Cutie Mom - Bab 255 Membuatnya Meninggalkanmu

Semalaman.

Garry sama sekali tidak bisa masuk ke dalam kamar pasien sekali pun.

Dia terus menanti didepan kamar pasien, tidak terhitung berapa kali ia ingin masuk kedalam, tetapi Sue telah menyuruh Johnson untuk menghalanginya masuk, Garry telah berkali-kali menyalahkan dirinya sendiri.

Entah apa yang mereka bicarakan, lalu Sue tertidur.

Johnson keluar dari kamar pasien diam-diam, melihat remeh Garry lalu pergi, memberi ruang untuk Garry. Waktu kira-kira pukul 3 subuh.

Saat Garry melihat Sue yang tertidur lelap, didalam hatinya ada perasaan yang menyebar pelan, tapi wajah yang pucat itu membuatnya makin khawatir, lalu sekujur badannya gemetar.

Baru saja mengalami sakit yang setara dengan neraka tingkat delapan belas, sakitnya seperti batang besi panas yang membakar dirinya.

Anaknya telah tiada! Hatinya sangat sakit, tetapi untung saja Sue masih hidup, jika tidak, bagaimana dia akan bertahan hidup?

Dia menghampiri, memeluk tubuhnya pelan-pelan, bagaimana dia bisa sekurus ini?

Makin lama makin kurus, wajahnya pun pucat, seakan dapat melihat jalan darahnya, hatinya menciut sedih.

Sue yang sedang tertidur lelap tiba-tiba merasakan sesuatu, dia merasa di lehernya ada tetes air hangat , lalu dia mencium aroma yang dikenalnya, aroma milik Garry, dia sedang menangis.

Setiap kali meneteskan air mata, hatinya makin sakit.

Sue tidak membuka mata, dia menutup mata.

Dia tidak tahu bagaimana seharusnya menghadapinya.

Salah dia kah? Apa yang disalahkan?

Semua salahnya sendiri tidak hati-hati, salahnya tidak bisa melindungi anaknya, harusnya dia minta maaf padanya! Hatinya menahan sakit, Sue menutup mata, memaksa diri untuk tidur.

Ia memeluknya erat, sangat lama, ekspresinya yang rumit dan sedih bercamour menjadi satu, menelan air matanya perlahan.

Garry duduk, memandangnya dan bergumam, ia sama sekali tidak merasa bahwa Sue sudah bangun, dia hanya berkata: " Baguslah kau baik-baik saja, aku yang tidak baik, tidak bisa melindungimu, semuanya salahku, salahku... Sue, semua karena aku yang kurang memikirkanmu, kurang memperhatikanmu, seharusnya aku yang minta maaf, Tuhan tahu bagaimana harus menghukumku... "

Garry menangis, air matanya mengalir tak bersuara membasahi pipinya, menutupi wajah tampannya dengan sakit hati. " Harusnya kamu menyalahkanku, kamu tidak ingin bertemu denganku itu tepat! Aku sendiri tidak bisa memaafkan diriku! "

Hidung Garry sedikit gatal.

Tiba-tiba ia merasa ada rasa kasihan yang timbul, air matanya mengalir deras ke hatinya, Sue menahan nafas, dia takut tidak bisa menahan air mata.

Lalu, dia merasa tangan Garry yang panjang menyentuh wajahnya dengan hati-hati, menyentuh alisnya yang mengrenyit, menghalau rasa sakitnya.

Rasa sakit Sue juga dirasakan olehnya.

Karena, mereka berdua adalah orang yang paling tersakiti.

Anak itu adalah anak mereka!

Dia baru saja tahu bahwa mereka kehilangan anaknya, hati Garry, lebih sakit dibanding diiris pisau. Dia rela mengiris hatinya sendiri, tidak lagi ingin merasakan rasa sakit seperti ini!

" Sue, maaf! ", kata Garry dengan suara kecil, lagi-lagi takut membangunkannya.

" Keluarlah! ", jawabnya tiba-tiba, dia membuka mata, menarik nafas dalam-dalam, dia hanya menatap langit-langit, tidak melihat Garry sekali pun.

Garry menoleh, " Sue, kamu bangun? "

" Tolong keluarlah! ", kata Sue. " Aku tidak ingin melihatmu! "

Sorot mata Garry yang teramat sedih memandang Sue dengan rasa kasihan, dengan lembut berkata: " Sue, beri aku satu kesempatan ya? "

" Maaf. ", lalu menghela nafas panjang.

Sue geleng kepala, " Garry, kamu tidak melakukan kesalahan, aku tidak tahu harus bagaimana menghadapimu. Aku tidak memberitahumu tentang kehamilanku, juga tentang keguguran anak ini. "

" Aku ingin kau pergi, aku tidak tahu bagaimana harus menghadapimu, tolong hormati keputusanku! ", kata Sue dengan suara kecil. Bagaimana dia tidak bisa mengerti, apa salah Garry dalam hal ini? Dia seperti hewan yang kaget, tidak tahu bagaimana jalan keluar.

Sue tidak ingin melihatnya lagi, juga tidak tahu bagaimana seterusnya, walau pun sekarang ini ia sangat ingin ada didalam pelukannya, tetapi...

" Sue, tidak peduli apa katamu, kali ini aku tidak akan keluar, ijinkan aku disini menjagamu, biarkan aku merawatmu! "

" Tidak perlu! ", jawabnya dingin, dia tidak ingin memberinya kesempatan, tidak lagi.

Kali ini, dia sangat ingin ada didalam pelukannya, berbaring di dadanya yang tenang dan hangat. Dulu, adalah tempatnya yang paling menenangkan, sekarang, karena kehilangananaknya, hatinya tidak sanggup lagi ada ditempat yang sama! Walau pun ia sangat menginginkannya.

Melihat Sue seperti ini, dia sangat ingin memeluknya, menciumnya, memeluknya dengan hangat dan meminta maaf.

Dia sangat ingin seperti itu, tetapi tidak bisa.

Ia memegang tangannya sendiri sambil menunduk, tidak berani menatap ke depan, karena dia merasa sangat bersalah telah membuatnya terluka.

" Keluar! ", katanya dengan mata yang penuh emosi , tapi Garry takut membuatnya makin bergejolak, menjawab: " Baiklah, kamu tidak mengijinkan aku disini, aku keluar, aku segera keluar, jangan emosi, badanmu tidak bisa menahannya! Aku akan ada di lorong, jika kau butuh sesuatu, panggil saja aku, aku siap kau mintai tolong. Tolong jangan suruh aku pergi jauh-jauh! "

Dia meminta dengan nada memoho, membuat hatinya makin masam.

Garry tidak bisa berbuat apa-apa, takut dia maki parah, dia memilih untuk ada di lorong.

Johnson muncul, mengangkat alisnya berkata: " Kamu sudah bangun? "

Garry mengrenyitkan dahi, dia tidak suka melhat Johnson yang terlalu perhatian dengan Sue. " Siapa kamu? Ini urusan kami. Tolong pergilah! "

Johnson terdiam, mengatupkan bibir rapat-rapat. " Kamu tidak perlu tahu! "

" Apa tujuanmu mendekati Sue? ", tanya Garry terus terang.

" Ingin dia meninggalkanmu! ", jawab Garry singkat.

Kepala Garry seakan ingin pecah, dia ternyata bnar-benar memiliki tujan, bahkan tujuannya pun tidak tulus, dengan jujur dia berkata: " Istirahatlah. "

Garry mundur terseok, benar, di moment ini, dia merasa dia telah kalah. Tetapi dia tidak ingin mengaku kalah: " Yang dicintai Sue adalah aku! "

" Yang kau cintai adalah Fey Liu! Di hatimu, Fey nomor satu, sejak kapan Sue pernah ada di hatimu? ", kata-kata Johnson seolah seperti petir menggelegar, meledakkan badan Garry.

Benar!

Dia tidak pernah! Dia hanya menyakiti Sue!

Garry dengan pedih menutup mata, tidak dapat menahan diri untuk menggelengkan kepala. Dia akhirnya meletakkan dirinya di kursi panjang, menunduk, membenamkan wajahnya ke hati, merasa sedih teramat dalam.

" Apakah Fey pantas untuk diperlakukan seperti ini? ", tanya Johnson saat masuk ke kamar pasien.

Apa maksudnya?

Di kepala Garry tidak hentinya mengulang kata-kata ini, dia tahu Fey adalah masa lalu, yang dicintainya adalah Sue, tapi yang dia lakukan hanyalah....

" Johnson, pulanglah! ", kata Sue saat melihat Johnson masuk, dengan lembut berkata: " Tunggu aku membaik, lalu aku akan mendengarkan kisahmu. "

" Tidak takut denganku yang pelaku pelecehan? ", tanyanya.

" Kamu bukan kok. ", jawabnya pasti.

" Baikah! Kalau begitu cepatlah sembuh, ini udah larut, aku tidak akan pergi. Tunggu hari terang saja! Sekarang tidurlah! ", kata Johnson sambil menyelimutinya.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu