Cintaku Pada Presdir - Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
Sore ini, aku menelepon ke Fu Songhe untuk mengundurkan diri, dia tidak menyambutnya dengan baik.
Tapi aku sudah sangat jelas, jikalau aku tidak melakukan ini, aku akan kehilangan kesempatan menemani anakku tumbuh besar.
Lagipula, dia juga ada kemungkinan untuk menjual proyek ini.
Aku tidak mau di manfaatkan seperti itu, apalagi pihak yang harus dihadapi itu Qin Yuming atau Su Shanshan.
Dan Chen Jinshi sudah berjanji tidak akan muncul dihadapanku.
Beberapa hari ini, aku dan An An diam di rumah.
Aku mengesampingkan semua masalah yang ada, dengan An An aku ingin membayar semua kasih sayang yang tidak dia rasakan.
Hari ini, aku menerima telepon dari kepolisian.
“Halo, ini dengan Ning Xi? Ini adalah kepolisian dari kota Nan, Lin Huasheng di dakwa atas pembunuhan kakek anda. Sidangnya akan dilaksanakan hari selasa jam 10 pagi. Anda diharapkan hadir di persidangan tepat waktu.”
Paman pulang ke negaranya beberapa hari lalu, bertepatan saat polisi memberitahuku tentang hal ini, lalu akan melalui proses hukum untuk melawan tuntutan hukum.
Awalnya aku masih khawatir dengan apa yang terjadi, sekarang, akhirnya telah diputuskan.
Aku yang beberapa hari ini karena menemani An An hatiku sudah melunak, sekarang sudah kembali sedikit keras, aku mengatakan dengan tegas: “Baik, aku akan hadir tepat waktu.”
Paman telah membunuh kakek, dia harus menerima pelajaran setimpal!
“Ma……”
An An yang sedari tadi bermain dilantai tiba tiba mengamit tanganku, dan memanggilku dengan suara anak-anak uniknya.
Belakangan ini cara dia memanggil “Mama” sudah semakin lancar.
Aku tidak bisa menahan tawa, lalu aku menggendongnya dan membawanya duduk diatas pahaku, “An An, mama sangat sayang padamu, kamu sayang ga sama mama?”
An An mengedipkan manik matanya polos, dengan mulut yang mengoceh, tidak mengerti.
Hanya saja tanpa disadari, telah menghilangkan rasa marah dan kesalku.
Pantas saja orang mengatakan, kalau sudah menjadi ibu, sifat seorang wanita akan berubah.
Ternyata itu benar.
Pada hari persidangan, pagi-pagi aku sudah bangun dan berganti baju dengan pakaian santai, perutku sudah kelihatan sedikit membesar.
“Setelah urusanku selesai aku akan langsung pulang, Jika An An bangun kamu bisa membujuknya terlebih dahulu.”
Sebelum keluar rumah, aku berpesan pada Bibi Mo.
An An sekarang sangat menempel padaku, kadang pagi saat dia terbangun dan tidak melihatku, bahkan susu pun tidak mau diminum.
“Ei, baiklah, kamu urus saja urusanmu.” Kata Bibi Mo.
Aku mengganti sepatu, dan membuka pintu villa, dengan punggung tegak dan pandangan mata pasti, tapi dalam hatiku ada sedikit rasa tidak aman.
Aku tahu sesampainya aku di pengadilan, apa yang akan aku hadapi.
Menuntut paman sendiri, orang tanpa belas kasihan itu tampaknya akan menelanku hidup-hidup.
Kakak sepupu dan bibi, tidak akan mudah melepaskan aku.
Tapi, aku tidak boleh mundur.
Kakek, aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu pergi begitu saja.
“Ti——”
Aku sedang berjalan ketika mendengar ada klakson dari belakang. Menoleh kebelakang dan melihat mobil yang tak asing.”
Aku berbalik, pura-pura tidak melihat mobil tadi.
Dari belakang mobil itu menambah kecepatan, dan dengan tiba-tiba berhenti disampingku.
Cheng Jinshi turun dari mobil, dengan ekspresi dingin, “Naik.”
“Bukannya kamu bilang tak akan muncul dihadapanku?”Tanyaku datar.
Dia tak berkata apapun, dan menarik lenganku memaksaku masuk ke mobil.
“Apa-apaan kamu?!”
Ini sungguh brengsek dan tidak sopan.
Dia membantuku memasang sabuk pengaman, kemudian duduk dikursi pengemudi, “Aku akan menemanimu ke pengadilan.”
Aku pun terdiam, “Oh.”
Aku tidak pernah mengatakan hal ini padanya, tapi dia tetap hadir.
Aku rasa dia menaruh perhatian pada hal ini.
“Aa——”
Baru saja mobil berhenti di pengadilan, belum berjalan masuk, tiba-tiba ada sesuatu yang dilemparkan padaku, Cheng Jinshi langsung melindungiku dalam pelukannya.
Tapi tiba-tiba ada bau tidak sedap, yang perlahan menyebar.
Sebelum aku sempat bereaksi, Lin Yuelan dan bibi tiba tiba menyeruak keluar.
Sama sekali tidak sama dengan bayanganku, bahan lebih parah.
Lin Yuelan menunjukku, dan langsung menanyakan dengan pertanyaan keji:“Ning Xi, kamu ini pembawa sial! Atas dasar apa kamu menuntut ayahku?!”
“Kamu yang melemparnya?”
Tanyaku tenang.
“Aku tanya kenapa kamu menuntut ayahku!!” Dia tidak menghiraukan pertanyaanku dan meninggikan teriakannya.
“Menurutmu? Kamu tidak tahu, lalu kamu pikir bagaimana kompensasi dari Song Yang bagaimana bisa sampai padamu?”
Kataku sambil mengertakan gigiku.
Satu keluarga ini sedang dalam amarah.
“Itu bukan urusanmu, aku dengan senang hati memberikanya, emang kamu bisa mengaturku?” Kata Lin Yuelan tegas.
“Lin Yuelan, aku menyarankanmu untuk sadar. Song Yang hanya memanfaatkanmu.”
Aku melihatnya seperti itu, merasa benci tapi kasihan, masih mengira Song Yang akan menikahinya.
Dengan nada dingin dia mendengus, “Kamu tidak perlu menghiraukan masalah ini, jalang sepertimu, lebih baik kamu cabut tuntutannya, jika kamu berani menyakiti ayahku, aku tidak akan melepaskanmu seumur hidup!”
“Lalu bagaimana dengan kakek! Kakek dibunuh oleh ayahmu, berdasarkan apa aku mencabut tuntutan!? Aku beritahu, bahkan jika kamu sudah menyerahkan semuanya, aku tidak akan melepaskannya!”
Amarah dalam tubuhku tersulut, aku sudah tidak bisa menahanya dan berteriak padanya.
Kenapa hal ini sampai di titik ini, mereka masih saja tidak sadar dan mengkoreksi diri sendiri, malah menjadi lebih agresif.
“Kamu! Aku menggantikan ibumu untuk mendidikmu, karena orang sepertimu tidak punya adat!”
bibi menegurku dengan muka memerah dengan jari tangan diacungkan menunjukku.”
Aku kembali sadar, dengan sedikit tenaga, lalu dengan Cheng Jinshi memeluk pinggangku, dengan tatapan menghujam ke bibi, “Kamu siapa, berani mendidikku?”
“Kamu……Ini masalah keluargaku, kamu lebih baik tidak ikut campur.”
bibi tiba-tiba melembut.
Lin Yuelan juga menambahkan, “Ya benar! Dan lagi, Tuan Cheng, kamu tidak tahu seberapa kejinya Ning Xi! Untungnya kamu menceraikanya dari awal, jika tidak kamu mungkin akan menyesal seumur hidup.”
Dia selalu cemburu, ketika aku menikah dengan Cheng Jinshi. Dan sekarang mengetahui aku sudah kembali bersama Cheng Jinshi matanya penuh dengan rasa iri.
Lin Yuelan mengira Cheng Jinshi sudah goyah, dan kemudian secara blak-blakan mengatakan: “Karena dia tidak senang rumah sakit malah memberikan kompensasi ke keluarga kami, maka dia menuntut ayahku telah membunuh kakek! Wanita seperti ini kamu masih menginginkannya?”
Tawa dingin lolos dari mulutku, aku masih berdiri disini, dia berani-beraninya mengatakan hal itu.
Jika aku tidak bediri sini, mungkin saja dia bisa mengatakan hal yang lebih buruk lagi.
Cheng Jinshi mengerutkan alisnya, seperti menimbang apa kata Lin Yuelan, Aku memandangnya, “Kamu…”
“Benarkah ?”
Dia memotong kataku dan bertanya pada Lin Yuelan.
Lin Yuelan memandangku, dan langsung mengangguk berujar pada Cheng Jinshi, “Benar, makanya, ketika awalnya kamu memutuskan untuk cerai, itu merupakan keputusan yang benar! Pria yang menikahinya, sungguh sial.”
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangUntouchable Love
Devil BuddyMy Superhero
JessiDoctor Stranger
Kevin WongMata Superman
BrickThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu