Cutie Mom - Bab 257 Terlelap

" Jacky, tidak boleh seperti ini, kakek adalah orang tua! ", jawab Sue sambil menarik baju anaknya.

Jacky melunak, tidak lagi mengusir Charles, tetapi dia mengusir Garry.

Siapapun tidak menyangka kedatangan Jacky membuat Garry tidak bisa lagi bertemu dengan Sue, dia duduk di kursi panjang di lorong, kembali memasuki orea berkabut di kepalanya.

Sejak kapan hidupnya menjadi sebegini kacau?

Tiga hari berturut-turut, Jacky terus melindungi Sue, dua anak itu tidak pergi ke sekolah.

Sue juga izin kerja, dia hanya bilang ada urusan, tetapi tidak bilang penyebabnya.

Steve pun sudah tiga hari berturut-turut tidak menemui Sue, sibuknya terus berkeliling, malah tidak tahu tentang jadian ini.

Didalam kamar pasien.

Ibu Zhang membawakan bingkisan, Sue sedang minum sup, Charles sudah pulang dari rumah sakit.

Jacky dan Daniel tidur di ranjang kecil yang telah dibelikan supir atas suruhan Charles.

Bagaimana pun mereka adalah anak kecil. setelah waktu berjalan lama pun juga akan kelelahan, Sue juga cepat pulih. Dokter bilang masih butuh pemeriksaan lagi, asalkan tidak pendarahan lagi sudah boleh keluar dari rumah sakit.

Tapi Ibu Zhang rahim butuh dirawat lebih lama, karena rahim wanita sangatlah berharga, jika tidak dirawat sangat mudah untuk jatuh sakit.

Setelah Sue minum sup, ia berkata pada Ibu Zhang: " Bibi Zhang, pulanglah, aku sudah membaik, sudah bisa turun ranjang sendiri. "

Setelah tiga hari, Ibu Zhang dan Sue menjadi akrab, dia teringat Garry sudah tiga hari terus berada di lorong, tidak pernah beranjak sekali pun, akhirnya Ibu Zhang berkata: " Nona Sue, Tuan Muda terus ada diluar, izinkan dia masuk. "

Tubuh Sue menjadi kaku, bagaimana bisa ia masih diluar? Bukannya sudah disuruh pulang?

Sudah tiga hari!

Dia masih disana!

Ibu Zhang melhat Sue yang ragu-ragu, lalu berkata lagi dengan sopannya. " Tuan Muda sudah tiga hari tidak pulang dan istirahat, begitu kau tertidur, ia akan masuk melihatmu tidur, begitu kau bangun, ia langsung keluar! Tuan tidak pernah kesusahan seperti ini, ia dibesarkan manja, mungkin ada beberapa hal yang tidak terpikirkan olehnya, dia juga laki-laki, laki-laki sering ceroboh, banyak hal kecil yang terlewatkan, tapi perlakuannya terhadapmu itu tulus! Sue, berbaiklah dengan Tuan Muda, jika kau tidak mempedulikannya, dia hanya akan sakit lagi! "

" Suruh dia masuk! ", jawab Sue.

" Benarkah? ", setelah mendengar itu Ibu Zhang langsung berdiri senang, " Aku akan panggil dia masuk! "

Garry sedang duduk di kursi panjang, matanya memerah karena jalan darah, tapi ia tidak berani tidur, karena Sue masih belum memaafkannya, mana bisa ia tidur?

" Tuan Muda, masuklah! ", kata Ibu Zhang sambil menariknarik bajunya. " Sue menyuruhmu masuk. "

" Benar... benarkah? ", Garry kaget, dengan cepat ia menengadah. " Ibu Zhang, kau tidak membohongiku kan? "

" Untuk apa aku membohongimu? Cepat masuk, aku suruh supir mengantar anak-anak pulang, pakai kesempatan ini baik-baik. ", kata Ibu Zhang sambil melambaikan tangan ke supir.

Pintu dibuka, ia tidak melihat Garry, hanya dua orang supir, lalu Ibu Zhang tersenyum. " Anak-anak sudah lelah, mereka bergantian menjagaimu, aku minta supir mengantar mereka istirahat. "

" Tapi... ", Sue belum selesai bicara, supir sudah menggendong anak-anak pergi.

Garry juga masuk, Ibu Zhang menutup pintu pelan-pelan.

Sue memandanganya, janggutnya sudah panjang, pakaiannya belum diganti, beberapa hari ini ia terus diluar. Dia hanya tahu saat ia tidur, Garry masuk melihatnya, tetapi terkadang dihalangi oleh Jacky di luar pintu, dia tidak bisa apa-apa, hanya menghela nafas.

Setelah ia masuk, Garry hanya memandangnya, juga tidak berani berkata apa-apa, takut ia akan diusir.

Ekspresi Sue datar saat melihat Garry, melihatnya kelelahan hingga matanya memerah, wajah Sue menghangat . Lalu dengan datarnya berkata: " Mengapa kau tidak pulang? "

Dia terpaku, lalu terkejut, dia mau berbicara dengannya?

" Sue, kamu mau mempedulikan aku?? ", tanyanya didepannya, duduk di kursi sebelah kasur, dengan lembut memandangnya. Sudah tiga hari, tiga hari tidak tidur sepadan dengan apa yang didapatnya hari ini.

" Sekarang kau pulanglah! ", kata Sue menegangkan wajah, berbicara dengan datar. Dengan wajah yang tenang dan diikuti ragu, Garry tidak ada bedanya dengan sampah yang pungut kembali, wajahnya yang berjanggut, pasti tidak enak dilihat Sue.

" Tidak mau! ", didalam nada bicaranya ada kasih yang tak terucap, dia duduk lagi disamping kasur, memeluknya. Didalam pandangan matanya tersirat rasa sayang. " Jangan usir aku, aku tidak ingin meninggalkanmu , maafkan aku, berikan aku kesempatan sekali lagi, aku mohon, aku mohon! "

Sue terpaku, ia ingin mendorongnya tapi tidak memiliki tenaga, dia tidak bisa apa-apa.

" Tidurlah! ", katanya.

" Izinkan aku memelukmu sambil tidur ya? ", ia khawatir Sue akan meninggalkannya.

Sue melihat kasurnya yang kecil, menggeleng. " Tidurlah di kasur itu, tidak muat disini. Bicaralah setelah bangun tidur. "

Jika ia begini terus, Garry bisa pingsan dan dia tidak ingin melihatnya seperti itu.

Pandangan Sue menjadi masam, ia mendorong badan Garry, lalu tersenyum kecil, mengangkat tangannya dan membereskan kerut baju Garry, " Jika kau tidak tidur, pergilah dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi! "

" Tidak mau! Aku tidur, aku menurut! ", Garry segera melepaskannya dan berbaring disamping kasurnya, tangannya memegang tangan Sue. " Aku berbaring disini tidur sebentar, aku tidak apa-apa! Tidak usah mengkhawatirkanku! "

Sue mengkhawatirkannya?

Sue diam-diam menghela nafas, iya, Sue mengkhawatirkannya, dia hanya tidak berkutik, tidak berguna. Ketika Sue hendak menarik tangannya, dia merasakan Garry telah memegang tangannya erat, bahkan sudah mendengkur, dia tertidur.

Sue ingin menarik tangan, tetapi Garry tidak melepaskannya.

" Jangan... ", dengan sedih ia bergumam, terlihat antara tersadar dan sedang bermimpi buruk. Saat ini sosok sombong itu tidak memliki tempat untuk muncul, yang tersisa hanya kesedihan yang cukup kental, alis yang tegas itu pun mengrenyit, tangannya makin erat memegang tangan Sue. Apapun yang terjadi tidak akan dilepaskannya.

Sue menarik tangannya, tetapi tenaga Garry lebih besar, Sue sama sekali tidak bertenaga untuk menarik keluar tangannya.

Badannya memang masih lemas dan sekarang mulai lelah, dengan kelelahan Sue menguap, melihat Garry tidurnya tak tenang. Lagi-lagi Sue mencoba menarik tangannya yang masih dipegang erat Garry, tetapi sayangnya ia masih tidak bertenaga.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu