Cutie Mom - Bab 347 Bersama Mu Selama-lamanya

Ciuman yang kuat itu, membuat dirinya tertegun, jantungnya pun ikut berdebar, sampai hampir keluar, hanya bisa menerima ciuman hisapannya dengan pasrah.

Dia hanya bisa merasakan kalau nafasnya sudah hampir habis di hisapnya, sudah hampir sesak nafas, dan dia masih tidak ingin melepaskannya.

Ciuman yang intim dan panjang tersebut, membuatnya sedikit pusing, saat dia melepaskannya dengan perlahan, bibir pun sudah membengkak, matanya mulai blur, eskrepsi wajahnya membuat Garry Xu tidak tahan dan menciumnya lagi.

“Tidur!” Sue Wu berkata dengan sedikit marah. “Garry Xu! Kalau kamu tidak mau tidur, aku tidak peduli sama kamu lagi!”

Dia tidak tega dengan Garry Xu yang kelelehan itu, kemudian ia mendorongnya, wajahnya pun masih hangat.

“Tapi…kamu yang membuat aku tidak bisa tidur!” Garry Xu berkata dengan suara kecil, dan tatapannya meliriknya dengan agresif.

Karena perkataannya, Karena Sue Wu adalah cinta pertamanya, ini membuat ego pria sangat terpuaskan, dia merasa ini adalah sebuah kepuasan dan kebahagiaan yang sampai di atas awan.

Garry Xu mencium mengecup bibirnya dengan ringan, namun matanya penuh dengan api membara, dengan suaranya yang serak basah, mendekati keningnya dan berkata: “Ini benar-benar aku kah? Kenapa saat itu aku tidak mengenal kamu? Alangkah baiknya jika kita sudah saling mengenal saat itu! Istriku, saat itu kamu masih berumur 12 13 tahun bukan?”

Pemikirannya Sue Wu sedang kacau balau, badannya juga tidak bertenaga lagi, ekpresi wajah malu-malunya, semakin membuat Garry Xu bergairah. Dia berpikir dengan keras, saat itu dia begitu kecil. “Saat itu banyak orang yang mengambil bola untuk kamu bukan, sama seperti aku juga anak gadis semua, sayangnya kamu tidak melihat anak gadis seperti kami, mereka bilang kalau kamu bukan murid dari sekolah kamu, kamu sudah masuk kuliah!!”

“Istriku, kalau saat itu aku sudah menghabiskan kamu……..coba kamu bilang kenapa saat itu aku tidak melihat kamu?” Garry Xu benar-benar sangat menyesal, alangkah baiknya jika saat itu dia sudah mengenal Sue Wu.

“Kalau begitu kamu pasti mesum sekali!” dia menyandarkan wajahnya ke dalam pelukan Garry Xu. Bagaimana ia dapat mengatakan hal seperti ini, saat itu dia masih kecil? Kamu benar-benar terlalu mata keranjang!

Garry Xu tertawa, kemudian memeluk kepalanya, dan mengecupnya lagi, kemudian mengkoreksinya: “Kalau saat itu aku sudah tahu kamu akan istriku, aku harusnya sudah menjaga mu pada saat itu, menunggu kamu dewasa, tidak membiarkan kamu melewati begitu banyak masa sulit, tidak membiarkan kamu merasakan begitu banyak kepahitan, aku sangat berharap kalau waktu dapat putar kembali, biar aku bisa menjaga mu dari dulu!”

Sue Wu mendengar kata-katanya, merasa sangat terharu.”Tapi waktu tidak mungkin akan berputar ulang, semua ini adalah jodoh, aku sangat bahagia kalau kamu adalah orangnya, dan ini juga membuktikan kalau aku orang yang sangat setia!”

“Jadi maksud kamu aku tidak setia?” Garry Xu mengangkat alisnya.

“Setidaknya tidak sesetia aku!” Sue sambil tertawa, “Sudah, istirahat yuk! Coba kamu lihat kamu sudah kelelahan sampai seperti apa?”

“Tapi aku masih ingin ngobrol dengan kamu!” Garry Xu berkata dengan suara kecil, namun ia sudah mulai menguap, perkataan manis diantara mereka berdua, terus terngiang-ngiang di telingah Sue Wu. “Istriku, sangat beruntung aku mengenal kamu! Maafkan aku karena tidak bertemu dengan kamu lebih dulu, tetapi aku berjanji kalau kamu akan menjadi wanita terakhir aku! Aku sangat bersyukur bisa mencintaimu”

Iya!

Bisa saling mencintai ini benar-benar indah sekali!

Tetapi dia bersyukur atas kesulitan-kesulitan yang ia alami, karena adanya kesulitan tersebut, dia pun tumbuh dewasa, menjadi tabah, kuat, dia menjadi bisa menghargai hidup dan semua yang ada di depan mereka. "Kita memiliki waktu yang lama untuk saling bersama!"

Badan kekar Garry Xu langsung menimpanya, tiba-tiba dia hanya merasakan bahwa dunia ini penuh dengan napasnya.

Tangannya pun mulai bandel, masuk ke dalam baju Sue Wu, mulai meraba kulit halusnya.

Sue Wu pun bergemetar, nafasnya pun semakin kacau, seiring dengan gerakannya yang semakin panas, badannya pun mulai meleleh dalam sentuhannya.

Namun dia tidak lupa kalau Garry Xu sudah letih semalaman, semalam juga sudah membantunya melakukan detoksifikasi, pasti sudah sangat lelah, dia langsung meraih tangannya. "Tidak, istirahat, kamu perlu istirahat sekarang!"

Dengan kesel dan sedih dia berkata: “Tapi aku masih mau…….”

“Dengarkan kata-kata aku, tidur!”

Belum selesai berkata, Garry Xu sudah membalikkan badan di samping bahunya, memejamkan mata, langsung tertidur sambil mengorok, langsung tertidur dengan lelap, bisa lihat betapa letihnya dia.

Dia berbaring dengan menyamping sambil melihatnya, melihat alisnya yang lebat, melihat bulu matanya yang panjang, hidungnya juga sangat mancung, dia benar-benar merupakan pria pertama yang membuat hatinya tergoyah.

Tuhan memang sangat bisa mengatur!

Dia tersenyum.

Namun terpikir Lola Liu sudah meninggal, dia merasa sedikit sedih, hidup ini memang susah ditebak, Lola Liu benar-benar terlampau setia, terlalu ekstrim.

Cinta ini hanya ingin seperti bunga yang sedang mekar, bunga di dalamcintanya mekar sekali, dia berharap bunga ini akan mekar untuk seumur hidupnya, hanya untuk satu orang, seumur hidupnya ini hanya demi satu orang, itu juga sebuah hal yang indah dan bahagia!

Di ruang tamu dilantai bawah.

Kakek dan cucu bertiga sedang duduk di depan meja, dan alis Jacky berkerut, dan tiba-tiba mereka tertawa. "Jenderal! Kakek kalah lagi! Haha, Kakek, skill catur Kakek sudah makin hancur ya!"

“Eh!” Charles Xu tertegun, dia melihat catur tersebut dengan detil namun tetap kalah. “Dasar bocah, ada kemajuan ya! Bukan skill Kakek menurun, tapi kamu yang ada kemajuan!”

“Guru catur kami aja kalah sama aku!” Jacky berkata dengan bangga.

“Iya! Pintar!” Charles Xu melihat Jacky, kemudian ia melihat ke Daniel.

IQ Jacky ini bukan IQ anak seumuran dia, terlalu pintar, dan Daniel sangat normal, pintar juga, sangat tau bagaimana cara membaca situasi.

“Kakek, minum the!” Daniel membawa secangkir teh kepadanya.

Charles Xu dengan senang menganggukkan kepala, “Terima kasih cucu pintar ku!”

“Tuangkan aku secangkir juga!” Jacky melihat ke arah Daniel.

“Baik!” Daniel kemudian menuangkan secangkir teh lagi. “Abang, minum teh!”

“Pintar, nanti aku ajari kamu main game!” Jacky berjanji.

Charles Xu melihat kedua cucunya, dia merasa sangat senang dalam hati, dapat menikmati kebahagiaan keluarga di masa hidupnya, itu adalah kebahagiaan!

Sambil minum teh, Jacky mengerutkan kening. Teh ini tidak diminum! Tidak seenak Mommy yang bikin.

Charles Xu melihat kedua cucunya yang lucu ini, dan minum tehnya, sambil bertanya: “Daniel, kalau nanti Kakek memberikan perusahaan sama Jacky, kamu akan cemburu tidak?”

Daniel kemudian perpikir, dan mengelengkan kepala, “Aku tidak mau perusahaan, aku tidak mau seperti Kakek dan Daddy! Aku tidak ingin menjadi CEP, aku hanya ingin menjadi guru. Kakek, boleh kah aku menjadi guru?”

“Kenapa kamu ingin menjadi guru?” Charles Xu juga pertama kali mendengarkan cucunya menceritakan cita-citanya.

“Jadi guru bisa tersenyum setiap hari, Guru kami di sekolah tersenyum setiap hari, tapi Daddy dan Kakek tidak tersenyum, jadi aku tidak mau jadi CEO! Orang yang tidak tersenyum itu tidak bahagia, aku ingin bahagia.” Daniel berkata dengan serius, wajah imutnya penuh dengan harapan untuk menjadi seorang Guru.

“Baik! Asal Daniel bahagia, mau jadi apapun boleh!”

“Aku tidak mau perusahaan Kakek!” Jacky tiba-tiba berkata: “Aku tidak mau mewarisi harta orang lain, aku mau buka perusahaan aku sendiri!”