Cutie Mom - Bab 104 Topeng Setan Dalam Mimpi
Hari yang baru.
Sue Wu datang masuk kerja di perusahaan, baru memasuki kantor, Michelle telah melihat dia.
"Sue Wu, akhirnya kamu datang, sudah lama kamu tidak masuk kerja! Kenapa? Sakit?" Michelle terkejut ketika melihat dia datang, hari-hari bekerja tanpa Sue Wu, tidak ada yang berbicara dengannya, rasanya bekerja sangat membosankan.
"Hmm, aku tidak enak badan beberapa hari yang lalu, makanya izin". Sue Wu tersenyum dengan sopan.
"Sue Wu, kamu harus lebih memperhatikan kesehatanmu, bekerjalah dengan baik, panggil saja aku kapanpun kamu memerlukan bantuan!" Michelle mengatakan.
Beberapa hari ini, Sue Wu dan Michelle lumayan dekat, Michelle orangnya sangat ramah, juga sangat ceria. Terkadang bergosip, intinya Sue Wu juga sangat senang bekerja bersama dengannya.
Di pagi hari, Garry Xu tetap pergi ke kantor CEO, Sue Wu seperti biasanya mengatarkan kopi, Garry Xu menundukkan kepalanya melihat data, dia tidak mengangkat kepalanya saat Sue Wu masuk. Setelah keluar dari ruang CEO, dia memulai pekerjaannya hari ini.
Sue Wu sepanjang hari ini sibuk terus, mengurus pekerjaan yang telah menumpuk beberapa hari ini, dan perlu berkomunikasi dengan Angel An membahas tentang konferensi busana musim gugur kali ini. Konferensi busana musim gugur kali ini hanya tinggal waktu seminggu, perlu mendiskusikan banyak hal yang lebih rinci.
Sue Wu melihat jam, hari sudah siang, bergegas membereskannya sebentar. Berencana memanggil Michelle untuk makan bersama.
Ketika melewati ruangan kantor CEO, kebetulan Garry Xu juga keluar, empat mata bertemu, Garry Xu duluan membuka mulut menanyakan, "Bagaimana dengan lukamu? Sudah pernah kukatakan, kamu boleh istirahat lebih lama".
"Tidak masalah". Sue Wu menganggukkan kepalanya dan menjawabnya sejenak, sama sekali tidak berencana untuk mengatakan lebih banyak. Garry Xu berjalan melewatinya, juga tidak mengatakan apapun lagi, berjalan menuju lift.
Sue Wu juga berjalan menuju depan lift dengan badannya yang kaku, disekitar badannya yang terasa seperti aroma hutan samar-samar tercampur dengan aroma rokok, membuat hati orang lain terpikat.
Sue Wu melihat lift dihadapannya adalan lift karyawan, entah kenapa Garry Xu tidak menaiki lift pribadinya, malah menaiki lift yang sama dengan Sue Wu.
Pintu Lift telah terbuka, keduanya memasuki lift.
"Kemarin jam berapa pulang?" Pandangan matanya lurus, hanya sembarang menanyakannya.
"Tidak ingat!" Dia mengatakannya dengan suara yang normal.
Dia sebenarnya memang benar-benar telah lupa, karena kejadian kemarin telah membuatnya penuh kebingungan, seluruh dirinya seakan-akan ikut berputar, dia juga merasa sangat tak berdaya.
"Tidak ingat?!" Dia mengerutkan alisnya. Berencana untuk mengatakan sesuatu.
Melihat Sue Wu menjawab dengan menundukkan kepala, "CEO, setelah konferensi busana musim gugur ini berakhir, aku berharap kamu mengizinkanku untuk memundurkan diri!"
Dia tidak ingin bekerja untuk Garry Xu lagi, setiap melihat Garry Xu dia akan merasa ketakutan.
Garry Xu melamun sebentar, keningnya mengerut, lalu berkata dengan pelan, "Katakan sekali lagi!"
Pintu lift terbuka, Garry Xu keluar, sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Sue Wu untuk mengatakan apapun.
Sue Wu makan siang dengan cepat, lalu pergi ke kantor Angel An, membahas hal yang lebih mendetail, dan telah membahas dengan sukses. Saat kembali ke kantornya sendiri, waktu sudah jam 6 sore, Sue Wu membereskan barangnya dan pulang kerja, pergi menjemput Jacky.
Keluar dari gedung kantor, menuju jalan besar, baru saja ingin menuju terminal bus, kebetulan melihat seorang pria turun dari mobil yang memakai argo, saat pandangan Sue Wu dan pria itu bertemu, mukanya seketika menjadi pucat, hatinya kacau dan juga seperti mengharapkan sesuatu, dia memegang erat tasnya, bergegas berlari kesana.
"Dia!" Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya!"
"Tuan, mohon tuan katakan padaku, pria yang memakai topeng setan itu dimana?" Pria di hadapannya ini adalah manager Wu, Tom Wu.
Ekspresi Tom Wu sangat tenang, tidak ada rasa terkejut, hanya saja ketika melihat gadis dihadapannya ini, menghela napas sebentar. "Nona, ternyata kamu? Aku sudah mengatakannya, aku sungguh tidak mengenalmu! Mohon anda memberikan jalan!"
"Tuan, aku tidak akan salah mengingat, seumur hidupku tidak akan kulupakan! Kenapa kamu begitu tega?" Sue Wu melihat sejenak teman kantor yang keluar dari gedung, lalu mengontrol emosinya, berkata dengan suara yang kecil: "Tuan, hanya anda yang bisa membantuku, komohon, katakan padaku dimana dia, bagaimana mungkin kamu melupakannya? Mohon penuhilah keinginan seorang ibu ini!"
"Nona, untuk apa kamu seperti ini?" Tom Wu memasang wajah yang penuh kesulitan.
Sue Wu takut dia akan pergi, memegang lengan bajunya dengan erat, tidak akan membiarkannya pergi, "Aku ingin bertemu dengannya, mohon kamu katakan dimana dia berada? Aku ingin menemuinya! Kumohon padamu!!"
Sue Wu hampir tidak mampu mengontrol suasana hatinya, air mata tidak menuruti perintah pikirannya dan mulai mengalir keluar.
"Nona Sue Wu, apa yang bisa kamu lakukan jika memang telah bertemu dengannya?" Dia menghelakan napas. Terlihat jelas mengkasihani wanita ini.
"Kamu telah mengakuinya? Ternyata aku memang tidak salah ingat!" Sue Wu melamun sejenak, seketika wajahnya memancarkan rasa kebahagiaan, ini adalah sebuah harapan bagi dia, harapan satu-satunya, yang awalnya hanya ada keputusasaan, sekarang telah membara rasa harapan, bagaimana mungkin dia tidak bahagia?
"Nona Sue We, aku tidak bisa mengatakannya padamu dimana dia berada, tapi aku boleh membantumu bertanya padanya, kalau dia setuju untuk bertemu denganmu, aku akan menghubungimu, kamu pulanglah dulu!"
"Baiklah!" Tom Wu mengeluarkan ponsel, menelpon seseorang, selang beberapa saat telpon telah tersambung, "Tuan, Nona Sue Wu ingin bertemu denganmu!"
Entah apa yang telah dikatakan oleh pihak sana, Tom Wu lalu menganggukkan kepalanya, menutup telponnya. "Nona Sue Wu, kamu masih ingat dengan villa 6 tahun lalu?"
Villa?
Mana mungkin dia mengingatnya! Dia hari itu ditarik oleh orang lain, lalu dibawa kerumah sakit oleh orang itu juga, sudah lama melupakannya, kalau masih mengingatnya, mana mungkin dia begitu putus asa seperti ini?
"Aku tuliskan alamatnya untukmu, pergilah malam ini, tuan mengatakan, kalau kamu ingin bertemu dengannya, harus rela membayar dengan segalanya, segalanya, kamu mengerti?"
Saat Tom Wu mengatakannya, Sue Wu merasa hatinya telah menjadi hampa, air mata tak tertahankan dan mengalir keluar. "Asalkan dia bersedia menemuiku, bersedia membiarkanku bertemu dengan anakku, apapun akan kulakukan!"
"Baiklah!" Tom Wu merobek selembar kertas dari bukunya, dan menuliskan alamatnya dengan bolpen. "Malam ini jam 10, pergilah ke tempat ini, tuan akan menunggumu disini. Ingat, jam 10, jangan datang terlalu cepat, juga jangan datang terlambat. Tuan adalah orang yang sangat memiliki prinsip, kalau tidak kamu tidak akan bisa bertemu dengannya!"
"Baik! Terima kasih!" Sue Wu sepertinya mengingat satu hal lagi, "Manager Tom Wu, mohon berikan nomor ponselmu padaku, aku tidak bisa mempercayaimu sepenuhnya, aku ingin memastikan apakah alamat yang anda berikan itu benar atau tidak!"
Tom Wu menghela napas, lalu menuliskan nomor ponselnya juga. "It's ok rite?"
Sue Wu memegang erat kertasnya, jantungnya berdetak dengan kencang, membungkukkan badannya dengan rendah untuk memberi hormat. "Terima kasih, terima kasih!"
Akhirnya dia bisa bertemu dengan anaknya!
Sue Wu sungguh sangat senang, tanpa sadar dia telah pulang kerumah. Di dalam kepalanya semua adalah gambaran anaknya. Ketika dia telah tenang, baru menyadari dia belum menjemput Jacky. Dia segera menelpon ke guru di TK, agar membiarkan Jacky hari ini tidur di TK, karena dia tidak bisa menjemputnya.
Setelah menutup telpon, Sue Wu mengeluarkan buku tabungan, nominal di dalamnya adalah 20M.
Air matanya mengalir tak tertahankan, dan terus mengalir, dia menghapus air matanya dengan tangan, tapi tetap terus mengalir, hapus lagi dan mengalir lagi, dihapus berapa kali pun tidak akan berhenti, lalu pasrah dan tidak menghapusnya lagi, dalam air matanya penuh dengan kesedihan dan kesenangan......
Akhirnya dia menemukan orang itu! Dia ingin mengembalikan buku tabungan ini, hanya ingin melihat anaknya, memastikan anaknya hidup dengan baik atau tidak!
Belum jam 9, Sue Wu telah berangkat, juga telah mengganti pakaian. Alamat ini sangatlah terpencil, tidak ada bus yang kemari, dia hanya bisa naik taxi.
Mobil berhenti di depan villa tempat yang ditentukan.
Sue Wu terus melihat villanya.
Benar disini, dia selamanya tidak akan melupakan tempat ini, memang benar ini tempatnya.
Melihat jam tangan, sudah jam 10.
Sebuah mobil merek Maybach terparkir di halaman, tidak ada plat mobil.
Sue Wu berjalan sampai di depan pintu, menarik napas yang dalam, lalu menekan bel.
Pintu terbuka.
Tercium sebuah aroma rokok yang ringan, tapi adalah aroma yang menyegarkan, muncul sebuah perasaan yang familiar, mungkin para pria semuanya beraroma seperti ini.
Dia mengangkatkan pandangan matanya, melihat seseorang dengan badan yang tegak, jas yang lurus tanpa kusut sama sekali, napasnya tersendat, dengan perlahan memandang bagian atasnya, dia merupakan pria bertopeng setan yang sering muncul dalam mimpinya sampai tak terhitung......
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPredestined
CarlyAku bukan menantu sampah
Stiw boyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAwesome Guy
RobinMi Amor
TakashiCutie Mom×
- Bab 1 Pilihan
- Bab 2 Apakah Kamu Telah Menyesal?
- Bab 3 Menjual Keperawannya
- Bab 4 Pelecehan Seksual
- Bab 5 Maaf, Kami Telah Berusaha
- Bab 6 Tidak Terpikirkan Pertama Kali Saja Sudah...
- Bab 7 Kehilangan Semuanya
- Bab 8 Anak Kecil Yang Ternodai
- Bab 9 Paman Memiliki Burung yang Besar
- Bab 10 Masih Mengundang Seorang Selebgram
- Bab 11 Sekelompok Barang Curian yang Genit
- Bab 12 Hanya Dialah yang Spesial
- Bab 13 Perhatikan Identitas Anda
- Bab 14 Italian Espresso
- Bab 15 Penguburan Akar Permasalahan
- Bab 16 Daniel Adalah …
- Bab 17 Segera Menikah
- Bab 18 Kemunculan Seseorang Di Peringatan Kematian
- Bab 19 Kenapa Dia Juga Berada Di Pemakaman
- Bab 20 Balas Dendam Dimulai
- Bab 21 Membuat Kesulitan
- Bab 22 Mempermainkanmu angat Menyenangkan
- Bab 23 Menghebohkan Semua Orang
- Bab 24 Suara dari dalam Ruang Kerja CEO...
- Bab 25 Nasib Buruk Tidak Pernah Datang Sendiri
- Bab 26 Memenangkan hadiah utama
- Bab 27 Baju Putih V Yang Menggoda Walaupun Tertutup
- Bab 28 Dirayu
- Bab 29 Ciri Pasangan Yang Manis
- Bab 30 Menjauh Sedikit Dari Dirinya
- Bab 31 Gaun Yang Telah Dirobek
- Bab 32 Jangan......
- Bab 33 Aku Menginginkan Kamu
- Bab 34 Dipermalukan
- Bab 35 Ganti Rugi Kepadaku Dua Ratus Juta
- Bab 36 Kakak Yang Membantu Kamu Untuk Memukulnya
- Bab 37 Ini Memang Barang Cacat!
- Bab 38 Dia Adalah Seorang Playboy
- Bab 39 Makanan Sichuan Sangat Pedas Loh, Tuan CEO!
- Bab 40 Saya Memang Suka yang Agak Pedas, Tidak Hanya Makanan
- Bab 41 Perselisihan
- Bab 42 Sedikit Mengganggu
- Bab 43 Tidak Senang
- Bab 44 Harta yang Berharga
- Bab 45 Demi Kebahagiaan Anda~
- Bab 46 Kamu Sudah Miskin Ya?
- Bab 47 Masih Kurang Berapa, Aku Akan Memberinya Kepadamu!
- Bab 48 Kamu Hanya Bernilai Ratusan Ribu!
- Bab 49 Melihatnya Dengan Pandangan Baru
- Bab 50 Sangat kampungan, bagaimana mungkin aku bisa menyukainya?
- Bab 51 Ingin Berjualan Bersama Mommy
- Bab 52 Paman Beburung Besar Kamu Harus Pakai Ini
- Bab 53 CEO Tidak Mungkin Akan Membeli Kondom, Karena..
- Bab 54 Rubah Yang Licik
- Bab 55 Kamu Sengaja Melakukannya!
- Bab 56 Dia Benar-benar Sangat Hebat
- Bab 55 Hubungan Apakah Yang Dia dan Alex Miliki
- Bab 58 Jika Tidak Ingin Dipegang Olehku, Kamu Ingin Dipegang Oleh Siapa?
- Bab 59 Perlukah Aku Membantu Kamu
- Bab 60 Berdiri Untuk Dia
- Bab 61 Dia Adalah Kekasihnya, Aku Ini Siapa
- Bab 62 Karena, Kamu Adalah Milikku
- Bab 63 Bau Darah Membuatnya Senang
- Bab 64 Ditahan Di Pintu Kamar Mandi
- Bab 65 Yang Dia Inginkan Lebih Dari Sekedar Ciuman
- Bab 66 Mengapa Ada Jejak Telapak Tangan Di Wajahmu?
- Bab 67 Hanya Mempermainkannya
- Bab 68 Menarik Dia ke Dalam Lift
- Bab 69 Tunggu Aku di Ruang Kerjaku
- Bab 70 Akan Segera Mempunyai Mommy
- Bab 71 Kakak-kakak Tidak Hanya Mencuri Uang, Tetapi Juga Merampok kecantikanmu......
- Bab 72 Jadilah Kekasihku
- Bab 73 Memancing Keganasannya
- Bab 74 Luka Ungu Lebam di Tubuhnya...
- Bab 75 Setuju untuk Tidak Melecehkannya Lagi?
- Bab 76 Mencari Pria yang Menjadikannya Ibu Pengganti
- Bab 77 Sebuah Mimpi Buruk
- Bab 78 Satu-satunya Petunjuk
- Bab 79 Maksud Apa yang Kamu Miliki Terhadap Sue Wu?
- Bab 80 Anak Yang Ayah Tinggalkan di Luar?
- Bab 81 Alex Zhong juga memilik perasaan terhadapnya........
- Bab 82 Melindungi Tanpa Mempedulikan Nyawa Sendiri
- Bab 83 Apakah Alex Zhong Begitu Penting?
- Bab 84 Beritahu Dia, Kamu Adalah Wanitaku!
- Bab 85 Dia Memiliki Anak?
- Bab 86 Bibi Mempunyai Aroma Mommy
- Bab 87 Kamu Bagaimana Bisa Berbohong
- Bab 88 Aku Tidak Takut, Walaupun Kau Tahu Namaku!
- Bab 89 Ingin Bibi Menjadi Ibuku
- Bab 90 Takdir Yang Telah Ditentukan
- Bab 91 Bibir yang Panas
- Bab 82 Dokter Wanita yang Tidak Asing
- Bab 93 Dokter Apakah Kamu Mengenaliku?
- Bab 94 Ini Adalah Ibuku!
- Bab 95 Selalu Berpikir Mencari Wanita Untuk Memuaskan Diri Sendiri
- Bab 96 Kamu Tidak Peduli, Tetapi Aku Peduli
- Bab 97 Semoga Permainan Dapat Dijual Dengan Harga Yang Baik
- Bab 98 Apakah Kamu Sudah Menikah?
- Bab 99 Tidak Semua Anak Memiliki Seorang Ayah
- Bab 100 Ayo Kalian Pergi Kencan!
- Bab 101 Harga Sebotol Anggur Setara Dengan Gaji Beberapa Tahun
- Bab 102 Hukuman Di toilet Sekali Lagi
- Bab 103 Barang Itu....
- Bab 104 Topeng Setan Dalam Mimpi
- Bab 105 Pengorbanan Demi Anaknya
- Bab 106 Kamu Mengancamku
- Bab 107 Membiarkan Diri Sendiri Ditindas
- Bab 108 Putus Asa
- Bab 109 Membenci Diriku Yang Telah Kotor
- Bab 110 Pelukan Yang Bukan Miliknya
- Bab 111 Dipaksa Naik Panggung
- Bab 112 Seharusnya Dia Mengurung Wanita Bodoh Itu
- Bab 113 Semua Akan Indah Pada Waktunya
- Bab 114 Keindahan keharuman semarak ...
- Bab 115 Bersama CEO..
- Bab 116 Paman Pria Genit
- Bab 117 Hadiah dari Daniel
- Bab 118 Pertemuan Yang Mengejutkan
- Bab 119 Tinggalkan Shining Corp...
- Bab 120 Terserah Menikah dengan Siapapun
- Bab 121 Penderitaan Tiada Henti!
- Bab 122 Shining Corp Kedatangan Tamu
- Bab 123 Turun Tangan Sendiri
- Bab 124 Apakah dia begitu cepat melupakannya......
- Bab 125 Saling Tidak Berhutang
- Bab 126 Menghormati Opini Jacky Wu
- Bab 127 Dia Juga Bisa Sakit
- Bab 128 Seperti Anak Kecil Yang Merengek
- Bab 129 Tidak Ada Yang Bisa Mengganggu Anakku! (1)
- Bab 129 Tidak Ada Yang Bisa Mengganggu Anakku! (2)
- Bab 130 Mengacaukan Rencananya
- Bab 131 Kamu Tak Tahu Malu!
- Bab 132 Makan Malam Bertiga
- Bab 133 Sangat Mirip Dengan Garry Xu
- Bab 134 Bocah, Apakah Kamu Menginginkan Seorang Ayah?
- Bab 135 Tidak Bersih!
- Bab 136 Rahasia Identitas Diri
- Chapter 137 Ini Semua Adalah Salah Mami
- Chapter 138 Ketemu Kamu, Segalanya Menjadi Kacau
- Chapter 139 Aku Hanya Menginginkannya ! (1)
- Chapter 139 Aku Hanya Menginginkannya ! (2)
- Bab 140 Akting Yang Sangat Bagus
- Bab 140 Akting Yang Sangat Bagus (2)
- Bab 141 Ia Berkata Lepaskan, Apakah Kamu Tidak Mendengarkannya?
- Bab 141 Ia Berkata Lepaskan, Apakah Kamu Tidak Mendengarkannya?(2)
- Bab 142 Melakukan Sebuah Perjanjian Denganku
- Bab 143 Anak Yang Tidak Diinginkan (1)
- Bab 143 Anak Yang Tidak Diinginkan (2)
- Bab 144 Begini Juga Baik (1)
- Bab 144 Begini Juga Baik (2)
- Bab 145 Dua Orang Anak
- Bab Kedua Orang Anak
- Bab 146 Keinginan Dalam Berbuat Jahat
- Bab 147 Terasa Sangat Hangat Bersamanya
- Bab 148 Mencintaiku?
- Bab 149 Orang Malas Yang Mengandalkan Tubuhnya Untuk Bergantung pada Sisa Hidupnya!
- Bab 150 Perjamuan Makanan Di Keluarga Xu
- Bab 151 Berpapasan Namun Saling Tidak Mengenal
- Bab 152 Tolong Jauhi Aku
- Bab 153 Ibu Daniel
- Bab 154 Aku Telah Melupakanmu
- Bab 155 Selamanya Adalah Kekasih Gelap
- Bab 156 Kembalilah bekerja disini!
- Bab 157 Apakah Dia Mau Menerima Wujud Sebenarnya?!
- Bab 158 Dasar kau binatang!
- Bab 159 Tidak Memiliki Status Dalam Hidup
- Bab 160 Ancaman
- Bab 161 Kamu Tidak Akan Pernah Bisa Menolakku
- Bab 162 Pertemuan Ibu Dan Anak
- Bab 163 Anak-Anak Telah Menghilang?
- Bab 164 Kamu Telah Merebut Anakku
- Bab 165 Aku Mau Tidur Bersama Mami
- Bab 166 Malam Ini Sangat Gembira
- Bab 167 Menarik Kembali Hak Waris
- Bab 168 Hukuman Untuk Kamu
- Bab 169 Aku Ada Mysophobia
- Bab 170 Kedepannya Biarlah Aku Yang Menghidupi Kamu
- Bab 171 Ini Tunangan?
- Bab 172 Mens Yang Tiba-Tiba Datang (1)
- Bab 172 Mens Yang Tiba-Tiba Datang (2)
- Bab 173 Peringatan Dari Kakek
- Bab 174 Kamu Tidak Mampu
- Bab 175 Anak Yang Ingin Bernegosiasi
- Bab 176 Sepasang Mata Yang Familiar
- Bab 177 Kakek Yang Menyebalkan
- Bab 178 Ini Sama Sekali Tidak Mungkin
- Bab 179 Bukan Mommy Dari Daniel
- Bab 180Pertemuan Di Bandara
- Bab 181 Kalau Tidak Ada Masalah, Kenapa Kabur?
- Bab 182 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 183 Siapa Bilang Kamu Tidak Memenuhi Syarat
- Bab 184 Pinjamlah Bahumu Untuk Kugunakan Sebentar
- Bab 185 Interogasi dari Jane Yun
- Bab 186 Mengapa Saling Menyakiti?
- Bab 187 Apakah Kamu Bisa Meninggalkanku?
- Bab 188 Dia Tidak Akan Datang
- Bab 189 Aku Hanya Ingin Memakanmu...
- Bab 190 Pergi Berlibur
- Bab 191 Pertemuan Di Bandara
- Bab 192 Biarkan Waktu Berhenti
- Bab 193 Boleh Meminjamkanku Uang Tidak?
- Bab 194 Pulang Ke Negara Asal (1)
- Bab 194 Pulang Ke Negara Asal (2)
- Bab 195 Tunangan
- Bab 196 Fey Liu
- Bab 197 Wanita Malang
- Bab 198 Aku Akan Mencari Pria Lain dan Menikah
- Bab 199 Rasa Bersalah di Hatimu Terlalu Dalam (1)
- Bab 199 Rasa Bersalah di Hatimu Terlalu Dalam (2)
- Bab 200 Ji's Corp. (1)
- Bab 200 Ji's Corp. (2)
- Bab 201 Pekerjaan Baru (1)
- Bab 201 Pekerjaan Baru (2)
- Bab 202 Dimana ayahmu? (1)
- Bab 202 Dimana ayahmu? (2)
- Bab 203 Sama Bawelnya (1)
- Bab 203 Sama Bawelnya (2)
- Bab 204 Kakek Serigala dan Kakek Harimau (1)
- Bab 204 Kakek Rubah dan Kakek Harimau (2)
- Bab 205 Aku Rindu Padamu
- Bab 206 Jangan Sentuh Aku
- Bab 207 Kamu Benar-benar Terlalu Baik
- Bab 208 Dia Benar-Benar Telah Lelah (1)
- Bab 208 Dia Benar-Benar Telah Lelah (2)
- Bab 209 Kamu Adalah Adikku, Aku Tidak Bisa ... (1)
- Bab 209 Kamu Adalah Adikku, Aku Tidak Bisa ... (2)
- Bab 210 Wanita Penggoda
- Bab 211 Apakah Boleh Bagiku Untuk Tidak Mencintaimu Lagi?
- Bab 212 Syarat Tambahan
- Bab 213 Wanita Tidak Berperasaan
- Bab 214 Ketidakadilan Tuhan
- Bab 215 Menjaga Rahasia
- Bab 216 Kakak Pergi Kemana?
- Bab 217 Operasi Plastik Korea Selatan
- Bab 218 Aku Memesan Kamar Dengan Orang Lain! (1)
- Bab 218 Aku Memesan Kamar Dengan Orang Lain! (2)
- Bab 219 Gangguan Mental(1)
- Bab 219 Gangguan Mental (2)
- Bab 220 Kamu Bertanggung Jawab Atas Akibatnya
- Bab 221 Dada yang Telanjang
- Bab 222 Rahasia
- Bab 223 Suara Lonceng yang Jelek (1)
- Bab 223 Suara Lonceng yang Jelek (2)
- Bab 224 Satu-Satunya
- Bab 225 Lelaki Keras Kepala (1)
- Bab 225 Lelaki Keras Kepala (2)
- Bab 226 Minta Segelas Air Hangat (1)
- Bab 226 Minta Segelas Air Hangat (2)
- Bab 227 Bertemu Dengan Orang Asing
- Bab 228 Selamanya Tidak Akan Salah Mengenali
- Bab 229 Telah Dibawa Pergi (1)
- Bab 229 Telah Dibawa Pergi? (2)
- Bab 230 Menantu, Apakah Kamu Puas? (1)
- Bab 230 Menantu, Apakah Kamu Puas? (2)
- Bab 231 Apakah Ia Masih Mempunyai Keluarga? (1)
- Bab 231 Apakah Ia Masih Mempunyai Keluarga? (2)
- Bab 232 Istri, Aku Datang Menjemputmu Pulang!
- Bab 233 Siapa Istrimu? (1)
- Bab 233 Siapa Istrimu? (2)
- Bab 234 Di Dalam Ruangan
- Bab 235 Pergi Menemui Kekasih Baru (1)
- Bab 235 Pergi Menemui Kekasih Baru
- Bab 236 Malam Ini Kamu Adalah Milikku
- Bab 237 Album Foto
- Bab 238 Melihat Masa Lalu (1)
- Bab 238 Melihat Masa Lalu (2)
- Bab 239 Kembali Ke Restoran (1)
- Bab 239 Kembali Ke Restoran (2)
- Bab 240 Teman Apaan (1)
- Bab 240 Teman Apaan (2)
- Bab 241 Aku Mengingatmu (1)
- Bab 241 Aku Mengingatmu (2)
- Bab 242 Garry Xu Yang Lain.
- Bab 243 Ada Harapan Untuk Pulih (1)
- Bab 243 Ada Harapan Untuk Pulih (2)
- Bab 244 Tetesan Darah Segar Berwarna Merah.
- Bab 245 Penantian Didalam Lorong
- Bab 246 Wanita Yang Tidak Bisa Ditangani (1)
- Bab 246 Wanita Yang Tidak Bisa Ditangani (2)
- Bab 247 Mengenang Ayah
- Bab 248 Lamaran Pernikahan
- Bab 249 Berpisah Untuk Sementara Waktu
- Bab 250 Kehilangan Akal Karena Cemburu
- Bab 51 Fey Liu Menghilang
- Bab 252 Kamu Hamil?
- Bab 253 Sebuah Kekosongan
- Bab 254 Kisahku
- Bab 255 Membuatnya Meninggalkanmu
- Bab 256 Bawa Mereka Pergi
- Bab 257 Terlelap
- Bab 258 Kebenaran yang Terungkap
- Bab 259 Niat Membunuh
- Bab 260 Pengakuan
- Bab 261 Ayah Perampok
- Bab 262 Kakek Dari Mama
- Bab 263 Tidak Mencintainya Lagi
- Bab 264 Rumah Ji (1)
- Bab 254 Rumah Ji (2)
- Bab 265 Suara Tembakan
- Bab 266 Menyelinap Di Malam Hari
- Bab 267 Aku Merindukan Kamu
- Bab 268 Menghadiahkan Kamu Sebuah Peluru
- Bab 269 Negosiasi
- Bab 270 Malam Yang Tidak Biasa
- Bab 271 Menangkap Penggila Seks
- Bab 272 Paman Pergi Merenung!
- Bab 273 Angel An Menghilang
- Bab 274 Mencintai Pasangannya Diam-Diam
- Bab 275 Rahasia
- Bab 276 Maaf
- Bab 277 Cinta Yang Menyakitkan
- Bab 278 Menghalangi
- Bab 279 Selamanya Ada Aku.
- Bab 280 Masa Lalu (1).
- Bab 281 Masa Lalu (2).
- Bab 282 Kita Pergi.
- Bab 283 Cemburu
- Bab 284 Aku Menginginkan Semuanya
- Bab 285 Sepuluh Hari Yang Menyesakkan
- Bab 286 Kembalilah Ke Kamarmu
- Bab 287 Menghadiri Acara Pertunangan
- Bab 288 Hilang Selamanya!
- Bab 289 Penculikkan
- Bab 290 Itu Adalah Pistol Asli
- Bab 291 Mengancam
- Bab 292 Tertawa dan Menangis
- Bab 293 Terlalu Bahagia
- Bab 294 Menikah? Jangan Berharap!
- Bab 295 Kekerasan Rumah Tangga Yang Sebenarnya
- Bab 296 Ketahuan KDRT
- Bab 297 Menyukai Yang Berondong
- Bab 298 Itu Namanya Keren
- Bab 299 Cemburu Buta
- Bab 300 Kebetulan yang Menyakitkan
- Bab 301 Kejadian Masa Lalu
- Bab 302 Pria Misterius
- Bab 303 Pernyataan Cinta di Tengah Malam
- Bab 304 Tak Setuju
- Bab 305 Pertemanan Sepuluh Tahun
- Bab 306 Racun
- Bab 307 Masakan Yang Khas
- Bab 308 Berita Kematian
- Bab 309 Bantu Aku Merahasiakannya
- Bab 310 Akhirnya Terbongkar
- Bab 311 Terdapat Kesalahpahaman
- Bab 312 Tidak Bisa Bersatu
- Bab 313 Penyesalan
- Bab 314 Telah Salah Menyalahkan
- Bab 315 Telah Berbaikan
- Bab 316 Terkejut Ditengah Malam
- Bab 317 Milikku
- Bab 318 Cinta Yang Tulus
- Bab 319 Terlambat Ya Terlambat Saja
- Bab 320 Pemarah
- Bab 321 Kejadian Tiba-Tiba
- Bab 322 Kami Adalah Saudara
- Bab 323 Hutang Percintaan?
- Bab 324 Memikat
- Bab 325 Jangan Panik Setelah Terbongkar
- Bab 326 Jangan Terlihat Oleh Orang Lain
- Bab 327 Kondisi Berbahaya
- Bab 328 Dalang Di Balik Layar
- Bab 329 Kakak Beradik Sepupuan
- Bab 330 Menghilangkan Efek Obat
- Bab 331 Dalang Yang Tidak Terduga
- Bab 332 Suatu Rahasia
- Bab 333 Kesalahpahaman
- Bab 334 Itu Benar-Benar Adalah Aku
- Bab 335 Aku Mengerti
- Bab 336 Palsu?
- Bab 337 Tidak Siap
- Bab 338 Obsesi
- Bab 339 Ke Alam Baka
- Bab 340 Mari Pergi Minum Bersama
- Bab 341 Tidak Ingin Kehilangan Teman Ini
- Bab 342 Kekagetan Yang Bertubi-Tubi
- Bab 343 Ini Salah Kakak
- Bab 344 Apa Itu Cinta?
- Bab 345 Cinta Pertamanya......
- Bab 346 Hanya Terpikat Dengannya......
- Bab 347 Bersama Mu Selama-lamanya
- Bab 348 Diary
- Bab 349 Kebenaran 1
- Bab 350 Kebenaran 2
- Bab 351 Kebeneran 3
- Bab 352 Kebenaran 4
- Bab 353 Perasaan Masing-masing
- Bab 354 Perpisahan
- Bab 355 Cari Pacar
- Bab 356 Dikira Gigolo
- Bab 357 Aku Suaminya
- Bab 358 Ibu dan Anak Selamat
- Bab 359 Tes DNA
- Bab 360 Penantian
- Bab 361 Hasil
- Bab 362 Dia Menangis?
- Bab 363 Cucu Pintar
- Bab 364 Kakak Laki-Laki
- Bab 365 Semua adalah Putra Kita
- Bab 366 Investigasi Pribadi
- Bab 367 Romantis
- Bab 368 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 369 Lalat Jantan Dan Lalat Betina
- Bab 370 Akhirnya Berhadapan Langsung
- Bab 371 Akhirnya Mengerti
- Bab 372 Semua Masalah Telah Terselesaikan
- Bab 373 Pembicaraan Yang Serius
- Bab 374 Siapa Yang Memimpin Gejolak
- Bab 375 Sebuah Malam Yang Tidak Biasa
- Bab 376 Menggenggam Tanganmu
- Bab 377 Telah Terpergok
- Bab 378 Pulang Sendiri Masing-Masing
- Bab 379 Permintaan Maaf Yang Terlambat
- Bab 380 Pada Dasarnya Tidak Mencintai
- Bab 381 Prostitusi pria pribadi
- Bab 382 Menginginkan Muka
- Bab 383 Daddy Mengaku Telah Bersalah
- Bab 384 Di Dalam Greenhouse
- Bab 385 Pengantin Wanita Telah Menghilang
- Bab 386 Mengejar Sampai Ke Jepang
- Bab 387 Bagaimana Menghukummu?
- Bab 388 Paman Kau Harus Bertanggungjawab
- Bab 389 Gadis Yang Pintar (1)
- Bab 389 Gadis Yang Pintar (2)
- Bab 390 Tumbuh Bersama di Dalam Perut
- Bab 391 Our Future (Ending)