Cintaku Pada Presdir - Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
Waktu sudah terlalu malam, kami mencari sebuah hotel untuk tinggal dan kembali ke kamar untuk istirahat setelah makan malam.
Setelah mandi, Xueke berdiri di balkon untuk merasakan udara segar, "Apakah kamu merasa Lin Zhi dan Li Jianchuan benar-benar memiliki hubungan yang memalukan?"
"Bisa jadi. Kebenaran akan terungkap besok"
Aku menyandar di pagar pembatas balkon dan melihat pemandangan kota yang perkembangan ekonominya terbelakang.
Tidak seperti kota Nan yang ramai, pada malam jam 10, kendaraan di jalan saja sudah tersisa beberapa.
Xueke masuk ke dalam kamar dan berbaring di atas tempat tidur, "Aku merasa keluarga-keluarga besar benar-benar sangat berantakan, urusan seperti apa saja ada"
Aku mengangkat alisku dengan ekspresi tidak percaya, kemudian aku memukul pantat Xueke, "Sudah, cepat tidur. Besok pagi harus bangun lebih awal, pabrik keluarga Li itu berlokasi di tempat yang lumayan jauh"
"Kamu berani melecehkan aku?" Xueke berpura-pura marah, kemuidna melemparkan diriya kepada aku dan menggelitik aku.
Aku sangat takut digelitik, aku tertawa dengan seluruh tubuhku gemetar.
Sama seperti waktu kuliah, aku semakin tertawa, Xueke akan bertindak semakin kasar.
Kami berkelahi sangat lama di atas tempat tidur, baru tertidur secara perlahan.
Besok pagi jam 6, aku dibangun oleh alarm. Setelah keramas, aku membangunkan Xueke.
Kami check out dan makan makanan khas lokal di sekitar sini sebelum naik taksi ke pabrik keluarga Li pertama kali memulai bisnis.
Setelah tiba di pabrik, kami mencari tahu dan menyadari bahwa karyawan di sini sudah diganti banyak kali.
Tidak ada yang mengetahui masalah tahun-tahun dulu.
"Kalau begitu apakah anda tahu karyawan-karyawan yang dulu masih berada di kota Jiang?" Tidak ingin menyerah, aku bertanya lagi kepada kepala pabrik.
Kepala pabrik sudah berusia 40 tahun lebih, setelah berpikir sejenak dia menjawab, "Ada, ada"
"Siapa? Apakah anda bisa memberi tahu aku dia dimana?"
"Dia adalah kepala pabrik 30 tahun lalu, marga Wang, dia tinggal di tempat yang tidak jauh dari pabrik. Kalau kalian jalan kaki, bisa tiba dalam waktu sekitar 20 menit" Kepala pabrik sangat ramah, dia bahkan memberi tahu kami jalan pergi ke sana.
Setelah mendengar, aku mengucapkan terima kasih dan menarik Xueke bersamaku. Kegugupan di dalam hatiku juga menjadi semakin kuat.
Karena aku tahu, kalau masalah ini sesuai dengan tebakan aku.
Berarti yang aku tahu bisa jadi adalah.... rahasia yang ingin dimakam oleh semua orang.
Kepala pabrik tua itu tinggal di dalam sebuah gang sepi. Waktu kami tiba, ada beberapa orang tua sedang bermain kartu di halaman.
Aku dan Xueke membawa buah yang kami beli tadi dan mengetuk pintu, "Salam kenal, apakah sini adalah tempat tinggal kepala pabrik tua Wang?"
Ada beberapa orang yang sedang bermain game, salah satu orang tua yang berusia sekitar 60 tahun melihat kami dengan senyuman: "Mencari aku ya?"
Aku mengangguk dan masuk ke dalam, "Iya. Anda adalah kepala pabrik tua Wang? Begini, aku ada sedikit masalah yang ingin mencari tahu dengan anda"
Orang tua itu memberikan kartunya kepada orang yang sedang melihat kartu, kemudian berdiri dan membawa kami ke rumahnya.
Berjalan sampai depan pintu, Xueke berkata: "Kamu masuk saja, aku tunggu di sini"
Aku tahu apa yang sedang dia pikirkan, karena hal yang mau aku tanyakan nanti adalah rahasia keluarga Cheng.
Aku tidak keberatan jika Xueke tahu hal ini, tetapi Xueke sendiri mengambil inisiatif untuk menghindar.
Aku mengangguk dan mengikuti kepala pabrik Wang masuk ke dalam.
"Minum teh, minum teh" Kepala pabrik Wang sangat ramah.
"Terima kasih, tidak sempat membeli apa-apa, hanya sedikit buah, semoga anda menyukainya"
Sambil berkata, aku meletakkan buah di atas meja kayu yang berada di aula.
Setelah minum teh, aku bertanya dengan senyuman: "30 tahun lalu, anda adalah kepala pabrik di bawah perusahaan Li ya?"
Kepala pabrik Wang menjawab seolah-olah sedang membahas masalah keluarga, "Iya, aku bekerja di sana selama 20 sampai 30 tahun! Beberapa tahun lalu, aku sakit parah, makanya pensiun"
"Kalau begitu, apakah anda mengenal kepala keluarga Li, Li Jianchuan?"
Kepala pabrik mengangguk dengan bangga, "Tentu saja kenal, aku adalah karyawan batch pertama di pabrik. Aku bekerja bersama kepala keluarga Li untuk waktu yang lama"
Melihat reaksi kepala pabrik, aku tersenyum dan lanjut bertanya, "Apakah boleh bertanya kalau kepala keluarga Li sudah menikah pada saat itu?"
"Belum"
Kepala pabrik menjawab dan aku melihat dengan wajah tidak mengerti, "Gadis kecil, buat apa kamu bertanya tentang ini"
Aku tertawa, "Begini, ibuku pernah jatuh cinta kepada seorang pria, hanya saja tidak tahu kenapa mereka tidak bersama pada akhirnya... jadi..."
Lin Zhi adalah ibu Cheng Jinshi, tentu saja juga merupakan ibuku.
Mendengar kata-kataku, kepala pabrik berkata seolah-olah sedang mengenang masa lalu, "Aku ingat setelah mendengar kata-katamu. Waktu itu kepala keluarga Li sepertinya sangat menyukai seorang wanita, wanita tersebut sering datang ke pabrik untuk mencarinya. Tidak tahu kenapa, kepala keluarga Li menikahi orang lain setelah itu dan aku mendengar wanita itu pergi ke luar kota"
Aku membuka tasku dan mengeluarkan sebuah foto, aku menunjuk ke salah satu orang dan bertanya, "Anda coba melihat, wanita ini kah?"
Kepala pabrik Wang menyipitkan matanya kemudian menepuk pahanya, "Iya! Dia, dia masih tidak terlihat beda jauh sama seperti kemarin, aku bisa mengenalnya dalam satu pandangan..."
Gelombang ombak yang kuat menabrak ke dalam hatiku!
Karena, foto yang aku keluarkan tadi adalah foto keluarga yang kami ambil pada tahun baru tahun pertama aku dan Cheng Jinshi menikah.
Waktu itu, wajah Lin Zhi tidak memiliki jejak waktu yang banyak.
Sesuai ekspektasi.....
Hubungan Lin Zhi dan Li Jianchuan benar-benar tidak biasa.
Setelah berpamitan dengan kepala pabrik Wang, aku kembali ke kota Nan bersama Xueke dengan kereta api.
Walaupun aku telah menyiapkan mentalku, aku tetap merasa sangat emosional setelah mengetahui kebenaran ini, aku tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.
Aku bahkan meragukan insiden Lin Zhi berhubungan dengan Li Jianchuan...
Mungkin dulu aku berpikir ke arah yang salah, aku selalu meletakkan titik fokus aku di Qin Yuming sehingga aku mengabaikan hal lain.
Contohnya, malam vila keluarga Lin kebakaran kebetulan adalah hari Li Jianchuan tiba di kota Nan.
Sementara, Qin Yuming memang adalah orang yang sangat licik, tetapi dia jarang bisa melakukan hal sampai hampir tidak memiliki kekurangan apa pun.
Semakin berpikir seperti ini, aku merasa semakin ketakutan. Aku sama sekali tidak bisa yakin pelaku yang asli itu siapa.
Ada perasaan seperti di depanku ada serigala dan di belakangku ada harimau.
Aku pulang ke rumah keluarga Cheng dengan suasana hati yang gelisah, tidak tahu apakah Cheng Jinshi di ruang baca atau belum pulang rumah, yang penting aku tidak melihatnya.
Aku langsung masuk ke kamarku dan berbaring di atas tempat tidur dengan bingung.
Aku tidak tahu harus mengambil langkah apa pada selanjutnya.
Keluarga Li bukanlah orang yang mudah ditangani, hal ini sama saja dengan merebut kulit dengan harimau.
Besok pagi adalah hari sabtu, aku turun ke bawah untuk sarapan dan kebetulan bertemu dengan Cheng Jinshi yang mau keluar.
Pengurus rumah tangga memberikan sebuah kotak panjang yang dibungkus dengan rapi kepada Cheng Jinshi, "Tuan muda, ini adalah hadiah yang anda meminta saya untuk sediakan sesuai preferensi kepala keluarga Li. Sebuah kaligrafi dan lukisan dengan nilai koleksi yang tinggi"
Kepala keluarga Li? Hadiah?
Awalanya aku mau pergi ke ruang makan, setelah mendegar percakapan mereka, aku mengubah arah dan berjalan ke ruang tamu, melihat ke Cheng Jinshi aku bertanya, "Kamu mau keluar ya?"
Cheng Jinshi melirik aku, "Iya"
"Pergi kemana?"
Meskipun tidak tahu tujuan aku, Cheng Jinshi tetap menjawab: "Keluarga Li"
Keluarga Li!
Aku menekan emosi dalam hati dan berkata, "Boleh membawa aku pergi juga? Aku mendengar rumah keluarga Li di kota Nan menanam lumayan banyak bunga langka, aku ingin melihatnya"
Novel Terkait
Cantik Terlihat Jelek
SherinMy Charming Lady Boss
AndikaMy Greget Husband
Dio ZhengTen Years
VivianInnocent Kid
FellaHis Second Chance
Derick HoIstri Pengkhianat
SubardiAdore You
ElinaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu