Cutie Mom - Bab 106 Kamu Mengancamku

"Sejujurnya, ini tidak pasti! Ini tergantung pada kelakuan dan perbuatanmu, juga tergantung dengan suasana hatiku, baik atau tidak!" Pandangan matanya penuh dengan senyuman sang iblis. "Begini saja, jadilah wanitaku untuk tiga bulan, bagaimana? Ketika waktunya habis, kamu tentu saja bisa bertemu dengannya".

"Kamu...... Tuan, aku tidak bisa menerima syarat ini!" Sue Wu terkejut dia akan mengajukan syarat seperti ini.

"Oh! Tidak masalah, kamu boleh tidak melakukannya, aku hanya sembarangan mengajukan syarat saja! Kalau kamu bisa menerimanya, kamu masih memiliki kemungkinan untuk bertemu dengan anakmu". Pria yang misterius itu mengatakannya.

Ketika mendengar perkataannya, hati Sue Wu terasa sesak, pikirannya menjadi kosong. "Kamu mengancamku!"

"Nona, aku adalah seorang pedagang, aku tidak pernah mengancam siapapun, ini seharusnya termasuk sebuah bisnis, benar! Hanya sekedar bisnis sederhana, tidak termasuk mengancam, benar bukan?" Pria serigala misterius mendekatkan mukanya dengan Sue Wu, warna bola mata yang dalam menatapi wajah Sue Wu.

Sue Wu sudah tidak tahu harus berkata apa pada saat ini, melihat matanya yang bagaikan iblis, merasa sangat ingin melepaskan topengnya. Tapi dia sama sekali tidak berani melakukannya, karena masalah anaknya lah yang paling penting baginya.

"Nona, kalau kamu tidak melakukan bisnis ini, mohon segera keluar!" Nada suaranya terdengar sudah tidak sabaran. "Aku masih ada urusan, tidak memiliki waktu untuk disia-siakan!"

Emosi karena terhina seketika membara, wajah dia menjadi sedih, dengan paksa tidak membiarkan air mata jatuh. "Tidak, aku tidak terima! Tapi aku ingin bertemu dengan anakku! Boleh ganti syarat lain tidak?"

Dia berteriak dengan bersikeras, "Kalau kamu tidak membiarkanku melihat anakku, aku akan lengket denganmu!"

"Untuk apa lengket denganku?" Dia tertawa. "Tidak ada orang lain di rumah ini, seorang pria dan seorang wanita lajang tinggal bersama, kamu tidak takut aku akan melakukan sesuatu terhadapmu?"

"Kamu!" Sue Wu mengerutkan keningnya, mukanya memerah karena perkataannya. Melototinya, topeng ini sama dengan orang yang memakainya, sungguh menyebalkan!

"Membenciku?" Dia mengerutkan alisnya.

"Benar! Aku benci padamu! Benci! " Dia berteriak.

"Bencilah!" dia tertawa.

Sue Wu menundukkan kepalanya, tapi tetap bisa merasakan padangan matanya yang tajam memperhatikan seluruh tubuhnya.

"Sekarang kamu, duduk disisiku!" Dia memerintahkan, menepuk sofa di sebelahnya.

Sue Wu gemetaran, menggelengkan kepala.

"Sepertinya kamu sama sekali tidak rindu terhadap anakmu, menyerah semudah itu, aku pergi dulu! Kalau kamu tidak ingin pergi berdiamlah disini!" Dia telah berdiri, pergi menuju pintu.

Hati Sue Wu bergoyah, dengan panik berteriak: " Tuan, jangan pergi! Aku ingin bertemu dengan anakku!"

"Begini saja, aku berikan kamu waktu sehari untuk mempertimbangkannya, besok malam, kalau kamu bisa mengeluarkan segala biayanya, datanglah kemari mencariku, jika waktunya telah lewat, aku tidak bisa menjamin, kamu masih bisa bertemu denganku atau tidak! Aku tidak memiliki banyak waktu!"

Setelah selesai mengatakannya, dia berdiri, pergi dengan langkah besar.

Sue Wu melihat sang pria telah pergi, dengan panik pergi mengejarnya, rasa panik membuat kakinya gemetaran, bahkan berlari pun tidak memiliki tenaga.

Orangnya telah membukakan pintu, orang itu dengan santai keluar, tidak membawa perasaan apapun.

Di dalam villa telah menjadi sunyi, ketika Sue Wu mengejar keluar, mobil Maybach itu telah menghilang dalam gelapnya malam.

Hatinya Sue Wu seakan-akan telah hampa, lalu dilapisi selapis es yang dingin.

Dia menangis.

Rasa terhina dan kesakitan seketika menyembur ke dalam hati Sue Wu, akhirnya dia tidak bisa mengotrol dirinya lagi, dan menangis dengan keras, kenapa begitu sulit untuk bisa bertemu dengan anaknya? Kenapa dia ingin mempermalukannya? Kenapa ingin memaksanya......

Hari sudah larut malam ketika Sue Wu sampai ke rumah, tidak ada rasa kantuk sama sekali.

Di kantor.

"Expresso!" Di telpon terdengar suara rendah yang kuat.

Sue Wu langsung menggelengkan kepalanya, memaksa diri sendiri untuk tetap sadar, hari ini tidak memiliki semangat, sedang memikirkan hal yang dikatakan oleh orang itu semalam.

Setelah mengantarkan kopi, saat hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba terdengar Garry Xu berkata: "Kenapa? Kemarin tidak tidur?"

"Iya!" Badan Sue Wu bergetar, memilih untuk berdiam, sedangkan dia malah tiba-tiba merasa senang.

"Kenapa kemarin tidak tidur?"

Sue Wu mengangkat kepalanya, terlihat Garry Xu sedang melihatnya. Garry Xu yang hari ini terlihat lebih banyak bicara, biasanya saat mengantarkan kopi, dia sama sekali tidak mengangkat kepalanya.

Sue Wu mengangkat pandangannya, semalam dia menangis terlalu lama, seorang diri berjalan begitu lama, dengan susah payah memanggil taxi, dan pulang ke rumah, lalu menangis lagi dalam waktu lama, matanya membengkak, hampir tidak bisa terbuka.

Sue Wu hanya bisa melihat keningnya yang mengerut, matanya seakan-akan terpancarkan senyuman yang tidak jelas alasannya. Sue Wu melihat Garry Xu, tiba-tiba mulai merasakan kesakitan yang tak ternilai.

Dia tahu perusahaan biasanya sangat memperhatikan semangat dan penampilan dari karyawan, jadi wajar jika CEO menanyakan tentang penampilannya saat ini. Dia menundukkan pandangan matanya: "Mohon maaf, kemarin imsomnia. Lain kali tidak akan terulang!"

Garry Xu berdiri, melewati meja kantor, dalam sekejab sampai kesisinya, membawa aroma rokok yang tidak terlalu pekat, juga membawa aroma yang samar-samar familiar itu, seketika mengelilingi penciuman dia.

Sue Wu memastikan sekali lagi, setiap tubuh pria tetap ada aroma rokok, dan pria adalah makhluk yang hidup bergantung pada tubuh bagian bawah.

"Kalau begitu istirahatlah setengah hari, sekarang langsung pulang ke rumah untuk istirahat!" Suaranya sekejab menjadi rendah, membawakan rasa kehangatan, aroma pria itu mengelilingi hidungnya. "Aku tidak suka melihat wanita yang kurang bersemangat! Tidak peduli kapan pun, tetap tidak suka!"

Sue Wu seketika menjadi tegang, sangat terkejut, dia tidak menyangka Garry Xu akan memberikannya izin untuk istirahat, dia biasanya memiliki persyaratan yang ketat. Kali ini kenapa bisa berbaik hati? Tapi Sue Wu langsung berkata: "CEO, tidak perlu! Aku tidak akan mempengaruhi pekerjaan".

"Pulanglah! Kalau kamu melakukan kesalahan, dan mengakibatkan kerugian, mampu menebusnya!" Dia berkata dengan nada dingin.

"Tapi sungguh tidak perlu, aku bisa!" Dulu saat melakukan pekerjaan sampingan, dia bisa melakukan banyak pekerjaan, setiap hari tidur hanya dua sampai tiga jam, tetap masih merasa biasa.

"Sue Wu, kamu senang berselisih denganku ya? Kamu telah lupa apa akibatnya? Perlukak kukatakannya padamu?" Garry Xu mengangkat alisnya sebelah, nada bicaranya terdengar sudah tidak sabaran.

"Tidak!" Menjawab dengan suara kecil, mundur selangkah, CEO terlalu dekat dengannya, walaupun mereka berdua pernah melakukan ciuman yang hangat, tapi tetap saja merupakan hubungan antara atasan dan bawahan. Dia tidak akan berpikir terlalu banyak, tetapi saat dia mendekat dan mempedulikannya, hatinya tetap penuh dengan rasa terima kasih terhadapnya.

Melihat dia mundur, Garry Xu tetap tersenyum terus, walaupun dia sendiri tidak menyadarinya. "Kalau begitu cepatlah pulang dan istirahat! Turutilah!"

Nada bicara yang lembut membuat seseorang seketika merasa panik, tapi Sue Wu hanya merasakan rasa nyeri di hatinya, dalam hati dia memutuskan, setelah menyelesaikan proyek ini, dia akan mengundurkan diri.

Garry Xu melihat dia sedang melamun, dengan ekspresi yang sulit dimengerti melihat Sue Wu yang sedang menundukkan kepalanya. "Pulang dan istirahatlah!"

"Kalau begitu terima kasih CEO! Aku akan pulang sekarang!" Sue Wu merasa berterima kasih, tertawa dengan suara kecil, berbalik dan keluar.

Pandangan Garry Xu perlahan memudar, melihat bayangan tubuhnya yang menjauh, mulutnya memancarkan senyuman yang samar, terpancarkan pandangan mata yang tidak biasanya.

......

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu