Excellent Love - Bab 21 Tidak Ada Pilihan

Pada saat mereka dibawa ke ruang pertemuan, setelah menunggu beberapa detik, salah satu pekerja Kou's Corp. ang bertanggung jawab atas proyek Langham juga kemudian ikut memasuki ruang pertemuan dan saling berkenalan dengan mereka.

Pada saat Lason Shen dan Daisy Feng sudah selesai memperkenalkan diri mereka dan tiba giliran Clara Jian untuk memperkenalkan dirinya, pintu ruang pertemuan tersebut itba-tiba terbuat, seseorang yang berpenampilan sangat tinggi dan elegan muncul di depan pintu ruang pertemuan.

"Dimanakah diantara kalian yang bernama Clara Jian?"Wanita itu langsung bertanya, tanpa berkata-kata lebih lagi ketika ia muncul.

Lawson Shen dan Daisy Feng pun tercengang dan melihat ke arah Clara Jian.

Clara Jian ikut merasa tercengang, dimana firasat buruk ikut muncul secara tiba-tiba di dalam hatinya.

“Aku adalah Clara Jian,"Pandangan semua orang tertuju kepada Clara Jian yang berbicara sambil sedikit tersenyum.

Wanita itu menatap ke arah Clara Jian, satu detik kemudian, terdengar banyak sekali suara bisikan, wanita itu kemudian berkata kepada Clara Jian,"Ikuti aku, tuanku ingin bertemu denganmu."

Sebenarnya, ia sudah tahu sejak awal bahwa Alfredo Kou pasti akan menemuinya sendiri, namun, tak disangka bahwa hal itu akan terjadi secepat ini, bahkan seterbuka itu.

Clara Jian hanya menganggukkan kepalanya, kemudian tersenyum kepada Lawson Shen dan Daisy Feng sejenak, ia lalu melangkahkan kakinya dan mengikuti langkah wanita tersebut.

Para pekerja Kou's Corp. melihat ke arah Clara Jian yang sedang pergi, mereka awalnya tidak mengerti mengapa Alfredo Kou ingin memberikan proyek sebesar ini kepada sebuah perusahaan kecil.

Kini, mereka akhirnya sudah mengerti salah satu alasan yang paling utama.

Tidak hanya para pekerja dari Kou‘s Corp., Alex Zhang dan Darwin Xiao juga mengerti jelas ternyata tujuan mereka bersangkutan dengan Clara Jian.

Hanya saja, mereka mengerti jelas bahwa permasalahan ini sama sekali tidak boleh mereka ucapkan.

..............................

Setelah mengikuti langkah wanita itu, Clara Jian pun akhirnya menaikki lift, ia kemudian melihat bahwa lift itu berlangsung dengan cepat menuju ke lantai paling atas dari gedung tersebut.

Seiring dengan lift yang meninggi dengan sangat cepat, hatinya pun merasa semakin tidak tenang.

Alfredo Kou yang ia kenal sebelumnya sebenarnya adalah seorang lelaki dewasa yang sangat girang, ia akan berusaha sebisa mungkin, bersikap sangat hangat dan peduli, terhadap orang yang ia cintai.

Namun, ketika ia teringat akan petemuan dua kali sebelumnya dengan Alfredo Kou, Clara Jian hanya bisa mengerutkan alisnya.

Mungkin dirinya yang mengubahnya hingga menjadi seperti ini.

Ia adalah penjahatnya.

Saat ia sedang berpikir, lift pun akhirnya tiba di lantai paling atas, pintu lift kemudian terbuka secara perlahan. Wanita yang sedang berdiri di depannya itu memiringkan kepalanya dan menatap Clara Jian sejenak, ia bermaksud untuk mempersilahkan Clara Jian berjalan keluar lift terlebih dahulu.

Walaupun ia tahu bahwa tempat yang akan ia kunjungi setelah keluar dari lift ini merupakan tempat yang lebih mengerikan daripada lautan lava gunung berapi, namun, ia juga tidak memiliki pilihan lainnya, ia hanya bisa melangkahkan kakinya maju dan memberanikan dirinya.

Wanita itu tidak menghiraukan Clara Jian yang berada di belakangnya, ia langsung berjalan ke depan pintu utama ruang kerja yang terbuat oleh kayu itu dan memalingkan wajahnya sejenak, setelah ia meyakini bahwa Clara Jian sedang mengikutinya, ia langsung mengetuk pintu. Ia kemudian berkata kepada orang yang sedang berada di dalam ruang kerja itu,"CEO Kou, ia sudah disini."

Di dalam ruang kerja tersebut, Alfredo Kou sedang duduk di belakang meja kerjanya yang sangat besar, ia sedang menundukkan kepalanya dan menatap ke arah foto yang diambil lebih dari empat tahun yang lalu, saat ia mendengar suara, ia langsung mengetukkannya sejenak dan langsung mengambil setumpuk dokumen yang cukup tebal, lalu menyembunyikannya di antara tumpukan dokumen tersebut, wajahnya yang tampan itu langsung menegang, pandangannya menjadi dingin, ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke arah pintu, lalu berkata,"Persilahkan ia masuk."

"Baik, CEO Kou," wanita itu hanya menjawabnya, kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah Clara Jian dengan wajah yang sedikit menegang, ia kemudian berkata,"CEO Kou sudah memperbolehkanmu masuk."

Clara Jian menatap wanita itu sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya dengan tenang.

Walaupun ia sudah mempersiapkan diri di sepanjang perjalanannya kemari, namun, semakin ia mendekati Alfredo Kou, hatinya merasa semakin tidak tenang.

Namun, ia tahu jelas bahwa ia tetap saja harus menghadapinya.

Ia tidak dapat menghindarinya.

Ia mengumpulkan semua keberaniannya, kemudian ia mengangkat kakinya dan berjalan masuk ke dalam ruang kerja Alfredo Kou..........

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu