Cutie Mom - Bab 389 Gadis Yang Pintar (1)

George Ding kembali, setelah membawa Jane Yun dan kedua anak itu makan. Ketika mereka kembali waktu sudah sangat larut, hal yang sangat aneh adalah mereka tidak dapat menemukan Sue Wu dan Cindy Zhong.

“Di dalam kamar tidak terdapat mommy kalian!” kata Daniel setelah mencari di dalam kamar, tetapi tidak dapat menemukan jejak bayangan mommy mereka.

“Aku akan pergi bertanya pada bagian resepsionis!” kata George Ding dan berpesan kepada Jane Yun, “Jagalah anak-anak ini dengan baik!”

“Ya!” anggguk Cindy dengan muka memerah, setelah mereka kembali dari bermain es, ini adalah pertama kalinya George berbicara dengannya.

“Bibi Jane, apakah kamu menyukai Paman George?” tanya Jacky ketika dia sedang menunggu.

“Dasar anak kecil, lebih baik bagimu untuk mengkhawatirkan mommy dan bibimu!” kata Jane sambil mengelus kepalanya. “Sampai sekarang kita masih beum menemukan mereka.”

“Mommy dan bibi pasti ditangkap oleh pria mereka masing-masing, tidak perlu terlalu khawatir!”

“Bagaimana kamu tahu bahwa daddy kamu telah datang?”

“Jika dalam sehari dia masih belum datang, maka dia bukanlah daddyku!”kata Jacky sambil menggoyangkan tangan Jane. “Bibi Jane, mommyku dan kamu seumuran, dan aku juga sudah lumayan besar, kamu harus cepat menikah, jika tidak Jacky akan mengkhawatirkan kamu!”

“Kenapa mengkhawatirkanmu?” tanya Jane karena merasa sedikit terkejut.

“Aku khawatir jika kamu akan merasa kesepian!” jawab Jacky dengan jujur.

“Kamu benar-benar adalah anak jenius!” Hati Jane terasa hangat sehingga dia menundukkan kepalanya dan mengelus muka kecil Jacky, anak ini dilahirkan oleh Sue pada malam hari itu, setelah berkeliling sepanjang lamanya untuk mencari tahu kebenaran ini ternyata Jacky adalah anak Sue. Jane merasa tidak sia-sia karena telah menyayanginya selama bertahun-tahun, anak ini begitu pengertian, membuat Jane sangat ingin melahirkan seorang anak miliknya sendiri, tetapi....

“Baik! Bibi Jane akan segera mencari seorang pacar, dan membiarkan Jacky merasa lega!” kata Jane sambil mencolek hidung Jacky.

“Tidak kok, Jacky pasti akan membiarkan bibi Jane dapat menikahi orang lain!”

“Paman George sudah kembali!” teriak Daniel. “Paman Ding, kemanakah para mommy pergi?”

“Daddy kalian telah datang, aku pikir mereka seharusnya sedang bersama!” kata George sambil berjalan ke depan Jane Yun, “Ayo kita bantu mereka untuk menjaga anak mereka sebentar lagi! Mereka sendiri telah memesan kamar yang baru!”

“Mereka ternyata benar-benar mengejar istri mereka sampai kesini!” kata Jane Yun yang sedikit terkejut, “Benar-benar sangat membuat aku merasa iri, adegan yang sangat romantis bagi para suami untuk mengejar istrinya sampai ke luar negeri!”

“Bibi Jane, aku dan Daniel akan masuk ke dalam kamar dan menonton TV, ayo kamu dan paman George juga pergi berkencan, kalian tidak perlu menjaga kita lagi.” Jacky menggandeng tangan Jane dan menyerahkan tangannya ke tangan George. “Paman George, tolonglah jaga bibi Jane!”

“Dasar bocah kecil!” Jane Yun segera menarik tangannya, George juga menjadi bengong, dengan tatapan matanya yang sedikit tersentuh.

“Kakak, ayo kita pergi menonton telivisi!” Jacky dan Daniel bergandengan tangan dan kembali ke dalam kamar, setelah mereka masuk ke dalam kamar, kedua anak itu membalikkan kepala mereka secara bersamaan, “Kalian harus bermain dengan bahagia ya!”

“Ehm!” Jane Yun merasa sangat canggung. “Kamu tidak perlu mempedulikan mereka, mereka adalah anak kecil, mereka hanya sembarangan bicara!”

Tatapan mata George yang gelap tiba-tiba menjaditerang, dia terdiam sebentar lalu berbicara: “ Ayo kita keluar berkeliling!”

“Ah!” Jane Yun tidak pernah kepikiran, karena Jane mengira bahwa George akan menolaknya, dia sendiri tidak tahu sedang berbicara apa, George sudah melangkah dengan langkah besar ke luar hotel.

Jane hanya bisa mengikutinya.

Kedua orang itu berjalan ke jalan raya, dengan Jane berjalan di samping George. Dengan jantungnya yang berdetak begitu cepat, dia sangat menyukai George, alasannya karena dia bisa memasak, dan di kalangan masyarakat sekarang ini, pria yang rela membantu wanita untuk memasak di dapur sangatlah sedikit, jadi tepat pada waktu hari itu dimana George menjaga Sue, Jane telah memiliki kesan yang bagus terhadapa George.

George Ding juga berjalan terus, dia kadang-kadang melihat Jane sekilas, melihat gadis yang kehilangan konsentrasi di sampingnya, ketika dia berjalan dia masih saja tidak memperhatikan jalan, membuat George diam-diam membantu Jane untuk melihat jalan.

Melihat semua orang yang telah berpasangan, dan dia juga sudah hampir berumur 30 tahun, dan ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mencari wanita untuk menikah dan melahirkan anak, dan tidak pernah terbayangkan olehnya, kata yang disebut “cinta” ini bisa membuat dia merasa iri karena melihat Garry dan Sue, sedangkan Alex dan Cindy, dan juga ayah angkatnya dan Angel...

Jane Yun memikirkan masalah hatinya. Dan kebetulan George juga memikirkan hal yang sama.

Ketika kedua orang berjalan, Jane Yun yang hampir terjatuh karena adanya naikkan, membuat kakinya hampir terjatuh dan kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke samping.

“Hati-hati!” George Ding yang segera membalikkan kesadarannya dengan cepat dan juga mengulurkan tangannya, dan segera memeluknya, untuk membiarkan Jane tidak terjatuh.

Hati Jane Yun masih berdetak dengan kencang karena kejadian tadi, dengan terkejut dia melihat orang yang memeluknya, dengan terbata-bata mengucapakan, “Terima kasih.’

George Ding masih memeluknya, layaknya hampir lupa untuk melepaskannya, tubuhnya yang berisi, terbenam di pelukannya, George dapat merasakan detak jantung Jane.

Dada Jane yang lembut tertempel erat di dada George, yang membuat jantung George tiba-tiba ikut berdebar juga.

George Ding untuk sesaat kehilangan kesadarannya, menggendong Jane untuk waktu yang lama tanpa bergerak. George merasakan kelembutan tubuh gadis ini, membuat otaknya menjadi kacau, hari ini adalah kedua kalinya George menggendong Jane, ini membuatnya merasa sangat berbeda.........

Jane melihat George yang tidak mau melepaskannya, membuat muka Jane memerah, “Geo, George....”

Jane sangat tidak terbiasa digendong oleh orang lain, apalagi George yang memiliki perawakan tinggi, Jane yang di gendong oleh George, merasa dirinya bagaikan binatang peliharaannya. Walaupun Jane memiliki kesan yang baik terhadap George, akan tetapi ini tidak menandakan bahwa dia adalah gadis yang murahan, “George, terima kasih!”

Jane juga memperingati George untuk segera melepaskan tangannya.

George Ding kembali tersadar, dia menundukkan kepala dan melihat ekspresi wanita yang merasa sedikit kacau dan kembali tenang, dan wajahnya yang merah itu sangat lucu, tiba-tiba membuat dia tertarik.

George malah tidak melepaskannya, dan malah membuka mulutnya dan bertanya, “Apakah kamu selalu tidak berhati-hati ketika berjalan?”

Jane merasa sedikit canggung, “Tadi adalah kesalahpahaman! Lepaskanlah aku!”

“Lepaskan aku, bagaimana jika kamu terpeleset lagi?” George Ding yang sebelumnya tidak pernah mengerjai orang, akan tetapi dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengerjainya, karena dia sedang menggandeng pinggangnya, George takut akan menghancurkan tulang pinggang Jane.

Jane Yun menggunakan kedua tangannya untuk menutupi bagian dadanya, dan mencoba untuk membuat dirinya dan George berpisah, akan tetapi dia menyadari bahwa kerja kerasnya itu tampak tidak berhasil malah merupakan sebuah lelucon bagi George.

Jane Yun dengan jelas dapat melihat senyum tipis George, membuatnya merasa frustasi, sebenarnya apa maksud dia? Jane tidak dapat mengalahkan kekuatan yang dimiliki George, dengan begitu dia memilih untuk menyerah.

Dan kemudian dia mendengar George Ding berkata: “Jane Yun, aku adalah orang yang berterus-terang!”

“Ah?” Jane mengangkat alisnya, dia tidak mengerti maksud George.

“Jika kamu menyukai aku, kita boleh mencobanya, jika kamu tidak memiliki maksud itu, lebih baik kita tidak perlu untuk menghabiskan waktu!” kata George dengan tatapan mata dan nada bicara yang cukup keren.

Jane Yun melihatnya dengan bingung, dan di depan matanya terdapat muka George yang tajam dan gagah.

George melepaskannya, berjalan mundur selangkah dan membuat jarak di antara mereka.

Apakah ini adalah pernyataan cinta?

Begitu terus terang, begitu arogan, Jane curiga apakah dia sudah terbiasa menggenggam pistol, yang membuatnya melakukan masalah apa saja juga sangat arogan. Ini membuat Jane merasa hampir nangis, dan di saat yang sama detak jantung juga berdetak dengan cepat, maksud George adalah jika Jane juga menyukai dia, George akan menerimanya?

George Ding hanya diam-diam melihatnya, lalu membasahi bibirnya. “Sudahlah, kamu pulanglah! Aku ingin jalan sendiri dulu!”

George sudah sangat lama kesepian, sangat lama, lagipula dia adalah orang yang pernah masuk penjara, bagaimana mungkin dia bisa mengharapkan seorang wanita bisa menyukainya, ternyata semua ini hanyalah kesalahan prediksinya.

Dia berjalan dengan langkah kaki yang besar, Jane semakin merasa panik melihat pria itu berjalan lebih dari 10 meter, lalu 20 meter jauhnya, “Hey! Tunggu-tunggu!George!”

George tidak berhenti, dirinya yang merasa kurang pede kembali muncul, gadis seperti ini tidak cocok dengan dia, mungkin seumur hidupunya dia tidak layak untuk menikagh! George kembali berjalan ke depan.

“George, berhenti!” jerit Jane karena merasa cemas, akan tetapi ini malah membuat George berjalan semakin cepat.

Jane tidak ingin kehilangan kesempatan ini, walaupun mengambil inisiatif terlebih dahulu bukanlah hak dari wanita, akan tetapi Jane tetap saja mengejarnya, dia berlari dengan cepat, karena di jalanan masih ada tumpukan es yang belum di sapu bersih, dan karena kakinya terpelset, ini membuat dia tergelincir ke depan. “Ah.”

Kali ini, tidak ada yang menolongnya, Jane Yun tergelincir dan membuat kakinya terkilir, sangat sakit, dan tangannya juga tergores hingga luka, sangat sakit hingga membuat dia mengalirkan air matanya.

Mungkin karena ini dia terpeleset dengan sangat keras, Geoge Ding berhenti lalu membalikkan badannya dan melihat sebuah bayangan seseorang yang terjatuh, dengan tidak berdaya dia membalikkan badannya, mengapa bisa Jane berjalan dengan ceroboh?

Tangannya terasa sakit!

Ketika dia baru saja hendak bangkit, sepasang sepatu kulit berada di depan matanya, ketika dia mengangkat kepalanya dia melihat wajah George dengan ekspresi yang dingin dan tegas, dapat terlihat di dalam matanya terdapat sedikit rasa kesakitan. George menopang Jane untuk berdiri, dengan tidak berdaya berkata: “Apakah kamu tidak bisa lebih sedikit berhati-hati?”

Di dalam hatinya Jane merasa sedikit sedih. “Siapa yang telah menyuruh kamu untuk berjalan begitu cepat,aku masih belum menjawabmu, kamu sudah pergi!”

“Sudahlah, aku akan mengantarkanmu pulang!” kata George dan dia mau menggendong Jane.

“Ah! Aku bisa jalan sendiri!” Jane berdiri dengan sangat stabil, tetapi ketika dia hendak berjalan, “Ah, sangat sakit!”

“Bagimana mana yang sakit?” kata George sambil merasa sedikit tegang.

“Kakiku sakit!” Jane yang hendak berjalan menyadari bahwa kakinya telah terkilir, terkilir hingga ke uratnya, sangat sakit!

George Ding tidak banyak berbicara, menggendong Jane dan berjalan kembali ke arah hotel, dan membawanya kembali ke dalam kamarnya.

Jane Yun tidak berani berbicara, bersandar di pelukannya, dan mencium bau tembakau yang samar-samar di tubuhnya, di tengah itu, Jane Yun tiba-tiba ingin menangis tanpa alasan.

“Apakah kakimu telah terkilir?” tanya George dengan suara rendah, dan menaruhnya di atas kasur, dan berjongkok di depan tubuhnya, dan membantu Jane untuk melepaskan sepatunya.

Di saat tangan George yang besar memegang pergelangan kakinya, Jane Yun merasa sakitnya itu tiba-tiba membengkak, dan air mata telah membasahi matanya, tetapi masih belum mengalir keluar.

“Apakah bagian ini yang terasa sakit?” tanya George kembali.

Jane Yun dengan kesakit menganggukkan kepalanya.

“Tidak apa-apa, untung saja tulangmu tidak retak!” George Ding mengangkat kepalanya untuk melihat dia, dan menyadari bahwa di tengah matanya terdapat cairan. “Apakah sakit?”

“Aku, siapa yang membiarkanmu pergi, aku telah menjeritmu, kenapa kamu tidak berhenti, apakah kamu tidak memiliki kesabaran walaupun hanya sedikit saja, aku juga tidak mengatakan hal lainnya, bagaimana bisa-bisanya kamu membiarkan wanita untuk lebih berinisiatif?” kata Jane Yun sambil mengalirkan air matanya, ini adalah pertama kalinya bagi Jane untuk menyatakan cinta kepada pria, ini membuatnya merasa sangat memalukan.

Mata George tiba-tiba bersinar, dia membasahi mulutnya, lalu menatap Jane Yun.

George yang tidak berbicara membuat Jane merasa canggung, dan berpikir dia telah berpikiran banyak, dan mengira bahwa George sedang mempermainkannya, membuat air matanya hampir mengalir keluar.

George tidak berbicara membuat Jane semakin canggung. “Aku, aku akan kembali ke kamarku!”

Dia mau bangkit berdiri, akan tetapi malah di tahan oleh George. “Kakimu sudah terkilir jangan sembarangan bergerak lagi!”

Dia mengulurkan tangannya, menggunakan tangannya yang lentik membantu Jane untuk mengusap air matanya, “Aku tidak menyukai gadis yang cengeng!”

Jane terbengong, air matanya tiba-tiba terhenti.

“Akan tetapi ketika kamu menangis kamu masih saja cantik....” George berkata smabil tersenyum.

“Kamu telah menertawaiku.....” teriak Jane dengan suara kecil, mukanya telah memerah, dia hanya bisa menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan detak jantungnya, sedangkan George, mengangkat dagu Jane dan membiarkan Jane untuk melihatnya.

Setelah itu, George memberikan ciuman di kening Jane, ciuman di kening yang sangat murni, “gadis yang pintar!”

“Kamu” Jane merasa sangat malu hingga telinganya menjadi merah.

“Aku menyukai sesuatu yang praktis, tetapi aku masih tetap akan memberikan kamu waktu!” kata George. “Batas waktu 3 bulan, jika kita cocok bersama, maka kita akan menikah, apakah kamu setuju?”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu