Cutie Mom - Bab 136 Rahasia Identitas Diri

“Jacky bukanlah anakku, dia bukanlah anak kandungku!”

Dia bukan anak kandung mami?

Dia adalah anak yang dipungut oleh maminya?

Jacky melongo didepan pintu, matanya terpaku, air mata melapisi kedua matanya.

Didalam kamar tidur, Garry terpaku, sebuah rasa yang aneh muncul dari dalam hatinya, bahkan sedikit senang, “Apakah benar apa yang kamu bilang?”

Pandangan Sue Wu terus berada di muka Garry, matanya penuh air mata, “Iya! CEO Xu, tolong jangan tanyakan privasiku lagi! Sekarang kamu sudah tahu kenyataannya, tolong jangan menabur garam diatas penderitaan orang lain!”

Emosi dalam hati Garry ombang-ambing, tapi melihat muka Sue Wu, dia lebih ingin menyayanginya. Dia tiba-tiba berjalan ke arahnya dan memeluknya.

Sue Wu berusaha melepaskannya tapi Garry malah lebih memeluknya dengan erat, “Maafkan aku! Aku bukan sengaja melakukan itu!”

Pintu kamar terbuka diam-diam, Jacky mendorong pintu masuk kedalam kamar, dia ingin bertanya tapi dia melihat paman sedang memeluk mami, dia berusaha untuk membuka mulutnya tapi dia tetap tidak mengatakan apa-apa.

“Aku kira Jacky adalah anakmu, aku tidak tahu akan menjadi seperti ini!”

“Mengapa kamu begitu agresif? Jacky sangatlah kasihan! Aku hidup berduaan bersamanya, kita telah hidup bersama selama ini, jika tidak ada dia, aku tidak tahu diriku akan menjadi apa! Garry, mengapa kamu terus mengores lukaku?” Sue Wu menangis didalam pelukannya bagaikan seorang anak kecil.

Garry menasihatinya, tapi dia tidak melihat sosok kecil yang berada didepan pintu.

Anak kecil itu menutup kedua bibirnya, air matanya akan berkucuran, dia menahan untuk tidak mengeluarkan suara, didalam otaknya hanya ada satu suara : “Dia bukanlah anak mami! Dia tidak mempunyai mami dan papi!

Seketika itu air matanya berkucuran, dia berbalik badan dan berlari keluar tanpa tujuan......

“Maafkan aku!” Garry menahan emosinya, dan mengeluskan punggung Sue Wu, dia tidak tahu bagaimana caranya untuk menasihatinya, tiba-tba Garry terpikiran Jacky, “hsuuu! Jangan nangis, Jacky sedang berada disebelah!”

Satu kalimat ini membuat suara nangis Sue Wu terhenti, benar! Mengapa emosinya tidak terkontrol, bagaimana jika Jacky mendengarkannya?

Garry melirik pintu, terbuka, dan bertanya dengan tidak yakin : “Sepertinya tadi pintu tertutup?”

Sue Wu bergegas mengangkatkan kepalanya, dia menyadari sesuatu, jantungnya berdetak cepat. “Jacky? Jacky?”

Tidak ada yang menjawabnya.

Sue Wu berlari keluar, dia takut. “Jacky, kamu ada dimana? Jacky, mami memanggilmu, Jacky ada dimana?”

Tapi didalam kamar Jacky tidak ada siapa-siapa, komputernya masih menyala, menu percakapan masih berbunyi, itu Jane, dia sedang mengobrol dengan Jacky! Tiba-tiba sunyi.

“Tidak----!!” Sue Wu berteriak ketakutan.

“Sue Wu! Jangan khawatir, kita cari!” Garry juga sedikit bingung, apakah percakapan tadi didengar oleh Jacky? Dia tidak berani membayangkan perasaan anak yang mendengarkan perkataan itu!

“Kamu tentu saja tidak khawatir! Dia bukanlah anakmu! Garry, aku kasih tahu kamu, jika anakku terjadi apa-apa, aku akan membunuhmu!” jika bukan karena dia, Sue Wu tidak akan meneriaki rahasia didalam hatinya!

Sue Wu bergegas berlari keluar.

Garry juga berlari mengejarnya, diluar sana, hujan masih terus berjatuhan, hujan ditengah malam dingin menembus tulang......

Sue Wu kaget, melihat hujan dan suasana yang gelap, dia tidak menemukan sosok Jacky, kedua tangannya dikepal dan berteriak : “Jacky, kamu ada dimana? Cepat kasih tahu mami, kamu ada dimana?”

Didalam hujan yang deras, hanya terdengar suara teriakan Sue Wu , “Jacky, cepat jawab mami, kamu ada dimana? Mami salah, mami bercanda dengan paman, kamu adalah anak mami, anakku, kamu ada dimana? Cepat jawab aku......”

“Jacky!” Garry juga berlari keluar, dia berteriak tapi tidak bisa menemukan sosok anak itu.

Mereka basah karena air hujan, dia terus berlari kedepan, “Jacky, kamu ada dimana? Kasih tahu mami kamu ada dimana? Jangan takuti mami!”

Si bocah kecil itu kemana?

Dia benar-benar mendengarkannya? Kemungkinan satu-satunya iya lah dia mendengarkannya! Garry tidak tahu bagaimana cara membayangkan bagaimana isi hati seorang anak yang mendengarkan semua itu.

Dia merasa sesak nafas ketika memikirkan muka kecil itu, nafasnya yang pelan juga akan membuatmya sedikit sakit, dia pikir, pasti karena dirinya merasa sangat besalah makanya hatinya akan sakit seperti itu.

“Jacky, Dimanakah kamu? Kasih tahu paman, paman sedang bercanda dengan mami, itu tidak benar!” Garry berteriak, tapi mau bagaimanapun dia berteriak, tetap saja tidak ada yang menjawabnya.

Sue Wu sambil berlari dan sambil berteriak, hingga suaranya serak, setelah berlari keluar dari gang, orang yang lewat mengenakan payung menatapinya.

Sue Wu menarik setiap orang yang lewat, “Tuan, apakah kamu melihat seorang anak berumur 6 tahun? Setinggi ini!”

“Tidak ada!” satu demi satu orang jalanan mengelengkan kepalanya.

“Jacky!” Sue Wu sangatlah ketakutan.

Garry mengikutinya dari belakang, hatinya tiba-tiba sakit melihatnya, lalu dia menarik tangan Sue Wu “Sue Wu! Jangan khawatir, kita pasti bisa menemukannya!”

Melihat langit semakin gelap, orang lalu lalang semakin sedikit, semakin cepat, hati Sue Wu sangatlah ketakutan, ini membuatnya semakin panik : “Lepaskan aku...... Garry, lepaskan aku, kembalikan anakku, ini semua karenamu, ini semua karena salahmu!”

Sue Wu memukul Garry, Garry tidak bergerak, hanya saja memeluknya erat, “Jangan takut! Aku pasti akan membantumu menemukan Jacky!”

“Kembalikan anakku, aku mau anakku, aku mau Jacky!” tidak ada orang yang bisa mengetahui pentingnya Jacky terhadap Sue Wu, jika tidak ada Jacky, mungkin dia sudah tidak ada!

Kedua orang itu basah, mereka terlihat sangat kasihan di tengah jalan, hati Sue Wu sakit, “Jacky......Jacky......”

“Jacky tidak menginginkanku lagi......anakku tidak menginginkanku lagi......” Sue Wu tiba-tiba mengangkatkan kepala menatapi langit yang gelap, dia tertawa, pandangannya sedih, hatinya sudah hancur, putus asa bagaikan sebuah lubang hitam yang terbuka didalam hatinya. Dia seakan-akan kembali lagi ke umur 18 malam ketika dia kehilangan ibunya, hari kehilangan anak kandungnya di umur 19......

“Mengapa? Mengapa Jacky saja juga tidak menginginkanku? Mengapa aku diperlakukan seperti ini?” dia berkata dengan sedih, dia sangat kasihan, dia juga tidak tahu harus mengatakannya dari mana, dia bahkan tidak tahu air hujan ataupun air mata yang mengalir di mukanya sekarang......

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu