Cutie Mom - Bab 387 Bagaimana Menghukummu?

"Tak mau" teriak Sue kaget, badannya dilemparkan Garry ke atas ranjang yang empuk itu.

Garry hanya berdiri di sebelah ranjangnya dan berkata, "Katakan, bagaimana aku harus menghukummu?"

Sue tak menjawab apa-apa, ia tahu Garry pasti marah, dia memang benar-benar keterlaluan sudah mencoba kabur dari pernikahannya, mana mungkin pria sesombong Garry akan membiarkannya begitu saja, kerabat-kerabat yang datang pasti juga sangat marah.

Jantung Sue berdebar kencang, ia melirik Garry sejenak, bibir tipis Garry tertutup rapat seperti sedang menunggu jawaban dari dirinya, lalu Sue pun berjalan ke arah Garry, wajahnya memerah, ia berjinjit di depan Garry, dan mencium dagunya.

"Begini saja boleh?" tanyanya dengan wajah merah masam.

Garry tak berkata apa-apa.

Sue pun mengangkat kepalanya dan melihat Garry, mata Garry terlihat berapi-api, lalu Sue pun menundukkan kepalanya lagi, "Kalau begitu katakan aku harus bagaimana?"

"Pikirkan saja sendiri kau harus bagaimana, aku pergi mandi dulu, kalau sampai nanti aku keluar kau tidak bisa memuaskanku, kau akan tahu sendiri akibatnya!" ancam Garry.

Sue tercengang, "Katakan saja apa maumu?"

"Lepas bajumu, tunggu aku di atas ranjang!" perintahnya sambil mengedipkan matanya, lalu Garry pun pergi menuju kamar mandi.

Mana boleh dia berkata seperti itu?

Sue menggigit bibirnya, ya Tuhan, wajahnya memanas seperti terbakar api.

Lepas baju? Tak mau.

Selagi Garry mandi di kamar mandi, Sue pun membuka pintu dan kabur.

Melewati depan pintu kamar Alex dan Cindy, Sue mendengar suara rintihan pelan dari dalam kamar itu, ia tercengang sejenak, lalu bergegas pergi dari sana.

Setelah selesai mandi, Garry hanya mengenakan sebuah handuk untuk menutupi tubuhnya, sial, tak ada orang dalam kamar itu! Garry pun keluar kamar dan mencari Sue hanya dengan sebuah handuk itu,

Sue bersembunyi di dalam koridor, ia harap Garry tidak marah karena ia kabur lagi, udara di luar sangat dingin, ia menghela nafas sejenak, tiba-tiba suara langkah kaki pun terdengar, ia membalikkan kepalanya, baru saja ia hendak melihat siapa yang datang, tubuhnya malah terangkat ke atas.

"Ah" teriak Sue, ia terkejut menyentuk rambut Garry yang masih basah itu, "Kenapa kau keluar kamar dengan seperti ini? Kalau flu bagaimana?"

"Siapa yang memperbolehkanmu keluar?" Garry membawa Sue kembali ke kamar mereka lagi.

Baru saja Sue diturunkan dari gendongan Garry, ia pun membalikkan badannya dan melihat rambut Garry yang masih meneteskan air, Sue segera mengambil sebuah handuk kecil dan mengelap rambut Garry yang basah itu, "Kalau begini kau bisa flu!"

Udara di luar sungguh amat sangat dingin, mana boleh dia keluar dengan seperti ini?

Garry terdiam.

"Sudahlah, jangan marah lagi!" kata Sue.

Tiba-tiba, tubuhnya ditarik Garry dan didekap dalam perlukannya yang hangat, kedua tangan panjang Garry memeluknya dengan erat, Sue bisa merasakan kehangatan dari tubuh Garry, butir-butir air yang ada di rambut Garry pun juga menetes pada wajahnya.

Garry menciumi telinganya dengan lembut, lalu berkata dengan suara seraknya, "Kali ini aku akan menghukummu dua kali lipat."

Ia menciumi telinga dan pipi Sue, bibirnya yang hangat dan lembut mengitari lehernya, rasanya agak sedikit gatal. Seketika, Sue pun terbawa suasana, ia memejamkan kedua matanya, menikmati kehangatan yang datang dari sentuhan-sentuhan Garry.

Tangan Garry mulai bergerak ke bawah perlahan-lahan, melewati lekukan-lekukan tubuh Sue, dan membelai bagian tubuh Sue yang paling empuk itu.

Seketika, badan Sue pun mati rasa, suara nafas Garry terdengar sangat lembut di telinganya, terasa seperti tersetrum listrik, sekujur tubuhnya melemas dalam pelukan Garry.

Bibir Garry menciumi bibirnya, tangan Garry memegangi dagunya, menopangnya agar tidak berusaha menghindar, lidah Garry mulai menyerang perlahan-lahan, seperti air yang mengalir dalam mulutnya, seketika, seisi mulutnya pun penuh dengan aroma Garry, aroma mint yang segar dan dingin.

Tiba-tiba, setetes air menetes ke lehernya, rasa yang sangat dingin itu mengejutkannya seketika, ia pun segera mendorong tubuh Garry, "Garry, lap rambutmu dulu sampai kering!"

"Tidak mau!" katanya sambil menggelengkan kepala dan mendekat lagi.

"Jangan bergerak!" kata Sue panik, apapun yang dilakukan Garry, ia tetap membantunya mengelapi rambutnya yang basah itu, sampai rambutnya benar-benar kering, barulah ia lega, namun ia pun sadar, ternyata Garry sudah melepaskan jaketnya saat ia sedang sibuk membantu Garry.

"Ah" teriak Sue.

"Sayang, lain kali jangan kabur lagi ya?" tanya Garry dengan sangat amat lembut, sangking lembutnya, perkataan Garry itu hampir membuat hati Sue meleleh.

"Aku tidak kabur!" dia memang bukan ingin kabur, "Sebenarnya"

Garry pun memotong perkataan Sue, "Jangan menakutiku seperti ini lagi!"

Begitu melihat Sue, semua perasaan ingin menyalahkan Sue pun menghilang, yang tersisa hanyalah sebuah hempasan nafas yang panjang.

Garry memandangi Sue, Sue juga memandangi Garry, Sue menyadari, mata Garry dipenuhi dengan kehausan, kehampaan, dan kekhawatiran, oleh karena itu, ia bertambah merasa bersalah.

"Aku tak mau mengadakan pesta pernikahan, pesta pernikahan itu sungguh rumit, membayangkannya saja sudah capek!" kata Sue, "Lagipula, aku sangat ingin pergi ke Okinawa, waktu itu kau kan meninggalkanku sendirian di sana, aku ingin tahu, apa kau akan menjemputku lagi di sini!"

Garry tercengang, mengingat kejadian di waktu itu, hatinya sangat merasa bersalah, ia pun memeluk Sue dan berkata, "Maafkan aku."

"Aku bukan ingin permintaan maafmu, aku ingin hidup denganmu dengan bahagia! Kabulkanlah permintaanku ini sekali saja!"

"Memberimu sebuah pesta pernikahan yang mewah kan juga sebagai bentuk permintaan maafku!" kata Garry, "Bukankah kalian para wanita sangat menginginkan sebuah pesta pernikahan yang sangat besar dan meriah?"

"Tapi aku tidak mau!" katanya.

"Kalau begitu kau ingin bagaimana?" suara Garry terdengar sangat lembut, "Apa saja yang kau katakan, aku pasti akan melakukannya!"

"Temani aku bermain di sini beberapa hari, lalu bawa aku dan anakmu pulang, jangan tinggalkan aku! Kita sekeluarga pulang bersama!"

"Tapi, pesta pernikahan kita?" Garry agak sedikit khawatir, "Ayah dan ayah mertua, juga ayah Alex, mereka semua bisa sangat panik!"

"Tak bisakah kau mengatakan pada mereka agar tidak mengadakan pesta?"

Kata Sue manja sambil memeluk pinggang Garry, ia menyandarkan kepalanya pada dada Garry, ia tahu pria ini akan melakukan segalanya untuknya, ia pasti bisa membujuk ayah-ayah mereka itu.

"Baiklah! Aku akan membujuk mereka!" kata Garry pasrah, ia tak pernah melihat ada wanita yang sangat tidak menginginkan pesta pernikahan seperti Sue ini.

Akhirnya, tak tahu bagaimana ceritanya, Garry pun membawa Sue ke atas ranjang, Sue sudah tidak ingat sama sekali, hanya saja saat Sue tersadar, mereka berdua sudah tak berbusana, tubuh Garry yang gagah dan kekar itu menindih di atas tubuhnya, organ bawah kedua orang itu saling menempel, mereka bisa merasakan kehangatan tubuh satu sama lain, kehangatan yang sangat menggoda.

Sepertinya, Garry sengaja menggesek-gesek bagian privat Sue itu, ia ingin menggugah gairah Sue. Ia menciumi bibir Sue, dan perlahan-lahan ciuman itu mulai bergerak ke bawah, ditambah dengan gigitan-gigitan kecil dan lembut, kedua tangannya membungkus sekujur tubuh Sue, membelai tubuh Sue yang halus dan empuk itu dengan lembut.

Garry memandangi Sue, lalu berkata, "Sayang, ada orang bilang, kalau bayi yang sudah pergi ke surga bisa kita panggil kembali, asalkan kita memintanya dengan sepenuh hati, bayi kita yang dulu, ia pasti akan kembali lagi, apa kau percaya?"

Sue tercengang, hatinya terasa sedikit sakit, matanya berkaca-kaca, "Percaya!"

Garry mengangkat kedua paha Sue, menekan pundaknya ke bawah, lalu memasukkan tubuhnya yang penuh dengan hasrat itu ke dalam tubuh Sue, Sue menyambut anggota tubuh Garry yang keras itu dengan lembut, menjadi perpaduan yang paling sempurna. Garry masuk dan keluar dengan berirama, semakin lama semakin membesar......

Ada orang yang bilang, asalkan kita berharap dengan sepenuh hati, bayi yang keguguran akan kembali lagi...... Dan katanya kali ini, Garry menebarkan dua buah bibit yang bisa tumbuh dan berkembang besar!

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu