Cintaku Pada Presdir - Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
Dengan pandangan yang dingin aku melihatnya sedang memutarbalikkan fakta, aku mencibirnya : "Nona Su, dunia entertainment benar-benar berhutang penghargaan akting terbaik kepadamu, orang mati saja bisa diperankan menjadi hidup olehmu! Apakah kau masih mau aku memutar rekamannya sekali lagi?"
Nyonya Su mengerutkan alisnya dan memelototiku dengan galak, "Rekaman apa?"
"Bu, aku...."
Su Shanshan memegang dahinya, baru saja berkata seperti itu, lalu dia tiba-tiba pingsan.
Nyonya Su seketika langsung panik, "Panggil ambulans! Panggil ambulans...."
Cheng Jinshi mengontrol ekspresinya dan melangkah kesana untuk menggendong Su Shanshan, "Nyonya Su, aku akan mengantar kalian ke rumah sakit."
"Baik, baik....." nyonya Su segera menyetujuinya dan mengikuti Cheng Jinshi keluar dari kantor, saat dia melewatiku, dia tidak lupa untuk menamparku dengan sekuat tenaga dan berkata dengan kasar kepadaku : "Jika sampai terjadi sesuatu terhadap Shanshan, aku tidak akan melepaskanmu!"
Aku berjalan mundur dengan terhuyung dan menatap mereka menjauh dengan pandangan yang kosong.
Aku berpura-pura tidak melihat pandangan para karyawan yang ada di luar dan mengambil ponsel yang ada di lantai, sambil menahan sakit di ekor tulang belakangku, aku berjalan selangkah demi selangkah, saat aku kembali ke lantai kantor presdir, aku pergi ke kamar mandi.
Aku berdiri di depan kaca dan melihat penampilanku saat ini, rambut berantakan, ada satu garis bekas cakaran yang sangat mencolok di pipiku, penampilanku sangat menyedihkan.
Mataku berkaca-kaca, tetapi aku berusaha menahannya, tidak membiarkan diriku menangis.
Memang betul, anak yang tidak memiliki ibu bagaikan rumput.
Bahkan pria yang pagi ini masih berkata kepadaku ingin memulai kembali dari awal saja, juga tidak ragu sama sekali, dia menggendong wanita yang sudah hampir menghancurkan hidupku itu dan pergi begitu saja.
Ningxi, kau hanya memiliki dirimu sendiri, tidak ada orang yang akan sayang padamu.
Aku membuka keran air, menangkup air dengan tanganku dan menyiramkannya ke wajahku, aku membersihkan jejak darah yang ada di wajahku sambil menahan sakit, setelah itu aku merapikan rambutku lalu baru melangkah keluar.
Ponselku berbunyi, ternyata Cheng Jinshi yang meneleponku, dia sudah mengantar Su Shanshan ke rumah sakit, jadi sekarang dia mau menginterogasiku?
Aku dengan susah payah menahan keinginanku untuk menangis kembali, aku menerima telepon, "Direktur Cheng."
Suaranya terdengar berat, aku tidak bisa menebak suasana hatinya, "Tunggu aku kembali ke kantor."
Oh, bertanya lewat telepon mungkin tidak cukup baginya, jika bertanya secara langsung bisa lebih merasakan kemarahannya.
Aku berkata iya lalu memutuskan sambungan telepon dan kembali ke tempatku dengan linglung.
Sampai malam tiba, di kantor presdir yang besar hanya tersisa aku saja, sangat tenang sampai-sampai membuat orang merasa takut, jarum detik di jam tanganku terus bergerak, sekarang jarum jam pendeknya sudah menunjuk ke angka 9.
Perutku terasa sedikit sakit, aku baru menyadari kalau aku masih belum makan malam.
Aku mengeluarkan ponsel ingin memesan makanan, tetapi aku benar-benar tidak ada nafsu makan, dadaku terasa sesak sampai sulit bernafas.
Aku menghubungi Cheng Jinshi, ingin bertanya kepadanya sebenarnya dia jadi kembali ke kantor atau tidak, tetapi ponselnya tidak aktif.
Sepertinya dia tidak akan kembali ke kantor.
Aku berjalan ke depan jendela dan melihat pemandangan kota di malam hari yang menyala terang, semakin melihat dunia yang ramai ini, aku semakin merasa sedih.
Setiap orang memiliki apa yang mereka harapkan, apa yang dapat mereka andalkan, hanya aku yang tidak mempunyainya.
Ibu, aku merindukanmu.
Juga anak itu yang belum bisa melihat dunia ini.
Kadang kala aku berpikir, jika anakku dapat terlahir dengan selamat, apakah kehidupanku akan memiliki sedikit harapan.
Tiba-tiba air mataku mengalir keluar tanpa dapat dikendalikan lagi....
"Ningxi, masuk ke kantorku."
Dari belakangku tiba-tiba terdengar suara Cheng Jinshi.
Jantungku berdetak dengan kencang, aku buru-buru mengelap air mataku lalu berbalik dan mengikutinya masuk ke dalam kantor.
Dia berhenti di depan sofa, membalikkan tubuhnya dan menatapku, "Apakah sakit?"
Di tubuhnya tercium bau disinfektan dari rumah sakit, aku tanpa sadar mundur selangkah, "Apanya?"
"Di sini, sakit tidak?"
Dia mengulurkan tangannya dan menyentuh luka di wajahku, tanpa sadar aku menarik napas.
Dia mengambil kotak obat dari ruang istirahat dan memegang pergelangan tanganku, menyuruhku duduk di atas sofa, "Kenapa kau tidak mengolesi obat?" sambil berbicara, dia mengambil kapas dan menaruh alkohol di atasnya, dia ingin membersihkan lukaku.
Aku secara reflek menghindar, "Direktur Cheng, tidak perlu."
Dia tiba-tiba terdiam dan merapatkan bibirnya, "Kalau begitu aku akan mengantarmu ke rumah sakit untuk diperiksa, agar tidak meninggalkan bekas."
Aku merasa agak sedikit lucu, "Katakan saja terus terang apa yang mau kau katakan, setelah itu aku mau pulang ke rumah dan istirahat."
Saat aku membutuhkannya, dia pergi sambil menggendong Su Shanshan, bahkan tidak melirikku sama sekali, sekarang untuk apa memperhatikanku seperti ini.
Dia duduk di atas sofa dan mengeluarkan sebatang rokok, dia memutar-mutar pemantik rokok di jarinya, tetapi tidak terlihat seperti ingin menyalakan rokoknya, "Tadi di rumah sakit, Su Shanshan sudah menceritakan hal yang terjadi sore ini."
Aku berkata dengan datar, "Terus?"
Jadi, dia percaya kepada orang lain lagi, bukan begitu?
Tatapan matanya yang dalam tidak berdasar menatapku, suaranya sangat datar, "Aku ingin mendengar darimu."
Ternyata masih memberikanku kesempatan untuk membela diri, benar-benar jarang sekali.
Aku membuka rekamannya dan menaruh ponselku di atas meja, sampai rekamannya selesai diputar, aku baru berkata : "Begitu saja, malam itu saat aku hampir diperkosa, ternyata dia yang merencanakannya dari belakang."
Dia mengerutkan dahinya, ekspresinya terlihat dingin, dia berkata dengan serius : "Ningxi, dari mana kau mendapatkan rekaman ini?"
Saat aku melihat perubahan ekspresinya, mataku terasa sedikit berair, aku balik bertanya kepadanya, "Apakah itu penting?"
Dia menyalakan rokok di tangannya, suaranya terdengar berat, "Su Shanshan memang biasanya bersikap manja dan keras kepala, tetapi dia sepertinya tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini."
Seketika aku mengerti maksudnya.
Dia mencurigai kalau rekaman ini palsu.
Benar, kalau hanya berdasarkan rekaman ini, memang membuat orang lain tidak bisa terlalu percaya, karena kesan yang ditinggalkan Su Shanshan bagi orang lain adalah sombong dan sewenang-wenang, tetapi dia bukan orang yang licik, dia adalah nona besar yang perasaannya semua dapat terlihat di wajahnya, tidak mungkin dia bisa tiba-tiba berbuat hal yang kejam seperti ini.
Tetapi aku pernah mendengar sendiri pembicaraan telepon antara dia dan Ning Zhenfeng saat aku di rumah keluarga Ning.
Aku melihat ke luar jendela dan melengkungkan bibirku, "Jadi kau merasa kalau rekaman ini sengaja dipalsukan olehku untuk memfitnahnya, benar begitu?"
Dia menghisap rokoknya dan tidak menjawab apapun, tiba-tiba dia mengulurkan tangannya ke arah meja dan mengambil ponselku.
Aku tertegun, saat aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya ingin dia lakukan, dia sudah mengembalikan ponselku, dia menghembuskan asap rokok, sambil berkata : "Tidak peduli rekaman itu benar atau tidak, rekaman itu tidak perlu ada."
Aku tertegun, lalu aku melihat tempat cloud storage ku, rekamannya sudah dihapus olehnya.
Meskipun aku sudah menebak kalau dia tidak akan percaya padaku, tetapi aku tidak waspada terhadapnya, aku sama sekali tidak menyangka dia akan menggunakan cara seperti ini untuk melindungi Su Shanshan.
Aku mengangkat tanganku dan menampar wajahnya, karena terlalu emosi, bibirku terus bergetar, aku berkata, "Cheng Jinshi, aku membencimu!"
Aku membencimu, berkali-kali, kau selalu berdiri di seberangku.
Aku semakin membencimu, pagi ini baru saja kau memberikanku harapan, tetapi saat ini kau dengan tidak berperasaannya melemparku begitu saja ke tanah.
Dia tidak marah, hanya memegang pergelangan tanganku yang tidak sempat kutarik kembali dan ibu jarinya mengusap pergelangan tanganku dengan ringan, bagaikan sedang memikirkan sesuatu, suaranya terdengar dingin, "Kau ingat atau tidak, malam itu di The East Hotel, saat kau menarik kakiku dan memohon pertolonganku, kau pernah berkata apa?"
Aku mengerutkan alisku, "Apa?"
Dia berkata : "Kau memintaku untuk menolongmu, kau pasti akan membalas jasaku."
Hatiku dalam seketika jatuh ke dasar lembah dan bergetar.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk menarik tanganku kembali, tetapi tidak ada gunanya, aku mendongak dan menahan air mataku yang sudah hampir mengalir keluar, "Jadi kau ingin aku melepaskan Su Shanshan, aku membalas kebaikanmu dengan hal ini."
Ini adalah kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
Hatiku terasa sangat dingin dan hampa, mungkin saja bahkan hal yang dia katakan padaku pagi ini sebenarnya karena dia memiliki motif tersembunyi.
"Ningxi, sekarang belum saatnya untuk menentang keluarga Su." tangannya yang lain merapikan rambutku, gerakannya penuh dengan kelembutan.
Aku tidak menghindar lagi darinya, hanya menatapnya dan berkata, "Baik, aku bisa berjanji padamu, kalau begitu kau juga harus berjanji satu hal padaku."
Mungkin dia tidak menyangka aku akan menyetujuinya dengan begitu cepat, matanya menatapku dengan tatapan menyelidik, "Kau bilang saja."
"Biarkan aku kembali ke PT. Zhou."
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiAkibat Pernikahan Dini
CintiaBack To You
CC LennyLelaki Greget
Rudy GoldJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu