Cutie Mom - Bab 110 Pelukan Yang Bukan Miliknya

Sue Wu meletakkan kopinya di meja, ketenangan dalam kopi, membuat dia secara perlahan duduk di sofa sebelah, air mata tak terbendung dan mengalir keluar.

Sue Wu sungguh sangat kelelahan, baik raga maupun jiwanya, ini adalah kedua kalinya, memberikan dirinya kepada sang iblis, tapi dia tidak bisa berkata apa-apa, ini semua adalah keinginannya sendiri, dia hanya sekedar ingin melihat anaknya sebentar.

Sue Wu menguburkan kepalanya sedalam mungkin di antara kedua lututnya, rasanya dunia begitu gelap, lalu, sepasang sepatu kulit muncul dalam pandangannya yang buram.

Dia dengan perlahan mengangkat kepalanya, dan melihat pria yang berdiri di hadapannya.

Sedangkan pria itu sedang melihat Sue Wu, sama sekali tidak ada ekspresi apapun, tapi seakan-akan bola mata itu sedang memancarkan sesuatu.

Garry Xu mengerutkan keningnya sedikit. "Kenapa menangis?"

Kalau tidak mengatakan kata menangis, mungkin air matanya tidak akan mengalir deras, tapi setelah diucapkan olehnya, air matanya sudah tak mampu untuk dibendung lagi! Melihatnya begitu saja, sambil mengalirkan air mata, jernih dan bening.

Garry Xu tiba-tiba mengulurkan tangan, dengan lembut membawanya ke dalam pelukan.

Dia malah bagaikan seorang bayi yang tidak memiliki tenaga, membiarkan Garry Xu memeluk begitu saja, dan tidak bergerak, bahkan tidak membangkang. Hanya saja dia tahu, pelukan ini bukan untuknya!

“CEO, jangan seperti ini! Aku baik-baik saja!" Suara Sue Wu dingin tanpa kehangatan. "Kopi anda sudah kusiapkan! Sudah kuletakkan di meja."

Dia segera kembali ke kondisi normal seperti biasanya, dia sudah bukan gadis kecil seperti dulu lagi, setelah semua hal yang dia alami, dia bisa melewati semua masalah ini!

Melihat Sue Wu yang segera berusaha menguatkan diri, Garry Xu merasa sangat sakit.

Sue Wu mencium aroma parfum ditubuhnya, kali ini tidak ada aroma rokok. Garry Xu sangat sering merokok, mungkin ini adalah baju baru.

Tapi Sue Wu sama sekali tidak peduli dengan hal seperti ini, dia berjalan melewati Garry Xu.

Dia melihat bagian leher yang berada dibalik kerah bajunya, terdapat bintik-bintik tercetak disana, matanya memancarkan sebuah sinar, lalu melihat kopi yang mengeluarkan uap panas di meja, dia berdiam sejenak, lalu juga ikut keluar.

Garry Xu keluar dari ruang kopi, langsung bertemu dengan Alex Zhong. "Garry, hari ini perusahaan memiliki hal yang sangat penting tidak? Kalau tidak, mau bermain golf tidak?

"Boleh! Kebetulan ingin pergi keluar jalan-jalan? Garry Xu tersenyum, dengan senang langsung menjawabnya.

Alex Zhong terkejut, si es batu ini sejak kapan begitu gampang setuju.

"Garry! Kamu hari ini tidak seperti biasanya? Biasanya saat aku mengajakmu pergi keluar bermain, kamu selalu tidak mempedulikanku, kenapa hari ini malah berubah? Dan wajahmu ini juga aneh, kenapa bisa memerah merona sedikit? Kamu makan salah obat ya, telah memakan obat kuat ya? Kita masih mau pergi bermain golf tidak?

"Minggat!"

""

Lapangan golf.

"Garry, kamu yakin hari ini tidak melakukan sebuah hubungan?" Alex Zhong sambil mengganti pakaian olahraga, sambil menanyakan dengan penuh keheranan, sudah sepanjang hari, dia terus merasa Garry Xu tidak seperti biasanya, begitu penuh dengan semangat!

"Kamu tidak ada habis-habisnya, tidak lelah?" Garry Xu juga melepaskan bajunya untuk mengganti memakai baju olahraga, ekspresi wajahnya seperti hendak tersenyum.

"Tsk tsk tsk......" Alex Zhong membalikkan badannya dan melihat bentuk tubuh Garry Xu, menghela napasnya: "Boleh juga, Garry, boleh juga bentuk badanmu! Biasanya tidak pernah melihatmu fitnes, pasti telah memikat banyak wanita"

Garry Xu memiliki bentuk tubuh seperti segitiga terbalik bagaikan seorang model, tidak terlihat terlalu gagah, juga tidak terlihat terlalu lemah, tingkat kegagahan yang pas, tapi garis ototnya kelihatan jelas, sangat memikat.

"Lain kali aku izinkan kamu masuk kerja tanpa memakai baju". Perkataan Garry Xu hari ini sepertinya sedikit lebih banyak, tidak begitu mengejek tapi malah bisa bercanda.

"Eh? Tunggu, Ada apa dengan bahumu?" Dengan tiba-tiba, Alex Zhong melihat sebuah luka di bahunya Garry Xu, ketika telah melihatnya dengan jelas dia langsung tertawa. "Hahahaha...... Semalam kamu telah menginap dimana? Lihatlah bekas gigitan kucing kecil liar ini! Pantas saja kamu hari ini seperti ini!! Hahaha~"

Garry Xu menundukkan kepala melihat bekas gigitan di bahu, memindahkan pandangan matanya, sepertinya membawa rasa yang lembut.

"Tidak mungkin? Apakah sekarang sedang popular dengan yang sedikit menganiaya? Ada pakai lilin, ataupun borgol tangan tidak?" Alex Zhong mulai bersemangat.

"Kemampuan berimajinasimu sungguh hebat! Wakil CEO Zhong, sepertinya aku harus menyelidikimu". Garry Xu dengan sinis melototi Alex Zhong.

"Garry, memangnya kamu bakalan mati jika hal seperti ini terbongkar? Aku sedang mengkhawatirkanmu, kucing liar mana yang berani menganiaya temanku, aku akan membantumu mengajarinya!" Alex Zhong menjawab.

Garry Xu tidak mempedulikan dia, berjalan menuju tempat memukul bola.

Setelah keduanya bermain beberapa ronde, Garry Xu duduk di kursi dan bersandar istirahat.

"Alex Zhong, pengembangan permainan anak ini kamu saja yang pegang! Setelah konferensinya selesai, lakukanlah proyek ini".

Mengungkit tentang anak ini, mata Alex Zhong hampir saja melompat keluar. "Garry, kamu tidak penasaran dengan orang tuanya anak cerdik dan aneh ini?"

Dalam pikiran Garry Xu langsung terbayang bayangan seorang anak kecil, tersenyum. "Memang sangat penasaran, setelah tanggal konferensinya telah ditetapkan, undanglah orang tuanya, mungkin bisa saling mengenal!"

Dia sungguh ingin bertemu dengan orang tuanya anak itu.

"Sepertinya dia tidak memiliki ayah!" Alex Zhong mengatakannya sambil menggelengkan kepala.

"Kenapa?" Garry Xu mengangkat sebelah alisnya.

Alex Zhong mengikuti nada bicara si anak kecil. "Bukan semua orang bakalan memiliki ayah, ini ibaratnya seperti tidak semua orang memiliki seorang ibu seperti mami! Ini adalah perkataan anak itu, aku mengulangnya saja!"

"Hmm......" Garry Xu menghelakan napas, hatinya ikut berkerut. "Ternyata dia tidak memiliki ayah!"

"Benar! Hanya ada mami! Tunggu sampai kamu bertemu dengan maminya kamu akan mengetahuinya! Sungguh sepasang ibu dan anak yang kasihan!" Alex Zhong diam-diam melihat Garry Xu, Garry Xu pasti tidak tahu anak itu adalah anak Sue Wu, dia tiba-tiba ingin menantikan, kejadian dimana Garry Xu melihat Sue Wu muncul dan menggenggam tangan anak sebesar ini.

"Seleramu telah berubah, menyukai wanita yang sudah memiliki anak? Perlukah aku memperkenalkan beberapa untukmu?" Garry Xu memindahkan pandangan matanya dan melihat Alex Zhong yang berada di samping, sambil bercanda berkata.

"Bukan semuanya kusukai, yang paling penting adalah wanita itu sangat cantik, sangat cantik sampai membuatku merasakan cinta pada pandangan pertama, coba kamu pikir, jika telah memungut anak yang berbakat, kedepannya tidak perlu keluar untuk mencari uang lagi!"

"Kamu sudah mulai merencanakannya?"

"Hmm! Ada rencana, asalkan nanti kalau kamu bertemu dengan wanita cantik itu jangan berebutan denganku. Hahahaha......"Alex Zhong tertawa setelah mengatakannya.

"Kurang kerjaan!" Garry Xu melototinya. "Jangan bilang kamu memang sudah tertarik dengan wanita itu?"

"Memang, sungguh memiliki potensi, ini bukanlah tidak mungkin!"

"Sungguhan?" Pandangan matanya mulai merasa penasaran.

Pandangan mata Garry Xu membuat dia merasa takut, Alex Zhong mulai tertawa lepas. "Apanya yang sungguhan atau tidak, aku hanya bercanda! Tapi anak itu sungguh memiliki bakat!"

Garry Xu membuat ekspresi seakan-akan tidak tahan lagi bersama dengan Alex Zhong, membalikkan badan, dan kembali memasuki arena golf lagi.

Di pintu gerbang sekolah.

Sue Wu telah pulang kerja dan pergi menjemput Jacky, sudah dua malam tidak menjemput Jacky pulang, Sue Wu sangatlah merasa bersalah.

Anak yang lainnya, semua telah pulang, di ruang kelas hanya tinggal beberapa anak saja.

Sedangkan Jacky sedang duduk sendirian melihat buku bergambar, saat Sue Wu tiba di sekolah, sudah melihat anaknya yang kesepian sendirian dari kejauhan. Hatinya merasa nyeri, hatinya bagaikan telah dicambuk, seluruh tubuhnya gemetaran, rasa sakit mulai mengalir ke seluruh tubuhnya secara perlahan.

Dia telah menelantarkan Jacky selama dua hari di sekolah, dulu saat memungutnya dia berjanji akan membesarkannya dengan baik, tapi dia bahkan telah menelatarkan anak yang selucu dan sepengertian ini selama dua hari!

Membalikkan kepalanya, menghapus air mata di sudut mata, Sue Wu memanggilnya, "Jacky...... Mami telah datang menjemputmu, mami ada urusan sebelumnya, ingin minta maaf dengan Jacky!"

"Mami! Kamu telah datang!" Jacky sedang bosan bermain, tiba-tiba mendengar suara Sue Wu, mengangkat kepalanya, langsung dengan senang berlari kemari, seketika langsung jatuh kedalam pelukannya Sue Wu. "Mami, kamu telah pulang?"

Melihat anaknya begitu bersemangat, rasa bersalahnya tidak terhentikan. "Anakku, aku minta maaf, tidak seharusnya mami menelantarkanmu begitu lama! Mami tidak akan keluar kota lagi, mari kita katakan kepada guru, kita hari ini pulang kerumah!"

"Mami tidak keluar kota lagi? Hari ini pulang kerumah!" Anak kecil seakan-akan tidak percaya.

Sue Wu menganggukkan kepalanya, "Pulang, anakku, kita akan pulang!"

Sebuah kalimat, membuat senyuman di wajah anaknya muncul seketika. "Oh! Sudah boleh pulang! Sudah boleh pulang!"

Dia menatap senyuman polos sang anak, air mata malah mengalir dari kelopak matanya, jatuh dengan diam-diam ke lantai, dan membasahi tanah.

"Mami, kenapa kamu mengalirkan air mata lagi? Ada yang menganiaya kamu?" Si anak kecil membalikkan kepalanya dan melihat penampilan Sue Wu, langsung menggunakan tangannya yang mungil membantunya menghapus air mata, anak ini begitu perhatian, membuat Sue Wu hanya merasakan sakit di hatinya, bahkan napas pun mulai tidak stabil.

Sue Wu berjongkok, memeluk dia, dan menguburkan wajahnya di bahu mungilnya sang anak, seakan-akan sedang mencari sebuah sandaran. "Tidak ada yang menganiaya mami, mami hanya sangat senang bisa melihat Jacky, makanya mengalirkan air mata......"

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu