Cutie Mom - Bab 254 Kisahku

" Sue... ", rasa sakit timbul beriringan saat membuka mulut.

Saat Sue melihat Garry, kepalanya mulai nyeri, dari sebuah kekosongan yang penuh dengan kabut, membuat segalanya menjadi menggelisahkan, membuat air mata mengalir keluar dan ia memalingkan wajahnya.

Sue tidak ingin memperlihatkan air matanya.

Johnson mengerti posisinya, ia mengalihkan dirinya ke pinggir, membaca gelagat Garry sekali pandang, hendak menyingkir. Tetapi sue tiba-tiba memanggilnya: " Johnson, bisakah kau tidak membiarkan orang yang tidak berkepentingan masuk? "

Sue berbicara dengan nada bicara yang amat datar dan berat, membuat mereka berdua terpaku.

" Sue! ", kata Garry yang khawatir, katanya dia adalah orang yang tidak penting.

" Tolong keluar saja! Aku tidak ingin melihatmu, aku ingin sendiri saja! ", katanya: " Aku tidak tahu bagaimana harus menghadapimu! "

Seketika, suasana sekitar menjadi muram, Garry terpaku ditempatnya, dengan marahnya menatap Sue, dan berteriak kearah Sue seolah kehilangan kesadaran. " Sue, sebenarnya kau ini kenapa? Bagaimana bisa kamu kehilangan banyak darah?! Jangan membuatku khawatir! "

Disana terdapat bekas aliran air mata, lalu Sue menjawab: " Garry, maafkan aku, anakku telah tiada, semuanya berakhir! Aku, tidak ingin melihatmu lagi! Johnson, bawa dia keluar! "

" Keluarlah! ", kata Johnson. " Tubuhnya melemah, tidak bisa menerima keadaan berat. "

" Apa? Anak? ", kepala Garry seakan meledak, tubuhnya kaku tidak bergerak. Sue telah mengandung anaknya, sial! Mengapa sendirinya tidak bisa merasakan apa-apa???

" Sekarang keluarlah! ", kata Johnson dengan tegas.

Pandangan Garry yang sedang bingung mengarah kepada Sue yang terbaring lemah, mau tak mau ia pergi dari situ.

Johnson menutup pintu, menghela nafas saat melihat wanita didepannya bergetar sambil menangis.

Dari luar, Garry masih mencoba untuk mencerna kabar yang didengarnya, dengan cepat ia mencari perawat yang merawat Sue. Dikiranya hanyalah luka luar, tetapi perawatnya berkata bahwa Sue telah kehilangan darah karena keguguran, dia seketika terkejut.

Ternyata, dia hamil! Anak mereka, dia baru saja tahu Sue hamil, tetapi telah kehilangan anaknya!

Anak ini seharusnya adalah hasil hubungan mereka saat di Jepang.

Teringat saat di Okinawa, satu foto pun tidak ditinggalkannya untuk Sue, penyesalannya menyakitkan seperti sebuah pisau mengukir hatinya.

" Kau tidak boleh menangis! ", Johnson menghampiri dan duduk di samping kasur. " Sekarang keadaan tubuhmu tidak mengizinkanmu untuk menangis, mengerti? Jika tidak, aku akan membiarkan orang tadi untuk masuk! "

Kata-katanya seakan mengancam, tetapi Sue masih saja menangis.

Sue menutupi kepalanya dengan selimut, bergumam, tetapi dari gumamannya terdengar kesedihan. Ia tidak bisa menangis, tetapi setelah melihat Garry, semua kenangan yang menyakitkan itu dan emosi, segala penyesalan tidak berhenti datang menerjang, membuatnya kehilangan suara. Sudah tahu keguguran ini bukan karenanya, tetapi saat ini ia sedang tidak ingin melihat Garry.

Johnson menarik selimutnya, melihat wajahnya basah karena air mata, bibirnya menggigit ujung selimut. Pandangan ini membuat orang merasa sedih, rasanya ingin menariknya ke dalam pelukan, seperti seorang kakak yang memanjakannya.

" Jangan menangis lagi, badanmu belum pulih, Sue, jangan menangis lagi, mengerti? ", katanya sambil mengusap pundaknya, " Kalau ingin menangis, tunggulah sampai kau sehat kembali, Kak Han akan meminjamkan pelukannya untukmu, membiarkanmu menangis sepuasnya, oke? "

Sue dari berbaring tiba-tiba mengambil posisi duduk, pandangannya seolah berterima kasih kepada Johnson. Ia mengulurkan tangannya hendak memeluknya, mendekat pada pelukannya, menangis tanpa suara. Dengan mmebawa kesedihan ida menutup mata, mengapa saat tahu semua sudah akan berakhir tetapi masih terasa sakit?

" Pinjamkan sekarang saja! ", kata Sue.

Dia sangat ingin menangis, sangat ingin!

" Aku kan sudah bilang, setelah sembuh baru dipinjamkan, tapi bukan sekarang! ", Johnson merasakan dadanya basah, menggelengkan kepala, tetapi Sue memeluknya sambil menangis, apakah tidak takut dilihat lelaki yang diluar?

Tangisan Sue semakin menjadi, terisak-isak, air mata dan ingusnya terusap di pakaian Johnson. " Aku tidak peduli, aku hanya ingin menangis. "

Hmm! Melihat dia yang sekarang ini, Johnson tidak lagi tega untuk berkata apapun, hanya ingin memeluknya, dan sambil menepuk punggungnya berkata, " Sudah sudah... jangan menangis lagi! "

" Aku juga tidak ingin menangis, tapi air mataku tidak bisa ditahan! ", katanya sambil menyedot hidungnya, Sue membenamkan kepalanya dalam-dalam didalam pelukan Johnson yang hangat.

Dibuat sakit hati oleh apa yang dilihatnya, Garry hanya berdiri didepan pintu. Sue memeluk lelaki lain sambil menangis, malah menganggapnya orang lain, Sue pasti sangat kecewa dengan drinya.

Sue bilang semua telah berakhir! Tidak! Bukan begini! Kali ini, dia tidak akan mendengarkannya, tidak lagi!

Pandangan mata Garry yang biasanya mempesona itu menyiratkan kegalauan dan sakit, melihatnya menangis karena sakit sakit, dia menekan segala kesedihan dan penyesalan, menelepon Julian. " Julian, bantu aku periksa kasus yang terjadi 300 meter dari apartemen di gang Harriot! "

Ia menutup telepon, berdiri didepan pintu, melihat Sue menangis lama sekali, dan Johnson sedang memeluk dan menghiburnya. Sementara dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Garry tidak berani masuk lagi melihat situasi, hanya bersandar pada tembok, kesedihan dan penyesalan memenuhi wajahnya yang tampan.

Bayinya telah tiada!

Anak perempuannya! Dia sangat menantikan anak perempuan! Tapi apa yang telah ia lakukan? Jiwa kecil itu kini telah tiada.

Rasa sakit tak tertahankan yang ada di hati, dan kata-kata yang tak terucap. Garry menutup wajahnya dengan kedua tangannya, duduk di bangku panjang yang ada di luar kamar, di sela-sela jarinya seakan ada air yang mengalir!

Supirnya memandang dari kejauhan, Tuannya menangis!

Dia baru pertama kali ini melihat tuannya menangis, terkadang salah tingkah tidak tahu harus bagaimana, tidak tahu bagaimana harus melapor kepada Tuan Besar.

Didalam kamar pasien.

Johnson merasakan getaran yang tidak dapat tertolong lagi didalam pelukannya, merasa kasihan tanpa sebab, lengannya menenangkan Sue, memberi kehangatan dan keamanan.

Tapi dirinya, juga sedang tidak memiliki kehangatan itu, mungkin, didalam hatinya, juga terdapat rasa yang tak dapat ditolong.

" Johnson, maaf! ", Sue akhirnya tersadar, suara kecilnya meminta maaf, dan akhirnya ia buka suara. " Aku membasahi bajumu juga! Terima kasih. "

" Jangan sungkan terhdapaku, bukankah kamu juga mendengarkan kisahku? Cepatlah membaik, Kamu tidak penasaran tentang hubunganku dengan Fey? Cepatlah sembuh, aku akan ceritakan kisahku! "

Dia mengusap hidungnya dan mengangguk. " Aku pasti akan membaik, aku adalah Sue Wu, tidak ada yang bisa mengalahkan Sue Wu! "

Johnson mengusap air mata Sue dengan sapu tangannya, lalu membaringkannya. " Tidurlah! Jangan berpikir apa-apa. "

Sue menggelengkan kepala. " Tidak bisa tidur! "

Setelah mengalami semua ini, mana mungkin dia bisa tidur?! " Apakah kamu benar-benar ingin tahu tentang Nona Liu? "

Johnson menghela nafas panjang, berkata: " Aku adalah mantan suaminya. "

" Kamu si pelaku pelecehan seksual? ", kata Sue, lalu ia merasa bahwa pilihan katanya tidak tepat.

" Semua orang bilang aku seperti itu? ", tanya Johsnon sambil menaikkan alisnya, sedikit tidak bisa berkutik, tidak mengakui dan tidak menyangkal.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu