Precious Moment - Bab 23 Wanita Yang Tidak Ingat Berterima Kasih

Setelah mendengar perkataan Tiffanny Wen dan ibu tirinya Tania Qin, semua orang melihat mereka dengan pandangan yang aneh, dan pemikiran yang berbeda-beda.

Jessica Qin serasa otaknya menjadi lumpuh, dia merasa bahwa orang-orang tidak mempercayai ibunya, kemudian dengan berpura-pura murah hati berkata: “ Semuanya, aku mewakili kakakku untuk meminta maaf, kakakku benar-benar tidak sengaja……”

Dia berkata dengan meminta maaf, Tiffanny Wen memandangi keluarga yang terdiri dari 3 orang ini dan menertawakan dirinya sendiri, kalian memang benar-benar satu keluarga!

Pada saat ini ada seorang pria yang seumuran Hanson Wen keluar dari kerumunan, dan dengan nada sedikit mengejek berkata: “huh, aku justru ingin mempunya anak yang tidak berbakti.

Hanson Wen menatap pria yang keluar dengan tiba-tiba itu. Dia kenal pria ini adalah ketua eksekutif perusahaan One World Real Estate.

Sebenarnya bahwa Hanson Wen tidak berani berani berbuat kesalahan pada orang-orang di sana, ini hanya demi kondisi ekonomi perusahaannya, karena kalau tidak ada orang yang berinvestasi lagi, perusahaannya ini bisa tutup kapan saja.

Dia dengan keras berpikir untuk mencari orang yang dapat membantu memecahkan masalahnya, mendengar bahwa Louise akan datang ke perjamuan malam ini, dia berpikir pasti akan ada banyak orang kaya yang datang, dan dia ingin ada yang bisa mensponsori perusahaannya, kalau dia bisa menemukan presedir Louise, maka perusahaannya dapat bertahan.

Tetapi tidak mungkin dengan identitas yang di milikinya sekarang dapat menerima undangan perjamuan ini, dan alasan mengapa dia memilik undangan untuk datang sekarang adalah karena dia telah membeli undangan ini dari orang lain dengan harga yang tinggi.

Sebelum Hanson Wen datang kesini dia sudah mencari tau informasi terlebih dahulu, tau bahwa designer Louise Theresia Wen juga akan berpartisipasi, tapi saat dia masuk dia tidak tau bahwa Tiffany Wen adalah Theresia Wen.

Kalau saja dia tau, mungkin sifatnya tidak akan seperti ini ke anak perempuannya sendiri.

Ketika pria itu selesai bicara, dia tidak memperhatikan ketiga orang yang berada di sebelahnya, dia berjalan ke arah Tiffanny Wen, menyapannya, dan mengajak Tiffanny Wen pergi.

Tiffanny Wen tidak mengenali pria yang membantunya ini, meskipun dia tidak tau dia siapa, tapi pria itu pasti tau identitas dirinya, kemudian dia berterimakasih dan tersenyum kepada pria paruh baya ini.

Dia benar-benar tidak ingin terjerat lagi, melihat ibu dan putrinya yang jelek dan “ayahnya yang baik”, dia sudah tidak bersemangat, dan mengikuti langkah lelaki itu.

Para penonton melihat bahwa Tiffanny Wen telah pergi, dan mereka melihat sudah tidak ada yang perlu di tonton, jadi merekapun pergi.

Hanson Wen melihat Tiffanny Wen yang berjalan pergi, rasanya dia ingin menahannya, tapi dia tidak bisa, karena tidak berani menyinggung perasaan pria di depannya.

Bagaimana dia bisa mengenali Tiffanny Wen? Hanson Wen curiga dan mulai bertanya-tanya.

Pasangan Ibu dan anak Tania Qin dan Jessica Qin yang otaknya memiliki gangguan, tidak mengerti dengan ekspresi wajah orang-orang yang memandang mereka, mereka hanya terus memegang Hanson Wen yang menatap Tiffanny Wen di depannya, “ yo, ekspresinnya, tidak mungkinkah pria tua itu? tatapannya yang seperti rubah, hanya tau dia merayunya……”

Wajah Tania Qin terlihat sedikit cemberut, dan mulutnya mengeluarkan kata-kata kasar untuk Tiffanny Wen.

“Benar, Ibu, perempuan jalang itu pasti sudah sering berkumpul dengan banyak laki-laki, ah, pasti suatu hari dia akan di campakkan”.

“……”

Ibu dan anak itu terus melontarkan kata-kata kasar, semua kata-kata tak tertahankan di keluar dari mulutnya, tidak terlihat bahwa mereka termasuk dalam golongan selebritas, di perjamuan ini maupun termasuk golongan partai.

“Cukup!” terdengar suara kesal Hanson Wen

Ibu dan putri Tania Qin terdiam sejenak, dengan cemberut mereka berkata: “Setelah berhari-hari mencari perempuan jalang ini, hari ini tepatnya tidak bisa melepaskannya pergi, kali ini harus aku harus mendapatkan bagiannya. Kalau tidak……”

……

Tiffanny Wen keluar bersama dengan pria itu, dia menarik nafas yang dalam lalu berkata dengan berterimakasih: “Tuan, terimakasih atas bantuanmu telah menyelamatkanku dari jeratan mereka, kalau tidak aku tidak tau berapa lama lagi aku harus berada disitu”.

Pria itu menjawab dengan sopan: “ Sama-sama nona Theresia Wen, dia mengangkat tangannya”.

Setelah beberapa obrolan keduanya berpisah.

Tiffanny Wen dengan bosan berjalan-jalan, dan setelah merasa bosan, dia berpikir harusnya Andreas Lu masih sendiri melayani tamunya, kemudian dia memutuskan untuk kembali ke Andreas Lu.

Saat Tiffanny Wen kembali, dia melihat Andreas Lu sedang berbicara dengan beberapa CE0, lalu dia berjalan dengan anggun dan berkata, maaf aku telah pergi begitu lama”.

Beberapa Ceo tersenyum dan berkata: “aa, nona Theresia Wen, tidak apa-apa…tidak apa-apa”.

Setelah sudah membicarakan terkait perihal kerjasama, beberapa CEO pun pergi satu demi satu, dan setelah tidak ada orang Andreas Lu bertanya: “Kamu habis darimana, kenapa lama sekali?”

Tiffanny Wen melihat Andreas Lu dengan suasana tidak enak bertanya, dia juga menjawabnya dengan buruk: “Bukannya aku bilang ke kamar belakang? Ada sedikit masalah di jalan, jadi aku berhenti, kemudian pergi mencari udara segar”.

Melihat amarah Tiffanny Wen, dia mengetahui apa yang telah terjadi kepadannya, karena tadi samar-samar dia ada mendengarnya.

Nada suara Andreas Lu sedikit melambat: “Para senior di dunia design sudah tiba, ayo pergi aku kenalkan kamu kepada mereka”.

Suasana hatinnya pelan-pelan berubah setelah mendengar bahwa Anthony dan para senior lainnya telah tiba, ini membuat hatinya merasa senang, dan bersama Andreas lu pergi mencari Anthony yang berada di ruang tunggu.

Saat mendorong pintu ruang tunggu, di dalam ada beberapa orang sedang duduk, ada salah satu pria paruh baya yang duduk di tengah-tengah, dia memakai baju tunik yang sangat rapih, tidak seperti tunik yang di pakai oleh kebanyakan orang, seperti model trend terbaru, kelihatannya santai tapi juga sopan. Wajahnya yang penuh dengan pengalaman, meskipun kedua matanya perlahan-lahan tampak cekung ke dalam, tetapi masih terlihat bersinar, melihatnya sangat berkharisma, dan rambutnya sangat rapi. Dia sedang tersenyum dan berbicara kepada orang-orang di sekitarnnya, sangat ramah dan sopan.

Pria tua paruh baya ini adalah senior Anthony yang sangat di kaguminya.

Melihat Tiffanny Wen dan Andreas Lu masuk, orang-orang di dalam langsung menyambutnya, kecuali Anthony dan beberapa orang yang lebih tua, yang lebih muda semua bangkit berdiri dan menyapa dengan beberapa kata.

Tiffanny Wen berjalan ke arah Anthony menyapanya dengan sopan dan berkata: “Apa kabar senior Anthony, aku sangat senang bisa bertemu denganmu, kamu adalah idolaku”.

“HAHA, Theresia Wen, kamu juga orang hebat”.

“Tidak, mana berani aku membuat senior mengatakan itu? Designku belum seberapa dan kecil, mana bisa di sandingkan dengan senior punya, aku punya tidak bisa di bandingkan dengan senior punya……”

“HAHA…anak yang baik……”

Keduanya mengobrol dengan gembira, mereka meninggalkan Andreas Lu sendiri.

Tiffanny Wen, dasar wanita yang tidak tau berterimakasih! Andreas Lu sedikit marah, huh, di dunia ini tidak ada yang berani mencampakkannya seperti ini!

Pada saat ini, Hanson Wen akhirnya bisa menemukan Andreas Lu, dengan buru-buru mengajak Tania Qin untuk menyambutnya, berpikir untuk menggunakan wajah Tania Qin untuk menarik hubungan.

“Tuan muda, apa kabar, aku adalah……”

Tania Qin merasa tidak berdaya, begitu melihat wajah tampan Andreas Lu dia tidak bisa berpaling dari bintang kecil ini.

Melihat wajah Tania yang tidak berdaya, membuat Hanson menjadi kesal karena tujuannya tidak tercapai ……

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu