Cutie Mom - Bab 305 Pertemanan Sepuluh Tahun

Akhirnya Sue pun melepas topeng itu. "Garry, jangan bercanda, aku lapar, perutku sudah bernyanyi dari tadi!"

Sue sudah sangat lapar, melihat jam yang ada di dinding, sudah jam dua malam.

Perutnya sungguh sudah berteriak keras.

"Aku juga sudah lapar!" kata Garry, ia merasa kasihan pada Sue yang kelaparan, ia sudah membuatnya lelah setelah seharian. "Ayo panggil delivery!"

"Jam segini apa masih ada delivery?" tanya Sue.

Meliha twajah Sue yang merah itu, wajah dingin Garry berubah hangat, " Kalau begitu aku akan masak untukmu!"

"Oke! Aku ingin makan masakanmu!" katanya.

Lalu Garry pun bangkit berdiri, mengenakan pakaian, lalu turun ke bawah!

Setengah jam berlalu, Sue yang menunggu lama di atas akhirnya juga turun ke bawah.

Garry hanya berdiri di dalam dapur, memandangi bahan-bahan makanan yang ada di atas meja, keningnya mengkerut, sepertinya ia tak tahu harus mulai dari mana, Sue teringat sepertinya dulu dia tidak tahu bagaimana caranya mencuci sayur, waktu dia mencuci sayur, sayurnya malah diremas sampai hancur, bagaimana mungkin ia membiarkan seorang putra miliyarder yang tak pernah menyentuh pekerjaan rumah ini masak?

Sue pun segera melipat lengan bajunya, "Aku saja!"

"Jangan!" Garry membalikkan kepalanya melihat ke arah Sue, dia tidak sadar kalau dia sudah berdiri sangat lama di dalam dapur, "Aku sudah bilang aku akan masak sendiri untukmu!"

"Tuan Besar, bolehkah kau biarkan perutku ini terisi dulu baru menyantap masakanmu besok saat sarapan, kalau kau seperti ini terus sampai besok aku juga tidak akan makan, aku takut belum sampai besok aku sudah mati!" kata Sue sambil tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala, namun juga merasa terharu karena Garry mau masak untuk dirinya.

Melihat ekspresi wajah yang penuh kebingungan terpampang di wajah tampan Garry, Sue pun menjinjit lalu mencium bibirnya. "Sudahlah, anak pintar, istirahatlah, aku saja yang melayanimu!"

Garry tercengang melihat Sue yang meciumnya duluan, baru saja dia ingin membalasnya, Sue pun melepaskannya dan mulai bekerja.

Garry meraba-raba bibirnya sendiri seperti orang bodoh, lalu melihat sesosok wanita di depannya yang sibuk memasak, rasa bahagia pun mulai membanjiri hatinya.

Sepuluh menit kemudian, Sue menggoreng sepiring telur, memasak dua mangkuk mi yang di atasnya ditaburi daun peterseli, "Ayo, bawa keluar!"

Ia menerima mangkuk itu sambil melamun, melihat daun peterseli di atasnya, Garry pun mengerutkan keningnya, tak berkata apa-apa.

Kedua orang itu pun duduk di ruang makan, Sue berkata, "Makan apa adanya saja, sudah terlalu malam, aku sudah hampir mati kelaparan! Kenapa kau tak makan?"

Garry menggelengkan kepala, "Bukan, aku tidak suka peterseli."

"Ah! Bagaimana mungkin! Jacky juga tidak suka!" kata Sue sambil tertawa, "Garry Xu, terkadang aku sungguh curiga kalau Jacky ini sebenarnya adalah anak kandungmu yang kau buang di luar?"

"Bagaimana mungkin!" Garry mengelak, lalu berkata dengan serius, "Sue, aku tidak seburuk itu, kau jangan berpikir seperti itu terhadapku! Tapi kau tak perlu khawatir, walaupun Jacky bukan anak kandungku, aku juga akan menyanyanginya!"

"Aku tidak curiga!" Sue tersenyum, "Ayahmu saja lebih baik kepada Jacky daripada Daniel, atau mungkin dia benar-benar sangat menyukai Jacky! Kalau dibandingkan dengan Jacky, anak kita terlalu tertutup!"

"Itu salahku!" katanya, "Kalau dari kecil ia ada di sampingmu, mungkin dia akan lebih baik dari sekarang! Tapi sekarang Daniel sudah lebih terbuka daripada dia yang dulu. Kita harus percaya diri!"

"Iya!" Sue mengangguk, "Tapi kau tetap harus memakan peterselimu, itu baik untuk kesehatan!"

"Tidak mau, aku alergi!"

"Jacky juga alergi!" kata Sue lagi.

"Kalau begitu anggap saja dia itu anak kandungku......"

Charlie mengajak Angel berbelanja perlengkapan bayi di mall, tapi siapa sangka mereka akan bertemu dengan Jane Yun.

Jane kaget melihat Charlie merangkul pinggang Angel, memeluknya dengan hati-hati seakan takut Angel terjatuh, kelakuan mereka berdua yang tampak begitu mesra membuat Jane ternganga.

Jane pun berjalan ke arah mereka, "Paman Ji, Kak Angel? Kalian?"

Dirinya sadar kalau dia tak tahu harus berkata apa, seketika ia merasa ada sesuatu yang tidak mengenakkan, ia ingin tahu apa yang terjadi.

"Jane?" Angel juga terkejut melihat Jane, "Kau datang untuk berbelanja?"

"Oh, Jane, kalau ada waktu datanglah ke rumahku, Paman Ji harus membalas budimu yang sudah menjaga Sue dan Jacky dengan baik selama ini, aku sungguh berterima kasih padamu!" kata Charlie sambil tertawa.

"Oh! Tidak apa-apa!" Jane mengangguk dengan canggung, "Paman Ji, maaf, ada yang ingin kubicarakan dengan Kak Angel!"

Ia menarik Angel ke sebuah sudut yang sepi, "Kak Angel, kenapa kau bisa bersama dengan Paman Ji? Kalian? Kenapa kalian membeli perlengkapan-perlengkapan bayi? Apa kau hamil?"

Angel menggigit bibirnya, lalu berkata, "Jane, tak usah menebak-nebak lagi, seperti yang kau lihat, dia adalah ayah dari anakku!"

Kepala Jane hampir meledak! Ia memandangi Angel dengan penuh ketidakpercayaan, "Kak Angel, kau......"

"Jane, aku sudah memulai kehidupan yang baru, aku juga sudah memutuskan untuk tinggal bersama pria itu, menjaga anak kami berdua, hidup dengan bahagia!" ia berkata seperti ini hanya agar dirinya terlepas dari masa lalunya, dan benar-benar memulai kehidupan yang baru.

"Tidak!" Jane menggelengkan kepala, "Aku tidak percaya! Aku tidak percaya!"

"Aku tidak berbohong! Sue sudah menerima semua ini!"

"Dia tahu?" suara Jane meninggi, "Kenapa dia tidak memberitahuku? Apa dia tahu anak ini adalah adiknya?"

Angel mengangguk, "Jangan salahkan Sue, aku yang menyuruhnya agar tak bercerita padamu, salahkan saja aku!"

Jane pun marah, "Kenapa kau bisa bersama Paman Ji? Jarak usia kalian terlalu jauh! Dia itu ayah kandung Sue!"

"Lima belas tahun saja, tak begitu jauh!" kata Angel pelan.

"Jangan-jangan beberapa tahun ini karena dia kau dan kakakku......."

Angel tidak berkata apa-apa, anggap saja iya!

Tiba-tiba Jane pun menyahut dengan emosi, "Ternyata kau lebih suka memilih pria yang seperti ini daripada kakakku, apa karena dia lebih kaya dari kakakku?"

"Jane! Berkati saja hubungan kami!" kata Angel pelan.

"Tidak! Aku tidak bisa, apa kakakku tahu?" tanya Jane lagi.

"Seharusnya tahu!" jawab Angel.

"Oke, aku tahu!" Jane membalikkan badannya, "Aku tahu!"

"Jane!" Angel ingin memanggilnya, namun Jane sudah menghilang dari pandangannya.

"Kenapa?" tanya Charlie bingung, "Jane kenapa?"

"Tak apa!"

Jane berlari keluar dari mall, lalu menabrak George Ding yang baru saja memarkirkan mobilnya, "Nona Yun? Kau......"

"George!" Jane tercengang, ia hanya melihatnya dengan pandangan yang sangat marah, lalu lari lagi!

Saat Sue menerima telepon dari Jane, suara Jane terdengar sangat dingin, "Sue, kita sudah saling mengenal berapa lama?"

"Jane?" hati Sue berdebar kencang, "Kau kenapa?"

"Jawab aku!" nada Jane masih tetap dingin.

"Sepuluh tahun!" jawab Sue.

"Kalau begitu mengapa kau tidak memberitahuku kalau Angel An mengandung anak ayahmu? Apa kau tidak tahu kalau aku sangat berharap dia bisa menjadi kakak iparku?"

"Jane, aku......" Sue tidak tahu harus berkata apa, ia sungguh merasa bersalah, ia tahu sifat Jane yang seperti ini pasti sangat sedih jika mengetahui hal itu.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu