Cutie Mom - Bab 389 Gadis Yang Pintar (1)
George Ding kembali, setelah membawa Jane Yun dan kedua anak itu makan. Ketika mereka kembali waktu sudah sangat larut, hal yang sangat aneh adalah mereka tidak dapat menemukan Sue Wu dan Cindy Zhong.
“Di dalam kamar tidak terdapat mommy kalian!” kata Daniel setelah mencari di dalam kamar, tetapi tidak dapat menemukan jejak bayangan mommy mereka.
“Aku akan pergi bertanya pada bagian resepsionis!” kata George Ding dan berpesan kepada Jane Yun, “Jagalah anak-anak ini dengan baik!”
“Ya!” anggguk Cindy dengan muka memerah, setelah mereka kembali dari bermain es, ini adalah pertama kalinya George berbicara dengannya.
“Bibi Jane, apakah kamu menyukai Paman George?” tanya Jacky ketika dia sedang menunggu.
“Dasar anak kecil, lebih baik bagimu untuk mengkhawatirkan mommy dan bibimu!” kata Jane sambil mengelus kepalanya. “Sampai sekarang kita masih beum menemukan mereka.”
“Mommy dan bibi pasti ditangkap oleh pria mereka masing-masing, tidak perlu terlalu khawatir!”
“Bagaimana kamu tahu bahwa daddy kamu telah datang?”
“Jika dalam sehari dia masih belum datang, maka dia bukanlah daddyku!”kata Jacky sambil menggoyangkan tangan Jane. “Bibi Jane, mommyku dan kamu seumuran, dan aku juga sudah lumayan besar, kamu harus cepat menikah, jika tidak Jacky akan mengkhawatirkan kamu!”
“Kenapa mengkhawatirkanmu?” tanya Jane karena merasa sedikit terkejut.
“Aku khawatir jika kamu akan merasa kesepian!” jawab Jacky dengan jujur.
“Kamu benar-benar adalah anak jenius!” Hati Jane terasa hangat sehingga dia menundukkan kepalanya dan mengelus muka kecil Jacky, anak ini dilahirkan oleh Sue pada malam hari itu, setelah berkeliling sepanjang lamanya untuk mencari tahu kebenaran ini ternyata Jacky adalah anak Sue. Jane merasa tidak sia-sia karena telah menyayanginya selama bertahun-tahun, anak ini begitu pengertian, membuat Jane sangat ingin melahirkan seorang anak miliknya sendiri, tetapi....
“Baik! Bibi Jane akan segera mencari seorang pacar, dan membiarkan Jacky merasa lega!” kata Jane sambil mencolek hidung Jacky.
“Tidak kok, Jacky pasti akan membiarkan bibi Jane dapat menikahi orang lain!”
“Paman George sudah kembali!” teriak Daniel. “Paman Ding, kemanakah para mommy pergi?”
“Daddy kalian telah datang, aku pikir mereka seharusnya sedang bersama!” kata George sambil berjalan ke depan Jane Yun, “Ayo kita bantu mereka untuk menjaga anak mereka sebentar lagi! Mereka sendiri telah memesan kamar yang baru!”
“Mereka ternyata benar-benar mengejar istri mereka sampai kesini!” kata Jane Yun yang sedikit terkejut, “Benar-benar sangat membuat aku merasa iri, adegan yang sangat romantis bagi para suami untuk mengejar istrinya sampai ke luar negeri!”
“Bibi Jane, aku dan Daniel akan masuk ke dalam kamar dan menonton TV, ayo kamu dan paman George juga pergi berkencan, kalian tidak perlu menjaga kita lagi.” Jacky menggandeng tangan Jane dan menyerahkan tangannya ke tangan George. “Paman George, tolonglah jaga bibi Jane!”
“Dasar bocah kecil!” Jane Yun segera menarik tangannya, George juga menjadi bengong, dengan tatapan matanya yang sedikit tersentuh.
“Kakak, ayo kita pergi menonton telivisi!” Jacky dan Daniel bergandengan tangan dan kembali ke dalam kamar, setelah mereka masuk ke dalam kamar, kedua anak itu membalikkan kepala mereka secara bersamaan, “Kalian harus bermain dengan bahagia ya!”
“Ehm!” Jane Yun merasa sangat canggung. “Kamu tidak perlu mempedulikan mereka, mereka adalah anak kecil, mereka hanya sembarangan bicara!”
Tatapan mata George yang gelap tiba-tiba menjaditerang, dia terdiam sebentar lalu berbicara: “ Ayo kita keluar berkeliling!”
“Ah!” Jane Yun tidak pernah kepikiran, karena Jane mengira bahwa George akan menolaknya, dia sendiri tidak tahu sedang berbicara apa, George sudah melangkah dengan langkah besar ke luar hotel.
Jane hanya bisa mengikutinya.
Kedua orang itu berjalan ke jalan raya, dengan Jane berjalan di samping George. Dengan jantungnya yang berdetak begitu cepat, dia sangat menyukai George, alasannya karena dia bisa memasak, dan di kalangan masyarakat sekarang ini, pria yang rela membantu wanita untuk memasak di dapur sangatlah sedikit, jadi tepat pada waktu hari itu dimana George menjaga Sue, Jane telah memiliki kesan yang bagus terhadapa George.
George Ding juga berjalan terus, dia kadang-kadang melihat Jane sekilas, melihat gadis yang kehilangan konsentrasi di sampingnya, ketika dia berjalan dia masih saja tidak memperhatikan jalan, membuat George diam-diam membantu Jane untuk melihat jalan.
Melihat semua orang yang telah berpasangan, dan dia juga sudah hampir berumur 30 tahun, dan ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mencari wanita untuk menikah dan melahirkan anak, dan tidak pernah terbayangkan olehnya, kata yang disebut “cinta” ini bisa membuat dia merasa iri karena melihat Garry dan Sue, sedangkan Alex dan Cindy, dan juga ayah angkatnya dan Angel...
Jane Yun memikirkan masalah hatinya. Dan kebetulan George juga memikirkan hal yang sama.
Ketika kedua orang berjalan, Jane Yun yang hampir terjatuh karena adanya naikkan, membuat kakinya hampir terjatuh dan kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke samping.
“Hati-hati!” George Ding yang segera membalikkan kesadarannya dengan cepat dan juga mengulurkan tangannya, dan segera memeluknya, untuk membiarkan Jane tidak terjatuh.
Hati Jane Yun masih berdetak dengan kencang karena kejadian tadi, dengan terkejut dia melihat orang yang memeluknya, dengan terbata-bata mengucapakan, “Terima kasih.’
George Ding masih memeluknya, layaknya hampir lupa untuk melepaskannya, tubuhnya yang berisi, terbenam di pelukannya, George dapat merasakan detak jantung Jane.
Dada Jane yang lembut tertempel erat di dada George, yang membuat jantung George tiba-tiba ikut berdebar juga.
George Ding untuk sesaat kehilangan kesadarannya, menggendong Jane untuk waktu yang lama tanpa bergerak. George merasakan kelembutan tubuh gadis ini, membuat otaknya menjadi kacau, hari ini adalah kedua kalinya George menggendong Jane, ini membuatnya merasa sangat berbeda.........
Jane melihat George yang tidak mau melepaskannya, membuat muka Jane memerah, “Geo, George....”
Jane sangat tidak terbiasa digendong oleh orang lain, apalagi George yang memiliki perawakan tinggi, Jane yang di gendong oleh George, merasa dirinya bagaikan binatang peliharaannya. Walaupun Jane memiliki kesan yang baik terhadap George, akan tetapi ini tidak menandakan bahwa dia adalah gadis yang murahan, “George, terima kasih!”
Jane juga memperingati George untuk segera melepaskan tangannya.
George Ding kembali tersadar, dia menundukkan kepala dan melihat ekspresi wanita yang merasa sedikit kacau dan kembali tenang, dan wajahnya yang merah itu sangat lucu, tiba-tiba membuat dia tertarik.
George malah tidak melepaskannya, dan malah membuka mulutnya dan bertanya, “Apakah kamu selalu tidak berhati-hati ketika berjalan?”
Jane merasa sedikit canggung, “Tadi adalah kesalahpahaman! Lepaskanlah aku!”
“Lepaskan aku, bagaimana jika kamu terpeleset lagi?” George Ding yang sebelumnya tidak pernah mengerjai orang, akan tetapi dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengerjainya, karena dia sedang menggandeng pinggangnya, George takut akan menghancurkan tulang pinggang Jane.
Jane Yun menggunakan kedua tangannya untuk menutupi bagian dadanya, dan mencoba untuk membuat dirinya dan George berpisah, akan tetapi dia menyadari bahwa kerja kerasnya itu tampak tidak berhasil malah merupakan sebuah lelucon bagi George.
Jane Yun dengan jelas dapat melihat senyum tipis George, membuatnya merasa frustasi, sebenarnya apa maksud dia? Jane tidak dapat mengalahkan kekuatan yang dimiliki George, dengan begitu dia memilih untuk menyerah.
Dan kemudian dia mendengar George Ding berkata: “Jane Yun, aku adalah orang yang berterus-terang!”
“Ah?” Jane mengangkat alisnya, dia tidak mengerti maksud George.
“Jika kamu menyukai aku, kita boleh mencobanya, jika kamu tidak memiliki maksud itu, lebih baik kita tidak perlu untuk menghabiskan waktu!” kata George dengan tatapan mata dan nada bicara yang cukup keren.
Jane Yun melihatnya dengan bingung, dan di depan matanya terdapat muka George yang tajam dan gagah.
George melepaskannya, berjalan mundur selangkah dan membuat jarak di antara mereka.
Apakah ini adalah pernyataan cinta?
Begitu terus terang, begitu arogan, Jane curiga apakah dia sudah terbiasa menggenggam pistol, yang membuatnya melakukan masalah apa saja juga sangat arogan. Ini membuat Jane merasa hampir nangis, dan di saat yang sama detak jantung juga berdetak dengan cepat, maksud George adalah jika Jane juga menyukai dia, George akan menerimanya?
George Ding hanya diam-diam melihatnya, lalu membasahi bibirnya. “Sudahlah, kamu pulanglah! Aku ingin jalan sendiri dulu!”
George sudah sangat lama kesepian, sangat lama, lagipula dia adalah orang yang pernah masuk penjara, bagaimana mungkin dia bisa mengharapkan seorang wanita bisa menyukainya, ternyata semua ini hanyalah kesalahan prediksinya.
Dia berjalan dengan langkah kaki yang besar, Jane semakin merasa panik melihat pria itu berjalan lebih dari 10 meter, lalu 20 meter jauhnya, “Hey! Tunggu-tunggu!George!”
George tidak berhenti, dirinya yang merasa kurang pede kembali muncul, gadis seperti ini tidak cocok dengan dia, mungkin seumur hidupunya dia tidak layak untuk menikagh! George kembali berjalan ke depan.
“George, berhenti!” jerit Jane karena merasa cemas, akan tetapi ini malah membuat George berjalan semakin cepat.
Jane tidak ingin kehilangan kesempatan ini, walaupun mengambil inisiatif terlebih dahulu bukanlah hak dari wanita, akan tetapi Jane tetap saja mengejarnya, dia berlari dengan cepat, karena di jalanan masih ada tumpukan es yang belum di sapu bersih, dan karena kakinya terpelset, ini membuat dia tergelincir ke depan. “Ah.”
Kali ini, tidak ada yang menolongnya, Jane Yun tergelincir dan membuat kakinya terkilir, sangat sakit, dan tangannya juga tergores hingga luka, sangat sakit hingga membuat dia mengalirkan air matanya.
Mungkin karena ini dia terpeleset dengan sangat keras, Geoge Ding berhenti lalu membalikkan badannya dan melihat sebuah bayangan seseorang yang terjatuh, dengan tidak berdaya dia membalikkan badannya, mengapa bisa Jane berjalan dengan ceroboh?
Tangannya terasa sakit!
Ketika dia baru saja hendak bangkit, sepasang sepatu kulit berada di depan matanya, ketika dia mengangkat kepalanya dia melihat wajah George dengan ekspresi yang dingin dan tegas, dapat terlihat di dalam matanya terdapat sedikit rasa kesakitan. George menopang Jane untuk berdiri, dengan tidak berdaya berkata: “Apakah kamu tidak bisa lebih sedikit berhati-hati?”
Di dalam hatinya Jane merasa sedikit sedih. “Siapa yang telah menyuruh kamu untuk berjalan begitu cepat,aku masih belum menjawabmu, kamu sudah pergi!”
“Sudahlah, aku akan mengantarkanmu pulang!” kata George dan dia mau menggendong Jane.
“Ah! Aku bisa jalan sendiri!” Jane berdiri dengan sangat stabil, tetapi ketika dia hendak berjalan, “Ah, sangat sakit!”
“Bagimana mana yang sakit?” kata George sambil merasa sedikit tegang.
“Kakiku sakit!” Jane yang hendak berjalan menyadari bahwa kakinya telah terkilir, terkilir hingga ke uratnya, sangat sakit!
George Ding tidak banyak berbicara, menggendong Jane dan berjalan kembali ke arah hotel, dan membawanya kembali ke dalam kamarnya.
Jane Yun tidak berani berbicara, bersandar di pelukannya, dan mencium bau tembakau yang samar-samar di tubuhnya, di tengah itu, Jane Yun tiba-tiba ingin menangis tanpa alasan.
“Apakah kakimu telah terkilir?” tanya George dengan suara rendah, dan menaruhnya di atas kasur, dan berjongkok di depan tubuhnya, dan membantu Jane untuk melepaskan sepatunya.
Di saat tangan George yang besar memegang pergelangan kakinya, Jane Yun merasa sakitnya itu tiba-tiba membengkak, dan air mata telah membasahi matanya, tetapi masih belum mengalir keluar.
“Apakah bagian ini yang terasa sakit?” tanya George kembali.
Jane Yun dengan kesakit menganggukkan kepalanya.
“Tidak apa-apa, untung saja tulangmu tidak retak!” George Ding mengangkat kepalanya untuk melihat dia, dan menyadari bahwa di tengah matanya terdapat cairan. “Apakah sakit?”
“Aku, siapa yang membiarkanmu pergi, aku telah menjeritmu, kenapa kamu tidak berhenti, apakah kamu tidak memiliki kesabaran walaupun hanya sedikit saja, aku juga tidak mengatakan hal lainnya, bagaimana bisa-bisanya kamu membiarkan wanita untuk lebih berinisiatif?” kata Jane Yun sambil mengalirkan air matanya, ini adalah pertama kalinya bagi Jane untuk menyatakan cinta kepada pria, ini membuatnya merasa sangat memalukan.
Mata George tiba-tiba bersinar, dia membasahi mulutnya, lalu menatap Jane Yun.
George yang tidak berbicara membuat Jane merasa canggung, dan berpikir dia telah berpikiran banyak, dan mengira bahwa George sedang mempermainkannya, membuat air matanya hampir mengalir keluar.
George tidak berbicara membuat Jane semakin canggung. “Aku, aku akan kembali ke kamarku!”
Dia mau bangkit berdiri, akan tetapi malah di tahan oleh George. “Kakimu sudah terkilir jangan sembarangan bergerak lagi!”
Dia mengulurkan tangannya, menggunakan tangannya yang lentik membantu Jane untuk mengusap air matanya, “Aku tidak menyukai gadis yang cengeng!”
Jane terbengong, air matanya tiba-tiba terhenti.
“Akan tetapi ketika kamu menangis kamu masih saja cantik....” George berkata smabil tersenyum.
“Kamu telah menertawaiku.....” teriak Jane dengan suara kecil, mukanya telah memerah, dia hanya bisa menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan detak jantungnya, sedangkan George, mengangkat dagu Jane dan membiarkan Jane untuk melihatnya.
Setelah itu, George memberikan ciuman di kening Jane, ciuman di kening yang sangat murni, “gadis yang pintar!”
“Kamu” Jane merasa sangat malu hingga telinganya menjadi merah.
“Aku menyukai sesuatu yang praktis, tetapi aku masih tetap akan memberikan kamu waktu!” kata George. “Batas waktu 3 bulan, jika kita cocok bersama, maka kita akan menikah, apakah kamu setuju?”
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlHis Second Chance
Derick HoMy Perfect Lady
AliciaMy Superhero
JessiMy Lifetime
DevinaLove And War
JaneCutie Mom×
- Bab 1 Pilihan
- Bab 2 Apakah Kamu Telah Menyesal?
- Bab 3 Menjual Keperawannya
- Bab 4 Pelecehan Seksual
- Bab 5 Maaf, Kami Telah Berusaha
- Bab 6 Tidak Terpikirkan Pertama Kali Saja Sudah...
- Bab 7 Kehilangan Semuanya
- Bab 8 Anak Kecil Yang Ternodai
- Bab 9 Paman Memiliki Burung yang Besar
- Bab 10 Masih Mengundang Seorang Selebgram
- Bab 11 Sekelompok Barang Curian yang Genit
- Bab 12 Hanya Dialah yang Spesial
- Bab 13 Perhatikan Identitas Anda
- Bab 14 Italian Espresso
- Bab 15 Penguburan Akar Permasalahan
- Bab 16 Daniel Adalah …
- Bab 17 Segera Menikah
- Bab 18 Kemunculan Seseorang Di Peringatan Kematian
- Bab 19 Kenapa Dia Juga Berada Di Pemakaman
- Bab 20 Balas Dendam Dimulai
- Bab 21 Membuat Kesulitan
- Bab 22 Mempermainkanmu angat Menyenangkan
- Bab 23 Menghebohkan Semua Orang
- Bab 24 Suara dari dalam Ruang Kerja CEO...
- Bab 25 Nasib Buruk Tidak Pernah Datang Sendiri
- Bab 26 Memenangkan hadiah utama
- Bab 27 Baju Putih V Yang Menggoda Walaupun Tertutup
- Bab 28 Dirayu
- Bab 29 Ciri Pasangan Yang Manis
- Bab 30 Menjauh Sedikit Dari Dirinya
- Bab 31 Gaun Yang Telah Dirobek
- Bab 32 Jangan......
- Bab 33 Aku Menginginkan Kamu
- Bab 34 Dipermalukan
- Bab 35 Ganti Rugi Kepadaku Dua Ratus Juta
- Bab 36 Kakak Yang Membantu Kamu Untuk Memukulnya
- Bab 37 Ini Memang Barang Cacat!
- Bab 38 Dia Adalah Seorang Playboy
- Bab 39 Makanan Sichuan Sangat Pedas Loh, Tuan CEO!
- Bab 40 Saya Memang Suka yang Agak Pedas, Tidak Hanya Makanan
- Bab 41 Perselisihan
- Bab 42 Sedikit Mengganggu
- Bab 43 Tidak Senang
- Bab 44 Harta yang Berharga
- Bab 45 Demi Kebahagiaan Anda~
- Bab 46 Kamu Sudah Miskin Ya?
- Bab 47 Masih Kurang Berapa, Aku Akan Memberinya Kepadamu!
- Bab 48 Kamu Hanya Bernilai Ratusan Ribu!
- Bab 49 Melihatnya Dengan Pandangan Baru
- Bab 50 Sangat kampungan, bagaimana mungkin aku bisa menyukainya?
- Bab 51 Ingin Berjualan Bersama Mommy
- Bab 52 Paman Beburung Besar Kamu Harus Pakai Ini
- Bab 53 CEO Tidak Mungkin Akan Membeli Kondom, Karena..
- Bab 54 Rubah Yang Licik
- Bab 55 Kamu Sengaja Melakukannya!
- Bab 56 Dia Benar-benar Sangat Hebat
- Bab 55 Hubungan Apakah Yang Dia dan Alex Miliki
- Bab 58 Jika Tidak Ingin Dipegang Olehku, Kamu Ingin Dipegang Oleh Siapa?
- Bab 59 Perlukah Aku Membantu Kamu
- Bab 60 Berdiri Untuk Dia
- Bab 61 Dia Adalah Kekasihnya, Aku Ini Siapa
- Bab 62 Karena, Kamu Adalah Milikku
- Bab 63 Bau Darah Membuatnya Senang
- Bab 64 Ditahan Di Pintu Kamar Mandi
- Bab 65 Yang Dia Inginkan Lebih Dari Sekedar Ciuman
- Bab 66 Mengapa Ada Jejak Telapak Tangan Di Wajahmu?
- Bab 67 Hanya Mempermainkannya
- Bab 68 Menarik Dia ke Dalam Lift
- Bab 69 Tunggu Aku di Ruang Kerjaku
- Bab 70 Akan Segera Mempunyai Mommy
- Bab 71 Kakak-kakak Tidak Hanya Mencuri Uang, Tetapi Juga Merampok kecantikanmu......
- Bab 72 Jadilah Kekasihku
- Bab 73 Memancing Keganasannya
- Bab 74 Luka Ungu Lebam di Tubuhnya...
- Bab 75 Setuju untuk Tidak Melecehkannya Lagi?
- Bab 76 Mencari Pria yang Menjadikannya Ibu Pengganti
- Bab 77 Sebuah Mimpi Buruk
- Bab 78 Satu-satunya Petunjuk
- Bab 79 Maksud Apa yang Kamu Miliki Terhadap Sue Wu?
- Bab 80 Anak Yang Ayah Tinggalkan di Luar?
- Bab 81 Alex Zhong juga memilik perasaan terhadapnya........
- Bab 82 Melindungi Tanpa Mempedulikan Nyawa Sendiri
- Bab 83 Apakah Alex Zhong Begitu Penting?
- Bab 84 Beritahu Dia, Kamu Adalah Wanitaku!
- Bab 85 Dia Memiliki Anak?
- Bab 86 Bibi Mempunyai Aroma Mommy
- Bab 87 Kamu Bagaimana Bisa Berbohong
- Bab 88 Aku Tidak Takut, Walaupun Kau Tahu Namaku!
- Bab 89 Ingin Bibi Menjadi Ibuku
- Bab 90 Takdir Yang Telah Ditentukan
- Bab 91 Bibir yang Panas
- Bab 82 Dokter Wanita yang Tidak Asing
- Bab 93 Dokter Apakah Kamu Mengenaliku?
- Bab 94 Ini Adalah Ibuku!
- Bab 95 Selalu Berpikir Mencari Wanita Untuk Memuaskan Diri Sendiri
- Bab 96 Kamu Tidak Peduli, Tetapi Aku Peduli
- Bab 97 Semoga Permainan Dapat Dijual Dengan Harga Yang Baik
- Bab 98 Apakah Kamu Sudah Menikah?
- Bab 99 Tidak Semua Anak Memiliki Seorang Ayah
- Bab 100 Ayo Kalian Pergi Kencan!
- Bab 101 Harga Sebotol Anggur Setara Dengan Gaji Beberapa Tahun
- Bab 102 Hukuman Di toilet Sekali Lagi
- Bab 103 Barang Itu....
- Bab 104 Topeng Setan Dalam Mimpi
- Bab 105 Pengorbanan Demi Anaknya
- Bab 106 Kamu Mengancamku
- Bab 107 Membiarkan Diri Sendiri Ditindas
- Bab 108 Putus Asa
- Bab 109 Membenci Diriku Yang Telah Kotor
- Bab 110 Pelukan Yang Bukan Miliknya
- Bab 111 Dipaksa Naik Panggung
- Bab 112 Seharusnya Dia Mengurung Wanita Bodoh Itu
- Bab 113 Semua Akan Indah Pada Waktunya
- Bab 114 Keindahan keharuman semarak ...
- Bab 115 Bersama CEO..
- Bab 116 Paman Pria Genit
- Bab 117 Hadiah dari Daniel
- Bab 118 Pertemuan Yang Mengejutkan
- Bab 119 Tinggalkan Shining Corp...
- Bab 120 Terserah Menikah dengan Siapapun
- Bab 121 Penderitaan Tiada Henti!
- Bab 122 Shining Corp Kedatangan Tamu
- Bab 123 Turun Tangan Sendiri
- Bab 124 Apakah dia begitu cepat melupakannya......
- Bab 125 Saling Tidak Berhutang
- Bab 126 Menghormati Opini Jacky Wu
- Bab 127 Dia Juga Bisa Sakit
- Bab 128 Seperti Anak Kecil Yang Merengek
- Bab 129 Tidak Ada Yang Bisa Mengganggu Anakku! (1)
- Bab 129 Tidak Ada Yang Bisa Mengganggu Anakku! (2)
- Bab 130 Mengacaukan Rencananya
- Bab 131 Kamu Tak Tahu Malu!
- Bab 132 Makan Malam Bertiga
- Bab 133 Sangat Mirip Dengan Garry Xu
- Bab 134 Bocah, Apakah Kamu Menginginkan Seorang Ayah?
- Bab 135 Tidak Bersih!
- Bab 136 Rahasia Identitas Diri
- Chapter 137 Ini Semua Adalah Salah Mami
- Chapter 138 Ketemu Kamu, Segalanya Menjadi Kacau
- Chapter 139 Aku Hanya Menginginkannya ! (1)
- Chapter 139 Aku Hanya Menginginkannya ! (2)
- Bab 140 Akting Yang Sangat Bagus
- Bab 140 Akting Yang Sangat Bagus (2)
- Bab 141 Ia Berkata Lepaskan, Apakah Kamu Tidak Mendengarkannya?
- Bab 141 Ia Berkata Lepaskan, Apakah Kamu Tidak Mendengarkannya?(2)
- Bab 142 Melakukan Sebuah Perjanjian Denganku
- Bab 143 Anak Yang Tidak Diinginkan (1)
- Bab 143 Anak Yang Tidak Diinginkan (2)
- Bab 144 Begini Juga Baik (1)
- Bab 144 Begini Juga Baik (2)
- Bab 145 Dua Orang Anak
- Bab Kedua Orang Anak
- Bab 146 Keinginan Dalam Berbuat Jahat
- Bab 147 Terasa Sangat Hangat Bersamanya
- Bab 148 Mencintaiku?
- Bab 149 Orang Malas Yang Mengandalkan Tubuhnya Untuk Bergantung pada Sisa Hidupnya!
- Bab 150 Perjamuan Makanan Di Keluarga Xu
- Bab 151 Berpapasan Namun Saling Tidak Mengenal
- Bab 152 Tolong Jauhi Aku
- Bab 153 Ibu Daniel
- Bab 154 Aku Telah Melupakanmu
- Bab 155 Selamanya Adalah Kekasih Gelap
- Bab 156 Kembalilah bekerja disini!
- Bab 157 Apakah Dia Mau Menerima Wujud Sebenarnya?!
- Bab 158 Dasar kau binatang!
- Bab 159 Tidak Memiliki Status Dalam Hidup
- Bab 160 Ancaman
- Bab 161 Kamu Tidak Akan Pernah Bisa Menolakku
- Bab 162 Pertemuan Ibu Dan Anak
- Bab 163 Anak-Anak Telah Menghilang?
- Bab 164 Kamu Telah Merebut Anakku
- Bab 165 Aku Mau Tidur Bersama Mami
- Bab 166 Malam Ini Sangat Gembira
- Bab 167 Menarik Kembali Hak Waris
- Bab 168 Hukuman Untuk Kamu
- Bab 169 Aku Ada Mysophobia
- Bab 170 Kedepannya Biarlah Aku Yang Menghidupi Kamu
- Bab 171 Ini Tunangan?
- Bab 172 Mens Yang Tiba-Tiba Datang (1)
- Bab 172 Mens Yang Tiba-Tiba Datang (2)
- Bab 173 Peringatan Dari Kakek
- Bab 174 Kamu Tidak Mampu
- Bab 175 Anak Yang Ingin Bernegosiasi
- Bab 176 Sepasang Mata Yang Familiar
- Bab 177 Kakek Yang Menyebalkan
- Bab 178 Ini Sama Sekali Tidak Mungkin
- Bab 179 Bukan Mommy Dari Daniel
- Bab 180Pertemuan Di Bandara
- Bab 181 Kalau Tidak Ada Masalah, Kenapa Kabur?
- Bab 182 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 183 Siapa Bilang Kamu Tidak Memenuhi Syarat
- Bab 184 Pinjamlah Bahumu Untuk Kugunakan Sebentar
- Bab 185 Interogasi dari Jane Yun
- Bab 186 Mengapa Saling Menyakiti?
- Bab 187 Apakah Kamu Bisa Meninggalkanku?
- Bab 188 Dia Tidak Akan Datang
- Bab 189 Aku Hanya Ingin Memakanmu...
- Bab 190 Pergi Berlibur
- Bab 191 Pertemuan Di Bandara
- Bab 192 Biarkan Waktu Berhenti
- Bab 193 Boleh Meminjamkanku Uang Tidak?
- Bab 194 Pulang Ke Negara Asal (1)
- Bab 194 Pulang Ke Negara Asal (2)
- Bab 195 Tunangan
- Bab 196 Fey Liu
- Bab 197 Wanita Malang
- Bab 198 Aku Akan Mencari Pria Lain dan Menikah
- Bab 199 Rasa Bersalah di Hatimu Terlalu Dalam (1)
- Bab 199 Rasa Bersalah di Hatimu Terlalu Dalam (2)
- Bab 200 Ji's Corp. (1)
- Bab 200 Ji's Corp. (2)
- Bab 201 Pekerjaan Baru (1)
- Bab 201 Pekerjaan Baru (2)
- Bab 202 Dimana ayahmu? (1)
- Bab 202 Dimana ayahmu? (2)
- Bab 203 Sama Bawelnya (1)
- Bab 203 Sama Bawelnya (2)
- Bab 204 Kakek Serigala dan Kakek Harimau (1)
- Bab 204 Kakek Rubah dan Kakek Harimau (2)
- Bab 205 Aku Rindu Padamu
- Bab 206 Jangan Sentuh Aku
- Bab 207 Kamu Benar-benar Terlalu Baik
- Bab 208 Dia Benar-Benar Telah Lelah (1)
- Bab 208 Dia Benar-Benar Telah Lelah (2)
- Bab 209 Kamu Adalah Adikku, Aku Tidak Bisa ... (1)
- Bab 209 Kamu Adalah Adikku, Aku Tidak Bisa ... (2)
- Bab 210 Wanita Penggoda
- Bab 211 Apakah Boleh Bagiku Untuk Tidak Mencintaimu Lagi?
- Bab 212 Syarat Tambahan
- Bab 213 Wanita Tidak Berperasaan
- Bab 214 Ketidakadilan Tuhan
- Bab 215 Menjaga Rahasia
- Bab 216 Kakak Pergi Kemana?
- Bab 217 Operasi Plastik Korea Selatan
- Bab 218 Aku Memesan Kamar Dengan Orang Lain! (1)
- Bab 218 Aku Memesan Kamar Dengan Orang Lain! (2)
- Bab 219 Gangguan Mental(1)
- Bab 219 Gangguan Mental (2)
- Bab 220 Kamu Bertanggung Jawab Atas Akibatnya
- Bab 221 Dada yang Telanjang
- Bab 222 Rahasia
- Bab 223 Suara Lonceng yang Jelek (1)
- Bab 223 Suara Lonceng yang Jelek (2)
- Bab 224 Satu-Satunya
- Bab 225 Lelaki Keras Kepala (1)
- Bab 225 Lelaki Keras Kepala (2)
- Bab 226 Minta Segelas Air Hangat (1)
- Bab 226 Minta Segelas Air Hangat (2)
- Bab 227 Bertemu Dengan Orang Asing
- Bab 228 Selamanya Tidak Akan Salah Mengenali
- Bab 229 Telah Dibawa Pergi (1)
- Bab 229 Telah Dibawa Pergi? (2)
- Bab 230 Menantu, Apakah Kamu Puas? (1)
- Bab 230 Menantu, Apakah Kamu Puas? (2)
- Bab 231 Apakah Ia Masih Mempunyai Keluarga? (1)
- Bab 231 Apakah Ia Masih Mempunyai Keluarga? (2)
- Bab 232 Istri, Aku Datang Menjemputmu Pulang!
- Bab 233 Siapa Istrimu? (1)
- Bab 233 Siapa Istrimu? (2)
- Bab 234 Di Dalam Ruangan
- Bab 235 Pergi Menemui Kekasih Baru (1)
- Bab 235 Pergi Menemui Kekasih Baru
- Bab 236 Malam Ini Kamu Adalah Milikku
- Bab 237 Album Foto
- Bab 238 Melihat Masa Lalu (1)
- Bab 238 Melihat Masa Lalu (2)
- Bab 239 Kembali Ke Restoran (1)
- Bab 239 Kembali Ke Restoran (2)
- Bab 240 Teman Apaan (1)
- Bab 240 Teman Apaan (2)
- Bab 241 Aku Mengingatmu (1)
- Bab 241 Aku Mengingatmu (2)
- Bab 242 Garry Xu Yang Lain.
- Bab 243 Ada Harapan Untuk Pulih (1)
- Bab 243 Ada Harapan Untuk Pulih (2)
- Bab 244 Tetesan Darah Segar Berwarna Merah.
- Bab 245 Penantian Didalam Lorong
- Bab 246 Wanita Yang Tidak Bisa Ditangani (1)
- Bab 246 Wanita Yang Tidak Bisa Ditangani (2)
- Bab 247 Mengenang Ayah
- Bab 248 Lamaran Pernikahan
- Bab 249 Berpisah Untuk Sementara Waktu
- Bab 250 Kehilangan Akal Karena Cemburu
- Bab 51 Fey Liu Menghilang
- Bab 252 Kamu Hamil?
- Bab 253 Sebuah Kekosongan
- Bab 254 Kisahku
- Bab 255 Membuatnya Meninggalkanmu
- Bab 256 Bawa Mereka Pergi
- Bab 257 Terlelap
- Bab 258 Kebenaran yang Terungkap
- Bab 259 Niat Membunuh
- Bab 260 Pengakuan
- Bab 261 Ayah Perampok
- Bab 262 Kakek Dari Mama
- Bab 263 Tidak Mencintainya Lagi
- Bab 264 Rumah Ji (1)
- Bab 254 Rumah Ji (2)
- Bab 265 Suara Tembakan
- Bab 266 Menyelinap Di Malam Hari
- Bab 267 Aku Merindukan Kamu
- Bab 268 Menghadiahkan Kamu Sebuah Peluru
- Bab 269 Negosiasi
- Bab 270 Malam Yang Tidak Biasa
- Bab 271 Menangkap Penggila Seks
- Bab 272 Paman Pergi Merenung!
- Bab 273 Angel An Menghilang
- Bab 274 Mencintai Pasangannya Diam-Diam
- Bab 275 Rahasia
- Bab 276 Maaf
- Bab 277 Cinta Yang Menyakitkan
- Bab 278 Menghalangi
- Bab 279 Selamanya Ada Aku.
- Bab 280 Masa Lalu (1).
- Bab 281 Masa Lalu (2).
- Bab 282 Kita Pergi.
- Bab 283 Cemburu
- Bab 284 Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 285 Sepuluh Hari Yang Menyesakkan
- Bab 286 Kembalilah Ke Kamarmu
- Bab 287 Menghadiri Acara Pertunangan
- Bab 288 Hilang Selamanya!
- Bab 289 Penculikkan
- Bab 290 Itu Adalah Pistol Asli
- Bab 291 Mengancam
- Bab 292 Tertawa dan Menangis
- Bab 293 Terlalu Bahagia
- Bab 294 Menikah? Jangan Berharap!
- Bab 295 Kekerasan Rumah Tangga Yang Sebenarnya
- Bab 296 Ketahuan KDRT
- Bab 297 Menyukai Yang Berondong
- Bab 298 Itu Namanya Keren
- Bab 299 Cemburu Buta
- Bab 300 Kebetulan yang Menyakitkan
- Bab 301 Kejadian Masa Lalu
- Bab 302 Pria Misterius
- Bab 303 Pernyataan Cinta di Tengah Malam
- Bab 304 Tak Setuju
- Bab 305 Pertemanan Sepuluh Tahun
- Bab 306 Racun
- Bab 307 Masakan Yang Khas
- Bab 308 Berita Kematian
- Bab 309 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 310 Akhirnya Terbongkar
- Bab 311 Terdapat Kesalahpahaman
- Bab 312 Tidak Bisa Bersatu
- Bab 313 Penyesalan
- Bab 314 Telah Salah Menyalahkan
- Bab 315 Telah Berbaikan
- Bab 316 Terkejut Ditengah Malam
- Bab 317 Milikku
- Bab 318 Cinta Yang Tulus
- Bab 319 Terlambat Ya Terlambat Saja
- Bab 320 Pemarah
- Bab 321 Kejadian Tiba-Tiba
- Bab 322 Kami Adalah Saudara
- Bab 323 Hutang Percintaan?
- Bab 324 Memikat
- Bab 325 Jangan Panik Setelah Terbongkar
- Bab 326 Jangan Terlihat Oleh Orang Lain
- Bab 327 Kondisi Berbahaya
- Bab 328 Dalang Di Balik Layar
- Bab 329 Kakak Beradik Sepupuan
- Bab 330 Menghilangkan Efek Obat
- Bab 331 Dalang Yang Tidak Terduga
- Bab 332 Suatu Rahasia
- Bab 333 Kesalahpahaman
- Bab 334 Itu Benar-Benar Adalah Aku
- Bab 335 Aku Mengerti
- Bab 336 Palsu?
- Bab 337 Tidak Siap
- Bab 338 Obsesi
- Bab 339 Ke Alam Baka
- Bab 340 Mari Pergi Minum Bersama
- Bab 341 Tidak Ingin Kehilangan Teman Ini
- Bab 342 Kekagetan Yang Bertubi-Tubi
- Bab 343 Ini Salah Kakak
- Bab 344 Apa Itu Cinta?
- Bab 345 Cinta Pertamanya......
- Bab 346 Hanya Terpikat Dengannya......
- Bab 347 Bersama Mu Selama-lamanya
- Bab 348 Diary
- Bab 349 Kebenaran 1
- Bab 350 Kebenaran 2
- Bab 351 Kebeneran 3
- Bab 352 Kebenaran 4
- Bab 353 Perasaan Masing-masing
- Bab 354 Perpisahan
- Bab 355 Cari Pacar
- Bab 356 Dikira Gigolo
- Bab 357 Aku Suaminya
- Bab 358 Ibu dan Anak Selamat
- Bab 359 Tes DNA
- Bab 360 Penantian
- Bab 361 Hasil
- Bab 362 Dia Menangis?
- Bab 363 Cucu Pintar
- Bab 364 Kakak Laki-Laki
- Bab 365 Semua adalah Putra Kita
- Bab 366 Investigasi Pribadi
- Bab 367 Romantis
- Bab 368 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 369 Lalat Jantan Dan Lalat Betina
- Bab 370 Akhirnya Berhadapan Langsung
- Bab 371 Akhirnya Mengerti
- Bab 372 Semua Masalah Telah Terselesaikan
- Bab 373 Pembicaraan Yang Serius
- Bab 374 Siapa Yang Memimpin Gejolak
- Bab 375 Sebuah Malam Yang Tidak Biasa
- Bab 376 Menggenggam Tanganmu
- Bab 377 Telah Terpergok
- Bab 378 Pulang Sendiri Masing-Masing
- Bab 379 Permintaan Maaf Yang Terlambat
- Bab 380 Pada Dasarnya Tidak Mencintai
- Bab 381 Prostitusi pria pribadi
- Bab 382 Menginginkan Muka
- Bab 383 Daddy Mengaku Telah Bersalah
- Bab 384 Di Dalam Greenhouse
- Bab 385 Pengantin Wanita Telah Menghilang
- Bab 386 Mengejar Sampai Ke Jepang
- Bab 387 Bagaimana Menghukummu?
- Bab 388 Paman Kau Harus Bertanggungjawab
- Bab 389 Gadis Yang Pintar (1)
- Bab 389 Gadis Yang Pintar (2)
- Bab 390 Tumbuh Bersama di Dalam Perut
- Bab 391 Our Future (Ending)