Cintaku Pada Presdir - Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
Aku menggoyangkan kepalaku, dan membuka mataku untuk memastikan, di dalam otakku tiba-tiba tersadar kembali.
Itu adakah dia, dia sudah mabuk.
Apakah karena hari ini Song Jiamin telah menikah, di dalam hatiku terasa bagaikan tersindir.
--“Ningxi, Jinshi hari ini hanya memperalat kamu untuk membuatku marah, janganlah kamu merasa senang.”
Perkataan Song Jiamin terlintas di dalam pikiran aku, aku mencubit telapak tanganku.
Bukankah hanya untuk membuat dia marah? Maka aku akan membuat dia marah sampai akhir.
Apakah karena efek alkohol, ataukah karena merasa marah dan tidak puas aku ingin membalas perlakuannya, setelah aku memastikan bahwa dia minum sendiri, aku berlari.
Aku berlari mencari teman untuk mengantar pulang Xueke, lalu menemui bos club YeSe, dan memasukkan obat tidur ke dalam alkohol Cheng Jinshi.
Kemudian, semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana…..
Setelah masuk ke dalam pintu kamar hotel, dia segera menekan aku di pintu kamar, dengan mencium aku dengan mendesak dan kuat, seolah-olah hampir merobek aku.
Telapak tangannya terasa panas di tubuhku, tampaknya tidak puas, dan memasukkannya ke dalam pakaianku, perasaan yang asing menyapu dan hampir menelanku.
“En... Cheng Jinshi , lepaskanlah aku.” Kepalaku terasa pusing, dan aku menolak dadanya yang keras, ingin mendorongnya menjauh dariku.
Aku telah menyesal, takut apa yang akan terjadi, dan takut bahwa ia akan membenci aku ketika ia bangun.
Dia tidak bergerak, tetapi gerakan tangannya lebih kejam, napas yang berat disemprotkan di telingaku, dan membuat seluruh tubuhku terbakar, dan reaksi tubuhku membuat aku merasa malu, tetapi aku tidak bisa menolaknya, malah menyambutnya.
Lupakan.
Setidaknya, dia adalah orang yang aku sukai. Aku hanya perlu memotret foto setelah dia tertidur lalu pergi, lagipula dia sudah mabuk, dan sewaktu dia bangun pada keesokkan harinya dia akan melupakan semua ini.
Tiba-tiba, suara robekkan terdengar, aku merasa sangat sakit hingga menggulungkan kaki, “ Tidak, jangan...”
Dia senyum mengejek, dengan suara serak, dan ironisnya berkata: “Jangan? Jangan, kamu masih berani memberikan aku obat tidur, apakah kamu khawatir aku tidak bisa?”
Aku menyesal telah memberinya obat, karena lelah aku pingsan.
Sewaktu aku terbangun, tubuhku terasa sakit, dan terdengar suara napas panjang di telingaku, dengan terburu-buru aku mengambil foto, lalu mengirimkannya pada Song Jiamin.
“Jiamin....” tiba-tiba memanggil dengan nada kecil.
Aku terkejut sampai tidak mendengarkannya secara jelas, Jiamin?
Dia benar-benar memiliki perasaan yang mendalam terhadap Song Jiamin, walaupun dalam mimpi, nama yang disebutkannya adalah Dia.
Hatiku terasa perih, berpikir bahwa setelah hari ini aku tidak akan berjumpa dengannya lagi, hatiku terasa sangat sakit dan sedih.
Aku turun dari ranjang dan segera mengambil baju yang berserakkan di lantai lalu memakainya, sambil menahan kedua pahaku yang gemetar, dengan langkah kecil aku berjalan keluar kamar.
Berjalan keluar dari hotel, dunia terasa seperti akhirat, aku telah melakukan hal konyol, aku benar-benar telah dirasuki oleh alkohol dan kemarahan.
Aku kembali ke apartemen darurat untuk mandi dan mengganti bajuku, lalu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibuku.
Ibuku baru saja bangun, aku sangat ingin bertanya kepadanya siapakah orang yang telah mengirimkan foto itu kepadanya.
Tetapi aku takut jika aku membahas masalah ini, itu akan mempengaruhi kondisinya, sehingga aku memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu untuk sementara waktu.
Hari ini adalah hari Senin, hanya tersisa dua hari sebelum dokter mengadakan waktu operasi.
Ketika aku tiba di perusahaan, baru pukul 8:30, aku duduk di tempat kerjaku, mengeluarkan ponsel aku dan menelepon Xueke, bersiap untuk meminjam uang darurat darinya.
Alhasil, semua kartunya telah dibekukan oleh ayahnya, dia mentransfer seluruh uang simpanannya, yang kurang dari 60 juta.
Jaraknya dari 400 juta masih berjarak jauh, sepanjang pagi otakku terasa kosong.
Di waktu istirahat, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang, yang membuat aku terkejut, “Kenapa?”
Itu adalah rekan kerjaku yang memiliki relasi cukup baik denganku Chen Yun, dengan wajah yang terkejut dia bertanya: “Xiao Xi, apakah kamu adalah Nona besar dari perusahaan Ning?”
Aku membeku sejenak, mengerutkan alis, “Darimana kamu mendengar berita ini?”
Dana awal dari perusahaan Ning adalah uang pensiun dari kakek dan nenek aku. Pada waktu itu ayahku sangat miskin, kakek dan nenek aku tidak menyetujui pernikahan ini, kalau bukan karena desakan ibuku, maka pernikahan ini baru dapat dilaksanakan.
Sejauh ini, Ning sudah menjadi perusahaan yang cukup terkenal di kota Nan, tetapi aku tidak pernah menyebutkan latar belakang keluarga aku di luar.
Dia menatap aku dengan sulit dan membalikkan layar ponsel ke arah aku, “Lihatlah, bukankah ini adalah Kamu?”
——Putri dari perusahaan Ning Ningxi, kemarin bermalaman dengan pangeran yang identitasnya tidak diketahui.
Judul yang besar itu membuat mataku sakit, isinya adalah mengenai kehidupan pribadi aku yang ditulis dengan sangat jelek dan hancur.
Dengan foto yang aku kirimkan kepada Song Jiamin pagi ini, untuk membuatnya marah, sewaktu aku memotretnya aku sengaja mendekat dengan Cheng Jinshi, terlebih lagi aku mengekspos bekas ciumannya di bahuku.
Sedangkan Cheng Jinshi, adalah seorang pangeran yang aku kaitkan.
Seluruh perasaan aku telah tercabik-cabik, seluruh tubuhku membeku, seluruh darah di dalam tubuhku terasa mendidih.
Foto itu, aku hanya mengirimkannya kepada Song Jiamin!
Ponselku berdering, aku mengangkatnya, Song Jiamin berkata dengan mengejek: “Bagaimana, apakah kamu menyukai hadiahku?”
Dengan terburu-buru aku membalas, “ Ini adalah perkerjaan kamu, lagi-lagi pekerjaanmu!”
Dia tertawa,”Benar, pekerjaanku. Aku tahu bahwa karena kamu merasa tidak adil atas kebahagiaan ibumu, kamu sengaja mengirim foto ini untuk membuat aku marah, aku juga tidak menyangkal bahwa aku sendiri juga menyukai Cheng Jinshi, tetapi dibandingkan dengan dia, aku lebih menyukai uang.”
Aku menggertak gigiku, dan menarik napas dalam-dalam, “apakah bagimu perasaan itu sangatlah tidak berharga?”
Dengan remeh dia berkata, “Hal semacam perasaan ini, harus dilihat dengan kondisi yang terlampir. Cheng Jinshi hanyalah sebuah wakil presiden dari sebuah perusahaan kecil, jika kamu menyukainya, maka aku akan memberikannya padamu. Nona besar keluarga Ning, reputasimu telah hancur.“
Aku tidak percaya, dengan penuh amarah aku bertanya, “Apakah keuntungan yang kamu dapatkan dari merusak reputasiku?!”
Dia tertawa dengan bangga, bagaikan seorang pemenang, “Kamu telah membuat seluruh Ning menjadi lelucon orang lain, ayahmu sangat marah dan ingin memutuskan hubungan dengan kamu. Dan aku, baru saja hamil, tunggulah setelah ayahmu dan kamu memutuskan hubungan, seluruh Ning adalah milikku, kamu dan ibumu yang kasihan itu, hanya akan berakhir!”
Ternyata dia telah hamil!
Emosiku sepenuhnya runtuh, dan ledakan kemarahan menyebar dengan cepat dari hariku, hampir meledak.
“ Song Jiamin seorang wanita hina dan tak tahu malu... sangat penuh perhitungan! Sangat kejam!”
Dalam sekejap, aku sangat ingin membunuhnya.
Aku menyambar tas di sisiku dan berlari menuju ke arah lift, dalam otakku hanya terdapat satu pemikiran, aku ingin segera menghapus berita itu.
Bukan hanya akan mempengaruhi Cheng Jinshi, jika ibuku juga melihatnya, maka akan mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Hatiku merasa sesak, sambil berjalan sambil menghubungi teman media, alhasil mereka memberitahu aku, bahwa hal ini sudah cukup terlambat.
Sewaktu aku baru saja menutup telepon, di layar ponselku muncul sebuah berita: “Pangeran” yang bersama dengan Putri keluarga Ning, memiliki identitas yang cukup mengejutkan....
Setelah aku melihat isinya, karena terkejut kedua tangannya terasa lembek, ponselku juga terjatuh di lantai.
Aku terbengong di tempat, ini sangatlah mustahil, bagaimana mungkin.... ini sudah sangat keterlaluan.
Ketidakpercayaan aku tanpa sadar, tetapi aku harus mengakuinya, dia adalah seorang bangsawan, bukanlah seorang wakil presiden dari sebuah perusahaan kecil.
Cheng Jinshi mungkin benar menjadi anak tunggal dari Keluarga Cheng kota di Nan, seperti yang dikatakan berita.
Keluarga Cheng setidaknya memiliki 80% saham perusahaan Cheng Jinshi, sedangkan perusahaan Cheng Jinshi, menempati setidaknya setengah dari bisnis kota Nan, dapat dibayangkan bahwa keluarga Chen sangatlah terkenal.
Perusahaan aku dibandingkan dengan perusahaan mereka, jauh lebih kecil.
Aku berharap bahwa Song Jiamin juga melihat berita ini, habis manis sepah dibuang, aku tidak tahu apakah dia akan menyesalinya.
Aku tiba-tiba berharap bahwa hal ini adalah benar, dengan begitu aku akan merasa sedikit senang.
Ketika aku tersadar kembali, jongkok untuk memungut ponselku, sebuah mobil hitam BMW dengan laju cepat menghampiri aku, tanpa ku sadari, aku berjalan mundur ke belakang, dengan rem yang mendadak, berhenti di samping aku.
Jendela mobil dibuka, dengan ekspresi serius Cheng Jinshi menatap aku, dia mengangkat dagunya, lalu berkata, “Masuklah ke dalam mobil.”
Aku berdiri tegap, sambil menghirup napas yang mendalam lalu masuk ke dalam mobil, dan mencoba untuk menjelaskan, “ Maaf, aku tidak berpikir bahwa foto akan....”
Dia mengaitkan bibir bawahnya dengan dingin, “ Apakah kamu ingin membalas dendam, Ningxi, kamu adalah orang yang pertama yang berani bermain-main dengan aku.”
Aku mencubit telapak tanganku, terdiam, setelah beberapa saat aku baru memberanikan diri dan berkata: “Tenanglah, tentang masalah berita ini, aku akan segera menyelesaikannya sesegera mungkin, dan tidak akan karena hal ini terjerat denganmu. Kamu sewaktu di rumahku telah memperalat aku, kali ini , termasuk giliranku....”
Jarinya yang panjang mengetuk setir kemudi, dengan nada dingin dia berkata: “ Menikahlah.”
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThe Winner Of Your Heart
ShintaThe Sixth Sense
AlexanderLove at First Sight
Laura VanessaHarmless Lie
BaigeCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu