Cintaku Pada Presdir - Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting

Seiring ia semakin mendekat, suasana di sekitar menjadi semakin menyedihkan.

Situasi tiba-tiba menjadi canggung, Xue Ke menyadari ada sesuatu yang salah dan dengan cepat mengatur Liu Qian dan suaminya pergi lebih dulu.

Aku seperti menekan tombol stop, tercengang menatap dia berjalan kemari, tindakannya tergesa-gesa mengambil cincin dari tangan Zhou Ziyun, lalu memelukku lagi, seolah menyatakan kepemilikan.

“Direktur Zhou, tidak disangka kamu orang ketiga dalam pernikahan orang?”Kata Cheng Jinshi tampak tersenyum, tetapi diselimuti kedinginan.

Aku baru tersadar, mendorongnya menjauh, melototinya, “Cheng Jinshi, sekarang aku single, pernikahan dari mana?”

Tidak peduli aku menyetujui Zhou Ziyun atau tidak, tidak seharusnya dia mempermalukan Zhou Ziyun seperti ini.

Setidaknya, Zhou Ziyun melamarku secara terbuka dan sangat menghormatiku.

Tidak seperti dia, menyerahkan surat perceraian saja meminta bantuan Li Jianchuan dan Qin Yuming, yang sama saja dengan menampar wajahku.

Zhou Ziyun melangkah di depanku tanpa menunjukkan kelemahan, “Direktur Cheng, tidak selayaknya kamu tidak bisa melepaskannya?”

Cheng Jinshi menatapnya dengan dingin, mengabaikan kata-katanya, melewatinya, dan meraih tanganku, “Ning Xi, perceraian itu bukan maksudku, aku baru tahu setelah melihat surat perceraian itu.”

“Kamu pikir aku bodoh? Apakah hantu yang menandatanganinya?”

Aku menarik tanganku dengan dingin.

Ekspresinya sedikit marah, tetapi tidak dilampiaskan padaku, dia menjelaskan, “Aku membahas proyek dengan Paman Li beberapa hari yang lalu, aku mabuk saat jamuan makan, lalu ia menyerahkan sebuah perjanjian padaku, aku pikir perjanjian kerja sama, makanya langsung menandatanganinya. Alhasil, aku baru mengetahui itu surat perceraian.”

Aku menatap lurus ke arahnya, “Saat aku meneleponmu di rumah keluarga Li kemarin, kenapa tidak bisa terhubung?”

“Ini diatur oleh Paman Li. Kala itu aku memiliki pertemuan penting dengan mereka, signal hp-ku disadap, aku bukan sengaja tidak menjawab teleponmu.”Tatapan Cheng Jinshi tulus, tidak seperti sedang berbohong.

Tetapi, aku sama sekali tidak percaya.

Aku merasa ini konyol sekali.

Dia yang begitu hati-hati, bagaimana mungkin sekali demi sekali masuk jebakan.

“Cheng Jinshi, aku pikir kamu berbohong! Menurutmu siapa yang akan mempercayaimu mengarang cerita seperti itu?”Zhou Ziyun menatap Cheng Jinshi dengan bermusuhan.

Cheng Jinshi melototinya, “Urusanku dan Ning Xi, tidak perlu kamu ikut campur.”

“Dia tidak perlu ikut campir, apakah Li Jianchuan dan Qin Yuming boleh ikut campur?”Aku mengejek dengan acuh tidak acuh.

Kejadian di rumah Li kemarin masih nyata.

Di tengah senyuman sinis selingkuhan, aku menandatangani surat perceraian, kejadianini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup.

Zhou Ziyun mengulurkan tangan dan meletakkannya di pundakku, lalu berkata, “Jelas-jelas kamu mencintai orang lain, kenapa tidak ingin melepaskan Ning Xi? Terus menyiksanya baru puas?”

Hatiku tersedak.

Tatapan Cheng Jinshi tertuju pada tangan yang ditempatkan Zhou Ziyun di pundakku, aku curiga dia akan langsung memukul Zhou Ziyun di detik berikutnya.

Tetapi dia tidak melakukannya, dia mengepalkan tinjunya, menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara yang sabar “Pulanglah denganku. Tidaklah bagus bagimu untuk tinggal di luar bersama dengan anak-anak seperti ini.”

“Cheng Jinshi, tempatku ini adalah rumah Ning Xi. Baginya, rumahku lebih nyaman dibanding rumah Keluarga Cheng. Setidaknya, tidak ada selingkuhan, dan juga tidak ada siksaan mertua.”

Xue Ke kembali setelah mengantar Liu Qian pulang, suaranya darat, tetapi kata-katanya tajam seperti jarum.

Aku tahu, dia tidak senang dengan Cheng Jinshi, itu bukan karena dia memiliki dendam pribadi dengan Cheng Jinshi, melainkan dia tidak tahan melihatku menderita karena Cheng Jinshi.

Jadi, mewakiliku meminta keadilan.

Suara Cheng Jinshi rendah, “Zhou Xueke, kamu……”

“Benar apa yang dikatakan Xue Ke, di sini adalah rumahku. Aku sudah cerai denganmu, kamu jangan datang menganggu kehidupanku lagi.”Aku takut dia akan mengatakan kata-kata yang tidak enak didengar, jadi langsung menyelanya.

“Kehidupanmu? Apakah maksudmu hidup bersama dengan pria ini?”Matanya dipenuhi dengan amarah, lalu menunjuk ke arah Zhou Ziyun dan menggeram.

Mereka yang berdebat, membuat kepalaku sakit.

Sekarang ketika aku mendengar Cheng Jinshi mengucapkan kata-kata ini, diriku marah. Aku memandangnya, ketika hendak berbicara, tidak tahu apa yang terjadi, Zhou Ziyun marah, melepaskanku, mengangkat tangannya dan memukul Cheng Jinshi.

Dia berkata dengan marah, “Sudah kubilang, selama Ning Xi mau bersamaku, aku akan melakukan yang terbaik untuk memperlakukannya dengan baik dan membuatnya bahagia. Setidaknya seribu kali dan sepuluh ribu kali lebih baik dari apa yang kamu lakukan!”

Pada dasarnya Cheng Jinshi sudah marah, dia yang mendapat pukulan semakin marah. Dia mengutuk, mengepalkan tinjunya dan memukul balik Zhou Ziyun. Kedua pria jangkung itu dengan cepat berkelahi bersama.

Xue Ke buru-buru melerai perkelahian, “Apa yang sedang kalian lakukan! Apakah Ning Xi itu sebuah barang, setelah kalian menang bisa membawanya pergi!”

Kedua pria besar itu bersikap acuh tidak acuh, Xue Ke tidak tahu harus bagaimana melerai mereka, jadi hanya bisa cemas.

An An terkejut, mencengkram bajuku, mencemberutkan bibirnya, wajahnya tampak cemas, “Ayah ……”

Dengan cemas, aku buru-buru meletakkannya di rumput dan membujuk: “Ayah baik-baik saja, kamu yang nurut ya.”

Setelah itu, aku dan Xue Ke bergegas melerai kedua pria besar itu bersama.

Kekuatan mereka sangat besar, sangat sulit dipisahkan, aku langsung berdiri di tengah-tengahmereka, kedua kepalan tangan mereka berjarak lima sentimeter dari pipiku pada saat yang bersamaan.

“Pukul, kenapa tidak pukul?”Aku berteriak pada Cheng Jinshi, “Bertarung di depan An An, menurutmu kamu ayah yang baik ?!”

Awalnya aku merasa pikiranku kacau, mereka yang berkelahi seperti ini membuatku semakin kesal.

Cheng Jinshi menarik kepalan tangannya, menyeka darah di sudut bibirnya, lalu meraih tanganku, “Kalau begitu aku tidak berkelahi lagi, kamu ikut aku pulang ke rumah.”

Aku menyadari dia belajar menunjukkan kelemahan dan berpura-pura tidak bersalah.

Tetapi, hatiku marah sekarang, berkata dengan tidak sabar: “Sudah kukatakan, ini rumahku, kamu pergilah.”

“Dengar tidak? Ning Xi memintamu pergi……”Kata Xue Ke pada Cheng Jinshi.

Zhou Ziyun menariknya, “Xue Ke, biarkan Ning Xi selesaikan sendiri.”

Setelah itu, dia memeluk An An, menarik Xue Ke masuk ke dalam vila.

Dia memberiku harga diri, dan juga waktu yang cukup.

Setelah mereka masuk, aku dan Cheng Jinshi terdiam saling memandang.

Setelah membeku cukup lama, dia mencemberutkan bibirnya, berkata, “Masalah perceraian, ketika menandatanganinya, aku benar-benar tidak tahu……”

“Itu sudah tidak penting.”

“Lalu, apa yang penting?”Dia menatapku dengan sedikit kesedihan di matanya.

Aku menatapnya, “Semuanya sudah tidak penting.”

Tatapannya redup, dan bertanya dengan suara rendah, “Bagaimana dengan aku?”

“Dulu penting.”Senyuman pahit muncul di sudut bibirku.

Saat dia mengedipkan matanya yang berbinar, aku menurunkan bulu mataku dan berkata, “Sekarang, sudah tidak penting lagi.”

Aku tidak berani lagi menganggapnya sebagai orang penting dalam hidupku.

Sudah cukup aku dilukai.

Meskipun, mungkin sulit untuk melakukan ini.

Tangannya yang memengang tanganku mengendur, tetapi tatapannya dalam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, seolah sedang menjaga sesuatu.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu