Cutie Mom - Bab 180Pertemuan Di Bandara

Di bandara.

Sue Wu menggenggam tangan Jacky, berjalan ke tempat check in.

"Mommy, kita naik ke pesawat mau kemana?" Jacky dengan penuh kebingungan melihat Sue Wu, mommy yang hari ini tidak sama seperti yang sebelumnya, ekspresinya sangat tegar.

Setelah kembali dari kediaman Xu kemarin, mommy menyuruhnya ke samping, dan mengurung dirinya sendiri di kamar sepanjang hari, terdengar suara tangisan yang samar-samar dari dalam kamar, Jacky tahu masalah tentang Daniel tidak sesederhana seperti perkataan mommy, tapi Jacky tetap akan mendukung apapun yang dilakukan mommy.

Lalu keesokan harinya, mengatakan akan membawanya pergi ke tempat lain untuk memulai hidup yang baru, Jacky menurutinya untuk pergi bersamanya dan tidak menanyakan apapun lagi.

"Pulang ke gunung, di rumah yang pernah kita tinggali dulu!" Ekspresi wajah Sue Wu sekarang sudah menjadi tenang, hanya saja dalam ekspresinya yang kaku tidak terlihat senyuman lagi.

Ponsel di saat ini tiba-tiba berdering.

Ketika Sue Wu menundukkan kepala dan melihat nama yang dia kenali, rasa nyeri menjalar ke hati, matanya memancarkan kesedihan sejenak, tidak mengangkatnya, tapi malah menutupnya. Membuat polselnya menjadi silent dan meletakkannya dalam tas, tidak pergi mempedulikan semua ini lagi.

"Jacky, mommy pergi ambil tiket dulu, kamu jangan menghilang, tunggu mommy disini! Jangan bergerak!" Sue Wu menyuruhnya duduk di kursi, lalu pergi meninggalkannya.

"Iya!" Jacky mengambil tasnya Sue Wu, dengan penurut duduk disana.

Jacky melihat cahaya yang bersinar dari dalam tas, melihatnya sekilas, menyadarinya adalah sebuah panggilan telpon, dan tertuliskan nama Garry Xu di layar, "Oh, ternyata dari paman!"

Anak kecil terkejut sebentar, telepon yang mommy tolak tadi adalah telpon dari paman bukan, tapi Jacky memutuskan untuk mengangkatnya.

Sue Wu, dimana kamu?" Terdengar suara rendahnya Garry Xu.

"Paman! Aku bukan mommy, aku adalah Jacky!" Jacky tertawa kecil.

"Oh! Jacky, kalian dimana?"

"Paman, aku katakan padamu kamu, kami sudah mau pergi, mommy kemarin telah pergi ke kediaman Xu, ketika pulang dia tidak menginginkan Daniel lagi, mommy mengatakan Daniel bukanlah anaknya, kalian berbohong karena demi membahagiakan Daniel! Paman, kalau kalian benar-benar berbohong, itu adalah hal yang salah! Daniel akan bersedih!"

"Kalian mau pergi kemana?"

"Pulang ke gunung, sampai jumpa paman!" Jacky merasa telah membocorkan cukup banyak, dan mengatakan ingin menutup telpon.

"Hei! Bocah, jangan kamu tutup, kalian dimana?" Dia tidak pernah merasa suaranya terdengar begitu gelisah, hati Garry Xu begitu tegang, dia bahkan mengatakan Daniel bukan anaknya, apa yang telah terjadi? Jacky mengatakan telah pergi kediaman Xu, si tua itu mengambil inisiatif mencarinya?

Kami di bandara, paman, aku hanya bisa membantu sampai disini, mommy sekarang sedang mengambil tiket!" Jacky mengatakannya dengan perlahan, karena dia merasa mommy pergi ke tempat lain bukan karena keinginannya sendiri.

"Bocah baik, tunggulah disana, aku segera datang!" Garry Xu berteriak.

Pulang menaiki pesawat, telah menempuh perjalanan yang memakan waktu puluhan jam, setelah turun dari pesawat langsung menelponnya, tidak sangka dia malah ingin pergi, bahkan tidak menginginkan anak kandungnya lagi, dan mengatakan Daniel bukan anak kandungnya, wanita yang pantas mati ini, kenapa dia begitu tidak menuruti perkataan, bukankah dia telah berkata padanya dia bisa mengatasi semuanya? Semua beban akan dipikul oleh dirinya sendiri!

"Julian! Aku ada urusan yang harus kuurus, kalau kamu tidak bisa menunggu, pulanglah dulu!" Garry Xu mengatakannya kepada seseorang yang memakai tuxedo berwarna putih.

"Apa yang telah terjadi?" Perkataannya terkandung sebuah perhatian.

"Masalah kecil!" Tapi ekspresi yang ditunjukkan dari wajah Garry Xu bukanlah masalah kecil yang sederhana, Julian Lin mengangkat sebelah alisnya, bulu matanya yang lentik terpancarkan senyuman.

"Aku pergi bersamamu!" Julian Lin merasa Garry Xu sepertinya saat ini membutuhkan bantuan.

Garry Xu menganggukkan kepalanya, kedua pria dewasa berjalan menuju tempat penantian penerbangan, di belakang di ikuti beberapa bodyguard yang berbaju hitam, saat berjalan sangat menarik perhatian dari banyak orang.

Tempat menunggu penerbangan, pandangan mata Garry Xu menatapi semua orang, menerawang keseluruh sudut ruangan, pandangan matanya tajam, mencari sesosok bayangan.

Sue Wu telah selesai mengambil tiket, membawa tas dan berkata kepada anaknya: "Ayo pergi!"

Jacky menerawang sekilas di sekitar, bukannya paman mengatakan tunggu sebentar saja? Tapi kenapa dia belum datang juga? Ini sudah terlalu lama!

"Mommy, aku tiba-tiba ingin kencing! Mommy, aku sudah tidak tahan lagi!" Jacky tiba-tiba memegang perutnya sambil mengatakan.

"Ah! Kencing, mommy bawa kamu ke toilet!" Sue Wu menggenggamnya dan melihat toilet yang berada di sisi kiri, tapi harus melalui lift jika mau ke toilet, dan kebetulan Garry Xu juga Julian Lin naik ke atas menggunakan Lift, dalam sekejab langsung melihatnya.

"Sue Wu!" Garry Xu meneriakinya dengan amarah.

Sue Wu terkejut, mengangkat pandangannya dan telihat Garry Xu. Dia memakai tuxedo yang berwarna hitam, tidak ada kerutan sama sekali, tetap begitu tampan, saat keduanya bertatapan, Sue Wu sangatlah kaget!

Kenapa dia bisa berada disini?

Jacky mengedipkan matanya terhadap Garry Xu, melihat dia dengan langkah yang besar berjalan kemari.

Julian Lin dengan pandangannya yang mendalam, Eh! Menarik, menarik sekali! Garry telah marah terhadap seorang wanita! Ini sungguh menarik!

Tidak bertemu selama beberapa hari, dia masih saja begitu cantik, sangat polos, warna kulitnya yang putih, sebuah wajah yang elok, matanya yang besar sedang melamun melihat dirinya. Dia memancarkan ekspresi ketakutan dan lemah, membuat Garry Xu sangat ingin untuk membawanya memasuki pelukannya dan menyayanginya dengan lembut. Dia mengerutkan keningnya saat melihat dirinya, begitu gelisah, wanita yang pantas mati, beraninya dia melarikan diri?

Julian Lin mengangkat sebelah alisnya, merasa heran, apa maksudnya ini? Kenapa masih membawakan seorang anak untuk kabur bersama?

Ketika Sue Wu melihat Garry Xu, langsung menarik Jacky berlari menuju pintu masuk ke area tunggu. "Jacky, kamu tahan sebentar, di ruang tunggu juga ada toilet!"

"Wanita yang selalu membuat masalah ini!" Kening Garry Xu berkerut, memarahinya dalam hati sebentar, melangkahkan kaki menyerbu kesana.

Julian Lin mengedipkan matanya, terkejut akan reaksi dia, malah tidak bergerak, tapi wajahnya penuh dengan ekspresi yang sedang melihat pertunjukan yang menarik.

"Tunggu!" Lengan Garry Xu yang gagah terulur, menangkap pergelangan tangannya, "Katakan padaku dengan jelas, ada apa ini?"

Badan Sue Wu terbalik dengan tarikannya, menatap dia, sebuah wajah yang ganteng tertangkap dalam pandangannya, dia melihat wajah Garry Xu yang sedang marah.

Lalu, hati terasa sakit!

"Tuan, lepaskan tanganku!"

Ketika mendengar kalimat ini, nada bicara yang ingin menjauh, Garry Xu hampir menjadi ganas. Dia memasang wajah yang galak, langsung menggenggam tangannya Sue Wu, menariknya menuju sudut yang tidak ada orang.

"Paman, aku menunggumu disini!" Jacky tertawa dengan aneh, apanya yang sudah tidak tahan untuk kencing. Walaupun dia tidak tahu apa yang telah terjadi, tapi pasti telah terjadi sesuatu dengan mommy, melihat paman saat ini, hatinya sangat gembira, ternyata paman bukan tidak mempedulikan mommy!

"Garry Xu, lepaskan tanganku!" Sue Wu dengan panik mengatakannya. Tangan yang digenggam dengan erat olehnya terasa sakit, Sue Wu menahan rasa sakit dan menggertakkan gigi. Tapi ketika sampai di tempat yang sunyi, baru Garry Xu menghentikan langkahnya, melonggarkan genggamannya, melototinya terus.

Dia membuat tangannya sangat sakit, Sue Wu menundukkan kepalanya, membungkam mulutnya tidak berbicara.

"Katakan, ada apa ini?" Suaranya sangat rendah.

"Bisa tidak jangan menanyakannya lagi? Aku ingin pergi dari sini! Tidak ingin menjumpaimu lagi!" Dia dengan tenang mengatakannya, menundukkan kepala, melirik kakinya, lubuk hatinya terasa sakit, dia tahu mengapa dirinya merasa tidak rela, perkataan Charles Xu terngiang kembali di otak, hatinya sangat terasa nyeri.

Dia berbalik badan ingin pergi, Garry Xu malah menangkapnya lagi.

Kedua orang itu saling berlawanan, dan menarik perhatian.

Pandangan Sue Wu tertutup dengan tubuhnya yang tinggi besar, sama sekali tidak menyadari pandangan orang-orang yang penasaran. Dia dengan ketakutan menundukkan kepalanya lagi, Garry Xu mengulurkan tangan memegang dagunya, setelah terdiam sejenak, menggertakkan giginya menanyakan, "Katakan! Ada apa! Kenapa ingin kabur? Apakah si tua itu telah mengancammu!"

Sue Wu melototinya, pandangannya menjadi melamun, dan Garry Xu menyadarinya, setelah berpisah tidak sampai seminggu, saat bertemu dengannya lagi, hatinya malah terasa aneh, wajahnya ini sungguh sangat cantik dan menawan, dia yang begitu indah, membuat jantungnya berdebar kencang, bahkan merasa terpana.

Hati Sue Wu sedang berombak, tapi menahannya dengan mengepalkan tangan, jari yang terluka karena kemarin terasa berdenyut, rasa sakit dari tubuh membuatnya menjadi kembali sadar, dan melihat dia, dengan perlahan melontarkan perkataan. "Kakek Xu tidak pernah mengancamku, ini adalah keputusanku sendiri, aku telah lelah, kehidupan disini tidak cocok denganku!"

Mendengar perkataannya, hati Garry Xu menjadi nyeri, dengan kuat membawanya kepelukan, dia tidak membiarkannya pergi! Mungkin karena terlalu ketakutan ataupun sedang membuktikan sesuatu, dia bahkan mencium Sue Wu dengan panas di dalam bandara yang banyak orang berlalu lalang......

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu