Excellent Love - Bab 102 Aku Tidak Pernah Berpikir Untuk Menyerah (1)

Mall ini sangat besar, bahkan jika Clara berjalan cepat, dia sudah menghabiskan sepuluh menit saat berjalan dari konter perhiasan ke gerbang timur mall. Begitu keluar dari mall, dia melihat mobil Maybach hitam yang berhenti di sisi jalan tidak jauh darinya, seorang sosok yang ramping dan tinggi berdiri di samping mobil.

Cuaca di akhir musim gugur tidak dingin ataupun hangat. Walaupun Clara mengenakan kemeja dan jaket, dia masih merasa sedikit kedinginan akan hembusan angin itu, tetapi Wesley Xu saat ini hanya memakai kemeja tipis.

Setelan kemeja putih yang dikaitkan dengan celana abu-abu muda, lengan bajunya yang ramping memperlihatkan otot lengan yang kuat dan dimasukkan ke dalam saku celana dan bersandar menyamping.

Di bawah lampu jalanan yang terang, mobil-mobil mewah dan sosok cantik dan tampan telah menjadi pandangan terindah di luar mall dan menarik perhatian banyak orang.

Di saat Clara bingung sesaat, Wesley Xu sudah melangkah ke arahnya.

Clara menatap sosok tampan yang menghampirinya dan tidak bisa menahan diri untuk tersenyum, kebahagiaan dalam senyuman itu sangat cerah dan tak terlukiskan.

Pria seperti ini merupakan impian semua wanita dan sekarang dia telah menjadi ayah dari anaknya dan juga merupakan suaminya.

Semuanya sangat luar biasa!

"Kenapa? Apa mukaku terlalu tampan sehingga kamu tidak bisa menggerakkan matamu pada pandangan lain?"

Saat menghampirinya, Wesley Xu merentangkan lengannya dan memeluknya langsung, tangan lainnya mengangkat dagunya dan mengabaikan pandangan semua orang di pinggir jalan, langsung mencium bibir merahnya.

Setelah mencium bibir merahnya dengan ringan, dia berhenti dengan rasa puas dan kemudian sepasang mata hitam yang cerah memandang Clara dan berkata dengan suara seraknya.

Clara selalu menjadi orang yang rendah hati, tetapi saat berada di depan Wesley Xu, dia selalu tidak bisa menahan dirinya sendiri.

Sama seperti pada saat ini, dia merasa tersentuh, danau hatinya tidak berhenti berdenyut, ditambah dengan awan merah yang menutupi pipinya dan tatapan yang cerah saat menatap Wesley Xu.

"Mengapa dari awal aku tidak menyadari bahwa kamu adalah orang yang sangat percaya diri?"

Mata hitam Wesley Xu menatapnya, tersenyum dan menekan kepalanya lagi mencium ujung hidungnya dan memegang barang belanjaan dari tangannya kemudian bertanya, "Apa yang kamu beli?"

Clara tersenyum, membuka tas belanja dan menunjukkan kepadanya lalu berkata, "Aku membeli mantel, rok, syal, dan sebuah liontin giok untuk Ibu. Aku tidak tahu apakah itu sudah cukup atau belum."

Wesley Xu memandangi wanita yang tersenyum berseri-seri di lengannya, tidak bisa menahan diri untuk mencium keningnya lagi dan bertanya dengan suara serak, "Kamu membeli semuanya untuk ibu, apakah kamu tidak membeli sesuatu untuk dirimu sendiri? "

Clara menatapnya dengan pandangan berseri- seri kemudian berkata "Pakaianku sudah cukup banyak,aku tidak perlu membelinya untuk saat ini."

Wesley Xu memandangnya kemudian menyentil dahinya, "Tidak ada wanita yang berkeliling dan membeli sesuatu hanya untuk orang lain, tetapi tidak membelikan sesuatu untuk dirinya sendiri, ayo pergi, aku akan menemanimu berkeliling." "

Setelah itu dia menggandeng Clara dan berjalan ke mall.

Namun, Clara cemberut dan tidak bergerak, kemudian menatapnya dan berkata, "Waktu sudah larut,lebih baik kita kembali dulu, jangan biarkan ayah dan ibu menunggu lebih lama."

Wesley Xu menatapnya dan tersenyum, "Tenang, aku sudah menelepon ibu dan berkata bahwa kita tidak akan kembali untuk makan malam, mereka akan mengurus Gray."

Clara mengerutkan kening dan memelototinya, "Aku sudah lapar."

Jari panjang Wesley Xu memegang dagunya dan menundukkan kepalanya untuk mencium bibir merahnya, "Aku ingat ada restoran Kanton yang enak di mall ini, mari coba."

Setelah itu dia berjalan memasuki mal dengan tangan di punggung Clara.

Clara memelototinya, meskipun dia memikirkan Gray, dia tidak banyak bicara tetapi mengikutinya berjalan bersama.

Restoran Kanton yang direkomendasi Wesley Xu benar-benar enak, seafoodnya sangat bagus dan bahkan Clara yang biasanya menyukai makanan pedas menyukai hidangan ini.

Setelah selesai makan dan berjalan keluar dari restoran Kanton, waktu sudah menunjukkan pukul jam delapan malam. Meskipun belum begitu larut, Clara merasa gelisah meskipun dia tahu bahwa Gray diurus oleh Cheryl Tang dan ketua Xu.

“Kita makan begitu banyak tadi, sekarang aku akan menemanimu berjalan sebentar untuk mencerna makanan di perut, ayo keliling dan lihatlah apakah ada sesuatu yang kamu sukai.” Mengetahui Clara ingin pulang lebih awal, Wesley Xu secara inisiatif berbicara sebelum Clara mengatakannya.

Clara bergumam, "Kamu mengambil makanan untukku terus sih. Jika berat badanku berlipat ganda, jangan menyesalinya nanti."

Wesley Xu memandangnya dan tersenyum senang, "Jadi, supaya berat badan Nyonya Xu tidak berganda lipat, mari kita berjalan lebih banyak untuk mencernanya."

Clara, "..."

“Ayo pergi ke area pakaian wanita.” Kemudian, Wesley Xu menggandeng Clara dan berjalan langsung ke lift.

Pakaian wanita di mall berada di lantai tujuh, dan semua toko itu merupakan merek internasional terkemuka.

Clara tidak pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya.

Dia tidak mampu membelinya dan merasa tidak rela untuk membeli barang yang begitu mahal dan dia juga tidak punya waktu untuk berbelanja. Sering kali, dia memilih untuk membeli online saat ada promosi dan acara diskon.

Hanya saja sekarang, jelas bukan menjadi suatu masalah untuk membelinya.

Sesampai di lantai tujuh, begitu lift keluar ada sebuah toko merek pakaian wanita internasional.

Toko itu bukan hanya memiliki pakaian, tetapi juga beraneka ragam tas, sepatu, aksesoris dan terlihat sangat lengkap.

Wesley Xu membawanya masuk ke dalam dan kedua penjaga toko segera menyambut mereka dengan antusiasme yang tinggi.

Hanya saja merek-merek internasional besar yang begitu mahal ini sama sekali tidak bisa memikat Clara.

"Kamu tidak menyukainya? Ayo ke tempat lain." kata Wesley sambil memandang Clara yang melirik segala sesuatu tanpa perasaan memikat.

Clara berhenti dan menatapnya kemudian dengan jujur berkata, "Barang-barang ini memang kelihatan bagus, tetapi barang tersebut terdapat logo di atasnya, aku takut setelah memakainya, semua orang hanya akan melirik pakaian dan aksesoris yang ada di tubuhku saja tanpa memandang diriku sendiri. "

Wesley Xu menatapnya dan tersenyum, "Jadi nyonya Xu tidak menyukai merek-merek terkenal ini?"

Clara mengerutkan bibirnya, mengangguk dan bercanda, "Bukankah sebuah gaun terlihat bagus atau tidak itu tergantung pada siapa yang memakainya?"

Jari panjang Wesley Xu mengangkat rahangnya dan tertawa, "Jika semua wanita berpikiran sepertimu, maka merek terkenal ini tidak diperlukan lagi."

Clara mencibir, "Aku tidak tahu pandangan orang lain, tetapi aku merasa aku tidak membutuhkan barang dari merek terkenal."

Kedua penjual berdiri di samping mereka, mendengarkan perkataan Clara dan antusiasme yang awalnya ditujukkan pada Wesley Xu menghilang sekaligus, dan salah satu dari mereka segera pergi dan tidak melayani mereka lagi.

"Tidak masalah jika kamu tidak mampu membelinya. Jika kamu tidak menyukainya,ngapain masuk lagi? Kalau sudah masuk, jangan bertindak untuk sok hebat." Kata pelayan itu sambil melirik Clara dan memalingkan wajahnya.

Clara memandang ke samping dan memandang penjual yang menjauhinya, "......."

“Apa katamu?! Katakan sekali lagi!” Clara tidak bisa berkata apapun ataupun membantah, tetapi tidak berarti Wesley Xu akan membiarkan Clara diintimidasi oleh orang lain, jadi dia segera menatap penjual itu dengan tajam dan berkata dengan suara rendah setelah pelayan itu berkata selesai.

Si penjual melirik Wesley Xu, hatinya merasa dingin, tersenyum dan segera berkata, "Tuan, Anda telah salah paham, saya tidak sedang membicarakan Anda."

Wesley Xu merangkul Clara, sepasang mata hitam yang galak dan agung menatap penjual itu dan dia terlalu malas untuk omong kosongnya dengannya, langsung mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan.

Ketika Clara melihatnya, dia buru-buru menghentikannya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Wesley Xu memandang Clara dan mata hitamnya segera memancarkan kelembutan seperti biasa,tersenyum dan berkata, "Ini adalah pertama kalinya aku menemui hal semacam ini saat menemani istriku mengelilingi mall. Apakah istriku tidak mengizinkanku untuk mengajukan keluhan?"

Penjual yang berdiri di samping dan mendengarkan Wesley Xu yang ingin mengajukan keluhan, tetapi dia tidak gugup sama sekali. Bahkan jika sikap pelayanannya tidak cukup baik, tidak ada yang akan terjadi setelah keluhan itu, lagipula, dia juga tidak mengatakan sesuatu yang berlebihan.

Sejujurnya, jika bukan karena Wesley Xu, mereka tidak akan melayani Clara sama sekali.

Clara memandang Wesley Xu dan tersenyum sedikit dan langsung menebak apa yang akan dia lakukan.

Harus diketahui bahwa mall ini adalah pusat perbelanjaan terbesar di bawah perusahaan Kou dan Wesley Xu sekarang adalah boss dari perusahaan Kou, jika dia ingin mengajukan keluhan, dia juga sudah mengetahui konsekuensinya.

Awalnya, Clara ingin menghentikannya. Lagi pula dengan keahliannya sendiri, dia benar-benar tidak mampu membeli merek terkenal internasional itu. Penjual itu tidak memberinya tampang yang baik dan tidak berkata apapun setelah mengatakan hal itu.

Namun jika Wesley Xu ingin mengajukan keluhan, semuanya akan berbeda.

Perusahaan Kou melakukan bisnis dan telah membuka begitu banyak toko berantai besar dengan tujuan untuk menghasilkan uang.

Dan hal yang paling penting dalam industri penjualan saat ini adalah kualitas barang dan kualitas layanan juga sangat penting.

Jika kualitas pelayanan tidak bagus, maka tidak peduli seberapa bagusnya kualitas barang itu, tidak akan ada orang yang tertarik pada barang itu, jika dalam jangka panjang,bukankah ini akan menjadi risiko kegagalan perusahaan Kou?

Oleh karena itu, Wesley Xu mengajukan keluhan untuk mengelola bawahannya dan memperbaiki pekerjaannya. Secara alami, Clara tidak seharusnya menentangnya ataupun menghentikannya.

Melihat pria di depannya yang masih berada dalam suasana hati yang baik untuk bercanda dengannya, Clara tidak bisa menahan diri untuk tidak tbercanda, "Yang penting kamu senang."

Wesley Xu memandang Clara dengan sepasang mata yang cerah kemudian menyenggol ujung hidungnya dengan ringan, dan panggilan itu telah tersambung.

“Siapa yang bertanggung jawab atas pusat perbelanjaan di XXX Road?” Segera setelah telepon terhubung, Wesley Xu bertanya dengan suara rendah.

Penjual itu berdiri di samping dan menyadari ada sesuatu yang tidak beres setelah mendengarkan perkataan Wesley Xu.

"Saya sedang berada di toko XXX pakaian wanita butik di lantai tujuh, biarkan orang yang bertanggung jawab untuk segera datang." Tidak tahu apa yang dikatakan orang di sisi lain telepon, Wesley Xu memerintah lagi.

Penjual itu mendengarkannya dan merasa aneh, sekarang mereka menjadi bingung.

--Apa maksud dari pria yang melakukan panggilan itu? Biarkan penanggung jawab untuk datang? Apa identitas pria ini?

“Bukankah kamu akan menakuti gadis kecil dengan kelakuanmu ini?” Ketika melihat Wesley Xu menutup telepon, Clara melirik pada penjual di sebelahnya, dan berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh Wesley Xu.

Wesley Xu tersenyum dan sepasang mata hitam yang cerah memandang Clara dan berkata "Apakah aku begitu galak? Apa yang kamu pikirkan saat pertama kali menuangkan anggur pada tubuhku?"

Clara menatapnya dan tertawa, "Saat itu aku berpikir, pakaian jas yang ada di tubuhmu pasti sangat mahal, aku tidak mampu untuk menggantinya."

Alis cantik Wesley Xu mengernyit ringan, "Benarkah?"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu