Excellent Love - Bab 180 Semuanya Akan Mengalir Apa Adanya (1)

Dalam hitungan mundur menuju tahun baru, seperti yang diharapkan, Clara Jian dan Wesley Xu membawa Gray Jian Jian ke Kota Jing setelah menghabiskan hari pertama tahun baru bersama di Rumah Sakit Militer.

Dalam kasus Alfredo Kou, meskipun kasusnya terus ditunda, tapi fakta bahwa orangnya berada di pusat penahanan tidak dapat diubah, ditambah dengan Ellya Li yang diusir ke Swiss, melewati tahun baru tahun ini, Keluarga Kou ditakdirkan menjadi lebih dingin, jadi Clara Jian pergi ke Kota Jing pada hari kedua tahun baru.

Harus tahu, tahun baru hari kedua pergi ke Keluarga Kou, terlebih lagi sebagai putra, bagi Wesley Xu, ini adalah pertama kalinya.

Meskipun kakak perempuan tertua dan kakak perempuan kedua Keluarga Kou merayakan Tahun Baru di Keluarga Kou, selain itu kakak perempuan ketiga Keluarga Kou juga pulang ke Keluarga Kou pada hari kedua setelah tahun baru, di permukaan, Keluarga Kou memang tampak ramai, tapi di hati Tuan Besar Kou ada perhitungan, dari awal sampai akhir tetap Wesley Xu satu-satunya putra di Keluarga Kou.

Meskipun Tuan Besar Kou tidak pernah mengatakan, dan tidak pernah meminta Wesley Xu untuk kembali ke Keluarga Kou sebagai putranya untuk menemaninya merayakan tahun baru, tapi bagaimana mungkin saudara perempuan ketiga Keluarga Kou tidak tahu, jadi, saat melewati tahun baru, ketiga saudara perempuan bergantian menelepon Clara Jian, agar membujuk Wesley Xu bagaimanapun caranya untuk datang merayakan tahun baru dengan membawa Gray Jian.

Tetapi nyatanya, Wesley Xu tidak sesulit yang dibayangkan oleh tiga saudara perempuan Keluarga Kou, dua tahun yang lalu, Clara Jian hanya berbicara kepadanya sedikit, dan dia langsung setuju.

Tentu saja, Ketua Xu dan Cheryl Tang tidak menentang fakta bahwa mereka akan pergi ke Keluarga Kou di hari kedua setelah tahun baru, mereka bahkan mendukung.

Pagi berangkat, ketika mereka tiba di rumah Keluarga Kou, kebetulan sudah waktunya makan siang, karena mereka tahu bahwa mereka akan datang pada hari kedua setelah tahun baru, jadi ketiga saudara perempuan Keluarga Kou sudah mengatur semuanya dari awal, ketika tiba di rumah Keluarga Kou, hidangan mewah sudah tertata denagn rapi di atas meja, semua orang mengelilingi meja makan, sambil makan sambil bercanda tawa, sangat bahagia.

Setelah makan siang, semua orang duduk bersama dan mengobrol sebentar. Kemudian, Clara Jian dan Wesley Xu membawa Gray Jian ke pemakaman Claudia Jian.

Awalnya, ketiga saudara perempuan Keluarga Kou dan Tuan Besar Kou berencana untuk pergi bersama-sama, meskipun sudah tidak ada, tapi mereka masih keluarga, mereka tetap harus pergi berjiarah dan menyapu makam.

Tapi rencana itu ditolak tanpa ampun oleh Wesley Xu, karena dia tahu, saat Clara Jian pergi mengunjungi makam Claudia Jian, pastinya punya banyak perkataan ayng ingin diucapkan, terutama mengenai ayahnya, yakni Fernand Li, jadi ia tidak ingin semua orang ikut serta.

“Ayah dan kakak tertua mau pergi berjiarah ke makam ibuku, itu juga termasuk niat baik, sekarang kamu langsung melarang mereka begitu saja, apakah hati mereka akan merasa tidak enak?” Naik mobil, mobil mulai menyala. Clara Jian melirik Wesley Xu.

Wesley Xu memasang sabuk pengaman untuk Gray Jian, kemudian ia langsung memeluk Clara Jian dan berkata sambil tersenyum, "Tidak penting hati mereka enak atau tidak enak, yang penting adalah hati istriku."

Clara Jian, "......."

Baiklah! Di masa depan, dia tidak boleh mempertanyakan kesombongan dan irasionalitas Wesley Xu, karena kesombongan dan irasionalitasnya mungkin semua karena dia.

Mobil segera melaju di jalan tol, Clara Jian sedikit mengantuk, dia bersandar di lengan Wesley Xu dan tertidur tanpa sadar, tunggu saat ia sadar kecepatan mobil yang menurun, ia perlahan membuka matanya, mobil masuk ke dalam daerah pemakamam, lalu perlahan diparkir.

“Bu, apakah kita akan segera melihat nenek?” Gray Jian juga seperti Clara Jian, tertidur, ketika mobil berhenti, dia juga terbangun, ia menggosok matanya dan bertanya kepada Clara Jian.

"Ya!" Clara Jian mengangguk, “Kita sudah sampai, ayo, turun!"

Sambil berkata, Clara Jian mengambil topi dan syal Gray Jian dan memakaikannya padanya, Wesley Xu mengambil syalnya dan memakaikannya kepada Clara Jian, kemudian mereka turun dari mobil.

Karena di dalam mobil terlalu hangat, ditambah lagi baru bangun, jadi ketika turun dari mobil, begitu angin bertiup, Clara Jian merasa seperti bertahan dari dingin, Wesley Xu yang melihat langsung mengambil selendang dan menaruhnya di bahunya, kemudian ia menggendong Gray Jian, sebelah tangannya memeluk Clara Jian, lalu menundukkan kepalanya dan mencium keningnya, ia bertanya dengan lembut, “Masih dingin?”

“Ayah, aku tidak kedinginan.” Gray Jian memandang mereka berdua dan langsung menjawab dengan renyah.

Clara Jian tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Tubuhmu adalah kompor, dipeluk olehmu tidak akan membuatku kedinginan."

Melihat wanita kecil di lengannya, Wesley Xu tersenyum puas dengan bibirnya, ia mencium algi keningnya dan berkata, “Kalau begitu ayo pergi!”

"Ya."

Sambil merangkul Clara Jian, sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang itu sambil mengobrol sambil berjalan menaiki gunung, berjalan sekitar seperempat jam, mereka tiba di depan batu nisan Claudia Jian.

Sebenarnya, saat belum dekat, Clara Jian sudah melihat sesuatu di batu nisan Claudia Jian dari kejauhan, setelah mendekat baru menyadari, ada bunga lavender.

Melihat sekelompok bunga lavender yang tidak terlalu cantik, alis Clara Jian sedikit mengernyit, dalam hatinya muncul perasaan yang tidak karuan.

Karena dia tahu bahwa di antara sekian banyak bunga di dunia, ibunya hanya menyukai satu macam bunga, yaitu bunga lavender.

Mengetahui bahwa ibunya suka lavender, maka orang ini….

“Seikat bunga lavender lagi, apakah orang itu masih!” Pada saat ini, seorang kakek yang membersihkan kuburan datang dan melihat bunga lavender ungu di depan batu nisan Claudia Jian.

Karena ada banyak orang yang datang untuk menyapu makam selama tahun baru, jadi bahkan pada saat tahun baru sekalipun, di pemakaman akan ada orang yang menyapu.

“Siapa?” Melihat paman yang membersihkan kuburan, Clara Jian belum bertanya, Wesley Xu sudah bertanya duluan.

Kakek pembersih itu memandang ke arah Clara Jian dan keluarga mereka yang terdiri atas tiga orang, dari kemewahan mereka serta pelayan pengawal di belakang mereka, ia tahu bahwa identitas mereka pastinya tidak sederhana, jadi paman pembersih itu tersenyum dan menjawab dengan sabar dan ramah, "Selama beberapa minggu terakhir, seorang lelaki setengah baya datang ke batu nisan ini dengan seikat bunga lavender setiap hari, setiap harinya tinggal selama beberapa jam, bunga lavender ini, sepertinya ditaruh kemarin."

Setelah mendengarkan, Wesley Xu mengangguk dan dengan sopan, "Aku mengerti, terima kasih, pak tua."

“Sama-sama!” Kata kakek pembersih itu, sambil mengambil bunga lavender di depan batu nisan itu dan melemparkannya ke truk sampaj, lalu pergi.

Clara Jian berdiri di depan batu nisan, memperhatikan sosok paman pembersih yang berjalan pergi, alisnya berangsur-angsur mengernyit.

Sebenarnya, tidak perlu pak tua itu mengatakannya, ia sudah bisa menebak siapa orang yang membawa bunga lavender untuk makam Claudia Jian.

Selain Fernand Li, seharusnya tidak ada orang lain!

Tidak berkata apapun, seolah tidak mengetahui apa-apa, Clara Jian mengambil bunga aster di tangan pelayan di belakangnya, lalu berlutut di hadapan batu nisan sambil tersenyum memandang batu nisan Claudia Jian,”Bu, aku dan Wesley Xu membawa Gray Jian untuk melihatmu! "

“Nenek, ayah dan ibuku datang lagi, apakah kamu baik-baik saja sendirian di sini?” Gray Jian berdiri di samping Clara Jian, ia juga memandang batu nisan Claudia Jian, ia berbicara dengan suara pelan, kemudian mengeluarkan permen kesukaannya dari sakunya, dan menaruhnya di depan batu nisan, kemudian berkata sambil menyengir, "Nenek, ini permen yang kubawakan untukmu, enak sekali, cobalah!"

Clara Jian memandang putranya yang cerdas, ia tersenyum bahagia, "Grey Jian memberi permen untuk nenek, nenek pasti akan menyukainya."

“Ibu mertua, masih ada dua bulan lagi sebelum kamu menjadi nenek, tenang saja, aku pasti akan menjaga Clara Jian beserta anaknya dengan baik." Wesley Xu ada di sisi lain dari Clara Jian, ia juga berlutut di sebelah Clara Jian, telapak tangannya yang besar membelai kulit Clara Jian dengan lembut.

"Nenek, ibuku akan memberiku adik laki-laki, apakah kamu senang?" Melihat batu nisan Claudia Jian, Gray Jian berkata dengan gembira lagi. Meskipun tidak ada dokter yang memberi tahu mereka secara spesifik bahwa janin Clara Jian adalah seorang pria, tetapi Clara Jian merasa yang dikandungnya adalah seorang anak lelaki.

Clara Jian melirik Gray Jian, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat bibir dan tersenyum, "Nenek sangat bahagia, nenek paling menyukai anak-anak, terutama seperti Gray Jian."

"Hehe...aku juga suka nenek, karena nenek melahirkan ibu, lalu ibu melahirkan aku."

"Ya, nenekmu adalah yang terhebat, melahirkan ibumu, dan kemudian ibumu melahirkanmu, dan aku juga punya istri. Aku juga menjadi seorang ayah." Di samping Clara Jian, Wesley Xu memandang Gray Jian, kedua ayah dan anak itu saling mengagung-agungkan.

Clara Jian mendengarkan kata-kata mereka berdua, ia terdiam, tetapi senyum di wajahnya begitu cerah.

Tidak jauh dari sana, sekitar sepuluh meter jauhnya, Fernand Li berdiri di sana sambil membawa seikat bunga lavender di tangannya, ia memandangi keluarga yang terdiri dari tiga orang itu sangat bahagia di depan batu nisan Claudia Jian, juga wajah cerah Clara Jian bak musim panas di cuaca yang dingin dan berangin ini, mata Fernand Li menjadi hangat, ia menjadi berkaca-kaca.

Agaknya, inilah yang paling ingin dilihat oleh Claudian Jian!

Jika itu bukan karena ketidakpercayaannya saat itu, maka sekarang pastinya Claudia Jian masih hidup, semuanya, pasti akan menjadi pemandangan yang sama sekali berbeda.

Hanya saja, semuanya tidak ada kata ‘jika’.

Semuanya adalah kesalahannya, karena ketidakstabilan dan ketipercayaannya, yang meneybabkan semua kemalangan dan tragedi, jika ada reinkarnasi, dia bersedia hidup selamanya di sisi Claudia Jian, dan membayar kembali cinta dan hutangnya padanya.

Di depan batu nisan, Wesley Xu merasakan tatapan yang mengarah ke mereka, ketika dia melihat Fernand Li berdiri sekitar sepuluh meter jauhnya, dia mengangguk sedikit untuk menyapa Fernand Li.

Sebenarnya, dari sudut pandang orang luar, ia bersimpati kepada Fernand Li, bagaimanapun juga, dia juga adalah korban, tapi, dilihat dari sudut pandang Clara Jian, Fernand Li memang tidak layak untuk mendapat pengampunan.

Karena meskipun Fernand Li mencintai Claudia Jian, tapi, dia tidak menaruh seratus persen kepercayaan padanya, setelah Claudia Jian dihina, bukan saja dia tahu menelusuri dengan benar apa yang sebenarnya terjadi pada Claudia dan lelaki di atas ranjang itu, tetapi sebaliknya malah memutuskan untuk melarikan diri dan pergi, tidak mendengarkan penjelasan dari Claudia Jian tentang hal yang sebenarnya terjadi, dia dengan sukarela berjalan ke dalam konspirasi yang dirang oleh Michelle Zhou dan sepenuhnya menyerah pada Claudia Jian, selain itu, ketika Claudia Jian datang lagi dengan membawa anaknya, Fernand Li masih tidak percaya bahwa anak itu adalah anaknya.

Mungkin saja, saat itu ada berbagai macam alasan yang membuat Fernand Li tidak percaya, jika saja perasaannya terhadap Claudia Jian lebih kuat, pastinya tidak akan berakhir seperti sekarang.

Karena itu, dengan membuktikan perkataannya, orang yang kasihan juga pastinya punya sisi yang dibenci, itu juga termasuk Fernand Li.

Terlebih lagi, sebagai suami Clara Jian, tidak peduli benar atau salah, ia pastinya akan mendukung Clara Jian di sisinya, dan mempertahankan posisinya yang konsisten dengannya.

Clara Jian, yang sedang berbicara dengan batu nisan, memperhatikan bahwa gelagat Wesley Xu ada yang tidak beres, ia juga menoleh ke arah yang dilihat Wesley Xu, ia melihat Fernand memegang seikat bunga lavender yang berada sekitar sepuluh meter jauhnya, dia tampaknya tidak berani mendekat. Di mata Clara Jian, tidak ada banyak perubahan suasana hati, ia tampak tenang seolah dia tidak melihat apa-apa, hanya sekilas melihat, lalu ia kembali menatap batu nisan Claudia Jian, dan berkata dengan senyumnya, “Bu, dia datang! Beberapa hari ini, dia selalu datang menemuimu, dia memberimu bunga lavender, apa kamu masih menyukainya?"

"Eh, kakek kedua!" Ketika Gray Jian mendengar Clara Jian berkata ‘dia datang’, dengan rasa penasaran, Gray Jian menoleh ke samping dan melihat Fernand Li yang tidak jauh dari sini, keingintahuan dan kebingungan yang tak terhitung melintas, ia segera berlari ke arah Fernand Li dan berteriak bahagia, dan berteriak dengan gembira, "Kakek kedua, mengapa kamu di sini, apakah kamu juga mengunjungi nenekku?"

Fernand Li memandang Gray Jian di hadapannya, ia tersenyum penuh kasih, lalu membungkuk dan memeluk Gray Jian, ia mengangguk, "Ya, kakek kedua datang menemui nenek Gray Jian.”

"Bagaimana kakek kedua tahu nenekku? Ibuku berkata bahwa nenekku sudah lama meninggal, aku belum dilahirkan, nenekku sudah meninggal." Gray Jian bingung dan bertanya pada Fernand Li dengan mata hitamnya yang besar.

Fernand Li membengkokkan bibirnya dan tersenyum. Ia menyipitkan matanya yang masam dan berkata, "Karena nenek Gray Jian adalah orang yang paling kakek kedua cintai, kakek kedua sudah bertemu nenek Gray Jian sejak dulu sekali."

Gray Jian memandang Fernand Li dan mengangkat alisnya untuk berpikir, dia seperti mengerti dan tidak mengerti tentang perkataan yang dilontarkan Fernand Li, tetapi dia tidak bertanya lagi.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu