Cintaku Pada Presdir - Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
Seiring ia semakin mendekat, suasana di sekitar menjadi semakin menyedihkan.
Situasi tiba-tiba menjadi canggung, Xue Ke menyadari ada sesuatu yang salah dan dengan cepat mengatur Liu Qian dan suaminya pergi lebih dulu.
Aku seperti menekan tombol stop, tercengang menatap dia berjalan kemari, tindakannya tergesa-gesa mengambil cincin dari tangan Zhou Ziyun, lalu memelukku lagi, seolah menyatakan kepemilikan.
“Direktur Zhou, tidak disangka kamu orang ketiga dalam pernikahan orang?”Kata Cheng Jinshi tampak tersenyum, tetapi diselimuti kedinginan.
Aku baru tersadar, mendorongnya menjauh, melototinya, “Cheng Jinshi, sekarang aku single, pernikahan dari mana?”
Tidak peduli aku menyetujui Zhou Ziyun atau tidak, tidak seharusnya dia mempermalukan Zhou Ziyun seperti ini.
Setidaknya, Zhou Ziyun melamarku secara terbuka dan sangat menghormatiku.
Tidak seperti dia, menyerahkan surat perceraian saja meminta bantuan Li Jianchuan dan Qin Yuming, yang sama saja dengan menampar wajahku.
Zhou Ziyun melangkah di depanku tanpa menunjukkan kelemahan, “Direktur Cheng, tidak selayaknya kamu tidak bisa melepaskannya?”
Cheng Jinshi menatapnya dengan dingin, mengabaikan kata-katanya, melewatinya, dan meraih tanganku, “Ning Xi, perceraian itu bukan maksudku, aku baru tahu setelah melihat surat perceraian itu.”
“Kamu pikir aku bodoh? Apakah hantu yang menandatanganinya?”
Aku menarik tanganku dengan dingin.
Ekspresinya sedikit marah, tetapi tidak dilampiaskan padaku, dia menjelaskan, “Aku membahas proyek dengan Paman Li beberapa hari yang lalu, aku mabuk saat jamuan makan, lalu ia menyerahkan sebuah perjanjian padaku, aku pikir perjanjian kerja sama, makanya langsung menandatanganinya. Alhasil, aku baru mengetahui itu surat perceraian.”
Aku menatap lurus ke arahnya, “Saat aku meneleponmu di rumah keluarga Li kemarin, kenapa tidak bisa terhubung?”
“Ini diatur oleh Paman Li. Kala itu aku memiliki pertemuan penting dengan mereka, signal hp-ku disadap, aku bukan sengaja tidak menjawab teleponmu.”Tatapan Cheng Jinshi tulus, tidak seperti sedang berbohong.
Tetapi, aku sama sekali tidak percaya.
Aku merasa ini konyol sekali.
Dia yang begitu hati-hati, bagaimana mungkin sekali demi sekali masuk jebakan.
“Cheng Jinshi, aku pikir kamu berbohong! Menurutmu siapa yang akan mempercayaimu mengarang cerita seperti itu?”Zhou Ziyun menatap Cheng Jinshi dengan bermusuhan.
Cheng Jinshi melototinya, “Urusanku dan Ning Xi, tidak perlu kamu ikut campur.”
“Dia tidak perlu ikut campir, apakah Li Jianchuan dan Qin Yuming boleh ikut campur?”Aku mengejek dengan acuh tidak acuh.
Kejadian di rumah Li kemarin masih nyata.
Di tengah senyuman sinis selingkuhan, aku menandatangani surat perceraian, kejadianini tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup.
Zhou Ziyun mengulurkan tangan dan meletakkannya di pundakku, lalu berkata, “Jelas-jelas kamu mencintai orang lain, kenapa tidak ingin melepaskan Ning Xi? Terus menyiksanya baru puas?”
Hatiku tersedak.
Tatapan Cheng Jinshi tertuju pada tangan yang ditempatkan Zhou Ziyun di pundakku, aku curiga dia akan langsung memukul Zhou Ziyun di detik berikutnya.
Tetapi dia tidak melakukannya, dia mengepalkan tinjunya, menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara yang sabar “Pulanglah denganku. Tidaklah bagus bagimu untuk tinggal di luar bersama dengan anak-anak seperti ini.”
“Cheng Jinshi, tempatku ini adalah rumah Ning Xi. Baginya, rumahku lebih nyaman dibanding rumah Keluarga Cheng. Setidaknya, tidak ada selingkuhan, dan juga tidak ada siksaan mertua.”
Xue Ke kembali setelah mengantar Liu Qian pulang, suaranya darat, tetapi kata-katanya tajam seperti jarum.
Aku tahu, dia tidak senang dengan Cheng Jinshi, itu bukan karena dia memiliki dendam pribadi dengan Cheng Jinshi, melainkan dia tidak tahan melihatku menderita karena Cheng Jinshi.
Jadi, mewakiliku meminta keadilan.
Suara Cheng Jinshi rendah, “Zhou Xueke, kamu……”
“Benar apa yang dikatakan Xue Ke, di sini adalah rumahku. Aku sudah cerai denganmu, kamu jangan datang menganggu kehidupanku lagi.”Aku takut dia akan mengatakan kata-kata yang tidak enak didengar, jadi langsung menyelanya.
“Kehidupanmu? Apakah maksudmu hidup bersama dengan pria ini?”Matanya dipenuhi dengan amarah, lalu menunjuk ke arah Zhou Ziyun dan menggeram.
Mereka yang berdebat, membuat kepalaku sakit.
Sekarang ketika aku mendengar Cheng Jinshi mengucapkan kata-kata ini, diriku marah. Aku memandangnya, ketika hendak berbicara, tidak tahu apa yang terjadi, Zhou Ziyun marah, melepaskanku, mengangkat tangannya dan memukul Cheng Jinshi.
Dia berkata dengan marah, “Sudah kubilang, selama Ning Xi mau bersamaku, aku akan melakukan yang terbaik untuk memperlakukannya dengan baik dan membuatnya bahagia. Setidaknya seribu kali dan sepuluh ribu kali lebih baik dari apa yang kamu lakukan!”
Pada dasarnya Cheng Jinshi sudah marah, dia yang mendapat pukulan semakin marah. Dia mengutuk, mengepalkan tinjunya dan memukul balik Zhou Ziyun. Kedua pria jangkung itu dengan cepat berkelahi bersama.
Xue Ke buru-buru melerai perkelahian, “Apa yang sedang kalian lakukan! Apakah Ning Xi itu sebuah barang, setelah kalian menang bisa membawanya pergi!”
Kedua pria besar itu bersikap acuh tidak acuh, Xue Ke tidak tahu harus bagaimana melerai mereka, jadi hanya bisa cemas.
An An terkejut, mencengkram bajuku, mencemberutkan bibirnya, wajahnya tampak cemas, “Ayah ……”
Dengan cemas, aku buru-buru meletakkannya di rumput dan membujuk: “Ayah baik-baik saja, kamu yang nurut ya.”
Setelah itu, aku dan Xue Ke bergegas melerai kedua pria besar itu bersama.
Kekuatan mereka sangat besar, sangat sulit dipisahkan, aku langsung berdiri di tengah-tengahmereka, kedua kepalan tangan mereka berjarak lima sentimeter dari pipiku pada saat yang bersamaan.
“Pukul, kenapa tidak pukul?”Aku berteriak pada Cheng Jinshi, “Bertarung di depan An An, menurutmu kamu ayah yang baik ?!”
Awalnya aku merasa pikiranku kacau, mereka yang berkelahi seperti ini membuatku semakin kesal.
Cheng Jinshi menarik kepalan tangannya, menyeka darah di sudut bibirnya, lalu meraih tanganku, “Kalau begitu aku tidak berkelahi lagi, kamu ikut aku pulang ke rumah.”
Aku menyadari dia belajar menunjukkan kelemahan dan berpura-pura tidak bersalah.
Tetapi, hatiku marah sekarang, berkata dengan tidak sabar: “Sudah kukatakan, ini rumahku, kamu pergilah.”
“Dengar tidak? Ning Xi memintamu pergi……”Kata Xue Ke pada Cheng Jinshi.
Zhou Ziyun menariknya, “Xue Ke, biarkan Ning Xi selesaikan sendiri.”
Setelah itu, dia memeluk An An, menarik Xue Ke masuk ke dalam vila.
Dia memberiku harga diri, dan juga waktu yang cukup.
Setelah mereka masuk, aku dan Cheng Jinshi terdiam saling memandang.
Setelah membeku cukup lama, dia mencemberutkan bibirnya, berkata, “Masalah perceraian, ketika menandatanganinya, aku benar-benar tidak tahu……”
“Itu sudah tidak penting.”
“Lalu, apa yang penting?”Dia menatapku dengan sedikit kesedihan di matanya.
Aku menatapnya, “Semuanya sudah tidak penting.”
Tatapannya redup, dan bertanya dengan suara rendah, “Bagaimana dengan aku?”
“Dulu penting.”Senyuman pahit muncul di sudut bibirku.
Saat dia mengedipkan matanya yang berbinar, aku menurunkan bulu mataku dan berkata, “Sekarang, sudah tidak penting lagi.”
Aku tidak berani lagi menganggapnya sebagai orang penting dalam hidupku.
Sudah cukup aku dilukai.
Meskipun, mungkin sulit untuk melakukan ini.
Tangannya yang memengang tanganku mengendur, tetapi tatapannya dalam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, seolah sedang menjaga sesuatu.
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlCinta Yang Terlarang
MinnieLove In Sunset
ElinaMenantu Hebat
Alwi GoKembali Dari Kematian
Yeon KyeongThe Richest man
AfradenInnocent Kid
FellaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu