Cutie Mom - Bab 338 Obsesi

“Lola!” Alex tidak mengira dia akan seperti ini, dia bingung, hatinya kacau, Lola bisa seperti ini sepertinya juga karena dirinya juga.

Dai telah sembunyi darinya selama 6 tahun, dalam 6 tahun ini, Lola pernah pergi mengganggunya berkali-kali, dia terus saja mengabaikannya, namun dia tidak mengira Lola begitu terobsesi. Sekarang dia melihat dirinya seperti begini, hatinya penuh dengan rasa bersalah.

“Lola, lepaskanlah pistolmu, aku akan menikahimu!” Alex berkata dengan tatapan rumit, “Aku akan menepati janjiku, kita menikah dan adakan pernikahan super besar, baikkah?”

“Kamu jangan menipuku! Kamu kira aku tidak tahu kamu ingin menipuku, nanti kamu tidak akan menikahiku lagi! Alex, kuberitahu kamu, yang tidak bisa kudapatkan juga tidak boleh diperoleh oleh orang lain! Aku mau kamu masuk neraka bersamaku!” Lola berteriak, pistolnya mengarah ke kepalanya, dia menatapi Alex dengan tatapan seram.

Tatapan Alex sakit, dia tidak mengira bahwa Lola akan berubah seperti ini, “Bukan seperti itu, Lola jangan begitu ekstrim, lepaskanlah pistolmu!”

Bagaimanapun juga, dia tidak menginginkan Lola mati, ataupun melihatnya melukai orang lain, jika dia benar-beanr begitu memerlukan dirinya untuk menikahinya, maka dia bersedia untuk menikahinya.

Hanya saja ketika mengambil keputusan, didalam pikirannya terbayang sebuah wajah, entah kenapa, belakangan ini dia sering terpikiran Cindy.

“Lola, Lola sakit, dia benar-benar sakit!” muka Tuan Liu berubah pucat, terlihat menua, “Aku sudah mengetahuinya akan seperti ini! Apakah kamu melihatnya? Laporannya palsu, namun dia benar-benar sakit!”

Fei menoleh, “Ayah, kamu jangan memberikan sugesti mental kepadanya lagi, dia tidak sakit, mohon jangan berkata seperti itu lagi!”

Garry juga sangat terkejut, sekarang Lola berada dilantai 2 dan mempunyai pistol, mereka berada dibawah, dia tidak berani sembarangan bertindak.

“Lola, lepaskanlah pistolnya!” Garry mencoba untuk mengobrol dengannya.

“Garry, diam kamu!” pistol Lola tiba-tiba mengarah kearah Garry, “Aku tidak membunuhmu karena kakakku, jika tidak aku akan membunuhmu duluan!”

“Tidak!” Fei sangatlah tegang, dia terus mengelengkan kepalanya.

Tatapan Jhonson berada pada ekspresi Fei yang tegang itu, dia merasa sedih, Fei masih tetap saja tidak bisa melupakan Garry, hanya menunjuknya menggunakan pistol saja sudah membuatnya begitu tegang.

“Lola, jangan lukai siapapun, jangan membuat kita merasa bersalah seumur hidup! Lepaskan pistol, dengar perkataan kakak!”

“Tidak!” pikiran Lola sangatlah kacau, “Aku tidak lepas! Aku tidak melepaskannya!”

“Lola!” Alex melangkah maju satu langkah, “Kita rundingkan saja, hanya kita berdua! Aku naik dan berunding denganmu! Baikkah?”

Lola tiba-tiba terdiam, dia tidak mengatakan apa-apa beberapa saat, semua orang menunggunya, ekspresi dimukanya sangatlah aneh, dia seperti memikirkan sesuatu, setelah itu dia berteriak, “Panggil Cindy kemari! Kamu telepon Cindy untuk kemari!”

Hati Alex berubah kaget, “Kita rundingkan saja, mengapa kamu ingin memanggilnya? Dia tahu kita akan menikah! Lola, tenang saja, Cindy akan merestui kita!”

“Kamu suruh dia kemari! Sekarang! Cepat!” Lola menjerit, pistolnya sudah siap.

Hati Alex tegang, dia takut membuatnya marah, dia merasa tidak berdaya, dia hanya bisa berdoa agar Cindy tidak mengangkat teleponnya, jangan dijawab, dia menelepon, benar saja disebelah sana tidak ada yang menjawab, Alex sepertinya lega, “Lola, Cindy tidak mengangkat telepon.

“Hmmph! Kamu telepon lagi!” pistolnya mengarah ke Alex lagi.

Garry bergerak sedikit di selang Lola tidak memperhatikannya, namun Lola langsung menjerit, “Garry, jika kamu berani bergerak lagi, aku akan langsung menembak!’

“Benar-benar salah! Ini salah apa aku!” Tuan Liu sakit hati.

Nyonya Liu juga terlihat bingung, dia seperti udnag yang menyusut, dan gemetaran.

Wajah Fei penuh dengan belas kasihan, Jhonson juga terlihat tidak berdaya.

Alex menelepnnya lagi, dan tetap tidak ada orang yang menjawab panggilan.

Ini adalah pertama kalinya Garry kehabisan akal, poin pentingnya adalah tempat Lola berdiri, dia tidak bisa bergerak, dia tidak berani menganggap remeh nyawa disana! Dan hanya bisa terus di ancamnya!

“Lola, kamu sampai tidak mendengar perkataan kakak?” Fei bertanya kepada Lola, dia menatapi Lola, terlihat sepertinya tatapannya kosong, “Bukankah kamu telah berjanji kepada mama untuk mendengarkan perkataanku selamanya?”

“Kakak, jangan memaksaku! Aku lebih baik mati daripada menekan penderitaan sendiri, aku tidak mau, Aku ingin bertemu Cindy! Matipun juga aku ingin bertemu dengannya”Kalaupun mau pergi, dia juga akan membawa Alex bersamanya, dia ingin Cindy tidak mendapatkan apa-apa, apa yang tidak bisa didapatkannya, apalagi orang lain, dia ingin Cindy melihatnya membunuh Alex dengan tangannya dan membuat Cindy menderita seumur hidup.

“Lola, lepaskanlah, Cindy tidak bersalah denganmu!” kamu sudah banyak melakukan hal-hal, apakah kamu tidak tahu seberapa menderitanya beberapa tahun ini?” kata Fei.

Perkataan Fei membuat Alex kaget, dia sedikit bingung, “Fei, apa maksud perkataanmu ini? Mengapa Cindy menderita?”

Wajah Fei penuh penyesalan, sebelum berkata, dia sudah di potong oleh Lola.

“Alex, hmph, aku tahu kamu punya perasaan terhadap Cindy!” Lola berteriak, jeritannya nyaris melubangi selaput telinga setiap orang! “Hmph, aku menghilang! Matipun aku tidak akan membiarkanmu menemui Cindy lagi!”

Dia tidak menginginkan Cindy datang lagi, dia ingin mati bersama Alex disini.

“Lola!” Fei menjerit, “Butuh takdir untuk menjadi pasangan, jangan seperti kakak! Jika bukan milikmu tidak ada gunanya kamu memperebutkannya! Ayo, lepaskan pistol!”

“Tidak! Kakak, tidak!” Lola mengelengan kepalanya, “Aku tahu aku akan sakit, aku tahu, aku akan sakit, aku akan seperti ibu, melakukan hal yang tidak bisa dikontrol sendiri! Kakak, kamu jangan memaksaku, aku merasa tidak enak!”

Badan Alex tiba-tiba menyusut tanpa sadar, dia semakin hati-hati, dia sedikit kaget, Lola juga tahu dirinya sakit? Dia mengakui dirinya sakit? Bagaimana dia bisa tiba-tiba mengatakan hal itu?”

Lola mungkin saja melihat rasa curiga orang-orang, dia mencibir, “Kalian semua mengatakan aku sakit psikologi? Namun aku bukan orang gila, bukankah aku masih mengenal kalian? Ayah, kamu selalu melakukan sugesti mental kepada kami, selalu mengatakan kami akan gila, baiklah kalau begitu, aku benar-benar gila saja untukmu!”

“Lola!” Tuan Liu menjerit, “Lepaskan pistol! Ayah menyadari kesalahanku! Ayah tidak akan mengatakannya lagi!”

Keadaan seperti ini membuat semua orang bingung, apakah dia gila atau tidak?

“Alex, sekalipun akan mati, aku akan mati bersamamu.” Lola tidak bisa menutup cintanya terhadap Alex, dia ingin membawanya pergi, meskipun tidak bisa mendapatkan cintanya, dia juga ingin membawanya pergi, dia tidak akan membiarkannya bersama Cindy, tidak akan!

Alex menganggukkan kepalanya, dia tiba-tiba terdiam, wajahnya penuh dengan rasa belas kasih kepada Lola.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu