Cintaku Pada Presdir - Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
Aku kelabakan sambil mengeluarkan ponsel, tetapi karena beberapa hari lalu selalu pergi terburu-buru, charger ponsel tidak terbawa, baterai yang tersisa di powerbank juga tidak cukup, maka baterai di ponsel tidak cukup dan ponsel pun sudah mati.
Aku berlari masuk ke dalam kamar dan mencolok charger dengan segera, terburu-buru mengaktifkan ponsel, menelepon Bibi Mo, dan panggilan tidak terhubung.
Aku tidak bisa menahan diri untuk menangis, menelepon ulang ke Bibi Mo, dan tetap saja tidak terhubung.
Apa yang terjadi......
Dengan jari yang bergetar aku menelepon Cheng Jinshi, ketika dia mengangkat telepon, dengan segera aku membuka mulut, "Cheng Jinshi, An An hilang! Bibi Mo dan Bibi Wang juga tidak bisa dihubungi."
"An An dijemput Ibuku untuk tinggal dirumah hanya dalam beberapa hari." katanya dengan nada dingin.
"Kenapa kamu tidak bilang kepadaku terlebih dahulu?"
Aku tadi sangat terkejut sampai tidak tahu harus bagaimana, sekarang hatiku berisi amarah.
Suaranya yang tidak bernada dan datar itu masuk ke gendang telingaku, "Ning Xi, apa aku bisa menghubungimu?"
Suaranya sangat datar, tetapi terdengar bahwa tertimbul amarah dari balik suaranya itu.
Hatiku tergetak sejenak, "Ya, memang salahku karena menghilang beberapa hari ini, maaf, tapi Cheng Jinshi, kamu tidak bisa menggunakan anakku untuk mengancamku!"
Jika bukan karena ingin mengancamku, mengapa teleponku tidak diangkat dari pagi hingga malam, malah mengangkat telepon dalam beberapa hari ini dimana aku sedang aku tidak berada ditempat.
"Kamu terlalu banyak berpikir." Suara seraknya terdengar rendah, tidak ada perasaan emosional yang terdengar dari suara itu.
"Bawalah An an pulang kembali."
"Aku sangat sibuk, kamu pulang saja sendiri untuk melihatnya.“
Setelah dia melemparkan kalimat ini kepadaku, dia langsung menutup teleponnya.
Aku menghapus sisa air mata diwajahku, dan mengeluarkan kunci mobil dari tasku, hatiku muncul rasa tidak percaya diri.
Aku tidak tahu Lin Zhi ingin menjagak ribut sampai tahap apa, tapi aku wajib kesana.
Aku menyetir masuk ke vila Keluarga Cheng, seketika, Qin Yuming dan An An langsung terlihat, sedang bermain di salah satu sudut vila, tangannya menggenggam mainan yang terakhir kali aku berikan kepada An An, membuat An An tertarik untuk berkejar-kejaran dengan dia untuk merebut mainan itu.
Ketika An An baru mulai belajar berjalan, ketika berjalan beberapa langkah, badannya langsung jatuh menyentuh lantai yang keras itu, walaupun dia berpakaian tebal, telapak tangannya tidak dapat terhindar dari luka, An An terbaring di lantai, "Huaaahhhh" suara tangisan tersebut terdengar......
Hatiku serasa sesak, terlihat Qin Yuming yang menatap An An yang menangis dengan sangat kencang, dan mulai tertawa, sampai menggunakan kakinya yang di balut dengan sepatu high heels itu, menendang kecil badan anak kecil layaknya sebuah mainan.
Seluruh amarah didalam tubuhku langsung naik, aku sangat marah sampai terasa sudah mau meledak.
Aku berlari ke arah sana tanpa memperdulikan hal apapun, dengan marah aku mendorong keras Qin Yuming, ku angat tangan, dengan sekuat tenaga aku menamparnya, aku berteriak dengan marah, "Dasar manusia jalang!"
Qin Yuming tidak menyangka aku akan muncul, dengan pasrah menerima tamparanku, dan ketika dia sadar, dia menatapku dengan tajam.
Dia belum sempat bereaksi, Cheng Yang langsung berlari keluar, dan mendorongku, "Apa yang salah dari Ning Xi?! Beraninya sembarangan memukul orang dirumahku, dan kakak iparku yang dipukul!"
Aku tidak sempat menghindar, aku terdorong beberapa langkah dan baru dapat berdiri menegakkan bayangan tubuhku, "Dialah orang yang kupukul!"
Jika membunuh orang tidak salah, aku juga mempunyai pikiran untuk membunuh Qin Yuming.
Terus terang, aku ingin menuju kesana memeluk An An, dan malah aku melihat dia membangkitkan badan sambil menangis, dan menuju ke arah Cheng Yang yang berjarak paling dekat dengannya.
Mungkin karena dia berada di rumah Cheng Yang selama beberapa hari, dan membuatnya sudah terasa akrab bermain bersama Cheng Yang, sehingga disaat ini otomatis dia berjalan ke arah Cheng Yang, wajahnya masih terdapat air mata, kemudian dia mengangkat tangan, ingin agar Cheng Yang menggendongnya
"Kekeke."
Siapa yang menyangka, Cheng Yang tertawa dingin, merangkul lengan Qin Yuming, sambil tertawa dia berkata kepadanya: "Kakak ipar, coba kamu pikir benar tidak ada masalah denga IQ anak ini, aku sanbgat membencinya, tapi dia masih ingin aku menggendongnya?"
Mata Qin Yuming dipenuhi dengan kepuasaan, kemudian dengan sangat lembut dia membuka mulutnya dan berkata, "Apa yang kamu keluhkan terhadap anak kecil?"
Kalimat dari Cheng Yang, membuat aku marah sampai badanku bergetar, air mataku tidak bisa ditahan untuk keluar.
Terhadap seorang anak kecil, mulutnya juga bisa beracun sampai tahap ini!
Aku menggendong An An dari lantai, dengan amarah dan kesal aku menatap Cheng Yang, "Orang sepertimu, seumur hidup tidak akan pantai menjadi seorang bibi untuk anakku!"
Cheng Yang bingung sejenak, kemudian melihat kearahku, kemudian lagi dia menatap An An dengan penuh kesal, "Kamu kira aku akan menyayanginya? Anakmu, Keluarga Cheng juga tidak pantas menganggapnya! Siapa yang tahu apa dia benar bibit benih dari kakakku, bagaimana kalau itu punya pria liar diluar sana?"
"Bak!"
Aku sama sekali tidak bisa menahan diriku, dan aku tidak ingin menahan diriku lagi!
Ku angkat tanganku dan kulemparkan sebuah tamparan untuknya.
Aku menggendong An An, air mataku mengalir semakin deras.
Jelas-jelas dia masih sangat kecil, kenapa dia harus menghadapi seuntai kalimat seperti itu, apalagi, itu terucap dari seorang tante kandungnya sendiri.
Aku sangat tidak tega dengannya.
Cheng Yang sangat kaget dan mengangkat tangannya untuk memeluk wajahnya, dengan perasaan tidak menyangka dia menatapku, "Kamu......"
"Kamu sudah gila ya?!"
Tiba-tiba muncul amarah dibalik tubuhnya.
Suara serak yang tidak asing ini, menjadi sebuah senjata terakhir yang menghancurkanku.
Dia tidak menanyakan alasan apapun, langsung membuka mulut dan menyalahkanku!
Atas dasar apa.
Hanya karena orang itu adalah adik perempuannya, apa dia masih memiliki hati nurani.
Bagaimana hal nya dengan aku, aku ini di anggap sebagai apa.
Aku menghapus air mataku, membalikkan badan dan menatap dingin ke arah Cheng Jinshi yang memakai coat hitam itu, kemudian aku berkata sepatah demi kata, "Cheng Jinshi, aku ingin bercerai denganmu."
"Xiao Xi, jangan terlalu emosi." Qin Yuming langsung mengubah dirinya langsung, berpura-pura menjadi seorang yang baik.
"Kenapa, bukannya ini yang kamu harapkan?"
Aku menatap dirinya sepenuhnya, seakan tubuhnya akan kutatap sampai berlubang.
Cheng Jinshi bertanya kepadaku dengan penuh curiga, "Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Kak! Dia tidak hanya memukulku, dia juga menampar kakak ipar......"
Cheng Yang menutupi wajahnya sambil menangis dan melaporkan tuntutannya itu, Qin Yuming memanggil pembantu rumah untuk mengeluarkan es batu agar dikompreskan ke wajahnya.
Ketika Qin Yuming mendengar dia mengatakan hal itu, langsung menoleh ke arah Cheng Jinshi seolah tidak keberatan dengan apapun yang akan terjadi, tetapi dalam matanya tersimpan perasaan sedih yang tidak dapat diungkapkan, Jinshi, aku tidak apa-apa, Xiao Xi juga hanya karena terlalu ingin membawa sang anak pulang ke rumah."
Cheng Jinshi menatap ku dengan marah, dengan suara dingin dan rendah, "Kenapa harus sampai memukul orang?"
"Cheng Jinshi, kamu sendiri tidak jelas asal usul permasalahannya, dan kamu hanya ingin menggantikan orang kesayanganmu untuk kecewa?"
Hatiku sangat sakit.
"Aku beri kamu kesempatan untuk menjelaskan, masalah lain tidak perlu dibahas terlebih dahulu, sekarang putuskan dulu apakah kamu ingin meminta maaf ke mereka." Dia berkata dengan suara datar.
Ha.
Hal ini pun disebut memberiku kesempatan untuk menjelaskan?
Mengapa bukan mereka yang meminta maaf kepadaku, meminta maaf ke An An!
Aku menatapnya dengan penuh rasa kecewa, air mataku tidak bisa tertahan dan mengalir deras, "Aku tidak perlu menjelaskan padamu!"
Suamiku, hanya bisa melindungi orang.
Tidak ada yang lain selain rasa perih dihatiku.
"Seperti sebuah halusinasi, hancur seketika hanya dengan satu sentuhan......"
Ponsel yang ada didalam jaketku berdering, satu tangan menggendong An An, satiu tangan lagi mengambil ponsel, setelah kulihat, air mataku semakin deras.
Mungkin karena, pria ini pernah bilang kepadaku, jangan lupa mencarinya jika aku berada dalam kesulitan.
"Halo, ada apa?" aku berusaha mengendalikan suara aku yang serak tertekan itu, mengangkat telepon.
Shen Yanting yang berada disana terdiam dua detik, dengan ragu dia membuka mulut, "Kamu sedang menangis?"
"Tidak."
Aku tidak berpikir panjang dan langsung mengatakan tidak.
Dia tidak percaya, malah semakin yakin, "Apa yang sebenarnya telah terjadi, perlu bantuan?"
Novel Terkait
That Night
Star AngelYou're My Savior
Shella NaviMenantu Hebat
Alwi GoMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniTen Years
VivianMenunggumu Kembali
NovanKing Of Red Sea
Hideo TakashiYama's Wife
ClarkCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu