Cutie Mom - Bab 356 Dikira Gigolo

Cindy berkata, "Bukankah kau tak bisa lepas dari wanita? Bukankah kau tak bisa hidup tanpa wanita? Tenang saja, aku tak akan mengganggu kehidupanmu, aku memperbolehkanmu mencari pacar, asalkan kau tidak menyakiti hati Daniel, mau segila apapun kau di luar juga tidak apa-apa!"

"Sial!" kata Alex, "Kenapa aku harus mencari wanita lain? Sejak kapan aku tak bisa hidup tanpa wanita? Kenapa aku harus gila di luar?"

Hati Alex berapi-api.

Cindy pun terdiam. Bukankah dia selalu seperti itu?

Cindy membalikkan badannya dan berjalan keluar, "Kalau kau tidak ingin pergi, aku saja yang pergi!"

Dia kesal, sekarang dia tak bisa pergi melihat Daniel, Daniel tidak bisa menemaninya setiap hari, ini adalah sebuah penderitaan baginya, ia ingin jalan-jalan keluar untuk menenangkan pikirannya.

"Cindy!" Alex mengejarnya keluar.

Namun, Cindy sudah naik ke atas taksi dengan cepat, lalu pergi.

Alex pun juga memanggil sebuah taksi dan berkata pada sang supir, "Pak, tolong lebih cepat lagi, kejar taksi di depan itu!"

Cindy turun di sebuah cafe, Alex juga turun di sana, tak berapa lama kemudian, Alex melihat mobil Crystal juga berhenti di sana, Cindy dan Crystal pun masuk ke dalam cafe itu.

Alex tidak mengikuti mereka ke dalam, ia berdiri di luar cafe sambil merokok.

Lalu, ia pun mengeluarkan teleponnya dan menelepon Tony, "Tony, cepat kemari, Crystal di sini, alamatnya......"

Baru saja ia mematikan teleponnya, teleponnya berdering lagi, "Garry?"

"Beritahu saja ayah ibumu, kurasa mereka pasti sangat khawatir, kata Sue, beritahu ayah ibumu dulu kalau anak kalian sudah ketemu, juga minta tolong pada ayahmu untuk membantuku mencari anakku dan Sue."

"Garry! Terima kasih!" kata Alex terharu, "Terima kasih, terima kasih banyak!"

"Terima kasih apa, tak perlu ada kata terima kasih di antara kita!" kata Garry.

"Iya! Aku pasti akan memberitahu mereka!" mata Alex memerah.

Setelah mematikan teleponnya, ia melihat ke arah kedua wanita yang berada di balik jendela kaca itu, lalu melihat ke arah Cindy, hatinya masih merasa sedih, juga sangat lelah, ia sama sekali tidak mengerti mengapa Cindy tak ingin menikah dengannya, bukankah itu yang selalu diimpikan olehnya? Alex pun kesal, ia menghisap rokok yang berada di tangannya itu dalam-dalam, sampai memenuhi seisi paru-parunya.

Banyak orang yang keluar masuk cafe itu, tak sedikit pula orang yang melihat ke arahnya, apalagi gadis-gadis yang lewat, bahkan ada wanita yang datang menggodanya.

Seorang wanita berbaju merah memandanginya beberapa saat, lalu berjalan ke arahnya, aroma parfumnya yang sangat menyengat itu mulai tercium, saat Alex mengerutkan keningnya, wanita itu pun berkata, "Apa tuan sendirian?"

Alex tercengang, "Apa kita kenal?"

"Tuan, tak perlu berpura-pura. Tiap hari, tak sedikit pria yang menunggu di luar cafe ini, katakan saja, kau mau berapa?" tanya wanita itu.

Alex tak mengerti, "Apa maksudmu?"

Dia berdiri dan merokok di sini, sambil menunggu wanita yang dicintainya keluar dari cafe, apa ada masalah?

"Berapa satu malam?" tanya wanita itu lagi.

"Ah! Kau kira aku ini gigolo?" tanya Alex sambil menunjuk pada batang hidungnya sendiri.

"Memangnya bukan?" tanya wanita itu lagi, "Tak usah berpura-pura, kalau mau harga tinggi katakan saja langsung, aku ini sudah sering bertemu dengan pria yang seganteng apapun, katakan saja, mahal sedikit juga tak apa! Asalkan pelayananmu bagus, aku boleh memberimu harga dua kali lipat!"

"Eh......" Alex tercengang, ia benar-benar kaget, apa rupanya tampak seperti gigolo?

Di dalam cafe, Crystal melirik sekilas ke arah luar, lalu melihat Alex yang berdiri di sana, "Cindy, bukankah itu Alex? Kalian bertengkar?"

Cindy melihat keluar, lalu melihat Alex bersama dengan seorang wanita, hatinya bertambah kesal, sifat aslinya memang benar tak pernah bisa dirubah, ia benar-benar tak bisa lepas dari wanita sedetik pun.

"Sepertinya wanita itu menggodanya, ayo kita ke sana!" kata Crystal sambil berdiri. "Jangan-jangan wanita itu ingin menipu kakakmu?"

"Hei! Untuk apa ke sana? Duduk saja!" kata Cindy marah, dasar pria tengil, apa dia bisa mati tanpa wanita sehari saja?

Saat Crystal keluar, ia hanya mendengar Alex yang sedang bertengkar dengan wanita itu. "Nona, apa kau tidak merasa kalau dirimu itu seenaknya sendiri? Kau terlalu haus sentuhan pria ya?"

Dari awal Alex sudah sangat marah, dan akhirnya ia menemukan orang yang bisa diajak bertengkar dengannya, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam benaknya, ia memaki-maki wanita yang sedang menggodanya itu, sial, bisa-bisanya dia mengira kalau dirinya ini adalah gigolo, apa semua pria tampan itu gigolo?

"Untuk apa berpura-pura terus, kulihat kau ini memang gigolo kan!" balas wanita itu tak mau kalah, "Ayo, aku suka pada pria pemarah sepertimu ini! Biasanya yang pemarah sepertimu ini tekniknya juga bagus kan, aku tak suka pada pria pendiam!"

"Ayo apanya! Apa di wajahku tertulis kalau aku ini gigolo? Kalau kau sungguh haus akan belaian pria, pergi saja ke tempat gigolo, kenapa kau mencari gigolo di tengah jalan seperti ini? Sial, aku ini bukan gigolo!"

"Oh! Kau malu? Aku pernah bertemu denganmu di tempat gigolo!" wanita berbaju merah ini sangat suka pada pria seperti Alex.

"Kau pernah bertemu denganku?" teriak Alex sambil menunjuk ke arah ke batang hidungnya sendiri, "Sejak kapan aku pernah ke tempat seperti itu? Aku juga bukan homoseksual, sial, dunia ini sudah benar-benar gila, kau juga tak perlu kan mencari pria sampai segininya? Apa kau ingin meniduri semua pria yang kau lihat? Apa kau gila?"

Tiba-tiba, Cindy pun keluar juga, ia mendengar percakapan Alex tadi dari kejauhan, sesaat ia tak percaya, ternyata Alex dikira gigolo oleh wanita itu, menggelikan sekali.

Alex pun melihat kedua wanita itu keluar, wajahnya memerah, sial, ia tak ingin kedua wanita itu melihat rupanya yang sedang bertengkar itu, "Crystal, kenapa kau di sini?"

"Oh! Ternyata ada pelanggan lain yang lebih muda dan cantik, ladies, apa kalian ingin bermain 4 orang malam ini?" tanya wanita itu pada Cindy dan Crystal.

Kedua wanita itu pun tercengang, dan Crystal mulai tertawa terbahak-bahak, "Hahaha...... Kak, apa kau benar-benar suka bermain dengan banyak orang? Hahaha......"

"Kenapa tertawa?" wanita itu mengerutkan keningnya, "Bukankah kalian mencari pria itu untuk melakukan permainan 3 orang? Melihat rupanya yang tampan itu saja sudah langsung tahu kalau dia itu penggoda wanita!"

Muka Alex bertambah merah, "Kau ini benar-benar gila! Penggoda wanita dari mananya?"

Cindy tak berkata apa-apa, ia benar-benar terkejut. Alex memang tampan sih, tapi tak perlu sampai mengira kalau dia ini gigolo kan? Dia kira Alex sedang menggoda wanita ini, ternyata wanita ini yang menggodanya. Cindy mengakukan wajahnya, ia tak ingin dirinya tertawa melihat rupa Alex yang sangat lucu itu, ia tak menyangka ternyata ada saatnya Alex kalah dengan mulut seorang wanita.

"Cindy, aku tak kenal dia, dia yang menggodaku!" jelas Alex, "Dan dia juga mengira aku ini...... gigolo, ayo kita pergi!"

Lalu Alex pun pergi sambil menggandeng tangan Cindy, namun Cindy malah mundur dan menghindarinya.

Crystal berkata pada wanita itu, "Kau salah orang, kau benar-benar ingin mencari gigolo di tengah jalan seperti ini, kau benar-benar hebat! Tapi kau memang salah orang, lihatlah, pria ini milik nona itu, dan kau, lain kali jangan mencari gigolo laki-laki di tengah jalan seperti ini lagi, nanti kau bisa ditangkap polisi lho!"

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu