“CEO Xu, Nyonya Xu, selamat kepada keduanya, semoga anda berdua bahagia selamanya. Hidup penuh dengan kegembiraan!” Kepala departemen bagian pendaftaran terus berada di samping, tertawa pada waktu yang tepat.
Wesley menaikkan mata, melihatnya, “Hari ini telah menyusahkan semua nya.”
Clara juga melihat dia dan juga staf pekerja yang berdiri di samping, dengan penuh sopan dan senyum berkata “Terima kasih.”
“Tidak, sudah seharusnya, sudah seharusnya, bisa melakukan sesuatu untuk CEO Xu dan Nyonya Xu, ialah kehormatan bagi kami.” Kepala departemen mengatakannya sambil menganggukkan kepala dengan senyum dan penuh hormat.
“Ayo kita pergi, seharusnya Gray sudah pulang sekolah.” Melihat Wesley, Clara berusaha menenangkan kembali perasaannya, bahkan jika saat ini begitu membangkitkan dan begitu bahagia, juga tidak lupa untuk pergi menjemput Gray pulang sekolah tepat waktu.
Wesley tertawa, menganggukkan kepala, “Baik, kita pergi menjemput Gray.”
...................................
Wesley sendiri yang mengemudi mobil, selama perjalanan, 1 tangannya menggenggam stir mobil, dengan serius mengemudi mobil, dan 1 tangan yang lian, dengan erat menggenggam tangan Clara, 10 jari bersilangan dengannya, seperti takut jika dia tidak menggandengnya dengan erat, ia akan lari .
Saat menunggu lampu merah, ia pun menggenggam tangan Clara, lalu meletakkannya di sisi bibir dan menciumnya, atau langsung bersandar menekan, lalu mencium bibir Clara .
Selama perjalanan, Clara tetap hening di tengah kebahagiaan yang luar biasa ini, sedikit tidak sadar, terlebih tidak bisa beradaptasi dengan identitas barunya yang sekarang ini.
Tapi, sejujurnya, Wesley yang hari ini, benar-benar sangat bersemangat seperti anak kecil.
Dulu, dalam impresi Clara , Wesley itu serius dan tegang. Begitu diam, bahkan begitu dingin tak berperasaan, setiap kali selain naik ke kasur, mereka hampir tidak ada komunikasi lainnya lagi, bahkan ada kalanya dari awal sampai akhir, 1 kalimat diantara mereka pun tidka ada, selain berhubungan intim, tetap saja berhubungan intim, namun sekali demi sekali, Wesley bahkan bisa membawanya mencapai titik puncak kesenangan, bersama-sama tidak berbatas , begitu senang hingga terasa seperti sudah mau mati.
Mulai dari kapan, mereka mulai berkomunikasi dalam segi bahasa, bahkan sudah mulai memiliki perasaan untuk sesama, memiliki niat, menanam keinginan, hingga, semakin lama, semakin muncul dan tidak ingin disimpan.
“Sedang memikirkan apa? Ya—”
Ketika di depan lampu merah lagi, Wesley perlahan menghentikan mobil, melihat Clara yang terbodoh bersandar pada sandara kursi, ia menyandar kesana, mencubit ujung hidungnya, dengan suara rendah bertanya padanya.
Clara melihat pria di depannya yang begitu dekat yang saling menghirup nafas dengannya, suami nya, ia tersenyum, dengan rendah dan lembut berkata, “Aku sedang berpikir, dari kapan aku mulai menyukaimu, dan juga mulai dari kapan aku jatuh cinta pada mu.”
Clara tahu, suka dan cinta , ialah hal yang berbeda.
Suka, hanya lah kesan yang baik, hanya merasa orang ini baik, namun cinta, ialah rela melakukan banyak hal untuk orang ini. Bahkan segalanya, termasuk semua orang menentang dan keluarga juga meninggalkan, bahkan nyawa.
Menikah dengannya, Wesley bahkan tidak memberitahukan senior manapun di Keluarga Xu dan Keluarga Kou, ia langsung membawa nya pergi mendapatkan surat nikah, maka cukup membuktikan, bahwa ia benar-benar mencintai Clara, cinta sampai tidak mempedulikan pemikiran orang lain.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaRahasia Istriku
MahardikaBehind The Lie
Fiona LeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraHanya Kamu Hidupku
RenataExcellent Love×
- Bab 1 Sulit Menemukan Wanita Seperti Ini
- Bab 2 Dilahirkan Ibu Tanpa Diajari Sopan Santun
- Bab 3 Bicara Bagaikan Kentut
- Bab 4 Pertemuan (1)
- Bab 5 Pertemuan (2)
- Bab 6 Pasrah
- Bab 7 Mencelakaimu
- Bab 8 Mimpi Buruk Yang Tak Terhapuskan
- Bab 9 Pertemuan Kenalan Lama (1)
- Bab 10 Mustahil Untuk Menolak
- Bab 11 Menyentuhmu, Aku Merasa Kotor
- Bab 12 Itu Salahku
- Bab 13 Ini Putraku
- Bab 14 Guru Jian, Kamu Baik Sekali
- Bab 15 Jangan Terlalu Cepat Menolak
- Bab 16 Bukan Nona Besar
- Bab 17 Pertemuan Yang Kebetulan Atau Disengaja?
- Bab 18 Sulit Dipercaya
- Bab 19 Ada Hubungan Apa Dengan Alfredo Kou
- Bab 20 Siapa Dia?
- Bab 21 Tidak Ada Pilihan
- Bab 22 Memalukan
- Bab 23 Bertemu Lagi Dengan Wesley Xu
- Bab 24 Tidak Ada Yang Perlu Dimalukan
- Bab 25 Bersama-sama Keluar Dari Rumah Sakit
- Bab 26 Aku Paling Suka Padamu
- Bab 27 Dia Memang Begitu, Jangan Dimasukkan Ke Hati
- Bab 28 Melempar Uang Ke Mukanya
- Bab 29 Tinggal di Apartemenku
- Bab 30 Mommy Sakit
- Bab 31 Berapa Umurmu, Siapa Namamu
- Bab 32 Harus Menyelidikinya Dengan Baik Sejenak
- Bab 33 Hati Terasa Sedih Dan Sakit
- Bab 34 Maaf, Sayangku
- Bab 35 Bisakah Memberikan Sebuah Kesempatan Untuk Dirinya Sendiri?
- Bab 36 Yang Demam Bukanlah Clara Jian, Melainkan Dirinya Sendiri
- Bab 37 Aroma apa ini?
- Bab 38 Hanya Terhitung Atas Berapa Jumlah Uang Yang Digunakan
- Bab 39 Gray Adalah Putra Dia Dengan Pria Mana
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (1)
- Bab 40 Membatalkan Kontrak Dengan Sang Pria (2)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (1)
- Bab 41 Kamu Punya Kualifikasi Apa Untuk Menentangku?! (2)
- Bab 42 Cintamu Padaku Setinggi Bulan Yang Ada Di Atas Langit (1)
- Bab 42 Cintamu Kepadaku Setinggi Bulan Di Atas Langit (2)
- Bab43 Apa Kamu Merasa Bersalah? (1)
- Bab43 Apakah Kamu Merasa Bersalah? (2)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (1)
- Bab 44 Benar, Aku Memang Ingin Menjadi Nyonya Li (2)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (1)
- Bab 45 1 Juta Per Lembar Foto (2)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (1)
- Bab 46 Jangan Mencelakai Seorang Gadis (2)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (1)
- Bab 47 Apakah Kita Pernah Bertemu Sebelumnya? (2)
- Bab 48 Terpaksa (1)
- Bab 48 Terpaksa (2)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (1)
- Bab 49 Apakah Tuan Xu Ingin Melanggar Kontrak? (2)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini? (1)
- Bab 50 Apa Hubunganmu Dengan Anak Ini?(2)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (1)
- Bab 51 Kamu Bukanlah Wanita Simpanan, Aku Tidak Mempunyai Istri (2)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (1)
- Bab 52 Seberapa Hebatkah, Seberapa Dewa Dirimu Sebenarnya (2)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (1)
- Bab 53 Orang Yang Kusukai Hanya Alfredo Kou (2)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (1)
- Bab 54 Kau Tidak Akan Membohongiku, Kan? (2)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (1)
- Bab 55 Lupakan Masalah Ini! (2)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (1)
- Bab 56 Aku Adalah Ayah Kandungmu. (2)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat (1)
- Bab 57 Aura Kejahatan Terasa Kuat, Tapi Bukan Orang Jahat. (2)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (1)
- Bab 58 Maaf, Kamu Harus Memaafkan aku (2)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (1)
- Bab 59 Kita Tunggu Dan Lihat (2)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (1)
- Bab 60 Jangan Buru-Buru! Pelan-pelan Saja! (2)
- Bab 61 Mantan Istri Wesley Xu
- Bab 62 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (1)
- Bab 63 Memastikan Hubungan Ayah-Anak ( 2) (2)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (1)
- Bab 64 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (3) (2)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (1)
- Bab 65 Memastikan Hubungan Ayah-Anak (4) (2)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (1)
- Bab 66 Wanita pencari masalah (2)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (1)
- Bab 67 Apakah Kamu Tidak Merasa Bahwa Kamu Telah Membohongiku (2)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (1)
- Bab 68 Gray Jian Akhirnya Mendapatkan Pertolongan (2)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Ini (1)
- Bab 69 Gunakan Dengan Baik Kesempatan Kali Ini (2)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (1)
- Bab 70 Aku Tidak Akan Melepaskan Mu (2)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (1)
- Bab 71 Tentu Saja Tidak Sudi (2)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (1)
- Bab 72 Hubungan Kita Sangat Baik, Tidak Perlu Terlalu Bersegan (2)
- Bab 73 Ia Memang Bermarga Jian (1)
- Bab 73 Ia Ternyata Bermarga Jian (2)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (1)
- Bab 74 Satu Kata Kakak Ipar Mengejutkannya (2)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (1)
- Bab 75 Tidak Menginginkan Apapun, Hanya Menunggumu Pulang (2)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (1)
- Bab 76 Orang Yang Selalu Diremehkan Pasti Akan Memberontak (2)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (1)
- Bab 77 Batas Waktu Kontrak Diubah Menjadi 5 Tahun (2)
- Bab 78 Gray Ada Hubungan Apa Denganmu? (1)
- Bab 78 Apa Hubungannya Gray Jian Denganmu (2)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan 2 Hal (1)
- Bab 79 Melihatnya, Aku Hanya Ingin Melakukan Dua Hal (2)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (1)
- Bab 80 Tidak Menyambut Kepulangan Ku? (2)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (1)
- Bab 81 Di Rumah Bersama Ayah, Ibu, dan Aku (2)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (1)
- Bab 82 Hati Yang Tidak Memiliki Tempat Beristirahat, Akhirnya Memiliki Rumah (2)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (1)
- Bab 83 Bila Mengganggu Clara Jian Lagi, Akan Kuhabisi Kamu (2)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Akan Berubah, Malah Berpisah (1)
- Bab 84 Sampai Mati Pun Tidak Berubah, Malah Berpisah (2)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (1)
- Bab 85 Selain Pintu Belakang, Semua Pintu Utamaku Yang Lain Akan Terbuka Untukmu (2)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (1)
- Bab 86 Semoga Yang Telah Meninggal Beristirahat Dengan Damai, Yang Masih Hidup Melanjutkan Kehidupan Dengan Semangat! (2)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (1)
- Bab 87 Hanya Kamu, Wanita Yang Aku Inginkan (2)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (1)
- Bab 88 Clara Jian, Katakan Kamu Mencintaiku (2)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (1)
- Bab 89 Sisa Hidup, Seumur Hidup (2)
- Bab 90 Berkah(1)
- Bab 90 Berkah(2)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(1)
- Bab 91 Meskipun Hari Ini Kamu Tidak Bersedia, Aku Tetap Akan Menikahimu(2)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (1)
- Bab 92 Kejadian Yang Paling Indah di Dunia (2)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (1)
- Bab 93 Kamu Dan Anak Kita, Adalah Hadiah Yang Paling Baik (2)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (1)
- Bab 94 Bagaimana Kamu Memanggilnya? (2)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (1)
- Bab95 Jangan Berkata Sembarangan (2)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (1)
- Bab 96 Selama Ada Kamu, Aku Tidak Takut Pada Apapun (2)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (1)
- Bab 97 Bukankah Anak Paling Penting? (2)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (1)
- Bab98 Aku Tidak Suka Melakukan Sesuatu Yang Merugikanku (2)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (1)
- Bab 99 Masa Depannya Bergantung Pada Clara (2)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (1)
- Bab 100 Terserah Padamu Pergi Atau Tinggal (2)
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian
- Bab 101 Dia Itu Anak Claudia Jian (2)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)
- Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (2)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (1)
- Bab 103 Tipikal Cowok Bertampang Dingin Tetapi Hangat Di Dalam (2)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (1)
- Bab 104 Aku Takut Kamu Menyusahkan Istriku (2)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (1)
- Bab 105 Pasangan Sejak Kecil (2)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (1)
- Bab 106 Akhirnya Mengerti (2)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (1)
- Bab 107 Biarkan Manusia Murahan Itu Mati (2)
- Bab 108 Kamu Hanya Akan Menjadi Milikku
- Bab 109 Merasakan Perasaan Kehilangan Keluarga Terdekat!”
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (1)
- Bab 110 Kamu Jangan Pergi (2)
- Bab 111 Tuan Li, Turut Berduka!
- Bab 112 Diri sendiri Tidak Mengajarinya Dengan Baik, Tidak Bisa Menyalahi Orang Lain
- Bab 113 Pelaku Peracun Sudah Ditemukan
- Bab 114 Membuat Dia Menderita Seumur Hidup
- Bab 115 Ingat, Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(1)
- Bab 115 Ingatlah Kamu Masih Merupakan Anggota Keluarga Kou(2)
- Bab 116 Tidak Perlu Mempedulikan Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (1)
- Bab 116 Tidak Peduli Hubungan Darah, Saling Suka Sudah Cukup (2)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (1)
- Bab 117 Kamu Adalah Cinta Pertamaku Selamanya (2)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (1)
- Bab 118 Kebenaran Hanya Tinggal Selangkah (2)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (1)
- Bab 119 Tidak Pernah Menyadari Bahaya Seperti Ini (2)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (1)
- Bab 120 Apakah Kamu Ingin Mengenali Ayahmu (2)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (1)
- Bab 121 Jika Dia Peduli, Maka Dia Kalah (2)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (1)
- Bab 122 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu (2)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (1)
- Bab 123 Jatuh Ke Pernikahan Kedua (2)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (1)
- Bab 124 Tunggu Dan Lihat Saja (2)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (1)
- Bab 125 Mendengar Perkataanmu, Aku Jadi Tenang (2)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (1)
- Bab 126 Clara Jian Adalah Putri Kandungnya (2)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (1)
- Bab 127 Semua Yang Terjadi Saat Itu Adalah Konspirasi (2)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (1)
- Bab 128 Seberapa Jauh Hubungan Kalian (2)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (1)
- Bab 129 Aku Hanya Mencintaimu (2)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (1)
- Bab 130 Aku Ingin Memberikan Identitas Yang Legal Untuk Anak Kita (2)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (1)
- Bab 131 Aku Tidak Bisa Mengendalikan Alfredo Lagi (2)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (1)
- Bab 132 Analisismu Benar, 100 Poin! (2)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (1)
- Bab 133 Dia Tidak Akan Bebas Dari Genggaman Kita (2)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (1)
- Bab 134 Menjadi Janice Li Yang Kedua (2)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (1)
- Bab 135 Semua Harta Warisan Diberikan Kepada Satu Orang (2)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (1)
- Bab 136 Membereskannya, Bersih Dan Rapi (2)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (1)
- Bab 137 Gantikan Aku Jaga Baik-Baik Clara Jian (2)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (1)
- Bab 138 Mungkin Hanya Belum Saatnya Saja (2)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (1)
- Bab 139 Tidak Pernah Berpikir Melibatkanmu (2)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (1)
- Bab 140 Tidak Mungkin Salah Menangkap Orang Baik (2)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)
- Bab 141 Meninggalkan Wesley Xu (2)
- Bab 142 Rencana Tetap Saja Tidak Bisa Mengalahkan Perubahan
- Bab 143 Pulang Ke Rumah Keluarga Kou
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (1)
- Bab 144 Membalasnya Beratus Hingga Beribu Kali Lipat (2)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (1)
- Bab 145 Masuk Ke Li’s Corp, Menggantikan Ned Li (2)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (1)
- Bab 146 Kebenaran Semakin Lama Semakin Jauh (2)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (1)
- Bab 147 Cincinnya Jatuh (2)
- Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (1)
- Bab 148 Membunuh Satu Orang Adalah Kematian, Membunuh Dua Orang Juga Kematian (2)
- Bab 149 Aku Bersalah Padamu
- Bab 150 Kamu Harus Menyerahkan Posisimu
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (1)
- Bab 151 Kak Ipar, Sesuatu Telah Terjadi (2)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (1)
- Bab 152 Aku Tidak Akan Menyimpan Pasangan Yang Tidak Tulus (2)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (1)
- Bab 153 Aku Suka Istri Yang Mendominasi Sepertimu (2)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (1)
- Bab 154 Aku Adalah Pria Pertamanya (2)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (1)
- Bab 155 Demi Kamu Aku Pasti Menjaga Tubuhku (2)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (1)
- Bab 156 Baik, Aku Akan Mengabulkan Impian Mu (2)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (1)
- Bab 157 Kita Bercerai Saja (2)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (1)
- Bab 158 Bawa Clara Jian Pergi Bersama (2)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (1)
- Bab 159 Alangkah Baiknya Jika Ibumu Bisa Berpkiran Begitu (2)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Senang (1)
- Bab 160 Tidak Mengakuinya Juga Tidak Masalah, Asalkan Kamu Bahagia (2)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (1)
- Bab 161 Aku Terlalu Murahan Dan Bersalah (2)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (1)
- Bab 162 Jauhi Aku, Aku Ingin Muntah Saat Menciumnya (2)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (1)
- Bab 163 Kerjaan Yang Bagus (2)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (1)
- Bab 164 Menjadikannya Sebagai Putri Angkat (2)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (1)
- Bab 165 Jika Kau Tak Datang, Aku Akan Melakukan Aborsi (2)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (1)
- Bab 166 Jika Kau Masih Hidup, Akankah Kau Memaafkannya (2)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (1)
- Bab 167 Ia Telah Ditangkap, Seumur Hidup Takkan Bisa Keluar Lagi (2)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (1)
- Bab 168 Aku Sudah Tidak Bekerja, Apakah Kau Bisa Menafkahiku (2)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (1)
- Bab 169 Mau Apa, Aku Akan Memberimu Semuanya (2)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (1)
- Bab 170 Alfredo Kou, Kamu Sudah Gila (2)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (1)
- Bab 171 Kamu Sebenarnya Mencintaiku, Atau Paman Kecil (2)
- Bab 172 Mati Sana! (1)
- Bab 172 Mati Sana! (2)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (1)
- Bab 173 Lucy Li yang Menyedihkan (2)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (1)
- Bab 174 Clara Jian Lah Yang Terlalu Pintar, Dan Dia Yang Terlalu Bodoh (2)
- Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (1)
- Bab 175 Bab 175 Gantikan Aku Untuk Mengatakan ‘Maaf’ (2)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (1)
- Bab 176 Tidak Ada Hubungan (2)
- Bab 177 Clara, Maaf! (1)
- Bab 177 Clara, Maaf! (2)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (1)
- Bab 178 Hanya Sebuah Gedung (2)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (1)
- Bab 179 Mati Juga Tidak Akan Menyerahkan Posisi Nyonya Li (2)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)
- Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (2)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (1)
- Bab 181 Tidak Akan Ada Lagi Lain Kali (2)
- Bab 182 Dibius (1)
- Bab 182 Dibius (2)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (1)
- Bab 183 Jika Kamu Datang, Ibarat Memberi Minyak Ke Dalam Api (2)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (1)
- Bab 184 Tidak Ada Yang Perlu Dikatakan (2)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (1)
- Bab 185 Benar Seorang Anak Lelaki (2)
- Bab 186 Tidak Mati Tidak Boleh Keluar
- Bab 187 Hanya Bisa Bersalah Pada Derico Kou Kakak Ipar Ini
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (1)
- Bab 188 Tidak Ada Ayah Yang Seperti Dirimu Ini (2)
- Bab 189 Antar Aku Ke Rumah Sakit, Mohon Padamu
- Bab 180 Gray Telah Hilang
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (1)
- Bab 191 Kakak Ipar, Aku Berharap Kamu Baik-Baik saja (2)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putranya (1)
- Bab 192 Posisinya Telah Digantikan Oleh Putra (2)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (1)
- Bab 193 Terima Kasih Clara (2)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (1)
- Bab 194 Tidak Ada Yang Mustahil, Hanya Saja Tidak Dapat Dibayangkan (2)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (1)
- Bab 195 Temui Aku Buat Tanda Tangan Setelah Tujuh Tahun (2)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(1)
- Bab 196 Pernikahan Megah (I)(2)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(1)
- Bab 197 Pernikahan Megah (II)(2)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(1)
- Bab 198 Pernikahan Megah (III)(2)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (1)
- Bab 199 Pusaran Kebahagiaan (2)
- Bab 200 Extra I (1)
- Bab 200 Extra I (2)
- Bab 201 Extra II (1)
- Bab 201 Extra II (2)
- Bab 202 Extra III (1)
- Bab 202 Extra III (2)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (1)
- Bab 203 Extra IV (Ending) (2)