Cutie Mom - Bab 302 Pria Misterius

Di sebuah villa di Green City.

Dekorasinya yang mewah menghiasi seisi ruang tamu yang megah.

Lampu di ruang tamu itu bersinar terang, sesosok lelaki yang menghisap cerutu sedang duduk di atas sofa dalam ruangan itu, kelihatannya dia sedang menunggu seseorang. Ia meniupkan asap cerutunya dengan elegan, seisi ruang tamu pun mulai dipenuhi dengan bau asap cerutu.

Pria itu memiliki pundak lebar, tangan yang kuat, bisa dilihat kalau pria ini memiliki postur tubuh yang menawan.

"Tuan, apa Anda punya perintah lagi?" tanya sang pembantu dengan sopan.

Pria itu menghisap cerutunya perlahan, lalu melihat ke arah pembantu itu, ia memberinya sebuah amplop, sepertinya isi amplop itu tidak sedikit. "Besok sudah Hari Natal, kau kuliburkan tiga hari, lalu tunggu telepon dariku! Sekarang, kau boleh pergi!"

"Baik!" pembantu itu menerima amplop itu, lalu pergi. Ia sangat amat mengenal sifat majikannya itu.

Pria itu melihat ke arah jam tangannya, lalu mengerutkan kening, waktunya sangat berharga, ia tak ingin membuangnya begitu saja karena menunggu seseorang, ia pun menghisap cerutunya lagi.

Setengah jam kemudian, sebuah mobil Audi hitam berhenti tak jauh dari villa itu, seorang wanita yang mengenakan topi dan kacamata hitam pun melihat sekelilingnya dengan hati-hati, lalu berkata pada supirnya, "Kau pergi saja dulu! Ingat, jangan langsung pulang, berputar-putarlah sebentar di sekitar sini!"

"Baik!" jawab supir itu.

Ia melihat keadaan sekitarnya lagi, lalu masuk ke dalam villa itu setelah memastikan tak ada orang lain.

Melihat wanita yang masuk, pria yang duduk di atas sofa itu pun tersenyum, wanita itu pun melepas topi dan kacamata hitamnya, lalu merapikan rambut panjangnya, aroma tubuhnya yang harum pun tercium sampai ke hidung sang pria. Wajah wanita itu sangat dingin nan cantik.

"Kau terlambat! Apa kau tidak takut aku marah?" tanya pria itu.

Wanita itu melepaskan jaket berbulunya, tubuhnya sangat tinggi dan seksi, pahanya yang panjang diselimuti dengan celana ketat hitam yang sangat menggoda, rambut panjangnya yang indah bergerak seirama dengan langkah kakinya, dirinya cantik dan elegan bak model papan atas.

Wanita itu berjalan kemari, lalu duduk di depan sang pria, ia meregangkan sekujur tubuhnya yang indah itu, lalu menekuk kedua kaki panjangnya, "Apa ada sesuatu yang penting? Kondisi kakakku sekarang sedang tidak sehat, makanya aku agak sedikit terlambat, kenapa kau panggil aku kemari?"

Wanita itu melirik ke arah pria yang duduk di atas sofa, lalu tersenyum sedikit, pria itu mengenakan sebuah kemeja hitam yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan jelas, kancing kemejanya yang paling atas juga sedikit terbuka, memperlihatkan otot dadanya yang begitu putih dan gagah.

"Apa kakakmu masih bisa sehat?" pria itu mengerutkan keningnya, namun suaranya masih tetap lembut.

Wajah wanita itu sangat dingin, matanya dipenuhi dengan rasa kebencian, "Tak tahu! Mungkin tak akan pernah sehat lagi! Tapi aku pasti akan membalas perbuatan Garry Xu ini perlahan-lahan......"

Pria itu tertawa dingin, ia mengangkat pundaknya, lalu menghisap cerutunya dengan elegan, "Kau sudah gagal!"

"Belum tentu!" wanita itu tersenyum dingin, "Daripada kau yang sudah bekerja dengannya selama ini, apa yang kau dapatkan?"

"Dia sudah jatuh cinta pada Sue Wu!" pria itu berjalan kemari, matanya penuh dengan ejekan. "Dan Alex Zhong belakangan ini juga sedang tergila-gila pada Cindy Zhong, sepertinya dia juga sudah jatuh cinta pada Cindy Zhong."

"Bukankah kau di luar negeri?" wanita itu melirik sang pria, "Kenapa kau bisa tahu?"

"Apa kau terkejut?" pria itu pun duduk di sebelah sang wanita, ia mengulurkan tangannya, lalu menarik wanita itu ke dalam pelukannya.

"Tidak!" si wanita itu berusaha keluar dari pelukannya.

"Jangan bergerak!" mata pria itu tiba-tiba terlihat sangat marah, tangannya mencengkram pundak sang wanita dengan keras, tenaganya yang besar itu hampir membuat tulang sang wanita patah.

"Uh" teriak wanita itu, tubuhnya terasa sakit, "Tom, lepaskan, kau membuatku sakit!"

"Dasar wanita bodoh, sudah gagal masih saja tak mau mengakuinya!" setelah sang pria melirik wanita itu dengan tajam, ia pun melepaskan cengkraman tangannya, lalu mendorong wanita itu jauh-jauh dari tubuhnya, "Sekarang, kau masih punya satu kesempatan untuk memisahkan Garry dari Sue, tapi, kalaupun kau berhasil, Garry tetap tidak akan mau pada kakakmu lagi!"

"Aku tahu! Mungkin kakakku tidak akan pernah sembuh, ada orang yang lebih mencintai kakakku daripada Garry, tapi kakakku tidak tahu. Aku hanya ingin memisahkan Garry dan Sue, aku ingin mereka tersiksa seumur hidup, dia sudah berhutang banyak pada kakakku!" kata wanita itu dingin, ia mendekat kemari, meletakkan tangan kecilnya di atas dada pria itu, lalu membuka kancing kemeja sang pria satu per satu.

Bibir tipis pria itu pun terangkat ke atas, tak menghentikan tindakan wanita itu, "Buat aku senang, sebagai imbalannya!"

"Berapa lama?" tanya wanita itu.

"Tiga hari tiga malam!" kata pria itu sambil tersenyum licik, "Aku sudah lama menahan lapar!"

Wanita itu pun tersenyum, "Oke! Tiga hari tiga malam, aku pasti bisa mengenyangkanmu! Tapi kau harus membantuku......"

Pria itu tersenyum, "Tentu saja, kita barter dengan adil!"

"Aku tidak pernah tahu ternyata tubuhku itu semenarik ini, sampai-sampai kau bisa tergoda, sudah enam tahun, wanita seperti apa yang tak kau miliki? Kenapa harus aku?" katanya sambil mengulurkan jari-jarinya yang panjang dan membelai dada pria itu, suaranya terdengar sangat dingin namun menggoda/

"Bukankah ini yang kau sukai? Membuat pria tergila-gila padamu, membuat pesonamu terpancar!" pria itu tertawa pelan, suaranya yang seksi berdengung sampai ke telinga sang wanita.

Suara dan tiupan yang hangat itu membuat tubuh sang wanita bergetar, bibir merahnya yang sangat seksi itu pun tersenyum, dia tahu tak ada pria yang bisa menahan godaannya, kecuali Alex Zhong.

Tangan kecilnya itu membuka kancing kemeja sang pria satu per satu, dan dada gagah nan seksi sang pria pun mulai tampak sedikit demi sedikit.

Tangan sang pria pun mulai diletakkan di atas tubuh sang wanita yang sangat halus dan lembut itu, jari-jarinya yang panjang membelai dan memerasnya dengan lembut.

Jari-jari wanita itu juga tidak diam saja, ia meraba tubuh sang pria itu dari atas ke bawah, lalu bibirnya yang hangat pun mengikuti gerakan tangannya yang mulai berjalan ke bawah.

"Kau masih tetap seramah ini! Hanya saja wajahmu terlihat dingin, orang yang tidak mengenalmu pasti tertipu dengan wajahmu ini!" tawa pria itu.

Wajah tampannya mulai berubah, matanya yang hitam berapi-api, dan kedua tangannya yang besar itu pun memeras tubuh indah wanita itu dengan keras, tubuh sang wanita itu dipeluknya erat sampai terasa masuk ke dalam tulang-tulangnya.

Kemudian, sang pria pun menggendong wanita itu, dan meletakkannya di atas meja makan di sebelah, tangannya memeras-meras tubuh sang wanita yang putih dan molek, tangan satunya mengangkat rok sang wanita itu tinggi-tinggi, melepas celana ketat hitamnya, sampai kedua pahanya yang putih bersih itu tampak di depan mata.

"Uh" keluh wanita itu, matanya samar-samar melihat pria besar yang berdiri di depannya itu, pria itu terlihat seperti iblis yang kehausan, kemudian, seluruh pakaiannya itu dilepas habis oleh sang pria.

Pria itu tersenyum lagi, lalu ia membalikkan tubuh sang wanita, sehungga punggung wanita tak berbusana yang sangat seksi dan indah itu terpapar di depan matanya.

Bibirnya menempel pada punggung sang wanita, lalu menggigit punggungnya dengan kejam.

"Uh" teriak sang wanita, ciuman prai itu terasa sangat rindu dan haus akan wanita.

Sang pria membuka kedua paha sang wanita, lalu langsung memasukkan bagian tubuhnya ke dalam tubuh wanita itu dari belakang seperti binatang, lalu suara keluhan sang wanita dan gesekan daging dan kulit mereka pun memenuhi seisi villa.

Tubuh pria itu sangat tinggi gagah dan sempurnya, kulit pantatnya yang telanjang bulat itu terlihat sangat halus dan kenyal, dan pantatnya yang penuh dengan energi itu terus mendorong masuk alat kelaminnya yang besar itu ke dalam tubuh sang wanita.

"Ah...... Ehm......" Karena tekanan yang diberikan pria itu semakin lama semakin kuat, sang wanita pun tak kuasa menahan teriakan-teriakan rintihan kesakitan, kulitnya yang putih itu menjadi tegang, payudaranya yang tegak dan berisi itu pun terus bergoyang dengan keras bak bola salju yang berguling dari atas gunung.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu