Cutie Mom - Bab 11 Sekelompok Barang Curian yang Genit

Hari ini, Sue Wu pagi-pagi sudah bangun tidur. Seusai menyiapkan sarapan untuk Jacky Wu, Sue Wu segera memilih pakaian kerja yang lumayan formal untuk mengikuti wawancara.

Belum sampai di ruang wawancara, ia sudah dikagetkan dengan kelap-kelip dari kejauhan. Setelah mendekat, Sue Wu baru tahu bahwa para wanita yang sama-sama melamar kerja dengannya semua mengenakan barang mewah dan memakai perhiasan permata. Mereka semua bersinar dan cantik layaknya selebriti, wajah mereka yang penuh riasan tebal disandingkan dengan bibir mereka yang merah merona.

Masih ada waktu sebelum wawancara dimulai, sekelompok wanita ini saling bertukar gosip.

“Hey, hey, kalian tahu tidak, hari ini presiden direktur Shining Corp. akan datang langsung mewawancarai kita!”

“Tentu saja aku tahu! Kamu lihat saja sendiri, semua orang sudah berdandan dan berpakaian sangat cantik, masa iya ada yang tidak tahu!”

“Saya sudah mencoba segala cara untuk bisa terpilih mengikuti wawancara ini, semua demi melihat langsung CEO Xu! Dengar-dengar, dia masih lebih tampan dibanding dewa......”

“Ah, aku sungguh tidak sabar! Dengar-dengar Alex Zhong kali ini juga hadir, itu loh, orang yang selalu di samping CEO Xu dan katanya masih lebih cantik dari perempuan!”

“Wah, mereka datang!”

Sekelompok wanita itu menunggu dengan penuh antusias. Sue Wu mengikuti suara mereka dan menongok ke arah yang sama. Ia sungguh tak menyangka apa yang ia lihat!

Lelaki macam apa ini, kulitnya lebih putih dan bersih dibanding wanita, auranya seperti dewa kuno yang tertinggal di bumi, matanya seksi dan mempesona seperti bunga persik. Penampilannya menyapu pandangan semua orang yang ada dalam ruangan itu.

“Ah... Ah...”

“Tolong saya, saya tidak bisa bernafas lagi!”

Ada yang bernafas terengah-engah, ada yang berteriak-teriak, bahkan ternyata ada juga yang pingsan!

“Ehem.. Ehem... Para wanita manis, saya sungguh menanti momen wawancara bersama kalian!” Pria itu menatap manis dengan mata bunga persiknya.

“Vice CEO Zhong, CEO Xu meminta Anda datang sebentar!” ujar Sekretaris Han, yang sengaja memotong ucapannya karena takut ia kelewat sembrono dan merusak nama baik kantor.

“Sekretaris Han, jangan paksa saya seperti ini, peranmu sebagai nyonya di rumah jangan dibawa-bawa ke sini!”

“Vice CEO Zhong... Anda ini...” Sekretaris Han melihat sekilas kerumunan orang yang tengah menahan tawa, kemudian berbatuk lembut, “Ehem, ehem! Wawancara segera dimulai, mohon Anda semua kembali ke tempat duduk masing-masing.”

Sue Wu dari awal memang sudah duduk sendirian di pojok. Pakaiannya yang polos dan riasannya yang seperti gadis tua itu malah menarik perhatian Alex Zhong. “Kulit wajahnya yang lembut... Matanya yang bercahaya dan bersih... Ckck, tanpa berdandan pun ia sudah terlihat sangat cantik,” begitu pikirnya.

Alex Zhong memberi ciuman di udara pada para peserta wawancara, lalu pergi.

Pada saat itu juga, dari jauh terlihat ada seseorang berjalan mendekat. Garry Xu dengan tatapan dingin memasuki ruang wawancara. Para pewawancara lain dibelakangnya berjalan tergesa-gesa, seolah takut menimbulkan hal-hal yang membuat CEO Xu tidak puas.

Para calon peserta wawancara hanya melongo melihatnya. Hingga Garry Xu berjalan jauh dan benar-benar tidak nampak lagi, barulah mereka bersorak kegirangan.

Sue Wu hanya sekilas melihat bayangan kurus dan tinggi, pakaian jasnya yang elegan membuatnya terlihat sangat cerdas. Rasa kesepian segera menjalar ke sekujur tubuh Sue Wu.

Sesudah itu, ia melihat Sekretaris Han memegang daftar nama peserta wawancara sambil berujar: “Wawancara dimulai, peserta nomor satu Sue Wu mohon kemari untuk bersiap!”

“Iya!” refleks Sue Wu ketika mendengar namanya disebut.

Pandangan semua orang segera berpindah ke pojok depan tempat Sue Wu duduk. Badannya kecil, ia mengenakan pakaian kerja profesional berwarna hitam. Ia tidak berdandan, juga tidak mengenakan perhiasan mewah apapun. Selain kulitnya yang putih dan lembut, ia sungguh sama sekali tidak menarik. Semua peserta dalam hati menertawakannya, masa iya orang berpenampilan seperti ini layak bersaing dengan mereka?

Sue Wu bersama Sekretaris Han memasuki ruangan wawancara, sepanjang berjalan ia tidak berani mengangkat kepala.

Sesampainya di ruang wawancara, di hadapan Sue Wu langsung terlihat para pewawancara yang sudah duduk rapi. Satu-satunya pria di ruangan itu duduk di kursi bos yang posisinya agak ke belakang, wajahnya penuh konsentrasi. Duduk membelakangi sinar matahari, di belakang pria itu terbentang siluet berwarna keemasan. Ia terlihat seperti dewa yang turun dari langit, sungguh elit dan tidak biasa.

“Halo Nona Wu, Anda adalah kandidat yang direkomendasikan oleh Profesor Zhang dari Abbey Business University. Selama berkuliah, Anda pernah berpartipasi dalam proyek perdagangan internasional yang cukup penting. Kami sangat tertarik pada Anda, silahkan Anda memperkenalkan diri sejenak!”