Cutie Mom - Bab 10 Masih Mengundang Seorang Selebgram

Apartemen yang kosong ini, telah berdiri tiga orang, “Sue Wu, kamu dan Jacky tinggallah dulu disini. Yang penting ini adalah hadiah dari mantan pacar, daripada di kosongkan, lebih baik ditempati oleh kalian. Masih ada beberapa perabotan disini, semuanya masih baru, kamu sendiri boleh menata dimanakah kamu ingin menaruh semua perabotan ini.”

Jane Yun berkata, “Kamu dapat tinggal di sini dengan tenang, aku juga tidak akan mengambil uang itu. Aku sungguh menganggap kamu dan Jacky seperti orang sendiri.”

Sue mengelus kepala Jacky, lalu membiarkan dia main sendiri dulu," Jane aku sangat berterima kasih kepadamu, jika saja bukan karena dukunganmu, mungkin saja, aku seorang diri tidak akan sanggup untuk membesarkan Jacky, selama enam tahun lamanya...." dia sangat berkata dengan tulus dan sangat berterima kasih kepada Jane.

“Ai!” Jane Yun menghelakan nafasnya, “Kamu ini, begitu keras kepala! Padahal bisa menggunakan uang 20 mliyar itu dengan baik!”

Sue Wu menghentikan kepahitan ini dan berkata, “Jika aku menggunakan uang itu, aku akan merasa tidak aman! Jika mengingat bahwa uang itu telah ditukarkan dengan anaknya, aku sungguh merasa bersalah padanya, jika menggunakan uang itu kembali, aku sungguh tidak layak untuk menjadi ibunya!”

Ini adalah hal yang tidak bisa dilupakan olehnya seumur hidup! Hingga sekarang, semua bayangan itu masih tetap muncul dibenaknya, membuat dia kaget hingga ketika dia sadar dia harus menyakinkan diri jika Jacky masih disebelahnya atau tidak.

“Sudah, sudah, tidak perlu lagi!” Kita tetap saja bisa hidup dengan baik, dan juga Jacky adalah seorang anak yang baik, bukan saja jiwanya, raganya yang kecil itu, juga bibirnya yang manis, membuat semua orang yang tidak menyukai menjadi susah.”

“Kamu lihat Jacky, selain matanya, semuanya mirip sekali denganmu, kamu dan Jacky sungguh telah ditakdirkan!” Jane Yun terus saja merasa begitu, jika dikatakan Sue Wu bukanlah anaknya, semua orang tidak akan mempercayai ini.

“Iya, Jacky adalah putraku, ini adalah takdirku.” Sue Wu tersenyum, hanya cukup membicarakan anak ini, dapat dirasakan dia begitu bahagia.

Enam tahun ini, telah dilewati olehnya dengan susah payah, dengan dia sendirilah yang membesarkan Jacky, dan bisa tamat sekolah, juga harus berpura-pura untuk melihat tatapan mata orang lain. Membuat hati ini sakit, seperti layar hitam putih yang sedang ditayangkan.

“Sudahlah! Malam ini, kamu harus beristirahat, bukankah besok akan diwawancara di Shining Crop?” Jane Yun melihat Jacky mengkantuk seperti seekor ayam kecil.

“Aku sudah mempersiapkan sebuah Taman Kanak-kanak, besok pagi aku akan mengantarkan Jacky kesana, Jacky yang begitu patuh pasti tidak akan ada masalah apapun! Tetapi kamu, Shining Crop itu, jika kamu mendapatkan pekerjaan, selanjutnya kamu bisa memberikan Jacky kehidupan yang lebih baik.”

“Jane Yun, aku sungguh berterimakasih kepadamu!”

“Kita berdua telah menjadi sahabat sejak dulu, tidak perlu sungkan!” Jane Yun seperti sayap bagi Sue Wu, “Aku pergi dulu, selamat malam!”

Perasaan yang dikenal, mencolok dalam sekejap mata, “Bye Selamat malam!”

Dalam waktu yang sama, didalam gedung Shining Crop.

“Yo, mendengar seseorang berkata ada pemeriksa sesuatu, membuat sesuatu kembali.” Seorang pria menggunakan setelan jas hitam bersandar pada sebuah meja.

Ukiran wajah pria ini begitu sempurna, sedikit berwajah barat, juga bibirnya menipis dan sungguh menawan.

“Kapal pesiarku rusak.” Matanya mengecil dengan dingin berkata, membuat orang tidak dapat memahami apa yang ingin dibicarakannya.

Jika bukan karena dia ingin sendiri yang menghadiri wawancara ini, waktu ini begitu sedikit, bagaimana dia bisa kembali dengan kapal pesiar yang kotor ini.

“Dia? Apakah kamu belum bertemu dengannya?"

“Alex!” Suara pria ini malas dan rendah, dan juga penuh peringatan, disekitar tempat yang penuh asap ini sulit untuk melihat ekspresi dia.

“Baiklah, Aku akan diam!” Alex menyimpan bibirnya, dia menegakkan badannya, “Kamu disini sungguh tertekan, masih mengundang seorang selebgram, yang sangat menawan, aku akan jalan dulu~” setelah selesai berkata, dia langsung pergi.

Asap rokok ini menghilang, tatapan Garry dalam dan penuh berkilau, ruangan Direktur yang kosong ini, tenang dan mengerikan...