Cutie Mom - Bab 66 Mengapa Ada Jejak Telapak Tangan Di Wajahmu?

"Tetapi hidungnya ini, kenapa kelihatannya sedikit mirip denganku?" Alex Zhong merenungkannya, bertanya dengan penuh keraguan.

"Aku permisi sebentar!" Garry Xu sama sekali tidak mendengarnya, dimatanya hanya ada anak ini seorang, ingin berbicara baik-baik dengan anak ini.

"Tuan! Turunkan anaknya!" Jane Yun bergegas mengejar.

Tidak apa Jane Yun, itu adalah teman sekolahku, jangan khawatir!" Tony Yun menjelaskan.

Alex Zhong dan Angel An melihat dua sosok bayangan yang yang tinggi dengan yang kecil berjalan meninggalkan tempat, saling menatap satu sama lain dan tertawa, "Anak kecil ini sangatlah menarik perhatian!"

"Anak ini polos dan lucu, berbicara terus terang tanpa menyakiti orang!"

"Masih kecil memang sangat lucu! Bahkan memiliki sepasang mata yang berkilau, dan mirip dengan hidungku, hahaha......" Tidak mempedulikannya, Alex Zhong mulai berbicara terhadap Tony Yun dengan gembira.

......

"Paman burung besar, kenapa kamu menggendongku? Apakah karena takut ketahuan kamu membeli banyak kondom?" Jacky Wu menanyakannya dengan penuh rasa ingin tahu.

"Kamu!" Garry Xu hampir saja terpeleset, terjebak dengan pertanyaan dari anak ini. Kalau mengakuinya, salah, tidak mengakuinya juga salah. "Semua orang telah mengetahuinya!"

"Hmm...... Gawat, aku ingin kencing". Tiba-tiba, Jacky Wu mengerutkan alisnya, "Paman, cepat turunkan aku!"

"Masih kecil saja, banyak sekali maumu!"

"Hmm, aku mana ada banyak maunya, apakah paman tidak mau kencing?"

Garry Xu langsung menggendongnya menuju toilet.

"Jus semangka sangatlah enak, sangat manis! Aku suka memakan makanan yang manis, sudah meminum begitu banyak. Bistik sapi juga sangat enak...... Sayang sekali mommyku tidak bisa menikmati makanan seenak ini akibat lembur!"

"Mommymu juga telah datang?" Garry Xu sangat ingin berkenalan dengan mommy dari anak ini, ingin melihat wanita seperti apa yang membiarkan anaknya sendiri pergi ke jalanan menjual kondom.

"Dia datang bersama denganku, tapi tadi lagi-lagi pergi lembur!" Jacky Wu mengangkat kepala kecilnya, dengan tersenyum melihatnya, entah kenapa, sejak paman membeli semua kondom yang dijualnya, dia merasa sangat akrab dengan paman ini. "Paman, semua kondomnya telah habis digunakan belum?

"Bocah, jangan bilang kamu masih ingin menjual barang seperti itu untukku?"

Ketika sampai di toilet, meletakkan Jacky Wu berdiri ke lantai, "Pergilah sendiri, aku menunggumu di luar, nanti kita bahas lagi setelah kamu keluar!"

"Baiklah!" Menuruti perintah lalu masuk.

Garry Xu melihat anak ini, langsung merasa sangat akrab, mungkin karena anak kecil ini seumuran dengan Daniel, cerdik dan lucu.

Setelah selesai kencing, mencuci tangan, dan merapikan celana yang tercetak gambar kartun, lalu Jacky Wu keluar, tersenyum terhadap Garry Xu, "Paman, mommyku tidak lagi menjual kondom, jadi kedepannya jika paman ingin membeli kondom harus mencarinya ditempat lain!"

Jacky Wu dengan penuh niat baik mengatakan kepadanya.

Garry Xu terkejut. "Kenapa tidak menjualnya lagi?"

"Mommy bilang Jacky masih terlalu kecil, tidak cocok bagi anak kecil".

Ini baru benar, tahu bahwa dia masih kecil, bagaimana bisa menyuruh sang anak untuk menjual barang seperti itu!

"Paman, kalau kamu tidak bisa menggunakannya sampai habis, boleh menggunakannya untuk perang air, yaitu dengan memasukkan air kedalamnya, masih bisa menggambar diatasnya!"

"Eh!" Sedikit pusing, saran dari anak ini, boleh saja dicoba, masalahnya, dia bisa jadi gila. "Bocah, dari mana kamu mempelajarinya?"

"Danny melakukannya seperti ini dikelas!" Jacky Wu tertawa terbahak-bahak, memperlihatkan sepasang lesung pipinya yang imut, "Paman, kamu mengenal Danny tidak?"

Oh Tuhan!

"Aku tidak mengenalnya!" Garry Xu bahkan merasa dia tidaklah menyebalkan, mungkin karena anak ini mirip dengan Daniel, setiap melihat anak ini, dia akan teringat dengan Daniel, anaknya. Pasti karena sudah lama tidak melihat Daniel, makanya saat bertemu dengan anak kecil akan merasa akrab!

Danny adalah......" Jacky Wu menjelaskannya dengan cerewet.

Garry Xu mengerutkan alisnya, ketika melihat mulut kecilnya yang terkadang terbuka terkadang menutup menceritakan hal tentang kejadian di sekolahnya, dia tidak memotong pembicaraan yang heboh, bahkan sampai tertawa.

"Oh iya paman, aku harus berterima kasih terhadapmu!" Jacky Wu melihat dia dengan tulus setelah mengatakannya.

"Oh? Terima kasih untuk apa?" Garry Xu mengangkat sebelah alisnya.

"Terima kasih karena kamu telah menolong mommyku, kalau tidak, entah seberapa susahnya mommyku!" Jacky Wu mengatakannya dengan gembira. "Mommy harus bekerja di pagi hari, malamnya masih harus melakukan pekerjaan sampingan, jadi Jacky Wu mau lebih cepat mendapatkan uang, membantu mommy membayar hutang, kedepannya biar aku yang menghidupi mommy!"

"Kamu adalah seorang anak kecil, bagaimana mendapatkan uang?" Dia terkejut.

"Aku telah berumur 6 tahun! Tentu saja bisa mencari uang, aku hanya mengatakanya kepada paman ya, sebenarnya aku ada mendesain sebuah game!" Jacky Wu mengatakannya di samping telinganya dengan suara kecil.

Garry Xu terkejut.

"Paman tidak percaya? Paman ada email tidak? Jacky boleh mengirimkan game yang sudah selesai untuk paman mainkan!" Jacky mengatakannya dengan penuh bangga.

Sulit untuk berkata-kata, Garry Xu menganggukkan kepala, tidak menolaknya. "Emailku adalah......"

Dia berpikir, anak ini sungguh pintar dan selalu bisa membawakan kejutan untuknya, kali ini juga tidak terkecuali.

"Baik, aku telah mengingatnya. Nanti setelah pulang akan kukirimkan kepadamu. Setelah paman mamainkannya, harus memberiku saran ya!"

"Benar-benar telah mengingatnya?" Garry Xu terkejut, bahkan kemampuan mengingat anak ini sama hebatnya dengan dirinya, sekali mendengar langsung mengingatnya.

"Jacky? Jacky? Kamu disini tidak!" Jane Yun telah berlari menuju arah toilet.

"Ya! Paman! Aku sudah harus pergi! Bibi Jane pasti sudah khawatir". Jacky langsung menjawabnya.

"Pergilah". Garry Xu awalnya ingin mengatakan kepadanya untuk tidak membahas tentang kondom lagi, tapi tidak sangka malah berbicara dengannya begitu lama.

Melihatnya pergi, Garry Xu menghidupkan sebatang rokok, dan menghisapnya sesaat.

Jacky Wu yang telah berjalan beberapa langkah darinya kembali membalikkan kepalanya, dan melihat Garry Xu bersama dengan rokok di tangannya, "Paman, kurangilah rokoknya, merokok tidak baik bagi tubuhmu!"

Garry Xu lagi-lagi terkejut, anak ini, membawakannya kehangatan yang nyaman, dia tersenyum dan mengangukkan kepala, "Paman telah mengingat perkataanmu!"

Tetapi, menahan untuk tidak merokok, dia sungguh tidak mampu...

Garry Xu meminum secangkir kopi, mengerutkan alisnya, kopi di restoran ala Italy milik Tony Yun ini sangatlah biasa saja, bahkan tidak seenak pembuatan Sue Wu.

"Garry Xu! Bagus sekali kamu, bahkan memiliki teman sekecil ini!" Angel An tersenyum elegan.

"Benar! Aku sendiri saja tidak tahu, bahwa orang-orang memanggilmu paman burung besar!" Alex Zhong sambil mengatakannya sambil tertawa sinis. "Sungguh lucu, anak itu sungguh sangat imut!"

"Minggat!" Garry Xu langsung mengeluarkan sebuah kata.

"Hahahaha......" Alex Zhong tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba, menyadari sesuatu yang membuat tawaannya berhenti. Karena dia menyadari sepertinya tercetak sebuah telapak tangan di wajah Garry Xu yang tampan, terlihat samar-samar. Kalau tidak melihatnya dengan teliti, tidak akan menyadarinya. "Garry, kenapa wajahmu agak aneh?"

Garry Xu mengangkat cangkir kopinya, menunduk dan melihat gelapnya warna cairan, terlihat sebuah wajah yang terpantul. "Rasa dari kopi ini sungguh tidak enak!'

"Ah, jangan mengalihkan pembicaraan! Sungguh telah bertemu hantu, siapa yang berani menamparmu?! Jangan-jangan adalah Sue Wu?"

Garry Xu meminum seteguk kopi, dan menanyakan balik, "Menurutmu?"

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu