Cintaku Pada Presdir - Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!

Awalnya ia memikirkan hal yang sama dengan aku.

Aku menghembuskan nafas, memberitahukan apa yang telah terjadi akhir-akhir ini kepadanya.

Dia terkejut, "Cinta pertama Cheng Jinshi ?“

Aku tersenyum dingin, lalu memberi pandangan yang meyakinkannya.

"Semua ini apa ? Aku rasa alasan ayahmu datang ke rumahmu ada kaitannya dengan cinta pertamanya. " Zhou Xueke mengerutkan alisnya, "Tidak bisa, aku harus menelepon Zhou Ziyun."

”Jangan!“

Aku dengan sigap memberhentikan Zhou Xueke yang menekan teleponnya, "Jangan meneleponnya, ini bukanlah masalah besar, aku dapat mengatasinya.”

Aku tidak ingin berhutang apapun dengan Zhou Ziyun.

Bahkan jika Zhou Ziyun membantu aku, ia akan bertentangan dengan Cheng Jinshi.

Aku tidak ingin melibatkannya.

Xueke menatap aku lalu berkata, "Ok, tapi jika ada sesuatu hal yang lain, pastikan kamu mengatakannya kepada aku."

Aku tertawa, "Ya, aku tahu."

Xueke berdiri lalu merapikan roknya yang kusut, kemudian segera menarik aku, "Ayo kita pergi makan."

"Baik"

Keributan Ning Zhenfeng ini membuat aku tidak memiliki mood untuk menyelesaikan masakan.

Mobil Xueke diparkir di bawah, setelah kami naik ke mobil, dia bertanya kepada aku ingin makan apa, lalu ia langsung mengemudi ke sebuah mall.

Banyak restoran.

Dekat dengan rumah aku, hanya perlu mengemudi 10 menit.

Karena kami tidak melakukan reservasi terlebih dahulu, maka mengantri beberapa saat. Kami sangat kelaparan, akhirnya pun kami makan dengan puas.

"Bagaimana dengan Su Shanshan yang ingin membeli desain itu?" Sambil mengunyah makanan, Xueke berkata :"Kamu memiliki rencana apa?"

"Masih dapat merencanakan apa? Aku tidak dapat menjual kepadanya. Bahkan tong sampahpun tidak akan aku berikan kepadanya."

Tanpa ragu aku mengatakannya.

Bagi aku, lebih baik mati daripada memberikan karya desain aku kepada Su Shanshan, apalagi tertera namanya. Aku sungguh tidak sudi.

"Cukup tegas, tapi memang seharusnya begitu, jangan sampai dia seenaknya layaknya seorang putri." Xueke tidak tahan merasa sangat jijik.

Aku tertawa, "Dia memang seorang putri."

Dia adalah anak tunggal keluarga Su. Seluruh harta warisan keluarga Su adalah miliknya, sehingga tentulah dia seorang putri.

Kebanyakan orang, dibagi menjadi tiga enam atau sembilan.

Ada orang yang sangat berusaha untuk dapat menuju negeri Roma, tetapi ada sebagian orang yang lahir di Roma.

"Ahh ..."

Ketika aku sedang makan, tiba-tiba ada percikan air membasahi wajah aku.

"Tidak disangka kamu malah senang-senang makan disin!"

Lin Zhi dengan gelas kosongnya, memandang aku dengan wajah yang mencibir.

Aku dengan heran menjawab, "Kenapa tidak bisa?"

"Memangnya kenapa tidak bisa? Apakah kamu tidak waras?!"

Melihat aku disiram oleh LinZhi, Xueke segerah memukul meja, lalu memarahi Lin Zhi.

Lin Zhi selalu di hormati banyak orang, sehingga tidak sering menerima amarah orang lain. Sehingga ia langsung mengangkat tangannya, menampar Xueke yang telah memarahinya,"Kamu tidak pernah di ajari sopan santun ya? Apakah pantas berbicara seperti itu kepada orang yang lebih tua?"

"Hei!"

Dia sudah melewati batas kesabaran aku, tanpa berpikir lebih lagi, aku mengangkat tangan, lalu menampar wajah Lin Zhi. "Mengapa kamu memperlakukan teman aku seperti itu? Apakah kamu yang lebih tua seharusnya melakukan tindakan seperti ini?"

Aku sungguh tidak tahan dengan gaya kunonya itu!

Bahkan Xueke tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya, dengan seenaknya ditamparl Xueke, langsung menamparnya.

Lebih-lebih lagi menghakimi etika Xueke.

Lin Zhi menjadi tertegun setelah menerima tamparan dari aku.

Kami menjadi pusat perhatian orang-orang di restaurant itu, ada yang membicarakan Lin Zhi dan ada juga yang membicarakan kami.

Aku menarik Xueke lalu pergi, aku tidak ingin mempermalukan diri di depan publik.

"Berhenti kamu!" Lin Zhi tidak pernah mengalami kekalahan.

Lin Zhi datang mengejar, dari belakang ia menarik rambut aku, menuju luar restaurant. Ia juga mengomel :"Ketika Jinshi melamar kamu lagi, mengapa kamu malah berani menolaknya? Kamu mengira dirimu sebagai pemeran utamanya ya? Aku beri tahu ya, Jika kami menyuruhmu melakukan sesuatu, lakukanlah, darimana kamu bisa tidak patuh pada keluarga kami?!"

Air liur nya mengenai wajahku, membuktikan bahwa dia bukanlah orang yang layak di hormati.

Aku baru mengerti, alasan mengapa Lin Zhi meludahi aku bukanlah karena aku menolak lamaran dari Jinshi.

Aku merasa mereka sekeluarga sudah tidak waras.

"Bukankah kamu seharusnya tidak membeciku? Keputusanku untuk tidak menikah lagi, seharusnya membuatmu senang. Sekarang buat apa kamu marah seperti ini?Bukankah ini terlalu memalukan?" Ada banyak orang disekeliling yang melihat, aku merasa sangat malu.

Xueke hampir tidak memberi respon apa-apa. Ia langsung mencoba menjauhkan aku dan Lin Zhi, "Apakah keluarga Cheng itu memiliki karma, sehingga semuanya bercerai? Buat apa melibatkan Xiao Xi lagi ? Bukankah cinta pertama Jinshi telah kembali? Biarkanlah mereka menikah!"

"Jika kamu tidak menikahinya, kamu harus meninggalkan kota ini. Jika tidak, semua orang yang berada di sekitarmu akan menderita karena tidakanmu ini!"

Lin Zhi tidak menyerah untuk mengaumkan amarahnya. Pandangan yang penuh dengan kebenciannya itu menatap kepada aku. Aku Tidak tahu dari mana asal kebenciannya itu.

Seharusnya, aku yang membenci dia baru benar.

"Hei, Kamu benar-benar keterlaluan! Aku tidak mengerti, mengapa pria diam seperti Jinshi, memiliki ibu yang sakit jiwa sepertimu!" Xueke mengeluarkan perkataan yang sangat menusuk.

Perkataan itu membuat Lin Zhi semakin naik darah, sehingga ia menampar Xueke, lalu bertanya kepada Xueke, "Apa yang baru saja kamu katakan?"

Xueke sangat marah, lalu mendorong Lin Zhi, "Kamu sungguh tidak waras!"

Lin Zhi terjatuh ke tanah, dia tidak mengira Xueke akan mendorongnnya, untuk beberapa saat ia terdiam dan pandangan Lin Zhi menjadi kosong.

Aku segera menarik Xueke untuk pergi. Aku sudah tidak ingin berurusan lagi dengan Lin Zhi.

Sejak kecil hingga dewasa Xueke, tidak pernah mengalami hal seperti ini. Aku meminta maaf kepadanya, "Maaf, Aku benar-benar tidak menyangka, Lin Zhi akan menampar mu."

Xueke mengangkat alisnya, "Untuk apa meminta maaf? Bukankah kamu sudah membantuku menamparnya kembali? Aku sudah lega."

"Aku tidak merasa lega.''

Dadaku masih terasa sesak.

"Aku benar-benar tidak mengira, selama kamu bersama Jinshi, bagaimana kamu dapat baik-baik saja terhadap wanita gila itu?" Xueke mengela napasnya.

"Dulu Lin Zhi tidak seperti itu, tidak tahu sejak kapan ia berubah seperti ini terhadapku."

Aku tidak mengerti, dan tidak dapat memikirkan sejak kapan Lin Zhi berbuah menjadi seperti ini.

Sesampai di rumah, aku segera mengambil es batu, lalu mengompres wajah Xueke.

Xueke tersenyum, karena pipinya menjadi lebam kemerahan. Ia menghela nafas, berkata :Hei, menurutmu apakah aku cukup menyayangimu? Saat sore aku membantumu mengompres, dan sekarang kamu yang mengompres aku. Ini benar-benar sebuah berkah dan kutukan!"

"Sudahlah, aku tidak akan membiarkanmu ikut campur urusanku lagi!"

Aku tidak menjawab dengan cara baik.

"Aku sudah terlalu malas untuk pergi, aku ingin tidur disini bersamamu."

Setelah selesai mengompres, Xueke pergi ke kamar mandi, “Aku akan mandi."

Aku tersenyum, lalu kembali ke kamar mengambil piyamanya.

Keesokan harinya, kami bersama-sama pergi ke kantor. Xueke mengantarku ke kantor.

Sehingga menghemat langkahku.

Segera setelah aku tiba di perusahaan, aku pergi ke kantor Fu.

Masih sangat pagi, aku pun tidak tahu apakah dia telah tiba.

"Tuan Fu?"

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu