Excellent Love - Bab 30 Mommy Sakit

Setelah mengantarkan Ned pergi, Clara melihat ke arah hamnya, sudah hampir jam sepuluh malam.

Mengingat dirinya masih harus mencari banyak artikel dan dokumen yang berhubungan dengan desain interior Langham Hotel, ia sama sekali tidak mau mengulur waktu, ia kembali ke kamar melihat Gray seenak, setelah memastikan bahwa Gray sudah tertidur pulas dan tidak akan terbangun, ia langsung mengambil baju tidur dan pergi mandi.

Baru saja ia mau pergi berjalan ke kamar mandi, handphone yang berada di dalam tasnya pun berdering.

Ia berjalan ke arah tasnya, melihat layar handphonenya yang menyala itu, ia pun tercengang.

Wesley yang meneleponnya.

Selama dua belas bulan ini, tiap bulannya, di hari yang tidak pasti, yang menelepon dan menghubunginya selalu Joe Lin, asisten Wesley.

Joe akan memberitahunya waktu dan lokasinya, dan mengingatkannya agar tidak terlambat.

Namun sebenarnya lokasinya selalu sama, hanya waktunya saja yang berbeda.

Hanya pernah satu kali saja yang tidak sama, waktu itu Wesley meneleponnya langsung, lokasinya juga bukan di president suit hotel, melainkan di atas kapal pesiar pribadi.

Malam itu, hanya ada mereka berdua saja, Welsey membawa kapal itu sendiri bersama dengan Clara, di tengah-tengah tenangnya air laut malam itu, Clara berbaring di atas dok kapal, melihat langit yang penuh dengan bintang-bintang, membiarkan Wesley melakukan hal itu padanya berkali-kali.

Entah handphone itu berdering berapa lama, Clara pun tersadar dari lamunannya, ia melihat dua kata "Pak Boss" yang ada di handphonenya itu, hatinya terasa sesak, namun tetap tak mengangkatnya, malah menyetel handphonenya ke mode tanpa suara, lalu meletakkannya kembali, ia langsung pergi menuju kamar mandi dan membiarkan handphonenya terus menunjukkan kata "Pak Boss."

Setelah selesai mandi, ia berjalan melewati sofa dan tak bisa menahan diri lagi, ia pun mengambil handphonenya dan menyalakannya.

Tiga panggilan tak terjawab, semua panggilan dari Wesley.

Pekerjaan bulan ini sudah ia selesaikan semua, untuk apa ia mencarinya lagi?

Sebenarnya, Clara benar-benar tidak mengerti, pria seperti Wesley yang jelas-jelas punya istri dan keluarga kenapa malah mencari wanita lain di luar tanpa sepengetahuan istrinya.

Kalaupun ia ingin mencari wanita lain di luar, kenapa ia mencari dirinya, lalu juga membuat perjanjian dengannya, perjanjian selama dua tahun.

Ia sama sekali tidak kekurangan uang, wanita seperti apa yang tidak bisa ia dapatkan, bukankah lebih enak kalau tiap kali berganti-ganti wanita. Tapi kenapa ia mau membuat perjanjian dengannya selama dua tahun.

Hati Clara yang awalnya sudah mulai tenang pun mulai kembali tercampur aduk, ia terus memikirkan hal-hal yang tidak jelas ini.

Karena terlalu tidak jelas, lebih baik ya tidak usah dipikirkan saja.

Oleh karena itu, Clara pun melempar handphonenya, lalu berjalan kembali ke kamar.

Ia berjalan ke samping ranjang, lalu mengambil handuk hangat yang sudah diperas sampai kering, dan ia usapkan ke wajah dan tangan Gray, lalu mengganti baju Gray dengan baju tidur pelan-pelan, kemudian ia pun duduk di depan meja kerja, dan membuka komputernya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya yang terasa sedikit berat itu, berusaha membuat dirinya tenang dan mulai bekerja......

......................

"Mommy, aku mau minum."

Entah sejak kapan, Gray yang awalnya tertidur pulas di atas ranjang pun terbangun sambil mengusap-usap matanya.

Namun, sama sekali tak ada yang menghiraukan perkataan Gray tadi.

"Mommy, ......" Karena tak mendapatkan jawaban, Gray pun membuka matanya dan mencari ibunya.

Ia berada di rumah yang tak asing baginya, lalu ia melihat Clara tertidur di meja kerja, laptop yang berada di atas meja itu masih menyala.

Melihat Clara yang tertidur seperti itu, Gray pun tidak merengek meminta air lagi. Ia langsung turun dari ranjang, lalu berjalan ke samping Clara, mendorongnya dengan pelan, "Mommy, bangunlah, ayo tidur di atas ranjang."

Namun, Clara tidak terbangun, ia masih tidur di atas meja dan tak bergerak sama sekali.

"Mommy, kau kenapa? Ayo bangun!" Melihat Clara tidak bergerak, Gray pun mengerutkan kening tampannya dan mendorongnya dengan sedikit lebih keras.

Namun, Clara tetap tidak bergerak.

Melihat Clara yang tertidur di atas meja itu dengan setengah wajah yang sedikit memerah, Gray pun mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Clara.

Panas sekali!

Anak itu tubuhnya tidak terlalu sehat, sering infeksi dan demam, begitu demam sekujur tubuhnya pasti tidak enak, oleh karena itu, ia langsung tahu apa yang terjadi pada Clara.

"Mommy, kau demam, kucarikan kau obat."

Lalu, Gray pun langsung berlari keluar dan mencarikan Clara obat di ruang tamu.

Karena Gray sering flu dan demam, rumah mereka selalu tersedia obat-obat anak kecil, Gray juga sering meminumnya, tentu saja ia tahu letak obatnya di mana.

Ia pergi menuju ruang tamu, lalu menarik laci yang ada di meja ruang tamu, dalam laci itu penuh dengan obat-obatan.

Meskipun Gray belum sekolah, tapi ia sudah bisa membaca, ia bisa mengerti tulisan-tulisan yang ada di kotak obat itu, ia mencari beberapa obat penurun panas, dan saat Gray hendak menuangkan air hangat untuk Clara, tiba-tiba handphone Clara yang tergeletak di atas meja pun menyala.

Layarnya tertulis dua kata "Pak Boss", Gray pun mengira itu adalah telepon dari atasannya di kantor.

Gray ingat, Clara pernah berkata kalau bossnya sangat baik dan ramah pada semua teman-teman kantornya.

Mengingat hal itu, Gray pun langsung mengambil handphone Clara dan mengangkat telepon itu, dengan suara yang sangat lucu ia pun berkata, "Paman, apa kau boss mommyku? Mommyku demam, aku tidak bisa membangunkannya, apa kau bisa membantuku?"

Mommy?!

Wesley yang di seberang sana pun terkejut bukan kepalang.

Selama satu tahun ini, ia sudah melakukan hal itu dengan Clara setidaknya empat atau lima puluh kali, tapi kenapa ia bisa tidak tahu kalau Clara sudah mempunyai anak.

Tanpa sadar, Wesley pun teringat pada kejadian malam itu, saat ia melihat Elsie Li sedang bermain dengan seorang anak laki-laki kecil yang kurus, wajahnya pucat, dan matanya hitam bulat itu.

Kalau diingat-ingat, barulah Wesley tersadar, anak laki-laki itu sedikit mirip dengan Clara!

"Beritahu aku, kalian tinggal di mana?"

"Paman, kita tinggal di......"

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu