Cutie Mom - Bab 253 Sebuah Kekosongan

Garry yang baru saja melihat tenpat penuh dengan bercak darah, langsung merasa semua menjadi gelap, nyaris pingsan karenanya. Apakah itu darah Sue?

" Sue, Sue! ", dia berteriak sambil ketakutan. " Bagaimana bisa ada darahnya? "

" Tuan Garry Xu, nona tadi baru saja dibawah oleh seorang laki-laki menuju rumah sakit! ", perawat khususnya sengaja lari menghampirinya melapor.

" Ke rumah sakit? Dia terluka? ", tanyanya sambil menatap bekas darah, dengan kepanikan yang teramat sangat melihat bekas darah segar didepan matannya, di hatinya terbersit rasa sedih dan terluka. " Dia tidak apa-apa kan? "

" Tuan Garry Xu, keadaan nona tadi, tubuhnya penuh dengan darah, darah mengalir pelan, lihatlah sekitar anda semuanya darah! ", perawat khususnya menunjuk lingkar merah darah, dia sebelumnya belum pernah melihat darah sebanyak itu. Sambi menunjuk bekas darah tersebut, ia berkata: " Saat Tuan tadi menggendong nona, nona sudah pingsan, tidak tahu apa yang telah terjadi! "

" Ah! Sial! ", Garry mengepalkan tangannya dan meninju tembok. Kesedihan terpancar dari matanya sambil melihat darah, ia tidak merasa sakit dengan luka dari hasil tinjuannya.

" Tuan, jangan begini! Pergilah ke rumah sakit! Mungkin masih bisa diselamatkan. ", kata si perawat sambil mencegah amarah Garry yang makin memuncak.

Darah yang ada di tangannya terlihat tidak jelas,, tapi yang jelas hatinya sangat sakit dan terluka.

" Apakah dia akan kenapa-napa? ", tanya Garry sambil bergumam, seolah bertanya padanya juga bertanya pada diri sendiri.

Ia memandang darah tersebut sambi melamun, hanya merasakan rasa sakit yang tak berujung, membekukan semua hal yang terjadi disekitarnya.

" Tuan! ", supirnya datang menghampiri, melihat banyak darah disitu ia pun panik. Dia mengambil tas dan ponsel cepat-cepat.

" Ke rumah sakit! Carilah orang-orang yang menyakiti Sue! Aku ingin mereka dibuat menyesal seumur hidup! ", Garry bergerak secepat mungkin. supirnya pun mengikuti dengan tergesa.

Garry belum pernah sepanik ini, beban seberat ini membuat dadanya sesak, dari awal ia dibuat sesak, bagaimana Sue bisa kehilangan banyak darah?

Dia bilang akan melindunginya, tetapi apa yang dilakukannya? Mengapa ia selalu membuatnya terluka? Hatinya tersakiti, dia harus mati!

Saat ini, badannya seolah kaku, semuanya membeku dan mati rasa, alam sadarnya hanya mengulang kata-katanya tadi, Sue tidak akan kenapa-napa, dia baik-baik saja!

Tetapi hatinya tetap tidak tenang, bagaimana bisa keluar banyak darah? Pemandangan noda darah dimana-mana itu sekali lagi muncul di benaknya, menusuk pikiran Garry hingga menusuk ke jantungnya.

Sepanjang perjalanan, hati Garry masam tak karuan. " Cepatlah! Cepat! "

" Baik! ", si supir tidak henti menambah kecepatan. Mobil melaju cepat seperti anak panah, tidak henti-hentinya melaju melewati mobil lain.

Dia tidak tahu kenapa begitu penurut, tadi kenapa tidak membawanya bersamanya saja? Mengapa harus ada kejadian yang menimpanya? Kenapa selalu tidak berpikir jauh?

Garry hanya bisa memohon kepada Tuhan agar Tuhan tidak membawanya pergi, dia bersumpah tidak akan melepaskannya, walau pun ia harus membenci dirinya sendiri. Dia hanya ingin Sue kembali, membuatnya terus tinggal disisinya! Memastikan dia selalu aman.

Garry tidak akan lagi meninggalkan sendirian, sekali saja, sekali saja cukup. Dia tidak akan membiarkannya pergi dari pandangannya lagi!

Garry merasakan keputus asaan yang menyakitkan hatinya, mengapa harus begini? Ia terus menyalahkan dirinya sendiri.

Pikirannya bergerak secepat kuda, tangannya yang terluka hanya berdenyut sedikit. Wajah Garry dingin, menyembunyikan penyesalan yang amat dalam. Dia tidak akan melepaskan orang yang menyakitinya, dia harus membalas perbuatan mereka atas Sue!

Asalkan Sue aman, ini adalah permintaannya seumur hidup. Asalkan Sue aman!

Rumah sakit.

Saat Sue diantar menuju ruang operasi, dokter berkata kepada Johnson, " Tuan, istri anda keguguran! "

Karena panik, membutuhkan tanda tangan persetujuan operasi, Johson terpaksa tanda tangan, sementara ia menjadi suami Sue. " Dia benar-benar hamil? Anaknya bagaimana? "

" Iya, anaknya tidak dapat diselamatkan, darah yang keluar terlalu banyak. Tubuhnya sangat lemah, harus dirawat baik-baik, juga emosinya sangat melemah, anda harus menjaga dan menghiburnya! ", kata dokter menjelaskan.

Johnson terdiam, matanya yang biru terlihat memandang sangat dalam, terpaku oleh keadaan yang ada.

Bukankah dia seharusnya senang, bukankah ini anak Garry? Anak Garry telah mati, bukankah dia seharusnya senang?

Tetapi melihat Sue keluar dari ruang operasi, wajah yang terlihat pucat dan lemas itu, membuat hatinya mulai gelisah. Sial! Dia keguguran menjadi urusannya, Johnson mulai gundah gelisah.

Dia hingga meninggalkan Fey sendirian, hingga tidak sempat melihat keadaan Fey langsung kemari begitu saja.

Kepalan tangannya mengencang, rasa menyesal mulai melingkupi hati Johnson.

Didalam kamar pasien, Sue berbaring di kasur biru dengan tenang, wajahnya datar dan pucat hingga tak terlihat ekpresi apapun, bahkan badan yang sakit-sakit itu pun tak tahu lagi rasanya. Dia seperti sebuah boneka yang hancur berbaring disitu, dengan tenangnya, pandangannya kosong, matanya mulai terbuka lebar, tidak tahu harus memandang kemana, jika bukan karena suara nafasnya yang berat, orang-orang akan mengira dia sudah mati.

Johnson menghampiri dan duduk disebelahnya, memandang wajah pucat Sue, hatinya perlahan mulai kebingungan.

" Bagaimana keadaanmu? ", tanya Johson dengan suara paraunya, dengan penuh perhatian, di dunia ini, dia adalah wanita kedua yang paling dikasihinya.

Sue tidak bersalah, dia sedikit pun tidak ingin ada hal yang mencelakai Sue.

" Bayiku telah mati kan? ", tanya Sue dengan senyum yang dipaksakan, tangannya diletakkan di perutnya, seakan memeriksa apakah bayinya masih ada atau tidak.

Kosong! Semua kosong! Hatinya kosong! Pikirannya kosong! Bayinya sudah tidak ada lagi! Buah hatinya telah membawa tenaganya pergi, dia bahkan lupa apa itu sedih.

Johnson menundukkan kepalanya, tidak tahu bagaimana seharusnya menjawab.

" Tidak ada kan? ", tanyanya lagi, pandangannya kosong.

" Iya. Tidak ada lagi. ", jawab Johnson akhirnya membuka suara.

Suasana menjadi tenang seketika.

Bahkan Sue berpikir, dirinya masih bisa bernafas pun adalah mujizat. " Bayiku sudah tidak ada lagi, ini semua karenaku! "

Johson menghela nafas, " Semua ini tidak sengaja! "

" Bukan! Karena aku, aku harus menerima hukuman yang pantas! Aku terlalu jahat! Menginginkan terlalu banyak, makanya, aku bisa kehilangan anakku... Jika aku tidak menginginkan cinta, lalu apa? " Iya, pasti karena ini, Tuhan menghukumnya, membuatnya kehilangan anaknya!

" Tuhan menghukumku.....", suaranya menjadi makin ringan, seakan memberitahu dirinya sendiri, selamanya tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Johnson tiba-tba merasa iba, duduk disebelah kasurnya, bertanya dengan hangatnya: " Bagaimana bisa dihukum? Semua orang menginginkan sebuah cinta, jangan berpikir terlalu banyak, ini hanya kecelakaan! "

Sue sedih, membutuhkan waktu yang lama untuknya akhirnya mengeluarkan suara kecil: " Tetapi siapa pun boleh menginginkannya, hanya aku yang tidak boleh, tidak boleh! Semuanya berakhir, semua terlah berakhir.... "

PLAK! Suara pintu dipaksa buka, Garry menerjang masuk, melihat adegan di kamar pasien, melihat Sue berbaring di kasur, masih hidup, hatinya menjadi tenang diikuti gelisah.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu