Cutie Mom - Bab 252 Kamu Hamil?

Rasa takut mulai merasuki Sue, wajahnya menjadi putih pucat.

Plak! Wajahnya ditampar. Sebuah sensasi yang asing mulai naik, seluruh kepala menjadi pening.

Yang memukul adalah anak jalanan yang masih muda, dia dengan kasarnya berkata: " Dasar! Teriak-teriak saja kau, setelah ini para kakak akan menghabisimu hingga kau tidak bisa lagi berbuat apa-apa! "

" Ha! Bermanjalah seperti kucing, kakak suka yang seksi! ", sebuah suara yang kasar dan ganas terdengar keras membuat Sue makin takut.

Sue ditarik oleh mereka menuju sebuah taman, lalu, Fey juga dibuang kedalamnya.

" Fey! ", teriak Sue.

Fey telah kehilangan akal sehat, badannya meringkuk, pakaiannya telah compang camping.

" Apa yang telah kalian lakukan terhadapnya? ", kata Sue yang tidak sempat melindungi wajahnya lalu memeluk Fey. " Kamu jangan takut, Garry akan menolong kita. "

Badan Fey bergetar ketakutam , seluruh badannya menegang.

" Kurang ajar, masukkan mereka semua! " ada orang yang menangkap Sue.

"Aaaa! " mereka berdua berteriak hingga suaranya melengking.

Saat melawan, pemlik tangan yang mencengkeram Sue di tendang olehnya, ia menahan sakit lalu menampar Sue, " Dasar wanita kurang ajar! Kamu ingin melawanku kan? "

" Ah!! "

Lelaki itu mengerang, mengagetkan Fey hingga Fey berteriak makin keras, wajahnya mulai tampak gila, dengan gemetar berteriak: " Jangan bakar aku! "

Lelaki yang tinggi itu mengrenyitkan dahi, " Wanita ini gila! ‘’

" Lempar dia! Sisakan yang ini! ", kata lelaki itu.

Akhirnya, Fey diseret masuk.

Didalam tersisa Sue seorang, wajahnya sudah dipukul dua tangan, terus melawan karena ingin kabur, tetapi pintu telah dihalangi penjaga, diluar pun Fey juga berteriak sekuat tenaga.

Jangan panik, jangan panik!

" Kenapa kalian seperti ini? ", Sue menenangkan dirinya, memutuskan untuk menunggu dalam tenang, tangannya diletakkan dipunggung, sambil mencari kesempatan untuk mengeluarkan ponselnya.

Beberapa lelaki tidak menyangka, tidak disangkanya wanita yang tadinya berteriak histeris bisa tenang, lalu tertawa dingin. " Nona, kami ingin memainkanmu, sudah lama tidak bertemu dengan wanita, ya hanya bermain-main saja. "

" Kalian bisa mencari orang yang menjual organ tubuh manusia, aku bukanlah orang yang harusnya kalian cari! "

" Ah! Itu terlalu kotor, kami hanya suka ibu rumah tangga! "

" Kalian tidak takut hukum? ", tanya Sue dengan sedikit bersemangat, tangannya telah memegang ponsel.

" Nona, kakak kami semuanya adalah orang yang terbiasa berkelahi, ini pun bukan membunuh! Palingan hanya hukuman penjara berapa tahun lalu keluar! Lagipula kami ada beberapa orang yang akan mempermainkanmu, kamu berani melapor? Kamu tidak malu bertemu dengan orang lain nantinya? ", kata salah seorang dari mereka disertai tawa, ekspresi mereka mengancam dan jahat.

Tangan kotor yang membawa bau yang tidak sedap menyentuh wajah Sue, dengan kasarnya menoleh. Sue yang tadinya menggenggam ponsel, ponselnya jatuh ke tanah.

" Kurang ajar! Dia berani cari masalah! ", tidak tahu siapa yang berteriak, ponsel itu ditendang keluar.

Tidak tahu tangan siapa yang dengan kasar maju dengan amarah. langsung menarik kerah baju Sue, terkekeh sebentar, kerah baju Sue tersobek, memperlihatkan baju hangat yang ada didalamnya.

" Ah! Tolong! ", suara yang keras dan terdengar menyakitkan itu terdengar, air mata yang tak bersuara mengalir perlahan. Sue menggerakkan badan melawan, dada yang menjulang dibalik baju hangat memancing birahi para lelaki.

Sue melawan sekuat tenaga, sudah tidak lagi memegang ponsel, dia hanya bisa melawan agar tangan kotor mereka tidak menyentuhnya.

Saat ini, dia hanya merasa dirinya begitu bodoh, bagaimana bisa dirinya masuk mencari orang?

Dilihatnya hari sudah perlahan menjadi gelap, ketakutannya membesar, berteriak terus selama dia dsandera. Tidak tahu sapa yang menendang perutya, seketika wajahnya menjadi pucat, rasa sakitnya menyeluruh, Sue pingsan karenanya.

" Ah! Sakitnya! ", Sue berlutut di tanah, ia mengerang kesakitan, dirasakan olehnya sebuah aliran yang hangat mengalir di kedua kakinya.

Rasa sakit yang dirasakan seakan membelah perut kecilnya, giginya menggigit bibir yang memucat, keringat dingin mengalir, " Bayiku... selamatkan.. bayiku.. "

" Ah! Kakak! Kelihatannya dia hamil! ", kata entah siapa yang berteriak.

" Sial! Bagaimana bisa sesial ini?, melihat Sue memegang perutnya sambil berbaring meringkuk di tanah, para lelaki berhenti menyiksanya.

" Selamatkan bayiku... ", sambil bergumam Sue hampir pingsan karena menahan sakit.

PLAK! Suara pintu ditendang.

Semua orang terpaku melihat seorang lelaki berbadan tinggi tegap berada didepan pintu, matanya yang biru memandang tajam setiap mereka membuat suasana seram, seperti pandangan dewa kematian.

" Johnson, tolong aku! ", kata Sue yang hanya dapat berucap satu kalimat, lalu ia pingsan ke tanah, celananya yang puth diwarnai dengan aliran darah merah segar.....

Sial! Wajah Johnson muram, melihat darah merah yang mengalir di kaki ada didepannya, terlalu banyak, entah bagaimana Johnson merasa tersakiti.

Dia dan Lola mencari bersamaan disini, diluar ada Lola, belum sempat berkata apapun, lalu mendengar suara teriakan dari dalam. Dia menyerahkan Fey kepada Lola, Johnson menendang pintu tetapi tak disangka ia akan melihat hal ini.

" Kalian menyakitinya! ", katanya dengan nada suara yang dingin, kakinya melayang menendang mereka satu persatu.

" Sial! Kami tidak tahu dia hamil! Kakak-kakak, cepatlah pergi! Jangan cari masalah! ", beberapa orang berkelahi, lalu lari keluar meninggalkan.

Johnson melihat Sue pingsan tekapar di tanah, tidak sempat mengejar orang-orang itu.

" Sue, kamu tidak apa-apa? ", dia memeluknya, suaranya mengisyaratkan kekhawatiran. " Hei! Kamu kenapa?? "

" Johnson, selamatkan bayiku... ", bibir pucat Sue akhirnya bersuara.

Johnson terkaget matanya terbelalak, " Kamu hamil? "

Belum sempat berkata apa-apa, Sue menutup matanya dan memasuki ruang gelap tak berujung.

" Aku antar ke rumah sakit! ", Johnson menggendongnya dan lari keluar secepat mungkin.

Lola masih menghibur Fey, Johnson menggendong Sue keluar, pandangannya terpaku kepada dia yang meringkuk dan wajahnya berhiaskan bekas aliran air mata, tidak ada yang tahu apa yang terjadi kepadanya, yang nampak hanya kesakitan yang membuat hati gundah.

" Johnson, bagaimana kau bisa disini? ", tanya Lola yang sedikit terguncang.

" Diam kau! Sekarang aku hendak mengantarnya ke rumah sakit, nanti aku cari kalian! ", Johnson memandang Fey dalam-dalam lalu pergi jauh.

Di tanah terdapat bekas darah yang berceceram, mengalir sepanjang jalan.

Lola melihat bayangannya, seketika ia terkejut, bagaimana bisa terluka separah itu, apakah Sue akan mati?

Saat Garry dan supirnya sedang mencari, Lola belum selesai menghibur Fey.

Garry tidak tahu apa yang terjadi, dia melihat Fey sudah ditemukan, ia menghela nafas lega.

" Cepat bawa dia kembali! ", katanya, lalu mencari ponselnya hendak menelepon Sue, hari sudah mulai gelap, ia khawatir akan Sue.

Tetapi, ponselnya berdering didalam rumah itu.

Garry curiga, firasat yang tidak enak merasuki hatinya.

Dengan cepat ia memasuki rumah itu, melihat ponsel Sue tergeletak di tanah juga tas kecil Sue, lalu dia terdiam melihat adanya bercak bekas darah. Dengan paniknya ia lari keluarnya, hatinya mulai panik dan makin panik...

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu