Cutie Mom - Bab 375 Sebuah Malam Yang Tidak Biasa

Di kediaman Zhong.

Papa Zhong segera menyuruh orang untuk mempersiapkan kamar anak-anak, membelikan setumpuk mainan untuk cucunya, Daniel seketika menjadi sangat senang, sampai-sampai lupa untuk pulang.

Di kediaman Zhong pada tengah malam.

Tubuh Alex Zhong yang tinggi semampai berdiri di teras jendela terlihat sangat kesepian, cahaya yang hangat malah tidak mampu untuk membuat kesedihan sosok tubuhnya sirna. Cindy tidak bersedia memaafkannya, juga tidak mengizinkannya untuk melakukan berbagai sikap yang mesra, hal ini telah membuat Alex Zhong penuh keresahan.

Mengingat ini semua adalah kesalahannya, Lola Liu telah mati, Fey Liu demi menebus dosa, dia pergi menjadi suster di gereja, sedangkan Alex Zhong sendiri sama sekali tidak sadar bahwa orang yang bersetubuh dengannya adalah Cindy, kalau menyadarinya lebih awal, apakah semua ini bisa terhindar?

Cindy Zhong juga tidak bisa tidur, walaupun telah menemukan Daniel, tapi meskipun dirinya berada disampingnya, sang anak malah tidak tahu bahwa dia adalah ibu kandungnya, hatinya masih terasa pahit, tidak bisa tidur dan seorang diri pergi ke teras untuk menghirup udara segar.

Tertiup sebuah aroma rokok, ketika dia mengangkat kepalanya langsung terlihat sebuah sosok tubuh yang tinggi besar. Malam ini Alex Zhong tidak lengket terhadapnya, tidak menyangka ternyata dia sedang bersembunyi disini untuk merokok!

Cindy membalikkan badan, tidak ingin menetap di tempat yang sama dengannya, takut dirinya tidak mampu menghadapinya, tetapi malah dengan tidak sengata telah menendang pintu menuju teras.

Alex Zhong langsung membalikkan badan ketika mendengar suara itu, "Cindy?"

Cindy Zhong membalikkan badan, karena terlalu panik mengakibatkan kelapanya terbentur, merasa sedikit sakit.

Alex Zhong membuang puntung rokok, langsung dengan langkah besar berjalan, menyadari Cindy sedang mengelus kepalanya. "Kepalamu terbentur?"

"Tidak!" Cindy Zhong menggelengkan kepala membantahnya, tapi tetap terasa sangat sakit, tidak tahan untuk berkata tajam, berbalik badan dan hendak pergi, "Aku pergi tidur dulu!"

"Bohong!" Tubuh Alex Zhong yang tinggi seketika telah mendekat, menghalanginya, tidak membiarkannya untuk pergi.

"Awas, tengah malam tidak pergi tidur malah datang kesini untuk merokok, dasar hantu perokok." Melihat sosok tubuh yang menghalangi jalannya, Cindy dengan tanpa segan mengatakannya.

Alex Zhong malah dengan hati-hati memeriksa keningnya, menyadari keningnya telah benjol akibat benturan, langsung menjadi panik, "Kenapa bisa terbentur sampai separah ini? Cepat, kita pergi ke rumah sakit!"

Setelah mengatakannya Alex Zhong langsung menggendongnya.

"Apanya yang kerumah sakit, hanya terbentur saja, kamu gila ya!" Cindy menutupi kepalanya, "Lepaskan aku!"

Alex Zhong menggendongnya kembali ke kamarnya. "Aku bantu kamu kompres sejenak ya!"

Benar, hanya sekedar terbentur malah langsung pergi ke rumah sakit memang terlalu berlebihan, lagipula tidak sampai berdarah, tapi Alex Zhong hanya sekedar panik. "Duduk dan tunggulah, aku pergi carikan es untukmu."

Cindy kaget, waktu kecil dia juga seperti itu, asalkan dia terluka walaupun hanya sedikit, Alex Zhong langsung sangat panik, tapi dari awal Alex Zhong hanya menganggapnya sebagai adik. Beberapa tahun ini terus seperti ini, tapi beberapa hari yang lalu dia malah mengatakan dia ingin menikah dengannya bukan karena tanggung jawab, melainkan karena perasaan cinta, Cindy tidak tahu harus bagaimana caranya mempercayainya, selama ini Cindy tidak menyadarinya, selama enam tahun ini tidak pernah menyadari perasaan cintanya, apakah Alex Zhong benar-benar bisa mencintainya?

Melihatnya langsung bergegas berlari ke bawah mengambil es, Cindy mengamati kamarnya Alex Zhong, pernah berkali-kali dirinya diam-diam memasukinya untuk tidur dan mencium aroma di tempat yang pernah ditiduri Alex Zhong, tapi setiap kali adalah secara diam-diam, luka akibat percintaan itu, rasa kecewa yang bertubi-tubi, membuatnya yang mengingat kembali masa-masa itu menjadi bersuasana kacau.

Alex Zhong bergegas ke atas lagi, terlihat dia sedang mengalirkan air mata, Alex Zhong dengan panik bertanya: "Cindy, ada apa? Sakit? Sangat sakit ya?"

"......" Cindy menggelengkan kepala, keningnya sudah lama tidak merasa sakit lagi, sekarang yang sakit adalah hatinya.

"Lalu kenapa menangis?" Alex Zhong sangat berhati-hati, "Sini, berbaringlah, aku bantu kamu kompres sebentar, untuk menghilangkan benjolannya!"

Alex Zhong membuatnya berbaring, menggunakan handuk yang berisi es mengelus benjolan di keningnya dengan perlahan. "Sakit tidak?"

Cindy tidak berkata-kata, tapi air mata malah mengalir lebih deras.

Alex Zhong duduk di samping ranjang, lalu mengambilkan handuk lain untuk menghapus air matanya. "Apakah sangat sakit? Kenapa begitu tidak berhati-hati, lain kali tidak boleh berjalan begitu buru-buru lagi!"

Di wajah yang tampan terdapat ekspresi khawatir dan sedih, dia sangat jarang bereskpresi seperti itu, biasanya selalu tersenyum dan tertawa dengan ceria, tapi ketika terdiam, wajahnya memiliki sebuah aura yang sangat memikat yang sulit untuk digambarkan, merupakan sebuah aura yang sangat unik. Ekspresinya kali ini yang penuh dengan kesedihan, membuat Cindy merasa seperti sedang berhalusinasi telah diperhatikan, halusinasi ini pernah sangat diharapkan dirinya dulu.

"Cindy?" Alex Zhong melihat air matanya semakin lama semakin deras, hatinya sangatlah panik. "Ada apa? Masih tidak bersedia memaafkan kakak? Kakak sungguh telah bersalah!"

Cindy memalingkan kepala, tidak melihatnya, air matanya masih tetap mengalir tanpa henti.

"Cindy, kamu jangan begitu tega seperti ini, apakah harus menunggu sampai rambut telah memutih baru kamu bersedia untuk memaafkanku? Aku dengan tulus meminta maaf terhadapmu, dan dengan tulus berharap kamu bersedia memaafkanku, dan juga, jangan menangis lagi, hatiku akan terasa sakit setiap kali kamu menangis!"

Wajahnya yang ganteng menjadi murung, Alex Zhong penuh dengan kerisauan memandang wanita yang membuat dirinya merasa sedih dan sakit di hadapannya ini, lubuk hatinya menjalar sebuah perasaan perih dan kesal, dirinya telah menyesal, menyesal waktu itu tidak menjaganya dengan baik, dan mengakibatkan Cindy mengalami kepedihan seperti itu.

"Aku sudah tidak menyalahkanmu dari awal! Aku hanya tidak tahu harus menggunakan perasaan seperti apa untuk menghadapimu!" Cindy mengatakan dengan jujur, berusaha menghentikan air mata.

Begitu banyak kepedihan dan keperihan hati, semua telah berlalu! Dirinya yang pernah mati sekali sudah belajar untuk tegar dan memaafkan, setelah mengalami kehidupan menjelang batas kematian, tidak ada lagi hal yang tidak bisa terlupakan!

"Jadi apa yang kamu tangiskan?" Ekspresinya yang dingin telah terlihat tak berdaya. Alex Zhong melihatnya dengan jarak yang dekat.

"Aku hanya sedang teringat akan masa lalu!" Cindy bergumam. "Kepalaku sudah tidak sakit lagi, ambillah handuknya, aku ingin kembali ke kamarku untuk istirahat!"

Cindy telah bangun dan duduk, meletakkan handuk ke tangannya ALex Zhong.

Cindy hendak pergi, Alex Zhong malah menarik tangannya. "Cindy, jangan pergi, malam ini jangan pergi, boleh tidak?"

Badannya gemetar sejenak, membalikkan kepala, dengan khawatir memandang Cindy, melamun sejenak, membuat Cindy teringat akan sesuatu. Malam itu, dia telah mabuk, atau mungkin saja tidak mabuk, karena telah meminum bir dan obat perangsang, Cindy memapangnya memasuki kamar hotel.

"Kamu, sungguh telah tidak mengingat malam hari itu?" Cindy menanyakan. "Apakah aku ataupun Lola, kamu sungguh tidak memiliki kesan sama sekali?"

Alex Zhong juga kaget, malam itu, dia......

Dirinya hanya ingat saat itu berkumpul, dirinya meminum sebuah bir yang diberikan oleh Lola Liu, lalu seluruh badannya mulai terasa panas, kepalanya menjadi sangat pusing, beribu gambaran muncul di hadapannya, dia tidak tahu siapa yang telah mengantarnya memasuki kamar, hanya teringat dia adalah seorang gadis!

Di bawah pengaruh mabuk akibat meminum bir ditambah dengan obat perangsang, membuatnya tidak tahan dan langsung memeluk gadis itu setelah memasuki kamar, di dalam ruangan yang gelap, Alex Zhong dengan lancar melepaskan kancing baju gadis itu, tubuh yang sangat panas, di bawah efek obat perangsang, Alex Zhong sama sekali tidak melakukan pemanasan apapun, malah langsung memasukkan bendanya yang keras dan besar ke dalam tempat rahasia sang gadis.

Sentuhannya seketika itu, dengan perlahan membuat Alex Zhong mulai sadar sedikit, apakah ini seorang gadis yang masih perawan? Tapi dia tidak mampu untuk berhenti, dirinya ingin membuka mata dan melihatnya, tapi tidak mampu membukanya, kelopak matanya terasa sangat berat, badannya hanya bisa bergerak sesuai dengan insting.

Sepasang tangan mengelus badan yang berada di bawah tubuhnya, kalau ini adalah pertama kali, dirinya seharusnya meninggalkan sebuah kesan yang bagus untuk sang gadis, ciuman yang lembut terjatuh pada lehernya yang putih bersih, dan dari sana terus menjalar ke tempat lain, terus melakukannya, sampai bagian bawah dari tubuh itu memiliki reaksi.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu