Excellent Love - Bab 203 Extra IV (Ending) (2)

Alfredo Kou mengangguk, "Aku tidak keberatan, bahkan jika kita tidak memiliki anak seumur hidup, aku tidak keberatan."

Melihatnya, Lucy Li menangis tetapi pada detik berikutnya ketika Alfredo Kou tidak siap,dia tiba-tiba mendorongnya dengan keras dan berlari keluar.

Alfredo Kou terhuyung-huyung dan mundur selangkah. Melihat sosok Lucy Li yang melarikan diri, dia tidak mengejarnya lagi karena dia tahu semuanya terlalu mendadak untuk Lucy Li, dia perlu waktu untuk mencernanya.

Tidak peduli berapa lama, dia bisa menunggu.

Namun, dia percaya bahwa hal tersebut tidak akan terlalu lama.

.....................

Lucy Li bergegas keluar dari restoran,menuruni lift, memangil taksi dan langsung kembali ke hotel.

Di dalam mobil, dia menyeka air matanya, setiap perkataan yang Alfredo Kou katakan tadi terus bergema di telinganya.

Sekarang dia sudah tidak memiliki nilai guna untuk Alfredo Kou, jadi dia percaya bahwa apa yang dikatakan Alfredo Kou kepadanya sekarang jelas tidak munafik seperti sebelumnya.

Alfredo Kou berkata bahwa dia tiba-tiba enggan membiarkannya pergi dan mulai menyukainya.

Itu bukan karena Alfredo Kou masih merindukan dirinya yang sebelumnya dantidak bisa melepaskannya, karena dia mulai menyukai dirinya yang sekarang.

Di luar negri, begitu banyak pria yang mengejarnya, dia punya alasan untuk mempercayai Alfredo Kou menyukainya yang jelas bukan munafik.

Tapi apakah dia benar-benar harus memberi Alfredo Kou kesempatan lain?

Hal tidak terduga ini datang terlalu tiba-tiba, dia tidak punya persiapan sama sekali, jadi dia tidak tahu bagaimana menanggapi Alfredo Kou.

Tiba-tiba, ponsel bergetar di dalam tas, dia mengira bahwa itu adalah panggilan kerja, dia dengan cepat membalik ponselnya.

Ketika dia melihat tulisan yang akrab di layar sekilas, Lucy Li membeku lagi.

Melihat ponsel yang terus bergetar, Lucy Li tidak menjawabnya.

Telepon bergetar untuk waktu yang lama dan akhirnya berhenti, kemudian sebuah pesan pendek masuk.

"Tidak peduli berapa lama kamu perlu memikirkannya, aku akan selalu menunggu dan kamu akan selalu menjadi istri Alfredo Kou."

Lucy Li hanya meliriknya lalu melihat ke luar jendela mobil.

Di luar jendela mobil, aliran cahaya terus melewati pandangannya seperti masa lalunya yang bodoh muncul di benaknya.

Tapi dia tahu semenjak dari hari dia berhubungan dengan Alfredo Kou, satu-satunya pria yang berakar di hatinya adalah Alfredo Kou ...

.....................

Kembali di hotel setelah keramas dan mandi, dia keluar dari kamar mandi. Lucy Li tiba-tiba merasa lapar.

Siang hari, dia terlalu sibuk untuk bekerja dan tidak punya waktu, jadi dia hanya makan sehelai roti lapis dan pada dasarnya tidak makan malam, dia sekarang merasa lapar dan lemas. Jadi setelah keluar dari kamar mandi, dia segera menelepon dan meminta hotel untuk mengantarkan makanan ke kamarnya.

Setelah menutup telepon, dia awalnya ingin pergi bekerja, tetapi di saat duduk di depan komputer, pikirannya yang bingung dan perutnya yang lapar benar-benar membuatnya tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan, jadi dia menghidupkan TV dan menyusut di sofa.

"Ding dong"

Sekitar lima belas menit kemudian, bel pintu berdering, berpikir bahwa seseoran mengantarkan makanan yang dia pesan tadi, Lucy Li segera membuka pintu.

Namun, ketika pintu terbuka, ketika melihat orang yang mendorong kereta makanan itu, Lucy Li tertegun lagi.

"Apakah kamu tidak berencana untuk membiarkan aku masuk?"

Alfredo Kou mendorong kereta makanan, tubuhnya masih memakai kemeja putih dan celana panjang hitam, lengan baju yang digulung menunjukkan ototnya yang kuat.

Melihat Lucy Li yang masih mengenakan jubah mandi, tatapannya lembut, bibirnya tersenyum menawan.

Lucy Li menanggapi, melangkah mundur, membuka pintu dan berbisik, "Masuklah."

Alfredo Kou tersenyum senang dan mendorong kereta makan ke kamar Lucy Li.

Setelah menyaksikan Alfredo Kou masuk, Lucy Li menutup pintu lalu berbalik dan berdiri di belakang pintu, memandangi sosok tinggi Alfredo Kou.

Alfredo Kou mendorong kereta makan ke meja ruang tamu dan berbalik untuk menatap Lucy Li sesaat.

Di saat tatapan mereka bertemu, Lucy Li merasa malu dan pada detik berikutnya, dia menarik pandangannya kembali kemudian berbisik, "Makanan telah tiba, kamu sudah bisa pergi."

“Baik, selamat menikmati.” Alfredo Kou bahkan tidak ragu dan menjawab sambil tersenyum. Setelah itu, dia melangkah dan berjalan keluar.

Lucy Li menundukkan kepalanya dan tidak memandangnya, tetapi keringat mulai mengalir dari telapak tangannya.

Ketika Alfredo Kou semakin dekat dengannya, saat berpikir dia benar-benar akan pergi seperti ini, sebuah lengan panjang tiba-tiba membenturkannya ke dada yang panas. Saat dia belum menanggapi, bagian belakang kepalanya telah digenggam oleh telapak tangan besar lainnya, dan kemudian bibir panas pria itu menciumnya ...

Setelah pulih, Lucy Li mulai berjuang keras, mengepalkan tangannya dan terus-menerus memukul dada Alfredo Kou.

Namun tidak peduli seberapa keras dia melawannya, Alfredo Kou tetap memeluknya dengan erat dan menciumnya dengan keras.

"Al..fre..do..."

Lucy Li tidak bisa mengelak dan akhirnya menggigit bibir Alfredo Kou dengan keras.

"Ah!"

Alfredo Kou mengerang kesakitan dan tanpa sadar menarik bibirnya, tetapi telapak tangan masih menggenggamnya dan tidak melepaskannya.

"Apakah ini untuk balas dendam?"

Dengan dahi yang menempel di dahinya, dia memandang Lucy Li yang penuh amarah, tetapi Alfredo Kou sama sekali tidak marah, sebaliknya dia tersenyum seksi dan penuh dengan pesona jahat.

Lucy Li memandang Alfredo Kou yang berada di dekatnya. Darah mengalir dari sudut bibirnya dan senyuman yang menawan itu tiba-tiba melukai matanya dan membuat jantungnya berdetak dengan keras.

Alisnya berkerut dan pada detik berikutnya,dia menjinjit dan mencium bibir mempesona Alfredo Kou....

.....................

Keesokan paginya, ketika sinar matahari keemasan di luar jendela melalui celah di tirai menerangi tempat tidur besar di tengah kamar, Lucy Li mengerutkan kening dan perlahan membuka matanya.

Ketika dada putih dan kokoh pria itu masuk ke pandangannya, semua yang terjadi semalam,teringat sangat jelas dalam pikiran Lucy Li seperti putaran film.

Dia tidak percaya bahwa dirinya akan tidur dengan Alfredo Kou lagi dan gerakan mereka begitu harmonis, ada pemahaman yang sempurna.

Saat menatap wajah tampan di atasnya, ujung jari Lucy Li memegangnya dengan lembut.

Tepat ketika ujung jari memegangnya, sebuah telapak tangan yang besar dan hangat memegang tangannya lalu meletakkannya di bibirnya dan menciumnya dengan ringan.

Melihat pria yang sudah bangun di atas kepalanya, pipi Lucy Li memerah.

"Aku masih berutang sebuah resepsi pernikahan padamu, lebih baik menyelenggarakannya?" Melihat wanita di lengannya, Alfredo Kou berkata dengan lembut.

Lucy Li memandangnya, air mata tiba-tiba membasahi matanya, tersenyum dan mengangguk berat dan berkata "baik".

Alfredo Kou menatapnya dengan air mata berlinangan, jari-jarinya yang panjang mengaitkan dagunya, dan mencium bibirnya lag ...

.....................

Tiga bulan kemudian, Lucy Li mengundurkan diri dari pekerjaannya di Inggris dan kembali ke negrinya. Setengah tahun kemudian, sebuah pernikahan yang megah diadakan di kota Jing.

Di panti jompo Swiss, setelah enam tahun Ellya Li melihat laporan tentang Alfredo Kou dari media untuk pertama kalinya, melihat setelan jas yang dipakai Alfredo Kou tampaknya berbeda dengan Alfredo dalam ingatannya beserta gaun pengantin putih yang dipakai Lucy, wajahnya dipenuhi dengan kebahagiaan dan kemanisan, Ellya Li tertawa terbahak-bahak.

Ternyata Alfredo Kou sudah dibebaskan dari penjara, ternyata Alfredo Kou tidak perlu lagi bergantung pada keluarga Kou dan telah mencipatakan surganya sendiri.

Tetapi tidak ada yang mengingatnya, bahkan putra yang dia perlakukan dengan sepenuh hati meninggalkannya dan tidak pernah mengingatnya ...

Seminggu setelah menikah, Alfredo Kou menerima telepon dari panti jompo Swiss,kemudian terbang ke Swiss.

Melihat Ellya Li yang terbaring di peti mati, tidak bisa membuka matanya dan berbicara padanya, Alfredo Kou meneteskan air mata.

"Bu, jika ada kehidupan selanjutnya, aku berharap kita tidak akan menjadi ibu dan anak lagi."

Setahun kemudian, Lucy Li berhasil menjalani transplantasi rahim. Dua tahun kemudian dia berhasil mengandung dan melahirkan seorang gadis dengan selamat.

————————

Akhirnya cerita dari buku ini telah selesai, terimakasih banyak atas komentar dan masukkan yang telah kalian berikan. Author akan berusaha untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam buku ini ada terdapat kesalahan penulisan ataupun kesalahan yang penggunaan kalimat yang masih belum pas, semua cerita ini hanyalah fiktif belaka. Terima kasih kepada para pembaca atas dukungan yang diberikan kepada author. Author mendoakan supaya para pembaca sehat selalu dan Tuhan selalu memberkati kalian dan keluarga kalian. Jika kalian suka buku ini, jangan lupa ya untuk di share ke teman kalian. Sukses selalu!

Bagi para pembaca yang ingin membaca buku berikutnya, silahkan di baca buku Signed The Contract&Get Married, ceritanya tak kalah menarik lo :))

Endingg

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu