Cintaku Pada Presdir - Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
Sampai malam, aku masih belum menerima balasan dari dia.
Mungkin aku sudah terbiasa dengan perlakuannya, kali ini aku masih merasa sedih, dia tidak mengatakan sepatah kata apapun, membiarkan aku sendiri merasa sengsara.
Aku hanya merasa jika aku tidak mencari pelampiasan, aku merasa akan tercekik, sehingga aku menelepon Zhou Xueke untuk pergi ke bar YeSe.
Ketika aku baru sampai di bar YeSe, dia juga baru sampai, hidungnya masih berkeringatan, dia duduk di sebelah aku, mengangkat alisnya dan berkata: "Mengapa kamu merasa sedih?"
Aku menuangkan segelas alkohol, mengangkat kepalaku dan meminumnya, aku tertawa dengan pahit, "Aku mungkin akan segera bercerai."
Aku mengira bahwa,setelah aku mengirimkan pesan kepada Cheng Jinshi,aku telah menerima keputusan yang telah aku putuskan sendiri.
Tetapi sewaktu aku mengatakan kata "Bercerai", hatiku seperti telah tertusuk oleh sesuatu, napasku menjadi sesak.
Dia menahan tawanya, "Bercerai? Mengapa"
Aku menceritakan semua kejadian yang telah terjadi dan aku hadapi kepadanya, setelah Aku meminum segelas alkohol lagi,
Setiap aku mengatakan sepatah keluar, aku merasa sedang ditampar dengan sangat keras.
Di hadapan keluarganya, suamiku membawa selingkuhannya dan anaknya memasuki rumah, aku sebagai istri aslinya, malahan telah tinggal di hotel.
Xueke dengan marah meletakkan gelas alkohol di meja, dengan kebencian mengerutkan alisnya, “Orang yang sangat menjijikkan, Bagaimana dengan Cheng Jinshi?”
Aku menarik ujung bibirku, “Sudah lima sampai enam hari, tetapi masih belum bisa dihubungi, mungkin dia keluar dinas lagi”
“Ningxi, kamu benar-benar sangatlah bodoh dan pengecut ! Merekalah yang bersalah, mengapa kamu harus pindah dan tinggal di luar?”
Dengan sangat marah dia berdiri, mukanya sangatlah hitam bagaikan besi, dia sangat marah lalu menggertakkan giginya dan berkata, “Tunggulah aku disini, jangan pergi sembarangan.”
Aku menjadi bingung, “Apa yang akan kamu lakukan?”
Dia mengambil ponselnya lalu pergi, “Janganlah kamu ikut campur!”
Aku ingin menahan dia, tetapi aku terjatuh, setelah itu aku berpikir bahwa selama dia melakukan sesuatu, dia selalu tahu batasnya, akhirnya aku juga tidak mengejarnya lagi.
Dengan setengah bersandar ke sofa, aku meminum alkohol segelas demi segelas, mencoba menggunakan alkohol untuk menenangkan diri sendiri.
Hanya saja, aku telah meremehkan kadar alkohol aku sendiri, aku baru saja datang selama 20 menit, sekarang kepalaku sudah merasa sedikit pusing.
“Wanita cantik, sangatlah tidak mantap jika meminum alkohol sendiri.”
Di samping badanku terdengar suara, tanpa mengangkat kepalaku, aku berjerit dengan keras: “Pergilah.”
Club adalah sebuah tempat yang sangat berantakan, tetapi orang yang mampu membayar di YeSe, semua orang yang dapat masuk ke club ini, maka tidak heran jika ada orang yang bersikap brengsek kepada wanita.
Hanya saja, aku telah salah berpikir.
“Yow, temperamen yang kamu miliki cukuplah besar!”
Sambil berkata, di pinggir tubuhku aku merasa ada orang yang telah duduk di sampingku, di bahuku terdapat sebuah tangan yang cukup panas.
Dengan lambat aku membalikkan kepala, bingung sesaat, selain melihat orang asing di sebelahku, tatapan mataku menyapu ke arah yang tidak jauh dari tempatku, aku melihat seorang laki yang memiliki kharisma dingin.
Walaupun hanya sekilas, walaupun di depan mataku tiba-tiba muncul bayangan, tetap saja aku bisa mengenal Cheng Jinshi untuk setiap kali.
Aku mengangkat bibirku dan tertawa, dan berkata kepada orang asing di sebelahku: “Ayo, minumlah bersama.”
“Baiklah, dan kebetulan aku juga sendirian....!”
Ketika pria asing itu baru sangat mengangkat gelas alkoholnya, tiba-tiba dibalikkan oleh orang dengan ganas ke lantai, bahkan kesempatan untuk melawan juga tidak ada, dengan marah berkata: “Sialan, siapakah orang yang tidak memiliki aturan ini?”
Aku mencubit telapak tanganku, menyempitkan mataku lalu menatap pria yang telah menghilang selama beberapa hari ini, lalu kemudian muncul kembali , di dalam hatiku aku merasa sedikit sesak.
Di saat pria itu ingin bangkit berdiri, Cheng Jinshi kembali meninju pria itu, suaranya dibandingkan kepalan tangan masih terdengar lebih keras, “Jika kamu masih tidak mau pergi, aku akan membunuhmu.”
Dia terlahir dengan memiliki kharisma, dengan tenaga yang cukup kuat, membuat orang tidak berani melawannya.
Setelah pria itu sadar dia telah bertemu dengan orang yang telah marah, sehingga dia segera bangkit berdiri dan berlari keluar.
Aku menggoyangkan otakku yang terasa pusing, dengan jelas aku bertanya, “ Mengapa kamu disini? Dimanakah Xueke?”
“Dia masih mempunyai sesuatu yang harus di urusnya, dia tidak akan kembali ke sini lagi.” Mukanya sangat suram, suaranya dipenuhi amarah, “Jika saja aku tidak datang, apa yang akan kamu lakukan? Minum alkohol,lalu?”
Dengan itu, dia memegang pergelangan tanganku, menarik aku keluar dari club itu.
Kedua kakiku terasa lembek, aku mengikuti dia dengan langkah kakiku terasa melayang, lalu aku dimasukkan ke dalam mobilnya, aku baru berkata dengan menyindir: “ Minum alkohol, lalu akan membuka kamar dengan Dia.”
Tatapan matanya yang dingin bagaikan es mengarah di atas tubuhku, dengan nada dingin dan rendah dia berkata, “Ningxi, apa yang telah kamu katakan?”
Jika aku masih dalam keadaan sadar, ketika aku mendengar nada bicaranya yang sekarang ini, aku mungkin akan menjadi takut.
Akan tetapi efek alkohol ditambah dengan tekanan dan kesedihan yang aku alami selama beberapa hari ini, membuat aku tidak dapat mengontrol akal sehatku.
Dengan tertawa menyindir aku berkata, “Hanyalah orang besar yang dapat berkuasa? Demi apa, Cheng Jinshi aku juga tidak berhutang kepadamu, mengapa kamu harus menindas aku dengan segitunya?”
Dia bingung sebentar, mengerutkan alisnya, “Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?”
Aku melihat sikap dia yang tidak peduli, aku merasa sangat sedih di dalam hatiku, dengan nada hampir menangis aku berkata,“Apakah kamu tidak melihat pesan yang telah aku kirimkan pagi ini, aku membencimu, aku ingin bercerai denganmu!”
Sepasang matanya yang mendalam, seperti tinta yang sulit untuk dipakai, berkata tanpa membiarkan orang memotongnya: “Aku tidak menyetujuinya.”
Pikiranku sedikit bergetar, dengan tidak terbayangkan memunculkan sedikit pengharapan, bertanya: “Mengapa?”
Dengan gelisah ia melonggarkan dasinya, dengan gerakannya tanpa henti dan sangatlah seksi, dengan suara rendah, “Sekarang bukanlah waktu yang cukup tepat.”
Pengharapanku yang baru saja muncul tadi, adalah sebuah lelucon.
Ternyata, bukannya dia tidak mau bercerai dengan aku, melainkan karena sekarang bukanlah waktu yang cukup tepat.
Mengapa?
Apakah karena Song Jiamin dan Xiao Bao baru saja pindah ke rumah, sehingga dia mengkhawatirkan jika ini akan menjelekkan nama baik mereka.
Atau, khawatir jika ibu mertuaku tidak menyetujuinya?
Dalam sesaat, di dalam otakku tersirat banyak penebakan, setiap tebakan itu bagaikan sebuah pisau yang menusuk ke dalam hatiku.
Benar, dia hanya mewakili Song Jiamin untuk berpikir, di Mata dia aku hanyalah memegang gelas kosong sebagai istri keluarga Cheng.
Emosi aku pada saat itu pun menjadi sangat kacau, butir air mataku telah mengalir, dengan itu aku berkata dengan suara kecil: "Cheng Jinshi, kamu menganggap aku sebagai apa? Aku ini adalah istrimu, orang lain yang mempunyai selingkuhan dan anak haram, menyimpannya di luar rumah, sedangkan kamu malah membawa mereka untuk tinggal di rumah, aku juga adalah orang, perasaanku juga dapat tersakiti! Sekarang... Bahkan untuk bercerai saja,apakah aku juga harus memilih waktu yang tepat?! "
Setelah ucapan itu, suaraku menjadi gemetaran, aku telah kehilangan akal sehatku, lalu bersambung berkata: "Iya, sewaktu pernikahan tahun itu aku memang telah memohon kepada kamu, tetapi itu karena kamu, baru aku menerimanya, tidak membayangkan kamu bisa memperlakukan aku dengan seperti ini...”
Dia tidak menyukai aku membicarakan masalah perasaan dengannya, sehingga aku tidak pernah mengungkitnya sama sekali, beberapa tahun ini, aku juga berusaha untuk memerankan peran sebagai seorang istri yang baik, bagimu, bagi keluargamu. Aku mengira mungkin saja kamu dapat mempedulikan aku walaupun hanya sedikit saja. Alhasil? Di matamu aku hanyalah seorang pelacur......
Sewaktu aku mengucapkan kalimat terakhir, adegan malam hari itu, kembali muncul di pikiranku, bagaikan jarum yang kecil, yang pelan-pelan menusuk ke dalam hatiku.
Tangisan aku menjadi semakin keras, mungkin dengan begitu aku dapat melampiaskan segala kesedihan dan kesakitan yang telah aku alami.
Tatapan matanya yang dingin memantulkan perasaan yang lengkap, apakah dia tersentuh atau tidak tahan, sewaktu aku masih belum sempat untuk membedakannya,aku telah pingsan.
Secara umum, mungkin aku telah mabuk parah,sehingga menimbulkan halusinasi.
Dia mengangkat tangannya dan menghapus air mataku, menyetir mobil, dengan nada dingin dia berkata,"Pulanglah dulu."
Tanpa penjelasan, tanpa penenangan, kepalan tangan yang aku keluarkan seperti telah Kupukul di atas kumpulan kapas, mungkin saja menurut pandangan dia, tadi aku hanyalah sedang membuat onar.
Di dalam hatiku aku mengatakan kata yang susah untuk diucapkan, "Rumah? Sejak Song Jiamin pindah ke rumah itu, itu adalah rumah kalian."
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiMy Only One
Alice SongInventing A Millionaire
EdisonCinta Tak Biasa
SusantiMy Cute Wife
DessyLoving Handsome
Glen ValoraCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu