Cutie Mom - Bab 357 Aku Suaminya

Beberapa saat kemudian, Tony pun datang, ia benar-benar tidak mengira kalau temannya itu bisa tak berkutik dihadapan seorang wanita.

Suara tawa Crystal yang terdengar seperti lonceng itu membuat Tony merasa senang, tampaknya hal ini sangat menarik bagi Crystal, Tony pun berjalan ke arah mereka dan pura-pura batuk pelan, Crystal pun menghentikan suara tawanya, lalu menjulurkan lidahnya pada Tony, "Eh, Kak Tony, kebetulan sekali?"

Mata Tony pun terkunci pada wajah kecil Crystal, senyumnya yang manis tadi, senyumnya yang ceria tadi, rasanya seperti Crystal yang dulu lagi, ceria, bahagia, tanpa beban. Ia memandangi Crystal dengan perasaan yang bercampuraduk, setelah kejadian-kejadian ini, apa dia masih bisa kembali menjadi dirinya yang polos dan ceria seperti dulu lagi? Apa dia benar-benar ingin melepaskan dirinya sendiri? Kalau tidak kenapa dia bisa tertawa sebahagia ini?

Wanita berbaju merah itu tetap tidak merasa malu, ia malah mengabaikan semua orang yang melihat ke arahnya itu, dan tersenyum pada Alex, "Kalau kau tertarik untuk menjadi pria penghibur, kurasa kau sangat berpotensi, langsung telepon aku saja, ini kartu namaku!"

Kata wanita itu sambil menyodorkan sebuah kartu nama, setelah itu, ia pun meninggalkan tempat itu.

Alex terdiam melihati kartu nama yang ada di tangannya itu, dan setelah ia tersadar, ia pun segera melangkah mundur, "Sial, benar-benar sial! Siapa yang mau jadi pria penghibur." Ini pertama kalinya Alex diperlakukan seperti ini. Apa yang terjadi? Jangan-jangan dirinya sudah dipermainkan oleh seorang wanita? Biasanya dirinya yang mempermainkan wanita, tapi sekarang malah kebalikannya, Alex benar-benar kesal dibuatnya.

Tony memandangi Alex dan tak bisa menahan tawanya lagi, "Hahaha! Alex! Kau disangka pria penghibur? Iya, iya, memang mirip! Mirip sekali! Aku akan memberitahukan ini pada Garry, agar dia juga bisa ikut tertawa bersama kita, hahaha!"

"Sudah! Sudah! Benar-benar sial aku hari ini digoda wanita." Alex malas menjelaskan panjang lebar, ia menarik tangan Cindy, "Ayo pulang!"

"Hei! Aku dan Crystal mau jalan-jalan! Untuk apa pulang?" teriak Cindy. Perasaannya pun membaik karena kejadian konyol tadi.

"Benar! Kita mau jalan-jalan!" kata Crystal, ia tak ingin bertemu dengan Tony. Dia canggung, ia juga tak tahu harus berkata apa pada Tony, Tony tidak mencintainya, untuk apa Tony mencari dirinya, Tony selalu saja mematahkan mimpinya, ia tak akan pernah berkhayal lagi!

"Jaga wanitamu itu!" kata Alex pada Tony, ia meneleponnya untuk datang ke sini untuk membawa Crystal pergi, bukan untuk mendamaikan mereka.

"Kalau kau berani menyentuhku, jangan harap kau akan bertemu denganku lagi!" ujar Crystal.

Tony sedikit bingung, "Kalau begitu kita jalan-jalan bersama saja, Alex, kita jalan-jalan berempat saja!"

Alex pasrah, kalau tidak ada pilihan lain, ya sudah jalan-jalan berempat saja. Alex pun melemparkan rokoknya yang tersisa setengah itu ke dalam tong sampah, "Oke! Kita jalan-jalan bersama mereka!"

Tiba-tiba Crystal pun menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak mau! Aku jalan-jalan sendiri saja! Cindy kau pulang saja dengan Alex!"

"Crystal, kau mau kabur lagi?" Tony pun mendekat, suaranya yang sangat rendah dan terdengar sangat galau itu sampai ke telinga Crystal, "Jangan bercanda."

Dia bercanda? Crystal tersenyum kecut, dengan refleks ia mundur selangkah, namun karena ia kehilangan keseimbangannyam tubuhnya pun terjatuh ke belakang.

Tiba-tiba, sebuah mobil yang sedang melaju kencang datang dari kejauhan, Tony pun segera mengulurkan tangannya dan menangkap tangan Crystal, tarikannya yang kuat membawa Crystal masuk ke dalam pelukannya. Wajah Crystal menabrak masuk ke dada Tony, ia merasakan kehangatan dan rasa sakit yang bercampur aduk menjadi satu.

"Hati-hati! Kau tak apa-apa kan!" suara Tony pun terdengar tegang dan khawatir,

Crystal menyadari kalau kedua tangan Tony saat ini sedang memeluk tubuhnya, ia berusaha untuk mundur, melepaskan dirinya dari pelukan hangat itu.

Namun tak tahu karena dirinya merasa tak rela untuk melepaskan dekapan tangan itu, atau karena ia sedang mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak berharap terlalu banyak, ia harus menyadari bahwa mereka berdua sudah putus, dia bukanlah orang yang dicintainya, dia tak boleh berharap terlalu banyak lagi.

Namun tingkahnya itu sungguh membuat Tony mengerutkan keningnya, apa dia sedang menghindari dirinya? Atau dia masih sama seperti dirinya yang dulu?

"Crystal?"

Melihat Tony dan Crystal yang seperti iiitu, Alex pun membawa Cindy pergi, namun tiba-tiba, Crystal memegangi perutnya, "Ah, perutku sakit......"

"Crystal?" Tony terkejut melihat wajah Crystal yang memucat, "Kau kenapa?"

Cindy menyadari apa yang terjadi, dan ia pun melepaskan gandengan Alex, "Kak Tony, cepat, kita harus ke rumah sakit!"

Crystal mengerutkan keningnya, keringat dingin pun mulai keluar dari wajahnya, "Cindy......"

Cindy mengangguk, ia tahu apa yang ingin dia katakan, "Kak, kau bawa mobilnya, Kak Tony, ayo kita cepat ke rumah sakit!"

Tony pun bingung, ia menggendong Crystal, dan memberikan kunci mobilnya pada Alex, lalu keempat orang itu pun bergegas menuju ke rumah sakit.

Dan akhirnya sesampai di rumah sakit, barulah Tony diberitahu sebuah kabar yang sangat amat mengejutkan.

"Apa! Dia hamil?" Tony sangat terkejut, siapa ayah anak itu? Ia sangat takut.

Cindy hanya bisa menganggukkan kepalanya, "Kak Tony, kurasa kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan, Crystal tak ingin kau bertanggungjawab, ia merasa kalau kau tidak mencintainya, oleh karena itu ia tak akan mau menikah denganmu! Wanita memang berbeda dengan pria, kalau tidak ada cinta, wanita pasti memilih untuk tidak menikah."

Alex yang mendengar perkataan itu pun juga terkejut, ia berpikir, jangan-jangan?

Ia pun segera menarik tangan Cindy dan membawanya ke koridor yang kosong.

"Untuk apa kau menarikku? Crystal masih ada di ruang gawat darurat!"

"Cindy!" Kedua tangan Alex memegangi pundak Cindy, matanya menatap kedua mata Cindy dalam-dalam, "Apa kau takut aku tidak mencintaimu makanya kau tak ingin menikah denganku?"

Cindy terkejut, ia pun mengangkat wajahnya dan menatap Alex, "Kenapa sih! Lepaskan aku!"

Sebenarnya, ia tahu setelah ini apa yang ingin Alex katakan, tapi ia takut apa yang dikatakan Alex itu bukan sesuatu yang ingin didengarnya, ia sangat takut, ia memilih untuk tidak mendengarnya.

"Cindy, aku suka padamu!" Dia menggunakan kata suka, bukan cinta. Tapi setelah itu, ia berkata lagi, "Kau tak tahu seberapa bahagianya aku mengetahui bahwa kejadian enam tahun lalu di malam itu ternyata adalah dirimu, ternyata dirimu, aku selalu mengira kalau wanita itu adalah Lola, aku juga pernah mencurigainya, tapi saat aku tahu kalau wanita itu sebenarnya adalah kau, hatiku benar-benar merasa tenang, aku benar-benar suka padamu! Kita menikah ya, cinta kakakmu ini hanya akan diberikan padamu seorang, seumur hidup ini kakak tidak pernah mencintai wanita lain, mungkin kalau aku sekarang bilang kalau aku mencintaimu, kau tidak akan percaya, tapi kakak sungguh sangat menyukaimu, lebih suka dari suka!"

Cindy tercengang, hatinya berdebar kencang, "Apa maksudmu?"

"Kakak bilang kakak mencintaimu, apa kau percaya?"

"Kau cinta padaku! Tapi kenapa aku tidak merasakannya?" tanyanya balik.

"Kurasa ini adalah perasaan cinta, bukan rasa ingin bertanggungjawab, aku ingin menikah bukan karena ingin bertanggungjawab padamu, kalau hanya untuk bertanggungjawab, aku pasti sudah menikahi Lola enam tahun yang lalu!" kata Alex serius.

Cindy memandanginya, dan memandanginya, kedua matanya pun tiba-tiba mulai memerah.

Dan Alex pun memeluknya, memeluknya dengan sangat amat erat. Seketika, wajahnya yang tampan itu menempel pada wajah Cindy. Ia menundukkan kepala dan mencium bibir Cindy, Cindy terkejut, matanya terbelalak besar, ia tak percaya Alex menciumnya di rumah sakit seperti tak ada orang lain yang melihat saja.

"Uh...... Lepaskan!" katanya pelan.

Alex melepaskannya, memandanginya beberapa saat, dan saat Cindy ingin pergi dari tempat itu, ia pun berkata dengan serius, "Aku ingin menikahimu karena kau benar-benar suka padamu, terima kasih juga kau sudah memberiku seorang anak laki-laki yang lucu, maaf aku tidak selalu berada di sampingmu, sampai-sampai kau haru menanggung semua beban ini sendirian, biarkan aku menebusnya di lima puluh tahun ke depan, biarkan aku mencintaimu selalu sampai lima puluh tahun ke depan, ya?"

Tembok besar yang menutup rapat hati Cindy itu pun runtuh mendengar ucapan Alex tadi, seketika ia pun menangis.

Alex memeluknya lagi, lalu menciumi kepalanya, "Kita bicarakan di rumah ya, jangan menangis, Crystal masih ada di dalam, yang aku tahu hanya aku sungguh menyukaimu! Ini bukan perasaan yang tiba-tiba datang saja, aku benar-benar akan terus menyukaimu."

Cindy terkejut, setelah sekian tahun, akhirnya perasaannya terbalaskan, bagaimana mungkin air matanya tidak mengalir deras.

Tiba-tiba, pintu ruang gawat darurat pun terbuka, sang dokter melepas maskernya dan berkata, "Siapa anggota keluarga Crystal Mo?"

"Dokter, bagaimana keadaannya? Aku keluarganya!"

"Kau ini? Kau ini siapanya?" tanya dokter itu.

"Aku suaminya!" kata Tony dengan penuh keyakinan.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu