Cutie Mom - Bab 104 Topeng Setan Dalam Mimpi

Hari yang baru.

Sue Wu datang masuk kerja di perusahaan, baru memasuki kantor, Michelle telah melihat dia.

"Sue Wu, akhirnya kamu datang, sudah lama kamu tidak masuk kerja! Kenapa? Sakit?" Michelle terkejut ketika melihat dia datang, hari-hari bekerja tanpa Sue Wu, tidak ada yang berbicara dengannya, rasanya bekerja sangat membosankan.

"Hmm, aku tidak enak badan beberapa hari yang lalu, makanya izin". Sue Wu tersenyum dengan sopan.

"Sue Wu, kamu harus lebih memperhatikan kesehatanmu, bekerjalah dengan baik, panggil saja aku kapanpun kamu memerlukan bantuan!" Michelle mengatakan.

Beberapa hari ini, Sue Wu dan Michelle lumayan dekat, Michelle orangnya sangat ramah, juga sangat ceria. Terkadang bergosip, intinya Sue Wu juga sangat senang bekerja bersama dengannya.

Di pagi hari, Garry Xu tetap pergi ke kantor CEO, Sue Wu seperti biasanya mengatarkan kopi, Garry Xu menundukkan kepalanya melihat data, dia tidak mengangkat kepalanya saat Sue Wu masuk. Setelah keluar dari ruang CEO, dia memulai pekerjaannya hari ini.

Sue Wu sepanjang hari ini sibuk terus, mengurus pekerjaan yang telah menumpuk beberapa hari ini, dan perlu berkomunikasi dengan Angel An membahas tentang konferensi busana musim gugur kali ini. Konferensi busana musim gugur kali ini hanya tinggal waktu seminggu, perlu mendiskusikan banyak hal yang lebih rinci.

Sue Wu melihat jam, hari sudah siang, bergegas membereskannya sebentar. Berencana memanggil Michelle untuk makan bersama.

Ketika melewati ruangan kantor CEO, kebetulan Garry Xu juga keluar, empat mata bertemu, Garry Xu duluan membuka mulut menanyakan, "Bagaimana dengan lukamu? Sudah pernah kukatakan, kamu boleh istirahat lebih lama".

"Tidak masalah". Sue Wu menganggukkan kepalanya dan menjawabnya sejenak, sama sekali tidak berencana untuk mengatakan lebih banyak. Garry Xu berjalan melewatinya, juga tidak mengatakan apapun lagi, berjalan menuju lift.

Sue Wu juga berjalan menuju depan lift dengan badannya yang kaku, disekitar badannya yang terasa seperti aroma hutan samar-samar tercampur dengan aroma rokok, membuat hati orang lain terpikat.

Sue Wu melihat lift dihadapannya adalan lift karyawan, entah kenapa Garry Xu tidak menaiki lift pribadinya, malah menaiki lift yang sama dengan Sue Wu.

Pintu Lift telah terbuka, keduanya memasuki lift.

"Kemarin jam berapa pulang?" Pandangan matanya lurus, hanya sembarang menanyakannya.

"Tidak ingat!" Dia mengatakannya dengan suara yang normal.

Dia sebenarnya memang benar-benar telah lupa, karena kejadian kemarin telah membuatnya penuh kebingungan, seluruh dirinya seakan-akan ikut berputar, dia juga merasa sangat tak berdaya.

"Tidak ingat?!" Dia mengerutkan alisnya. Berencana untuk mengatakan sesuatu.

Melihat Sue Wu menjawab dengan menundukkan kepala, "CEO, setelah konferensi busana musim gugur ini berakhir, aku berharap kamu mengizinkanku untuk memundurkan diri!"

Dia tidak ingin bekerja untuk Garry Xu lagi, setiap melihat Garry Xu dia akan merasa ketakutan.

Garry Xu melamun sebentar, keningnya mengerut, lalu berkata dengan pelan, "Katakan sekali lagi!"

Pintu lift terbuka, Garry Xu keluar, sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Sue Wu untuk mengatakan apapun.

Sue Wu makan siang dengan cepat, lalu pergi ke kantor Angel An, membahas hal yang lebih mendetail, dan telah membahas dengan sukses. Saat kembali ke kantornya sendiri, waktu sudah jam 6 sore, Sue Wu membereskan barangnya dan pulang kerja, pergi menjemput Jacky.

Keluar dari gedung kantor, menuju jalan besar, baru saja ingin menuju terminal bus, kebetulan melihat seorang pria turun dari mobil yang memakai argo, saat pandangan Sue Wu dan pria itu bertemu, mukanya seketika menjadi pucat, hatinya kacau dan juga seperti mengharapkan sesuatu, dia memegang erat tasnya, bergegas berlari kesana.

"Dia!" Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya!"

"Tuan, mohon tuan katakan padaku, pria yang memakai topeng setan itu dimana?" Pria di hadapannya ini adalah manager Wu, Tom Wu.

Ekspresi Tom Wu sangat tenang, tidak ada rasa terkejut, hanya saja ketika melihat gadis dihadapannya ini, menghela napas sebentar. "Nona, ternyata kamu? Aku sudah mengatakannya, aku sungguh tidak mengenalmu! Mohon anda memberikan jalan!"

"Tuan, aku tidak akan salah mengingat, seumur hidupku tidak akan kulupakan! Kenapa kamu begitu tega?" Sue Wu melihat sejenak teman kantor yang keluar dari gedung, lalu mengontrol emosinya, berkata dengan suara yang kecil: "Tuan, hanya anda yang bisa membantuku, komohon, katakan padaku dimana dia, bagaimana mungkin kamu melupakannya? Mohon penuhilah keinginan seorang ibu ini!"

"Nona, untuk apa kamu seperti ini?" Tom Wu memasang wajah yang penuh kesulitan.

Sue Wu takut dia akan pergi, memegang lengan bajunya dengan erat, tidak akan membiarkannya pergi, "Aku ingin bertemu dengannya, mohon kamu katakan dimana dia berada? Aku ingin menemuinya! Kumohon padamu!!"

Sue Wu hampir tidak mampu mengontrol suasana hatinya, air mata tidak menuruti perintah pikirannya dan mulai mengalir keluar.

"Nona Sue Wu, apa yang bisa kamu lakukan jika memang telah bertemu dengannya?" Dia menghelakan napas. Terlihat jelas mengkasihani wanita ini.

"Kamu telah mengakuinya? Ternyata aku memang tidak salah ingat!" Sue Wu melamun sejenak, seketika wajahnya memancarkan rasa kebahagiaan, ini adalah sebuah harapan bagi dia, harapan satu-satunya, yang awalnya hanya ada keputusasaan, sekarang telah membara rasa harapan, bagaimana mungkin dia tidak bahagia?

"Nona Sue We, aku tidak bisa mengatakannya padamu dimana dia berada, tapi aku boleh membantumu bertanya padanya, kalau dia setuju untuk bertemu denganmu, aku akan menghubungimu, kamu pulanglah dulu!"

"Baiklah!" Tom Wu mengeluarkan ponsel, menelpon seseorang, selang beberapa saat telpon telah tersambung, "Tuan, Nona Sue Wu ingin bertemu denganmu!"

Entah apa yang telah dikatakan oleh pihak sana, Tom Wu lalu menganggukkan kepalanya, menutup telponnya. "Nona Sue Wu, kamu masih ingat dengan villa 6 tahun lalu?"

Villa?

Mana mungkin dia mengingatnya! Dia hari itu ditarik oleh orang lain, lalu dibawa kerumah sakit oleh orang itu juga, sudah lama melupakannya, kalau masih mengingatnya, mana mungkin dia begitu putus asa seperti ini?

"Aku tuliskan alamatnya untukmu, pergilah malam ini, tuan mengatakan, kalau kamu ingin bertemu dengannya, harus rela membayar dengan segalanya, segalanya, kamu mengerti?"

Saat Tom Wu mengatakannya, Sue Wu merasa hatinya telah menjadi hampa, air mata tak tertahankan dan mengalir keluar. "Asalkan dia bersedia menemuiku, bersedia membiarkanku bertemu dengan anakku, apapun akan kulakukan!"

"Baiklah!" Tom Wu merobek selembar kertas dari bukunya, dan menuliskan alamatnya dengan bolpen. "Malam ini jam 10, pergilah ke tempat ini, tuan akan menunggumu disini. Ingat, jam 10, jangan datang terlalu cepat, juga jangan datang terlambat. Tuan adalah orang yang sangat memiliki prinsip, kalau tidak kamu tidak akan bisa bertemu dengannya!"

"Baik! Terima kasih!" Sue Wu sepertinya mengingat satu hal lagi, "Manager Tom Wu, mohon berikan nomor ponselmu padaku, aku tidak bisa mempercayaimu sepenuhnya, aku ingin memastikan apakah alamat yang anda berikan itu benar atau tidak!"

Tom Wu menghela napas, lalu menuliskan nomor ponselnya juga. "It's ok rite?"

Sue Wu memegang erat kertasnya, jantungnya berdetak dengan kencang, membungkukkan badannya dengan rendah untuk memberi hormat. "Terima kasih, terima kasih!"

Akhirnya dia bisa bertemu dengan anaknya!

Sue Wu sungguh sangat senang, tanpa sadar dia telah pulang kerumah. Di dalam kepalanya semua adalah gambaran anaknya. Ketika dia telah tenang, baru menyadari dia belum menjemput Jacky. Dia segera menelpon ke guru di TK, agar membiarkan Jacky hari ini tidur di TK, karena dia tidak bisa menjemputnya.

Setelah menutup telpon, Sue Wu mengeluarkan buku tabungan, nominal di dalamnya adalah 20M.

Air matanya mengalir tak tertahankan, dan terus mengalir, dia menghapus air matanya dengan tangan, tapi tetap terus mengalir, hapus lagi dan mengalir lagi, dihapus berapa kali pun tidak akan berhenti, lalu pasrah dan tidak menghapusnya lagi, dalam air matanya penuh dengan kesedihan dan kesenangan......

Akhirnya dia menemukan orang itu! Dia ingin mengembalikan buku tabungan ini, hanya ingin melihat anaknya, memastikan anaknya hidup dengan baik atau tidak!

Belum jam 9, Sue Wu telah berangkat, juga telah mengganti pakaian. Alamat ini sangatlah terpencil, tidak ada bus yang kemari, dia hanya bisa naik taxi.

Mobil berhenti di depan villa tempat yang ditentukan.

Sue Wu terus melihat villanya.

Benar disini, dia selamanya tidak akan melupakan tempat ini, memang benar ini tempatnya.

Melihat jam tangan, sudah jam 10.

Sebuah mobil merek Maybach terparkir di halaman, tidak ada plat mobil.

Sue Wu berjalan sampai di depan pintu, menarik napas yang dalam, lalu menekan bel.

Pintu terbuka.

Tercium sebuah aroma rokok yang ringan, tapi adalah aroma yang menyegarkan, muncul sebuah perasaan yang familiar, mungkin para pria semuanya beraroma seperti ini.

Dia mengangkatkan pandangan matanya, melihat seseorang dengan badan yang tegak, jas yang lurus tanpa kusut sama sekali, napasnya tersendat, dengan perlahan memandang bagian atasnya, dia merupakan pria bertopeng setan yang sering muncul dalam mimpinya sampai tak terhitung......

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu