Cutie Mom - Bab 359 Tes DNA

"Tuan Wu? Bagaimana mungkin?" Sue yang duduk dalam mobil itu masih tidak percaya pada kabar yang didengarnya, "Bukankah dia adalah orang yang paling kau percayai?"

Garry sangat galau, "Sampai sekarang pun aku tak ingin kehilangan dia, tapi aku tak menyangka ternyata memang benar dia!"

"Apa dia benar-benar adalah orang yang membawa lari anak kita?" kedua tangan Sue saling berpegangan erat, ia sangat takut, sejak ia tahu bahwa Daniel bukan anak kandungnya, hatinya terasa kosong, dan saat ini dia sangatlah panik, tidak tahu harus berbuat apa.

Tak disangka orang itu ternyata adalah teman terbaik Garry, kenapa dia melakukan semua ini? Kenapa dia menyembunyikan semua ini bertahun-tahun, Sue merasa kalau Tom pasti sedang merencanakan sesuatu yang besar, dan mengingat hal itu, Sue pun mulai berkeringat dingin, bulu kuduknya mulai berdiri.

Garry juga tidak tahu mengapa Tom melakukan semua ini, ia harus menyelidikinya. "Sue, kuantar kau pulang dulu, lalu aku akan menyelidikinya."

Garry menyetir dengan satu tangan, tangannya yang satu lagi memegangi tangan Sue yang dingin itu, "Aku pasti akan menemukannya, percayalah padaku!"

"Iya!" Sue mengangguk, "Tapi kenapa Tom Wu melakukan semua ini? Dia benar-benar menakutkan sekali!"

Garry menutup mulutnya, matanya memandang ke kejauhan, "Apapun tujuannya, ia pasti tak akan berhasil. Semua rencananya pasti akan terbongkar, aku tak akan membiarkan dia seenaknya sendiri seperti ini terus!"

Garry menanggapnya sebagai saudara sendiri, tapi apa yang dilakukan Tom?

Sue memandangi Garry, wajah tampannya yang terlihat dari samping tampak begitu tegang, Garry juga membalikkan kepalanya dan melihat ke arah Sue, ia mengeratkan genggamannya, "Tak usah khawatir, ada aku!"

"Iya! Aku hanya khawatir, bagaimana kalau anak kita tak mau mengakui kita? Kalau dia sekarang sangat bahagia di dalam keluarga yang asing, bagaimana caranya kita membawanya pulang?" kata Sue. "Tapi kalau hidupnya tidak bahagia, bagaimana kalau dia jadi gelandangan yang dipukuli terus oleh orang-orang di pinggir jalan? Hatiku sangat mengkhawatirkan hal ini, aku takut......"

Garry menggenggam tangan Sue dengan erat, "Tidak, tidak akan! Aku telepon dulu!"

Garry melepaskan genggaman tangannya, lalu menelepon Julian, "Julian, anakku hilang! Tom sudah menukar anak kandungku! Ternyata anak yang selalu berada di sampingku itu bukan anak kandungku."

"Anak kandungmu?" suara Julian terdengar kaget, "Anak kecil yang waktu itu? Jacky? Tidak mungkin lah, mata dan alisnya sama persis dengan milikmu, mana mungkin dia tertukar?"

"Dia bukan anak kandungku, dia itu hanya anak angkat dari istriku!" tiba-tiba Garry mengerem mobilnya dengan tajam, suaranya meninggi, "Julian, kau bilang Jacky sangat mirip denganku?"

"Apa ada anak yang lebih mirip lagi dengan kau dan istrimu?" tanya Julian.

Sue pun tercengang, ia sangat kaget mendengar perkataan Garry itu, ia mengulurkan tangannya dan menarik lengan baju Garry, ia juga ingin mendengar apa yang dikatakan Julian.

Wajah Garry membeku seketika, namun hatinya sedikit gembira.

Julian berkata lagi, "Percayalah pada mataku, Jacky pasti anakmu!"

"Kenapa kau seyakin itu?" tentu saja Garry berharap kalau kabar itu memang benar, tapi, apa mungkin?

"Coba tes saja, aku akan menyelidiki Tom terlebih dahulu!" setelah itu, Julian pun mematikan teleponnya.

"Apa yang dia katakan?" tanya Sue dengan tegang.

"Sue, me, menurutmu, apa mungkin Jacky itu anak kita?" Garry bertanya dengan hati-hati, ia menatap mata Sue dalam-dalam, kalau Julian tak mengatakannya, ia benar-benar tak pernah memikirkannya, tapi setelah Julian mengatakannya, sepertinya perkataan itu memang benar.

"Jacky? Ya Tuhan!" Sue tercengang, "Benarkah? Benarkah? Benarkah? Semua orang bilang kalau dia sangat mirip denganku, dia memang sangat mirip denganku, tapi, apa mungkin?"

Sue sangat amat berharap kalau Jacky adalah anak kandungnya!

"Ayo pulang dan segera tes DNA." Garry langsung menginjak gas mobilnya dengan keras, mobilnya itu pun berlari kencang menuju rumah mereka.

Sesampainya di rumah, Charles dan Jacky pun juga baru pulang dari bermain golf, Garry melihat pasangan kakek dan cucu itu dari kejauhan, ia pun berkata, "Apa kau merasa kalau ayahku sangat menyukai Jacky? Bahkan dia lebih suka pada Jacky daripada Daniel? Anak ini IQ nya benar-benar tinggi, aku sangat berharap kalau dia ini anak kandungku!"

"Ayo turun!" kata Sue sambil mencoba membuka sabuk pengamannya.

Garry pun membantu melepaskan sabuk pengamannya, "Jangan sampai membuat ayah terkejut!"

Dia khawatir, kalau misalnya bukan bagaimana?

"Iya!" Sue turun dari mobil, lalu berteriak dari kejauhan, "Jacky?"

"Mommy!" begitu melihat Sue, Jacky pun tersenyum ceria, bibir merah dan gigi putihnya itu sama persis dengan Sue!

Garry yang melihat wajah kecil itu mulai berkaca-kaca.

"Jacky!" Sue memeluknya dengan erat, dalam hatinya ia terus berdoa, semoga Jacky adalah anaknya, semoga Jacky adalah anak kandungnya.

"Kalian keluar?" tanya Charles.

"Ayah! Kita bawa Jacky pergi keluar sebentar, lalu pulang." kata Garry, ia tak ingin ayahnya tahu kalau mereka akan membawa Jacky tes DNA.

"Pergi ke mana? Tes DNA?" Charles masih ingin bermain catur dengan Jacky, kenapa mereka tiba-tiba ingin membawanya perg/

"Pergi ke tempat ayah mertua, kita akan segera pulang!" kata Garry sambil menggendong Jacky, "Anakku, ayo kita pergi sebentar!"

"Aku bukan anakmu!" kata Jacky, "Paman, Daniel itu baru anakmu!"

Perkataannya itu sungguh membuat hati Garry sakit, Daniel juga bukan! Tapi ia tak berkata apa-apa, "Ayo Sue!"

Di rumah sakit.

Garry membujuk Jacky, "Sayang, kita periksa dulu ya?"

"Periksa apa?" tanya Jacky bingung.

Sue menjawab, "Jacky, kita mau tes golongan darah, kita perlu mengambil beberapa tetes sampel darah!"

"Apa aku harus melakukan itu?" tanya Jacky sambil mengerutkan keningnya. Meskipun Jacky itu jenius, tapi ia tetap saja terlihat seperti anak-anak seumurannya.

"Apa Jacky takut sakit?" Sue selalu mengajarkannya agar selalu kuat.

"Tidak! Tapi kenapa aku merasa ekspresi wajah paman dan mommy aneh!" Jacky merasa wajah kedua orang itu sungguh tidak seperti biasanya, "Ekspresi kalian ini terlihat seperti mau ambil sampel darah untuk mengetes anak!"

Garry dan Sue pun canggung seketika, anak jenius memang susah untuk dibohongi.

Tiba-tiba dokter kenalan Garry itu pun datang. "Tuan Xu, hasilnya paling cepat setengah hari baru bisa keluar, pusat pemeriksaan hari ini sangat penuh."

"Apa tidak bisa lebih cepat lagi?" Garry tidak sabar ingin mengetahui hasilnya.

"Ini sudah yang paling cepat!"

"Baiklah, ayo kita ambil sampel!" kata Garry sambil mengulurkan tangannya.

"Memeriksa apa?" tanya Jacky bingung, "Mommy?"

Sue tercengang, "Jacky, mommy tidak pernah berbohong, kalau begitu mommy beritahu, paman dan mommy ingin memeriksa satu hal yang ingin kita ketahui, Jacky jangan bertanya lagi ya?"

Ia tak ingin memberi anak itu harapan yang tinggi, lalu menyakitinya kalau ternyata hasilnya bukan, tapi ia juga tidak ingin berbohong.

"Baiklah! Kalau mommy tidak ingin mengatakannya, aku juga tak akan bertanya!" Jacky mengangguk, lalu mengulurkan tangannya, "Paman dokter, suntik tanganku, aku tidak takut sakit!"

"Pintar sekali!" sang dokter mengelus-elus kepala Jacky, lalu melihat ke arah kedua orang itu, "Kenapa kurasa tak usah tes pun sudah tahu hasilnya ya?"

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu