Cutie Mom - Bab 300 Kebetulan yang Menyakitkan

Di pemakaman.

Pemakaman di musim dingin terlihat sangat gersang, Sue datang dengan membawa dua buket bunga, tiba-tiba ia teringat bahwa tempat ini adalah tempat pertemuannya dengan Garry beberapa bulan lalu, "Apa hari itu kau datang untuk menengok ibumu?"

"Bukan!" Garry menggelengkan kepala, "Hari itu kau menabrakku di sini, dan merusak bungaku!"

"Iya!" Sue teringat pada kejadian hari itu, rasanya terasa seperti kemarin saja.

"Iya! Ayo cepat ke sana! Ada banyak yang ingin kukatakan pada ayah dan adikku!" Sue sudah tak sabar, ini pertama kalinya dia datang dengan perasaan yang sangat santai dan senang.

Dulu, tiap kali dia datang, hatinya selalu diselimuti kesedihan dan rasa sakit.

"Iya!"

Sue membawanya ke makam Terry Wu terlebih dahulu, melihat makam itu, Garry tercengang, wajahnya berubah pucat.

Melihat foto yang ada di batu nisan yang terpasang di sana, melihat nama "Terry Wu", kepala Garry terasa bagai terhempas badai lautan yang dahsyat, bagaimana mungkin sekebetulan ini?

Namun Sue sama sekali tidak menyadari perubahan pada wajah Garry, ia meletakkan bunga yang dibawanya di atas makam ayahnya, lalu mengusap-usap foto ayahnya di atas batu nisan itu, melihat rupa dalam foto itu yang begitu damai, Sue pun tersenyum manis, matanya mulai berair, "Ayah, aku datang untuk menjengukmu!"

"Garry, ini adalah ayahku!" Sue menarik tangan Garry, "Ayah sudah memberiku cinta kasih yang begitu dalam, sampai sekarang ini baru aku tahu dia itu sehebat apa, aku baru tahu kalau aku ini bukan anak kandungnya sendiri, tapi dia sangat amat mencintaiku seperti anak kandungnya! Dia adalah ayah terhebat di dunia ini!"

Garry memejamkan matanya, hatinya terasa sakit, kepalanya tiba-tiba terasa pusing, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia hanya melihat foto yang ada di atas batu nisan itu, dan air matanya mulai mengalir, ia membuka mulutnya, namun tetap tak bisa berkata apa-apa.

Sue melihat ke arahnya, dan terkejut, "Garry, kau menangis?"

Garry panik, "Ti, tidak, aku hanya merasa sangat berterimakasih padanya, ia sudah merawatmu sampai sebesar ini!"

Tiba-tiba rasa ketakutan pun mulai menyelimuti sekujur tubuhnya, rasa bersalah yang sudah sekian lama hilang pun kini mulai muncul kembali. Melihat foto di makam itu, hatinya terasa hampa, tangan kakinya terasa dingin.

Sue tak berpikir panjang, ia melihat ke arah makam ayahnya lagi, "Ayah, terima kasih sudah merawatku sampai aku dewasa, terima kasih sudah memberiku keluarga yang hangat. Ayah, aku mencintaimu selamanya! Di hatiku kau takkan pernah terganti, meskipun sekarang aku sudah menemukan ayah kandungku, tapi di dalam hatiku, siapapun tak dapat menggantikanmu......"

"Ayah, aku membawa Garry untuk datang melihatmu! Apa kau suka dengan pacarku ini? Kalau aku menikah dengannya, apa kau akan setuju?" tanya Sue dengan pelan, ia sama sekali tak menyadari kegugupan Garry.

Keringat dingin di wajahnya mengucur deras, hatinya terasa jatuh ke dalam, dalam, dan semakin dalam...... Jatuh ke dalam jurang dalam yang tak ada dasarnya.

Ia melihat foto yang ada di atas batu nisan itu, kedua mata Terry juga melihat ke arahnya, ia terlihat hidup, terlihat seperti memandanginya terus dengan sangat lama, Garry merasa mendengar suara Terry yang berkata...... Aku tidak setuju untuk menikahkan Sue denganmu!

Tidak!

Kenapa bisa begini?

Wajah Garry memucat, ia menggigit bibirnya.

Sue terus menceritakan kehidupannya pada ayahnya, beberapa saat kemudian, ia pun berbalik dan melihat Garry, "Garry, apa kau tidak ingin berkata apa-apa pada ayahku?"

Garry tertegun, ia melihat ke wajah Sue yang manis itu, lalu menganggukkan kepala. "Sue, apa kau bisa ke pinggir sebentar? Ada yang ingin kukatakan pada paman sendiri saja......"

"Baiklah!" Sue mengangguk, "Aku menunggumu di sana ya, aku juga ingin berbicara dengan Xinerva!"

"Iya!" Garry menegakkan badannya, dan mengangkat kepalanya, lehernya dan sekujur tubuhnya mengaku.

Setelah Sue berjalan lumayan jauh, ia baru membuka mulutnya dengan pelan, "Paman, aku tak menyangka kalau Sue adalah anak paman, maaf, rasa maafku padamu tak akan pernah hilang sampai seumur hidup, aku pasti akan menjaga Sue dengan baik, seumur hidup aku tak akan pernah menyakitinya, tolong setujui hubungan kami, aku ingin menikahinya, memberinya kebahagiaan!"

Ia pun terdiam sesaat, namun membuka mulutnya lagi, "Apa paman masih menyalahkanku? Aku tahu, paman pasti menyalahkanku, tapi aku benar-benar tak tahu harus bagaimana, maafkan aku yang tidak bisa kehilangan Sue, aku tidak bisa memberitahukan semua ini padanya...... Aku tahu pasti paman merasa aku ini sangat licik, tapi aku sungguh sangat amat mencintai Sue...... Maaf!"

Air mata Garry pun menetes deras, ia membungkukkan badannya......

"Maaf......"

Sue melihatnya dari kejauhan, tak taku apa yang diucapkannya pada ayah, dia merasa, dia sudah waktunya menikah, dia juga sudah memberitahu semua pada ayahnya, ia sudah bisa memutuskan untuk menikah dengan Garry!

Sue melihat Garry yang tinggi besar itu berjalan kemari, namun saat sampai di depannya, Sue menyadari kalau wajah Garry sangat pucat, dan ia pun mulai merasa khawatir, "Kau kenapa?"

Garry menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum kaku, "Ti, tidak apa-apa, mungkin hari ini terlalu dingin, Hari Natal akan segera tiba, ayo kita kunjungi Xinerva!"

Lalu, kedua orang itu berjalan ke makam Xinerva, melihat raut wajah di foto yang sangat muda dan lugu, perasaan bersalah Garry semakin bertambah berat......

Setelah berbincang-bincang beberapa saat, kedua orang itu pun keluar dari pemakaman.

Di depan pintu, Sue menggandeng tangan Garry, tangannya dingin sekali. "Dingin sekali, ayo lekas masuk ke mobil dan nyalakan penghangat, jangan sampai flu!"

Tiba-tiba Garry memeluk Sue, memeluknya dengan sangat erat, seperti memasukkan seluruh tubuh Sue ke dalam tulang-tulangnya.

"Kenapa?"

Garry langsung menciumnya tiba-tiba, ciuman yang begitu tergesa-gesa, ciuman yang begitu haus, ciuman yang terasa seperti takut kehilangan sesuatu, lidahnya menjulur masuk ke dalam mulut Sue, menciumnnya dengan sepenuh hati......

Ia menciumnya sampai hampir kehilangan nafasnya, baru ia lepaskan, namun ia tetap memeluknya dengan erat, "Sue, aku tak bisa hidup tanpamu, berjanjilah, apapun yang terjadi jangan tinggalkan aku ya? Aku sudah terbiasa bersamamu, kalau sampai suatu hari kau pergi dariku, aku tidak tahu harus bagaimana?"

"Kenapa aku harus pergi darimu?" SUe menggelengkan kepalanya, "Bukankah kau terlalu berlebihan?"

"Kau benar-benar tak akan pergi dariku?" tanyanya lagi.

"Kenapa kau ini?" Sue mengangkat kepala dan melihat kedua mata Garry, kedua mata itu terlihat sangat galau dan penuh rasa khawatir, Sue pun tersenyum, "Tidak akan, kecuali kalau kau mengkhianatiku, kalau tidak aku tidak akan meninggalkanmu!"

"Aku tak akan mengkhianatimu! Jangan tinggalkan aku!"

"Iya! Aku tak akan meninggalkanmu!" katanya.

Garry pun mengangguk, ia memeluk Sue dengan erat lagi, lalu mencium bibirnya, "Sayang, ayo kita pulang! Hari ini temani aku ya?"

"Oke! Boleh, tapi bukankah kita sudah sepakat untuk menemani Daniel dan Jacky?"

"Hari ini aku hanya ingin bersamamu, suruh mereka temani kakek saja!" katanya.

Sue tak tahu apa yang terjadi pada Garry, ia hanya melihat ke wajahnya yang sedikit pucat itu, lalu menganggukkan kepala, "Baiklah, hari ini aku hanya menemanimu seorang!"

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu