Excellent Love - Bab 22 Memalukan

“Halo, CEO Kou.”

Berjalan memasuki ruang kerja Alfredo Kou, ini adalah kedua kalinya Clara Jian bertemu dengan Alfredo Kou, setelah pertemuan mereka kemarin di pertemuan pelelangan kemarin, ia berdiri tidak jauh darinya sambil menatapnya, disertai dengan senyumannya yang elegan dan juga membuatnya merasa sangat canggung dengannya.

Alfredo Kou bersandar pada kursi kerjanya yang besar itu, ia menatap dirinya yang tersenyum itu, kemudian segera mengulurkan tangannya, segala pemikiran yang bisa saja mematikan perasaannya itu pun muncul.

Empat tahun sudah berlalu, dalam empat tahun ia melalui kehidupannya itu, ia belum pernah menyadari bagaimana ia akan datang kembali ke kehidupannya dalam empat tahun ke depan.

Ia benar-benar hampir menggila di masa-masa ia kehilangan dirinya.

“Masuk, tutup pintunya.”

Tanpa menghiraukan Clara Jian, Alfredo Kou langsung memerintahkan wanita yang berada di depan pintu itu dengan nadanya yang dingin.

Wanita yang berada di depan pintu itu sama sekali tidak bersedia untuk pergi, ketika mendengar Alfredo Kou memanggilknya masuk, ia tentu saja merasa sangat senang dan langsung menutup pintu tersebut, ia kemudian berjalan dengan pinggangnya yang ramping itu hingga ke haapan Alfredo Kou, ia kemudian bertanya,”CEO Kou, apakah ada sesuatu hingga kamu meniginginkanku untuk menetap disini?”

Clara Jian menatap kedua orang yang berada di depannya itu, ia terus merasa bahwa dirinya hanyalah sebuah angin yang berlalu. Ia hanya berdiri diam disana, ia tidak bergerak maupun berbicara, wajahnya terlihat tenang, hanya pernafasannya saja yang terdengar sedikit tergesa-gesa.

“Lepas,”Perintah Alfredo Kou terhadap sekretarisnya dengan nada yang dingin..

Sekretarisnya menatap Clara Jian yang berada di belakangnya sejenak wajahnya terlihat sedikit keberatan, ia kmeudian berkata,”CEO Kou, orang tidak ingin......”

“Lepas!”

Alfredo Kou kembali berteriak sebelum sekretarisnya sempat melanjutkan perkataannya.

Perasaan Clara Jian berdebar kencang, alis matanya kemudian mengerut, ia pun sulit mengatur pernafasannya.

Apa yang ingin Alfredo Kou lakukan?

Sekretaris yang diteriaki oleh Alfredo Kou itu bergemetar, namun, ia juga tidak berani melawannya, sehingga ia hanya mengangkat tangannya dan mulai melepas ketiga kancing teratas dari kemejanya.

Alfredo Kou tersenyum melihat sekretarisnya yang mulai melepaskan pakaiannya itu, ia kemudian menatap Clara Jian dengan sudut matanya sejenak.

Clara Jian menatap wanita itu melepaskan kemejanya, roknya, akhirnya pakaian dalamnya. Hatiya tidak tahu sejak kapan, tiba-tiba terasa seperti baru saja berlubang, udara dingin terus memeuhinya. Udara dingin itu membuatnya ingin bergemetar, karena ia akhirnya tidak bisa menahannya, wajahnya pun mulai memucat.

“CEO Kou, jika kamu sedang sibuk aku ingin keluar terlebih dahulu,”ia baru saja selesai mengucapkannya namu, Clara Jian langsung memutar tubuhnya dan ingin pergi, tanpa menunggu jawaban daripada Alfredo Kou.

“Diam!”Hanya saja, saat ia baru saja melangkah maju, suara teriakan Alfredo Kou langsung terdengar dari belakang tubuhnya.

Alfredo Kou merasa sangat puas ketika melihat Clara Jian menghentikan langkah kakinya.

Ia berdiri dan mengitari meja kerjanya yang luas itu, lalu berjalan hingga ke hadapan Clara Jian, ia mengulurkan tangannya dan menggenggam erat dagunya, ia kemudian memaksanya untuk mengangkat kepalanya dan melihatnya, ia menggertak giginya dan langsung berkata secara perlahan,”Clara Jian, jika kamu ingin sama seperti dengan K&J Interior Design Office yag kehilangan proyek Langham mereka, terlebih lagi, tidak lagi mendapatkan posisi yang tepat di dalam negeri ini untuk selamanya, maka kamu boleh keluar.”

Clara Jian yang dipaksa untuk mengangkat kepalanya itu menatapnya, ia hanya merasakan sebuah angin dingin yang sedang melewati tubuhnya, setiap sel tubuhnnya berusaha memasuki tulangnya yang hanya membuat tubuhnya ingin sekali bergemetar.

Ketika ia menatap sepasang mata Clara Jian yang gemilang itu, ketenanganya akhirnya menghilang dan digantikan oleh perasaan takut, Alfredo Kou tersenyum puas, kemudian melepaskannya, namun di detik berikutnya, ia berjalan ke hadapan sekeretarisnya, mengulurkan tangannya dan merangkul pinggang sekretarisnya tersebut, ia langsung memutarnya dan menyuruh sekretarisnya itu untuk menaikki meja kerjanya.........

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu