Excellent Love - Bab 141 Meninggalkan Wesley Su (1)

Setelah menunggu Lena Qiao keluar, Shinta Su yang berdiri di pintu langsung membanting pintu, pintu pun tertutup dengan kasarnya, lalu, sepatu hak tinggi 10cm itu mulai melangkah, memakai tube dress berwarna biru gelap, diluarnya ditumpuk jubah berwarna putih beras, nampak sangat berkelas, ia sedikit bergaya sambil berjalan melewati Clara Jian.

Tinggi badan Shinta Su lebih tinggi dari Clara Jian 2cm,mengenakan sepatu hak tinggi begini menjadi terlihat 10cm lebih tinggi dari Clara Jian. Ia berdiri didepan Clara Jian, sinar lampu membuatnya makin nampak menawan, ditambah lagi, saat ini tampilannya membuat dia sangat anggun seperti seorang ratu.

Clara Jian masih berdiri di tempatnya, melihat Shinta Su yang berjalan ke arahnya dengan sangat anggun, dengan tidak senang dan angkuh, dan bibirnya seolah menilainya rendah, di wajah dan matanya tidak ada sebuah perubahan ekspresi.

“Tidak disangka, kau adalah desainer ruangan, bahkan mendesain Hotel Langnam untuk Kou’s Corp.”Melangkah sampai didepan Clara Jian, Shinta Su menaruh tangannya didepan dada, seperti seorang ratu yang puas, ia memandang remeh Clara Jian. Bibirnya melengkung tertawa mengejek, “Tapi, ambillah Hotel Langnam milik Kou’s Corp sebagai contoh, kita juga tidak tahu apa kau punya kualitas untuk ini atau tidak.”

Clara Jian berdiri disana, tertawa dengan datarnya,, “Kalau Nona Su tidak percaya terhadapku, mungkin bisa mengganti dengan desainer yang lain, desainer yang lebih muda dan bagus masih ada banyak sekali.”

Tapi jika saat ini Shinta Su sepeerti seorang ratu, lalu, Clara Jian yang bersih dan rapi, seperti putri raja yang bersih tak bernoda, anggun dan bersih, lebih dari pada Shinta Su.

“Tidak, tidak.”Shinta Su melihat Clara Jian, dengan bibir yang naik sebelah dan mata yang meremehkan dia menggelengkan kepala, “Aku ingin nona Jian membantuku merancang, merancang dengan bagus atau tidak, tidak ada kaitannya, yang pasti aku tidak perlu tinggal disini, hanya untuk meminta nona Jian mendesain saja.”

Clara Jian memandang Shinta Su yang melihat uang seperti kotoran, bisa dibayangkan, artis seperti dia ini seberapa banyak uang yang dia miliki.

Tapi, Wesley Xu pernah berkata padanya, orang tua Shinta Su sebenarnya adalah pegawai pensiuanan biasa, Shinta Su ternyata juga hanya seorang penari biasa dari klub seni, tidak ada latar belakang keluarga yang menarik.

Dia tertawa,, Clara Jian mengangguk, “Kalau begitu aku berusaha keras. Tidak akan membuat nona Su kecewa.”

“Tidak, tidak!”Shinta Su geleng kepala, alisnya yang bagus itu naik, “Aku kecewa terhadap nona Jian, itu pasti, tapi apapun yang terjadi nona Jian harus berusaha keras.”

Clara Jian juga perlahan menaikkan alisnya, pandangan terlempar keluar jendela, melihat gedung CBD yang berbaris rapi, diantaranya ada sebuah gedung biru 36 lantai, yaitu gedung kantor Kou’s Corp. Jika mengambil teleskop, maka bisa melihat kantor CEO di gedung kantor Kou’s Corp, melihat Wesley Xu yang sedang rajin bekerja.

Clara Jian melihat gedung biru itu sebentar, lalu ia menunduk,bibirnya tersenyum, lalu kembali mendongak, melihat Shinta Su, bicara dengan datarnya, “Nona Su kecewa atau tidak, itu urusan nona Su sendiri, berusaha keras atau tidak pun itu sudah jadi urusanku.”

“Ternyata nona Jian memiliki hati bertanggung jawab sebagai desainer, aku tidak salah menilai orang.” Shinta Su berbicara, perlahan dia menunduk, pandangannya tertuju pada perut Clara Jian yang kecil, walaupun perutnya itu disembunyikan dibalik mantel, tidak bisa dilihat jelas apakah dia hamil atau tidak.

“Kelihatannya, nona Jian sangat pandai melahirkan anak, sudah melahirkan anak laki-laki, sekarang da satu lagi di perut.” Katanya sambil meihat perut clara Jian, Shinta Su tersenyum, seakan sedang menyindir.

Clara Jian melihatnya, di matanya ada sebuah peringatan yang tidak bisa disembunyikan, ia mengangkat tangannya mengelus perutnya, tapi masih saja ia tertawa kecil, “Kelihatannya nona Su sangat mengenalkan, walaupun sebenarnya kita tidak saling sangat mengenal.”

“Tentu saja.”jawab Shinta Su sambil tertawa, “Kau adalah istri Wesley Su yang sekarang, bagaimana bisa aku tidak mencoba mengenalmu walau sedikit! Kau harus tahu, awalnya pengenalanku tentang Janice Li, jauh lebih dalam dibanding denganmu.”

Sambil bicara, lagi-lagi Shinta Su tertawa,dengan serius ia berkata pada Clara Jian, “Awalnya yang bisa membuat Janice Li menikah dengan Wesley Su bukan mengandalkan posisinya di keluarga Li, tapi tidak sama denganmu, kau bisa menikah dengan Wesley Su yaitu karena perutmu.”

“Nona Su, jangan mengusik anakku.”Seketika, Clara Jian menjadi muram, dibuat bungkam karena peringatan, awalnya ia tidak bereskpresi sama sekali, tapi kali ini makin jadi.

“He....” Mendengar kata-kata Clara Jian, Shinta Su malah tertawa, dengan nada meremehkan berkata, “Tenang saja, Nona Jian, aku tidak bodoh, aku sudah lama mengenal Wesley, aku sangat mengerti dia orang yang seperti apa. Demi Wesley, aku tidak akan mengganggumu, juga tidak mengganggu anak di perutmu itu. Aku hanya akan membiarkanmu menyadari sendiri bahwa kau tidak pantas untuk Wesley, membiarkanmu meninggalkannya atas keinginannmu sendiri.”

Melihat Clara Jian, wajah Shinta Su perlahan mendingin, lalu ia tertawa, bicara dengan dinginnya, “Nona Su, apa kau tahu, di dunia ini, semua orang menginginkan barang yang ini, kalau tidak bisa mendapatkan, mungkin memilih untuk menghancurkan.”

Kata terakhir ‘menghancurkan’ itu ditekankan oleh Shinta Su,seakan dia ingin menekankan sesuatu dengan Clara Jian. Mendengar itu hati Clara Jian menjadi masam lagi, hatinya menyusut.

Melihat reaksi Clara Jian, Shinta Su tertawa dengan puasnya, lalu, ia berjalan mendekati Clara Jian, menatap Clara Jian dengan angkuh, “Demi kebaikan Wesley dan keluarga Xu, aku sarankan, lebih baik kau meninggalkan dia, atau, kau rasakan akibatnya sendiri.”

“Kring.. kring...”

Kebetulan sekali saat ini ponsel Clara Jian berdering, dia mundur selangkah, sorot matanya yang tenang balik melihat Shinta Su, disaat bersamaan tangannya mengambil ponsel di tas.

Ponsel di keluarkan, saat ia menunduk, Wesley Su yang menelepon.

Shinta Su juga melihat penelepon yang tertera di layar ponsel Clara Jian, diatasnya tertulis “Wesley Su”, bukan “Suami” atau panggilan mesra lainnya.

Tapi, Clara Jian tidak menjawab teleponnya, ini kali pertama ia menolak menjawap telepon setelah menikah.

Hanya saja, dia baru saja menolaknya, ponsel kembali berdering, dan Wesley Su yang kembali menelepon.

Wesley Su harusnya sudah tahu ia sedang bersama Shinta Su, mkarena khawatir maka ia menelepon Clara Jian sekali lagi, dan akhirnya ia menjawab telepon.

“Kenapa tidak menjawab teleponku?”tanyanya begitu menjawab telepon, Wesley Su bicara dengan nada bicara yang khawatir.

Clara Jian melihat Shinta Su, dengan suara datar menjawab, “Aku sedang sibuk, aku tutup ya, nanti aku meneleponmu.”

Selesai bicara, Clara Jian segera menutup telepon.

Shinta Su melihatnya, tidak hanya mentertawakannya dengan remeh, tapi dia sendiri juga tidak tahu sedang mentertawakan apa, entah untuk apa mentertawakan Clara Jian seperti itu. Nampak sekali Wesley Su sangat mencintainya, memperlakukannya dengan baik, lalu dia baru berani memperlakukan Wesley Su seperti itu?

“Nona Su, kalau kau tidak memiiki permintaan apapun lagi untuk desin apartemenmu, kita tidak punya hal untuk dibicarakan lagi.” Clara Jian memasukkan ponselnya, melihat Shinta Su, tertawa dengan datar dan berkata lagi, “Kalau begitu aku pamit dulu, kalau teringat sesuatu hubungi aku kapan saja.”

Selesai bicara, Clara Jian langsung meninggalkannya.

Shinta Su melihat sosoknya yang ramping, lagi-lagi ia tertawa, lalu berkata, “Nona Jian, ucapanku bukan sembarangan, pikirkan baik-baik.”

Langkah Clara Jian tertentu, tapi dia sebentar saja dan ia kembali berjalan.

............................

Plaza tempat apartemen Shinta Su memiliki banyak lantai, karena apartemennya adalah apartemen eksklusif. Apartemen tersebut memiliki lift khusus dan lift tamu, Clara Jian bukan penghuni apartemen, maka ia hanya bisa naik lift tamu.

Setelah menunggu lima menit, lift tamu baru tiba, menunggu dia keluar dari gedung, saat hendak berjalan menuju tempat parkir yang tidak jauh, sebuah mobil Maybach yang sangat ia kenali mendekat, berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Clara Jian berhenti, lalu dengan segera pintu penumpang mobil terbuka. Sosok yang sangat ia kenali menangkap pandangannya.

Melihat lelaki itu melangkah mendekatinya, Clara Jian tidak dapat menahan senyumannya. Dengan langkah besar menghampirinya, semua ketakutan i hatinya saat bertemu dengan Shinta Su hilang setelah ia melihat Wesley Su. Saat ini di mata dan hatinya, hanya ada dia, semuanya tentang dia.

“Tidak apa-apa kan?”

“Kenapa kau datang?”

Saat Wesley Su memeluk Clara Jian, mereka berdua bicara bersamaan, lalu mereka tertawa.

“Tidak apa-apa.” Jawab Clara Jian sambil geleng kepala, tangannya di punggung Wesley Su, menggenggam baju Wesley erat-erat.

Wesley Su memeluk pundak Clara Jian, menunduk dan mengecup dahinya, “Ayo pergi.”

“Iya.” Clara Jian mengangguk, Wesley Xu memeluk pinggangnya masuk ke mobilnya dan pergi.

Saat Wesley Xu mengantar Clara Jian masuk ke mobil, Shinta SU dan oran-orangnya keluar dari gedung, Shinta Su mengenakan kacamata hitam dan melihat mereka.

Wesley Su yang melihat Shinta Su keluar dari gedung, Shinta Su tidak bisa menahan senyumnya, lalu ia tersenyum dingin.

Wesley Su menyadari kehadiran Shinta Su, pandangan yang tadinya lembut seketika berubah menjadi dingin, membawa pandangan peringatan melihat Shinta Su.

Menerima panangan itu, walaupun memakai kacamata hitam, Shinta Su juga bisa merasakan pandangan yang kuat itu. Hanya saja dia tersenyum tanpa takut, masih mengangkat tangan dan memberikannya cium jauh.

Pandangan Wesley Xu lurus ke depan, tidak mempedulikan Shinta Su, memeluk Clara Jian lalu masuk ke mobil.

“ Shinta Su bicara apa saja?” Tanya Wesley Xu dengan lembut setelah mereka masuk ke mobil.

Clara Jian menyandar didalam pelukannya, dengan nyamannya menyandar dan menjawab, “Dia memintaku untuk mendesain apartemennya yang di paling atas.”

Sambil memainkan rambut menyampingkan rambut Clara Jian ke telinga, Wesley Xu bertanya, “Kau iyakan?”

Clara Jian mengangguk, “Awalnya aku tidak menyangka bahwa itu dia.”

Dengan lembut sepasang matanya yang hitam melihatnya, lengannya yang panjang menyentuh pipinya, “Dia murni hanya mencarimu untuk membantunya mendesain saja?”

Clara Jian melihatnya, geleng kepala, “Tentu tidak.”

“Kalau begitu tolak saja.”

“Tidak, aku akan membantunya mendesain, dia tidak akan macam-macam denganku, dia adalah tokoh publik, sekalinya citra dia hancur, dia akan dengan susah payah membangun usahanya, aku tidak takut juga dengannya.” Melihat Wesley Xu, sikapnya sudah tepat.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu